webnovel

I Love You, Kak Laras!

"Kakak mau bilang sesuatu," ujar Andra dengan nada bertanya. "Sesuatu?" tanya Laras, mengulang kata belakang yang Andra ucapkan. "Bener, 'kan?" Andra berhore-ria tidak jelas. Gadis berponi itu menggeleng dan memegang kepala. Ia mulai takut kalau tahun terakhirnya di masa SMA akan berakhir nahas, karena kehadiran sosok Andra yang selalu saja mengikutinya. Semenjak awal bertemu ketika masa orientasi, Andra tak henti-henti mendatangi Laras. Sekalipun datang hanya untuk menyapa tanpa menyampaikan hal yang penting, Andra akan tetap melakukannya. Hal itu membuat si gadis berponi merasa jengah dan kesal, rasanya ia ingin pergi yang jauh ke tempat di mana tidak ada seorang Andra. Padahal gadis itu terus menolak, tapi anak laki-laki berkulit putih itu terus saja mengejarnya. "Andra, aku kan udah bilang kalau kamu jangan gini terus," ucap Laras lirih nan hati-hati. "Gini gimana?" Andra tampak tak mengerti. Laras menghela napas panjang dan memejamkan mata sesaat. "Kita itu nggak seumur, Ndra. Harusnya kamu juga tau." "Tapi aku mau seumur hidup sama Kak Laras," sahut Andra dengan cepat. Bagaimana tanggapan Laras tentang hal tersebut? Langsung saja ikuti kisahnya di "I Love You, Kak Laras!" karya Author Ampas. Created by: Ampass_Kopi23 Jatim, Jum'at, 20 Agustus 2021

Ampass_Kopi23 · วัยรุ่น
เรตติ้งไม่พอ
195 Chs

Keluarga Katanya (3)

"Kalo abang yang ajak lo itu Reza sama Ezra, gue yakin pasti nongkrongnya di mall plaza sama deket-deket daerah sana. Soalnya Bima juga seringnya ke sana sama temen-temennya." Andra menjelaskan dengan senyum tipis.

Luna mengangguk-angguk paham. Ia kini tahu mengapa kakak-kakaknya selalu mengajak ke sana dan tak pernah ke daerah timur, termasuk taman alun-alun kota. Ia juga langsung paham mengapa Damian juga tak pernah mengajaknya ke area timur kota, karena memang si kakak sulung itu bekerja di daerah barat dan lebih paham jalanan di sana. Setidaknya itu yang Luna pikirkan.

"Kalo gue gabut aja sih, makanya ajak lo ke sin-"

"Luna?" sahut seseorang yang baru datang, memotong ucapan Andra yang belum tuntas.

Luna langsung menegang dan menegakkan tubuhnya. Ia menatap ke arah gadis dengan rambut keriting yang cantik itu dengan tatapan terkejut. Andra yang melihat ekspresi Luna seperti itu pun langsung memalingkan wajah cepat menatap gadis yang baru saja menyapanya.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com