webnovel

I Found

Aku dan kamu yang terpisah oleh jarak Aku dan kamu yang terpisah oleh waktu Aku dan kamu yang terpisah oleh kepercayaan Tapi itu dulu. . . Dulu aku dengan susah payah mencari mu Dulu aku dengan susah payah mencari kabar mu Dulu aku dengan susah payah mencari dimana keberadaan mu But now, i'm find you ---- Lalu kalimat aku dan kamu pun sekarang berubah menjadi kata kita

Unichias · วัยรุ่น
เรตติ้งไม่พอ
26 Chs

Lukisan Abstrak

‐Setiap warna pasti mengandung makna tersendiri,begitu juga dengan rasa mereka punya makna tersendiri tidak hanya kata-

"Lukisan ini mempunyai makna yang sangat dalam," ucap Pemandu wisata sembari menunjuk lukisan besar yang terpampang di Lobi Galeri kesenian.

Semua peserta perjalanan mengangguk dan mulai melihat setiap unsur yang ada di dalam Lukisan tersebut.

"Ini hanya lukisan Air," ujar Yevan.

"Iya ini hanya lukisan Air dengan latar hitam ... apa yang istimewa?" sahut perempuan yang berdiri di belakang Yevan.

Pemandu wisata itu tersenyum simpul  enggan menjawab hingga seorang perempuan datang menghampiri mereka.

"Lukisan Air ini menyiratkan sebuah Energi positif alami, Energi paling kuat di dunia," kata Perempuan itu.

"Mbak—"

"Terima kasih banyak ya, sudah datang ke sini, Oh ya perkenalkan nama saya Aurum ... saya yang melukis lukisan abstrak ini," potong Perempuan itu dengan akrab memperkenalkan diri.

Peserta wisata itu satu-satu memperkenalkan diri dan mulai menjelajah sendiri ketika mereka mendapatkan izin langsung dari sang Empunya Galeri.

Brugh!

Entah kenapa Yevan berhenti saat  melihat sebuah Dompet wanita terjatuh di hadapan nya, Tangan nya terulur dengan mudah nya mengambil dompet seukuran

botol sprite

Tanpa melihat isi di dalam nya Yevan meletak kan dompet itu ke dalam tas nya

lantas pergi ke sebuah kanvas besar dengan lukisan Realisme

"Ehh!! Itu dompet saya!!"Teriak seorang perempuan muda memanggil Yevan dari kejauhan.

Yevan mengerut kan dahi , dan menoleh kepada perempuan itu.

"Kamu ... kembali kan dompet ku !"Celetuk perempuan itu kasar.

"Dompet? ini dompet mu?"Tanya Yevan mengeluar kan dompet yang ditemukan nya itu.

"Iya itu milik ku,"Ujar Perempuan itu.

"Ya sudah ambil ini." Datar Yevan lantas berlalu ke kanvas yang lain

Sebenar nya Yevan bukan lah orang yang kasar,Namun ia sedang menikmati waktu nya yang sangat minim dengan liburan ini.

Beberapa hari lagi Ia akan berjibaku lagi dengan berbagai tugas dan hafalan yang menunggu nya.

Ia melihat sebuah lukisan dengan nuansa pelangi yang Indah, Ia sangat menikmati liburan kali ini

namun dengan sangat tiba-tiba ponsel nya bergetar

"Halo."

" ...."

"Ah ... iya sebentar lagi aku akan berangkat ke sana."

" ...."

"Baik,sebentar lagi aku janji."Kata Yevan.

Hari ini Ia berjanji akan bertemu dengan beberapa teman nya yang kebetulan kemah di dekat galeri tersebut.

Yevan pun berjalan menemui pemandu wisata  yang sedang mengobrol dengan Aurum si pemilik Galeri

"Mbak saya mau menyudahi wisata ini ,"Ujar Yevan tanpa Tedeng aling-aling.

"Tapi kan kalian belum ku perlihat kan sebuah kar—"

"Maaf Mbak, memang ini berkesan tidak sopan ... tapi saya benaran harus pergi sekarang juga."Kata Yevan sesopan mungkin.

"Baik lah kalau begitu ... kami akan mengembalikan setengah uang yang bapak bayar kan."Kata Pemandu wisata tersebut.

"Eungh ... Gak usah ,Aku buru-buru."Gumam Yevan lantas pergi  keluar galeri.

" Bugh!"

"Lihat-lihat dong kalau jalan!" Dengus Yevan mengelus lengan nya yang terhantup tembok.

Jangan di tanya apa yang terjadi pada nya saat ini, Saat ia berjalan keluar dengan tergesa Perempuan itu muncul lagi dengan sama tergesa nya.

"Kamu juga enggak lihat -lihat kalau jalan!"Balas perempuan itu.

"He—"

Tanpa menunggu perkataan dari Yevan perempuan itu pergi ,Yevan menghela napas dan ingin beranjak mencegat taxi di lobi.

"Eh?"

Lagi dan lagi benda dari perempuan itu terjatuh, Kali ini sebuah Plushie berbentuk Strawberry  dan lumayan besar ukuran nya.

Yevan mengernyit ,

"setua ini ia masih menyimpan boneka."Gumam Yevan menggeleng kan kepala heran.

