webnovel

I Found

Aku dan kamu yang terpisah oleh jarak Aku dan kamu yang terpisah oleh waktu Aku dan kamu yang terpisah oleh kepercayaan Tapi itu dulu. . . Dulu aku dengan susah payah mencari mu Dulu aku dengan susah payah mencari kabar mu Dulu aku dengan susah payah mencari dimana keberadaan mu But now, i'm find you ---- Lalu kalimat aku dan kamu pun sekarang berubah menjadi kata kita

Unichias · วัยรุ่น
เรตติ้งไม่พอ
26 Chs

WYBM

▭⎼▭⎼▭⬚۪۪❁۫۫᭢₍☁⁾۪۪❁۫۫᭢⬚▭⎼▭⎼▭

Happy Reading

▭⎼▭⎼▭⬚۪۪❁۫۫᭢₍☁⁾۪۪❁۫۫᭢⬚▭⎼▭⎼▭

"Wahhh ... ini keren!" seru Airen saat melihat Cafe favorite keluarga Yevan.

Cafe itu adalah sebuah Cafe outdoor yang berada di pinggiran sungai buatan, sungai yang tak terlalu dangkal namun menciptakan sebuah atsmofer tenang karena gemericik air yang mengalir.

"Kamu suka?" tanya Yevan.

Airen mengangguk dan segera mengeluarkan ponsel nya, Ia mengulurkan tangannya

"sedikit moment," ujar Airen.

Yevan tersenyum tipis, lantas Ia mengikuti permintaan Airen yang ingin berfoto dengannya.

"Kamu mau makan Sup Ayam?" tanya Yevan.

"Boleh," ucap Airen tanpa menoleh karena sibuk dengan Ponselnya.

"Kamu boleh pilih sendiri, Aku akan menjelas kan keunggulan menu di sini," kata Yevan kemudian.

Airen mendongak dan melihat buku menu di atas meja.

"Sup ayam Bong Son?" tanya Airen.

"Ini Sup ayam paling favorite di sini, Cuma Sup ayam dengan kaldu ayam spesial dan Daun bawang yang di utuh kan," jelas Yevan.

"Kalau ini?"

"Itu potongan daging sapi dengan saus Bangkok," jelas Yevan.

"Aku ngikut Kamu aja," kata Airen kemudian.

"Baiklah," ucap Yevan.

Yevan pun memesan beberapa makanan yang Ia dan Keluarganya sering makan di Cafe ini

tak menunggu waktu lama makanan tersebut datang di hadapan Yevan dan Airen sepanci sup ayam sudah terhidang di hadapan mereka lengkap dengan kompor dan beberapa makanan lainnya.

"Kamu banyak memesan makanan, Itu akan sia-sia kalau enggak habis," gumam Airen.

"tenang saja pasti habis," ujar Yevan tanpa pikir panjang Ia mengambilkan sup untuk Airen.

"Terima kasih," ujar Airen.

"Jangan berterima kasih, Karena aku juga sering kamu bantu," jawab Yevan.

Setelah itu mereka kembali terdiam menikmati makanan mereka masing-masing hanya suara gemericik air dan sumpit yang terdengar.

namun selang beberapa menit Yevan angkat bicara.

"sebenarnya aku mau ngasih kamu sesuatu," kata Yevan.

"Apa?"

"Sesuatu tapi jangan di buka sekarang," ujar Yevan.

"kenapa?"

"Karena aku mau memberimu waktu."

setelah itu Yevan mengerahkan sebuah amplop berwarna kuning lemon, Airen terkejut saat melihat amplop itu.

Namun Airen segera memasukkan Amplop itu ke dalam tas nya.

"Ayo lanjut makan, Ini adalah bagian paling lezat." Yevan mengambilkan sebuah potongan paha ayam dan sayap ayam dari dalam panci yang masih mengepulkan asap.

"Ini saja belum habis, Kamu aja yang nambah," ujar Airen.

"Enggak, Aku udah kenyang kalau lihat kamu makan," kata Yevan dengan seulas senyum.

"m-maksud nya?"

