-sang pendongeng.
tahun 2034 para ilmuwan antariksa menemukan sinyal aneh dari luar angkasa,dan sinyal tersebut adalah pesan dari makhluk misterius di luar angkasa,para ilmuwan yang kaget akan hal ini langsung menerjemahkan bahasa asing tersebut menjadi bahasa yang bisa di baca. surat tersebut berisi tentang "kami para mahluk pendatang menyatakan dengan ini, perang terhadap umat manusia" para ilmuwan yang berhasil menerjemahkan bahasa asing tersebut langsung membaca lalu,para ilmuwan tersebut panik akan hal itu mereka para ilmuwan antariksa langsung memberitahu pasukan militer di semua negara untuk bersatu.
tahun setiap tahunnya manusia bertahan dari serangan alien yang membabi buta tapi manusia memiliki pertahanan yang sangat luar biasa yaitu persatuan. teriakan demi teriakan terdengar dari berbagai negara masih berlanjut hingga,
tahun 2054 manusia masih diserang oleh alien,manusia yang geram atas kekalahan setiap tahunnya dan kekurangan populasi manusia memutuskan menciptakan sebuah alat yang bernama Alicious Intravana.
Alicious intravana terbentuk dari anak anak balita yang terlantar dan dimasukan di laboratorium khusus.
dan ini adalah cerita dari anak anak tersebut yang sudah tumbuh remaja di sebuah kota di Indonesia di kecamatan Harau Sumatra barat.
BAB 1.
di tahun 2064 di terik sinar surya yang terpantul dari kaca rumah, ada seseorang yang berpakaian maid berjalan ke sebuah pintu kamar dan membuka pintu itu sambil tepuk tangan "anak anak sudah saatnya bangun, saatnya kita sarapan"ucap seorang maid tersebut
"...zzz iya 10 menit lagi..." sahut seseorang yang masih tidur
"astaga anak kecil ini!" maid tersebut mengepalkan tangannya dan langsung menyalakan lagu nyanyiannya ke anak anak tersebut
"🎵aku ingin begini, aku ingin begitu ingin itu ingin itu ingin itu banyak sekali...🎵" menyalah lah nyanyian yang mengerikan
seisi ruangan pun terbangun dan langsung menyuruh maid tersebut matikan lagu tersebut "bibi hentikan...!! jangan nyalakan lagu itu aaaa..." ucap serentak yang berada di ruangan
"te he"ucap maid tersebut sambil melet
"te he mata muu!!!"
semua orang yang sudah terbangun langsung ke ruangan makan dan melihat makanan untuk hari ini
"ckck seperti nya kalian sedang melihat makanan yang beda hari ini"ucap maid yang sedang mempermainkan
semua anak Alicious intravana melihat ke makanan nya "uwahhh sop,ini sop kan bibi" ucap kembira anak anak tersebut
"wah... selamat makan" ucap dengan serentak
"hehe,makan yang banyak ya anak anak mungil ku"jawab seorang bibi maid yang tersenyum
"mumpung bibi sedang baik hati nih,muhehe biasanya kan kalian makannya sayuran terus,kentang terus,buah buahan, nah khusus hari ini bibi buatkan kalian sop daging"ucap bibi maid
"bibi! jangan panggil kita anak kecil lagi dong,kita kan sudah remaja terutama aku, Sasha, Dhini, Theo dan juga celestia"ucap seorang wanita remaja yang memakai baju kuning,mata biru,dan rambutnya ungu
"iya iya... kalian sudah remaja tapi di mata bibi, kalian adalah anak kecil yang menggemaskan terutama kamu Nissa"jawab seorang bibi
"bibi... hmpm.. hmph" nissa pun merengek dan mengalihkan pandangannya
"pfft"
"celestia... kenapa kamu ikut ikutan juga"ucap nissa yang menanyakan sambil memegang sendok
"aku tidak tertawa kok fufufufu"jawab celestia sambil mengalihkan pandangannya
"celestia..."
seisi ruangan pun tertawa karna tingkah laku Nissa,bibi,dan juga celestia. di ruangan tersebut ada 35 anak di bawah umur 10 tahun + 5 anak remaja berumur 13-15 tahun.
"bibi Lisa terimakasih atas makannya,ini sangat enak"puji celestia
celestia seorang gadis Alicious intravana (disingkat AI) berambut biru kemerahan di pinggiran nya dan rambutnya panjang, berkalung hijau,mata biru kehitaman yang indah dan memakai pita bulan di pinggiran rambutnya.