Namun Ia tetap mengambil boneka tersebut dan berharap bisa mengembalikan nya.

🍓🍓🍓

"Jadi kamu masih membawa boneka kemana-mana?" Tanya Teman Yevan dengan mata memincing.

"Jangan sembarangan mulut mu itu Ndre,"Ujar Yevan dengan nada di buat-buat.

" Lagian pakai bawa boneka segala,"Ujar Andre.

" Ini aku nemu!!" Gemas Yevan.

"heleh ... bilang aja nemu di toko buat cewek iya kan,"Ucap Radya.

"Apa sih ."Dengus Yevan.

"Udah - udah seneng bener kalau teman sengsara , Nih makan."

"Makasih ya Dhit,"Ucap Yevan menyaut Gelas styrofoam itu cepat.

Yudhit teman Yevan hanya menggeleng kecil.

" Enggak mau ngikut kemah di sini??"Tanya Andre.

"Enggak lah ,Orangtua ku pasti akan marah."Jawab Yevan dengan mulut penuh Mie Instan.

"Kamu kan udah besar udah 20 tahun masa mau ngikut orang tua terus."Kata Yudhit

"Nah tuh, benar kata Yudhit."Sahut Radya.

"Eh tunggu  deh, Ini merek Boneka nya atau nama pemilik nya??"Tanya Andre.

Yevan menoleh kepada Andre

"Airen ...."Gumam Yudhit.

"kayak enggak asing deh,"Gumam Radya.

"Boneka mulu, Ngopi yuk."Kata Yevan dengan wajah kesal.

"Manusia itu  sangat aneh ya, Marah-marah tanpa sebab."Gumam Radya.

"Eh, Sudah lah anggap aja dia PMS."Kata Andre.

"Kenapa??"Yevan yang penasaran mengajukan pertanyaan.

"Tadi ada Cewek yang nabrak Andre bukan nya minta maaf malah melengos pergi ... oh ya nih dompet nya."Kata Radya memberikan dompet yang di dapat kan nya.

"Cewek itu lagi?? Sini dompet nya??"Kata Yevan gemas.

"Mau ngapain?? jangan di ambil duit nya haram."Kata Andre panik.

"Enggak lah ...  Cuma mau lihat ktp nya,"Ungkap Yevan dengan majah masa bodo nya.

Dan Ia benaran mengambil KTP dari pemilik dompet tersebut

"Michelle Airendra ...."Gumam Yevan Lirih .

"Jangan bilang dia ya—"

"hmm ...."

"Wah kebetulan banget tuh kalau misal nya tadi Dia bisa nungguin kita ngejar."Kata Radya.

Yevan mengedik lantas menyeruput kopi di hadapan nya, sementara dompet itu masih tergenggam di tangan kiri nya.

Sore ini Ia akan mengembalikan nya ke Galeri Seni ,Setelah membeli beberapa oleh-oleh untuk ibu nya.

🍓🍓🍓

"Hmm ...."

"Kamu?"

"Iya nih  dompet nya,"Ujar Yevan menyodor kan dompet yang tadi siang di temukan oleh Andre dan Radya.

perempuan di hadapan nya itu mengerut kan dahi nya seolah tanya yang tak bisa keluar dari bibir nya.

"Tadi temen aku yang nemuin."Kata Yevan.

"Temen?"

"Iya di kedai Melati."Tambah Yevan.

"begitu ya, Pantesan aku cari enggak ada ... aku kira hilang di galeri,"Ucap Perempuan itu.

Yevan menyelip kan kedua tapak tangan nya ke dalam saku jeans nya menetralisir rasa dingin yang membekukan

"Kalau keluar malam itu pakai jaket, Nanti kamu sakit."Gumaman Yevan membuat perempuan di samping nya itu menoleh.

"Kenapa tadi?"

"Pakai jaket kalau keluar malam."Ulang Yevan .

"hmm iya makasih udah ngingatin, Makasih juga udah mulangin dompet ku ... enggak tau apa jadi nya kalau dompet ini enggak ketemu, Mungkin aku bakal nginep di sini sampai Minggu."Kata perempuan itu.

"Hmm bukan apa-apa."

"Nama kamu siapa?? kamu udah banyak bantu aku,"Ucap Perempuan itu.

"Yevan."

"Ak—"

"Lebih baik kamu masuk ke asrama deh, Makin dingin udara nya Ren,"Ujar Yevan.

"Ren??"

"Michelle Airendra."

"Kamu udah lihat KTP ku ya?"Tanya Airen penasaran.

"sudah sana masuk, Nanti sakit."

Mau tak mau Airen beranjak pergi dari hadapan Yevan , Masuk ke sebuah ruang bersekat yang bernama asrama galeri.

sementara Yevan masih berdiri di sana memperhatikan Punggung mungil Airen yang  berjalan masuk ke asrama.

pertemuan ini kurang lebih seperti boomerang, terjadi dan terulang.

Yevan tersenyum simpul mengingat Plushie yang belum di kembalikan nya.

Halo ...

ini nih yang suka cerita teenfiction silah kan di baca

memang banyak kurang nya

maaf aku belum professional:))