"Iya, Aku kenyang kalau kamu makan banyak," jawab Yevan.

"Kenapa begitu? Oh ya! di belakang sana Hutan?" tanya Airen melihat pepohonan pinus yang tinggi menjulang di belakang cafe tersebut.

"Itu gunung, kalau liburan aku sering kesana dengan papa," kata Yevan.

"Di sini lengkap ya," ucap Airen.

▭⎼▭⎼▭⬚۪۪❁۫۫᭢₍☁⁾۪۪❁۫۫᭢⬚▭⎼▭⎼▭

"Jangan lupa istirahat yang cukup," kata Yevan saat baru saja menurun kan Airen di depan sebuah rumah kontrakan.

"kamu juga jangan lupa, belajar! ujian sebentar lagi," balas Airen.

"Ya sudah, masuk sana ... aku pergi kalau kamu sudah masuk," kata Yevan.

Mau tak mau Airen pergi melambaikan tangan dan masuk ke dalam kontrakan nya, Ia sangat senang hari ini karena di ajak berkeliling oleh Yevan.

Airen mendaratkan tubuh nya di sofa lantas mencari amplop pemberian Yevan.

Dear

Airen,

Aku tidak tau harus mengatakan apa

namun aku hanya ingin kamu tau kalau aku menyukai pertemuan kita yang begitu mendadak,

ini seperti daun gugur di musim salju. Kamu adalah daun dan aku salju nya.

Jujur saja aku menyukai mu, Kamu tidak seperti gadis lain nya. Kamu tidak materialistis.

Kamu bekerja menjadi guru les untuk membiayai kehidupan mu sendiri

aku menyukai mu karena kedua hal tersebut, Entah kamu merasakan hal yang sama atau tidak

tapi aku menyukai mu.

yevan.

▭⎼▭⎼▭⬚۪۪❁۫۫᭢₍☁⁾۪۪❁۫۫᭢⬚▭⎼▭⎼▭

"Kemana Airen? Kok enggak kamu ajak kerumah??" tanya Esther saat melihat putra semata wayang nya pulang sendirian.

Yevan tersenyum lantas memeluk Esther erat,

"Kamu ini, di tanya malah senyum-senyum." Gemas Esther memukul bahu Yevan.

"Yevan kamu sudah pulang?? Kemana Airen? Kok enggak mampir??" tanya Ronald yang baru saja masuk ke dalam ruang makan.

"Hari ini enggak ada jadwal les Pa ... Ma, tapi tadi Yevan sudah makan sama Airen di Cafe," jawab Yevan.

"Kalian kencan?" tanya Ronald masih belum paham apa yang terjadi di antara Yevan dan Airen.

"Enggak masalah, kan ? Kalau Yevan suka sama Airen?" tanya Yevan ragu.

Ronald dan Esther saling pandang beberapa detik sebelum akhirnya Esther angkat bicara.

"Kamu mandi sana, bau nih," kata Esther di buat-buat.

Yevan mencebik karena merasa diabaikan oleh kedua orang tua nya

"Pa ... Ma Yevan serius lho," kata Yevan.

"Yevan ... enggak salah mau kamu suka sama siapa saja, yang jelas gadis itu baik dan tidak memikirkan materi," kata Ronald.

"Airen seperti itu Pa ... Ma," ucap Yevan.

"Carilah wanita yang seperti Ibu mu, Kalau kamu merasa Airen seperti ibu mu pertahan kan," ujar Ronald.

"Aku yakin Pa ... Ma, Airen enggak seperti Rachel yang mendekati ku karena harta," gumam Yevan.

"Yevan mandi sana!" potong Esther gemas.

"Iya Ma," balas Yevan menyerah

Malam ini Yevan hanya tiduran di atas tempat tidur nya memeluk gitar sembari memetik perlahan, Ia fokus menatap ke meja belajar nya

tetapi pikirannya sedang melayang-layang di udara memikirkan suatu hal.

Line!!

sebuah notifikasi membuat nya terhenyak, Lantas ia segera mengambil ponsel nya yang terletak di atas nakas.

Semringah.

sebuah pesan singkat di kirim oleh seseorang.