"iya bibi ini sangat enak"ucap Theo
"wah... Theo akhirnya ngomong juga,yah... walaupun itu sedikit saja sih"jawab bibi Lisa yang menggoda Theo
Theo yang mendengar itu langsung malu malu dan menutupi mukanya dengan piring.
Theo seorang pria kelima dari Alicious intravana (disingkat AI) ia seorang introvert, berambut cokelat,ia mata kekuningan cerah,ia memakai syal putih kemana mana.
"wah iya Theo ngomong Cui huhahaha"ucap Sasha
"Sasha, nada bicara mu itu loh yang membuat anak anak kaget"tegur Dhini sambil meminum kopi hangatnya di terik matahari pagi
"huhaha maaf maaf,aku mengagetkan kalian"jawab Sasha
Sasha dan Dhini adalah saudara kembar tetapi kepribadian nya sangat berbeda yang satu ceria yang satu penyuka kesunyian dan tentram, Dhini berambut abu gelap yang panjang dan Sasha berambut abu-abu, mereka berdua memilik warna mata yang sama.
"bibi... hmm... makanan ini gimana cara buatnya bi enak banget bi,Nissa juga mau buat juga makanan seperti ini"ucap nissa yang antusias
"fufu kamu mau tau Nissa cara membuat nya"ucap bibi Lisa membuat Nissa penasaran
"glek"
"baiklah sebelum itu... kita cuci piring dulu yah te he"
"...eh..."
anak anak pun tertawa di ruangan tersebut
"hahaha bibi dan kak Nissa,ini piringnya kak" ucap anak anak Alicious intravana.
mereka berdua pun mengambil piring piring yang sudah kotor untuk di cuci "udah selesai kan" tanya nissa "sudah kak ini piringnya" ucap seorang anak kecil.
"mereka akrab sekali yah..."ucap celestia yang memandangi mereka berdua dengan tersenyum
"iya yah mereka akrab sekali" ucap Dhini sambil minum kopi.
"celestia?"ucap Dhini yang sudah meminum kopi
"hmm kenapa dhin?" jawab celestia
"apa kamu sudah membunuh para penja..."
celestia yang mendengar itu langsung berdiri dan membawa Dhini ke teras rumah untuk bicarakan tentang ini.
tentu seisi ruangan makan pun kaget dengan tingkah laku Dhini dan celestia
"Kaka..." ucap Sasha dengan nada pelan
di luar rumah alias teras penuh dengan ladang hijau dan pemandangan yang indah dan anak anak desa berlarian di ladang hijau tersebut. Celestia yang sudah membawa Dhini ke teras langsung menegur Dhini.
"Dhini kamu sudah tau kan, kita tidak boleh membicarakan topik ini didepan anak anak!" tegur celestia.
"ah.. maaf aku tidak sengaja"jawab Dhini menghadap bawah lantai
*gawat aku lengah, kayaknya celestia sudah marah nih* ucap Dhini di hatinya
"jadi Dhini kamu mau ngebahas tentang itu?"ucap celestia menanyakan lagi
celestia pun memegang pagar teras rumah dan melihat pemandangan di dekat rumahnya,angin berhembus kencang ke rambutnya celestia,tentu Dhini yang melihat itu langsung terpesona.
'rambutnya bagus banget'Dhini pun tercengang akan keindahan rambutnya celestia
"hmm kamu ngomong apa dhin?"tanya celestia
"ah tidak,tidak ada apa apa" Dhini menghindar pertanyaannya celestia
"jadi kita lanjut ke topik yang tadi, apa kamu sudah membunuh para penjajah itu?" tanya Dhini
"iya,aku sudah membunuh mereka,mereka sangat kuat sampai tubuh ku ini terasa nyeri nyeri" jawab celestia sambil menggerakkan kan tangan nya
Dhini yang mendengar itu langsung menawarkan diri untuk latihan bersama
"mau latihan kah bersama ku"ucap Dhini
"boleh boleh saja sih, lagian juga kita ini adalah pelindung manusia yang harus mengalahkan penjajah bajingan di luar sana."
