webnovel

I don't know you, but I Married you

Kenan sudah pasrah, keinginannya untuk menikahi kekasih 8 tahunnya hanya tinggal mimpi. Karena permusuhan kedua orang tuanya mereka gagal untuk melangkah ke pelaminan. Baru saja patah hati ayahnya langsung meminta Kenan untuk menikah dengan wanita pilihannya. Siapa kah dia??apa mungkin dia bisa mengobati luka hati Kenan atau justru sebaliknya??

Keyatma · วัยรุ่น
Not enough ratings
521 Chs

Mengungkap Fakta

".....Aku ga ada niat sedikitpun buat ganggu hubungan kamu sama pasangan kamu dan dari dulu itu kan yang aku lakuin sebelum aku berani nembak kamu?bahkan pas aku bilang suka aku masih mikirin perasaan pacar kamu tapi kenapa kamu nuduh aku kaya gitu Ra?" Jay dengan nada sedih.

"Maaf Jay, aku ga berpikir jernih waktu itu dan kamu berhak marah sama aku sekarang, kamu mau benci aku pun ga papa. Aku sadar buat semua kesalahan aku.."

"Aku ga suka kamu kaya gitu Ra, aku ga suka kamu marah. Hal yang pingin aku lakuin ketika kamu marah adalah datang kesini tapi waktu itu aku coba tenangin diri aku sendiri buat ga kaya gitu lagi. Aku takut bikin kacau suasana aja. Aku kasih waktu buat kamu sendiri dulu supaya kamu berpikir. Aku tuh ga pernah marah apalagi benci sama kamu, aku tuh cuman lagi cari cara buat jelasin ini ke kamu."

"Aku banyak salah sama kamu, maaf...."

"Ga usah minta maaf, aku ga papa."

"Gara-gara aku kamu kesusahan ngurusin kak Dirga sampe bawa-bawa keluarga kamu. Aku yang bikin kacau semuanya, hubungan orang tua kita juga sempet ga baik cuman gara-gara aku."

"Ya udah ga papa, yang penting hubungan kita sekarang udah baik-baik aja, aku cuman pingin kita temenan aja Ra.."

"Jadi temen kamu pun kayanya aku ga pantes.."

"Kamu jangan bilang kaya gitu, aku bener-bener ga papa. Aku ga pernah marah sama kamu."

"Makasih Jay.." Tiara tersenyum sebentar.

"Ya udah kita balik lagi aja, mommy kayanya nungguin aku."

"Iya.." Tiara dengan nada sedihnya kemudian berjalan menemui orang tua mereka. Jesica dan Dena sempat terkejut melihat Tiara dan Jay berjalan bersama namun tak ada tanda-tanda keributan disana. Tiara kini duduk disamping Dena begitupun Jay duduk disamping ibunya.

"Mommy cantik..." Jay langsung memeluk ibunya dari belakang tanpa rasa malu ada Dena, Lala, Katerin dan Dinda disana.

"Kenapa nih muji-muji, minta uang jajan ya?"

"Enak aja, enggalah aku pingin muji aja. Kris mana?"

"Tuh lagi main sama Daddy sama yang lain. Kamu darimana sih?disuruh ngambil tas Kris lama amat."

"Aku habis....obatin muka aku." Jay mencari alasan dan sesekali melihat wajah murung Tiara.

"Kenapa?sakit sayang?"

"Engga, supaya cepet sembuh aja."

"Coba sini mommy liat.."

"Aku ga papa mom. Hm...Tante Lala..aku udah maafin Kak Dirga kok tapi tante Lala harus kasih tahu kalo Kak Dirga ga boleh gitu lagi, itu ga baik. Mainin cewek tuh ga baik, cium pacar orang ga boleh, bohong sama fitnah orang itu jahat." Jay membuat teman-teman Jesica yang mendengar sedikit tersenyum.

"Iya makasih Jay, nanti Tante bilangin."

"Anak lu gw bawa pulang ya, lucu banget.." Dinda gemas.

"Eh jangan Din, satu-satunya dirumah nih yang begini."

"Jay nanti datangkan ke wisudanya Muel?"

"Datang Tante sama kakak."

"Akhirnya...Muel lulus juga."

"Iya na, setelah perjuangan suruh dia seurius."

"Ra datang ga kamu?Kak Muel lulus tuh.."

"Iya nanti Tiara datang sekalian Liat nenek.."

"Mom..aku bawa Kris dulu ya.."

"Iya bawa kesini Jay takut dia udah kedinginan." Jesica kemudian melihat Jay berlari namun bukan ke arah adiknya dia justru berlari menghampiri Dirga.

"Eh eh itu Jay lagi sama Dirga lagi, ga akan berantem apa?" Dena memandang jauh keberadaan mereka membuat Tiara langsung melihat kearah mereka begitupun Jesica sudah siap-siap berdiri namun Dimas dan Kenan sudah ada disana. Tidak butuh waktu lama ternyata mereka saling berpelukan.

"Huh...udah maaf-an kali, bikin gw senewen aja." Jesica lega begitupun Lala yang kini mulai melihat Kenan dan Dimas berjalan menghampiri mereka dengan saling merangkul.

"Hari ini Dimas ngajakin pulang malem, mau traktiran bakar-bakaran seafood disini katanya."

"Wah asyik tuh Dim.."

"Dalam rangka apa pah?" Lala heran.

"Bersyukur aja masalahnya udah selesai, Mau itu Dirga, Tiara atau Jay udah ga ada apa-apa lagi."

"Syukur deh.." Katerina ikut lega meskipun hal itu tidak menimpa anaknya.

"Emang ada tukangnya apa disini?"

"Ini papah mau nyari." Dimas melihat warung disekitar kali saja ada orang yang bisa dia pekerjakan.

"Gw kesana dulu ya." Dimas pergi bersama Lala.

"Kris mana?"

"Itu sama Dariel..."

"Jay ?"

"Itu sama Kay sayang, semua anaknya aja ditanyain Mas engga?"

"Mas kan ada di depan aku."

"Ya tanya apa kek.."

"Ih..Mas cemburu sama anaknya sendiri.."

"Iyalah cemburu dari pagi Mas ga ada dimanja-manjain.." Protes Kenan.

"Malu ih Mas ada temen-temen aku."

"Tante..nih Kris haus kayanya.." Dariel datang dengan Kris dalam gendongannya.

"Udah puas main airnya sayang.." Jesica gemas mengambil Kris lalu Kenan memberikan handuk kecil untuk mengeringkan Kris.

"Riel mau pulang jam berapa?biar om kasih tahu supirnya."

"Ga jadi om, Dariel disini sampe besok."

"Kenapa?"

"Ga papa om.."

"Ara ya ngomel?"

"Engga ngomel om, protes aja aku sibuk terus katanya.." Dariel membuat Kenan dan Jesica menggelengkan kepala.

***

Malamnya mereka tampak asyik membakar segala jenis seafood sambil memandang air laut.

"Nih buat kak Dirga.." Jay memberikan hasil Bakaran udangnya pada Dirga.

"Makasih.."

"Inget ya aku udah maafin dan jangan sekali-sekali lagi kakak kaya gitu. Itu ga baik kasian Tante Lala om Dimas, kasian Tiara.."

"Aku ga ada hubungan apapun sama Tiara, om Fahri kayanya ga suka dan lagian selama ini Tiara keliatan ga seneng jadi kita udahan aja. Mau aku berubah pun om Fahri ada rasa ga percayanya sama aku jadi jelas Tiara tinggalin aku. Makasih Jay udah ingetin kakak."

"Iya sama-sama.." Jay terdiam sejenak dia teringat wajah Tiara yang tampak sedih sedaritadi. Matanya kini mencari Tiara yang tampak sedang bermain bersama adiknya Farel.

"Jay..." Muel sudah duduk disampingnya.

"Eh El.."

"Awas ya kalian berantem lagi, gw bakar sekalian disini.."

"Iya engga El.."

"Kalo ke Muel bisa ga pake kakak, ke kak Dirga juga dong panggil aja Dirga." Dirga merasa heran padahal Muel seumuran dengan Ara.

"Jangan, kak Dirgakan masih diatas kak Ara kalo Muel seumuran jadi aku ga enak."

"Dasar anak yang sopan.." Dirga mulai tersenyum sekarang.

"Ga..bantuin papah bentar."

"Iya pah, bentar ya.." Dirga pergi menemui Dimas sementara Muel dan Jay kini duduk diatas pasir sambil menyantap hasil bakaran mereka.

"Kenapa lu?"

"Kata kak Dirga dia putus sama Tiara pantes aja Tiara keliatan sedih."

"Sedih?Tiara sedih gara-gara Dirga?" Muel tersenyum seolah mengejek.

"Dia pasti sedih gara-gara itu El, putus itukan ga enak."

"Lu udah ngobrol sama Tiara?"

"Udah tadi siang, dia minta maaf."

"Dia ada cerita soal yang lain?"

"Soal apa?"

"Kalo lu nanya gini berarti dia belum jujur sama lu."

"Jujur soal apa?"

"Gw udah gatel sebenarnya buat ngomong soal ini, gw udah ga tahan terlibat dalam urusan cinta kalian, gw rasa ini saatnya gw harus ngomong."

"El cerita sama gw kenapa Tiara?" Jay dengan wajah khawatir sekaligus penasaran.

***To be continue