Dhini yang tersenyum langsung mengeluarkan baju tempurnya dari pintanya (memencet pita), celestia pun sama langsung mengeluarkan baju tempurnya dari kalungnya (memegang kalung), kumpulan cahaya langsung berkumpul di tubuhnya celestia dan Dhini,dan membentuk suatu baju tempur dan senjata.
baju tempur celestia berbentuk biru terang dengan corak batik Mega mendung dan pedang besar
sedangkan Dhini baju tempurnya berbentuk batik solo (sogan) dan berwana gelap keabuan, senjata nya sendiri menyerupai sniper dan pistol.
mereka berdua mengeluarkan sayap dan terbang ke angkasa, dan memulai latihan nya.
mereka berdua mengeluarkan senjatanya masing masing, celestia mengeluarkan pedang dan Dhini mengeluarkan sniper dan pistol.
latihan pun dimulai, Dhini menyerang pedangnya celestia dengan snipernya *pertama Tama aku harus melumpuhkan senjatanya terlebih dahulu*
ucap Dhini di dalam hatinya sambil menembaki celestia.
celestia dengan cepetnya menghindari serangan peluru dari Dhini *cepatnya* ucap Dhini di dalam hati
"terlalu cepat 20 ribu tahun bagi mu untuk menembaki ku, Dhini" ucap celestia yang meremehkan Dhini
akan tetapi...
*apa dia,mengenai pedang ku*ucap celestia di dalam hati dengan was was
di cakrawala percikan api dari peluru Dhini berhasil mengenai pedang nya celestia dan berhasil mengalihkan perhatian nya Celestia dengan kesempatan itu Dhini langsung menodongkan pistolnya Celestia dari jarak dekat.
"sudah berakhir"ucap Dhini yang menodongkan pistol nya ke celestia
Celestia yang terdodong langsung menyerah dan mengakui kekalahannya kepada Dhini "Dhini, kamu sudah semakin kuat saja yah" ucap celestia
Dhini yang tersenyum langsung mengajak Celestia pulang ke rumah untuk istirahat "ayo kita balik,anak anak sudah menunggu" ucap Dhini
mereka berdua turun dari angkasa dan langsung ke teras rumah,
disana mereka di sambut oleh anak anak yang sedang mencuci baju dan bermain kejar kejaran.
tentu anak anak yang bermain kejar kejaran tersebut menyadari bahwa Kaka mereka sudah pulang.
"wah Kaka sudah pulang"
"iya kak celestia dan kak Dhini sudah pulang, selamat datang kak"
celestia dan Dhini menyambut kembali ke anak anak "Kaka pulang".
BAB 2.
-Bibi Lisa
keesokan harinya aku di telepon oleh atasan untuk mempersiapkan perlengkapan untuk Meraka berlima,untuk berperang melawan alien di kota sebelah. tentu saja aku marah akan hal itu karena mereka masih anak kecil di mata ku, tetapi itu langsung terbantahkan oleh atasan mereka berucap "mereka berlima itu sudah dewasa dan sudah membunuh banyak sekali alien yang ada di luar sana,dan kamu masih menganggap mereka anak kecil?!!" ucap atasan yang marah.
seketika itu aku terdiam dan mengiyakan perintah dari atasan,aku langsung menyiapkan semua perlengkapan untuk Nissa, Theo, Sasha, Dhini,dan juga Celestia di ruangan ku.
Sasha yang berjalan di ruangan melihat bibinya mempersiapkan perlengkapan,Sasha menyadari bahwa bibinya tidak ceria dan Sasha memeluk bibinya secara diam diam "bibi tertangkap" ucap Sasha
tentu bibi Lisa langsung kaget akan hal itu langsung menyentil dahinya Sasha "Sasha kamu yah... bikin kaget saja"
"hehe,bibi sedang ngapain bi kok cemberut begitu mukanya, tadi pas aku lihat?"tanya Sasha dengan nada bersemangat.
"bibi GK apa apa,cuman pegel pegel saja makannya bibi cemberut"
bibi Lisa menghembuskan nafas *huff* dan Sasha melihat barang barang yang ada di sana menawarkan bantuan "mau aku bantu bi? kayaknya banyak tuh barang barangnya" ucap Sasha menawarkan bantuan
"boleh boleh saja sih,tapi ini banyak loh... barang barang nya"ucap bibi Lisa
"tidak apa apa bi,lagian juga badan ku ini lagi vit" jawab Sasha
"kalau begitu tolong semuanya yah,Sasha"ucap bibi Lisa sambil ke pintu secara pelan pelan
"bi...bi..."
" te he"
malam harinya di kamar dua kembar Sasha&Dhini,Sasha menanyakan sesuatu
ke Dhini "kak kenapa manusia dan alien berperang" ucap Sasha di dalam selimut.
Dhini yang tidak tau, menyuruh Sasha untuk tidur untuk perjalanan besok hari "tidur sha, tidurlah besok bakalan ada perjalanan panjang" jawab Dhini.
"baiklah"
bersambung.