Didalam perjalanan menuju kantor ada perasaan Ara menatap arah cendela dia menyandarkan kepalanya di kursi , entah apa yang dirasakan nya yang pasti agak sedikit bimbang tapi rasa ego itu terlalu besar .
Tak terasa mobil sudah sampai di kantor Ara masih melamun , Ara tersadar dari lamunannya setelah Bia beberapa kali memanggil namanya
Bia membukakan pintu mobilnya dia keluar dari mobil dan berjalan disusul Bia berjalan di belakangnya , Ara masuk dalam loby tak lupa semua karyawan berjajar membungkukan badan nya
Ara berjalan menuju lift khusus petinggi dan menuju lantai paling atas dimana tempat Ara berada , di dalam lift Bia membacakan beberapa agenda dari menghadiri meeting bersama petinggi Misae , dan berlanjut meeting bersama jajaran orang penting di sebuah Restoran yang cukup Private
dan yang terakhir Bia membacakan Pimipinan Konika Tuan Hendrawan ingin bertemu
Ada lengkungan senyum menyeringai dari bibir Ara
Huhhh dan tanpa aku bersusah semua sesuai rencana .bathin Ara
"Bukankah ini menyenangkan Bia , bahkan dia datang padaku" dengan tatapan tajam dan bibirnya menyeringai
Bia hanya bisa membalasnya dengan senyuman
Ara jika sampai rencanamu ini nantinya membahayakanmu aku tidak akan tinggal diam . bathin Bia
Thing
Pintu lift terbuka dan Ara segera masuk ruang kerjanya , dia segera duduk
Bia menyodorkan beberapa tumpukan berkas untuk di tanda tangani Ara , satu persatu berkas itu telah di tanda tangani dan selesai . Bia mengambil berkas itu untuk di berikan ke staff di luar ruangannya
"Tolong berikan ke kepala divisi pemasaran" berkas itu di serahkan ke staff itu
"Baik Tuan Bia" staff itu mengangguk sopan
Ya Tuhan ganteng sekali tapi sayang dingin sekali . bathin staff itu
Bia kembali masuk ke dalam ruangan
"Ara"
"Hemm"
"Acara meeting sepuluh menit lagi"
"Baiklah" Ara dan Bia keluar dari ruangan dan menuju ruang meeting
Ara masuk dalam ruang meeting dan benar saja semua para petinggi sudah menunggu kedatangannya , yang tadinya suasana begitu nyaman dan banyak yang berbincang .Ara dan Bia masuk seketika ruangan meeting itu hening serasa udara sesak
Bia membuka meeting itu dan di lanjutkan dengan laporan para petinggi per divisi , Ara mendengarkan dengan seksama dalam meeting itu sesekali ia menimpali berbagai pertanyaan dan para pemimpin merasa tercekat dengan berbagai pertanyaan yang di lontarkannya
"Baiklah , Bagus Lanjutkan" Ara melengkungkan senyumnya dan berdiri akan meninggalkan kursinya
Ara berbalik untuk menyampaikan sesuatu "Jangan mengecawakanku , karena aku tidak akan mengampuni kalian " Ara langsung pergi melenggang meninggalkan ruangan
"Huffffffff" helaan nafas salah satu pimpinan
"Kenapa dia menakutkan sekali" Kepala divisi pemasaran
"Kau mau mati , bahkan dinding ini bisa mendengarkan kita berbicara" sela kepala divisi keuangan
"Dadaku terasa sesak" susul kepala divisi iklan
"Ayo mari kita keluar dari ruangan ini , mari mencari udara segar" Ajakan kepala divisi iklan
"ayo ayo ayo" akhirnya mereka semua keluar dari ruangan itu dengan hati yang lega
Di ruang meeting Jajaran penting Misae
Ara dan Bia sudah berbicara di ruangan itu , banyak fakta yang di sampaikan para petinggi itu para pimpinan tidak pernah tau kalau ada jajaran penting yang hanya Ara dan Bia tau
ada beberapa fakta mengejutkan ada beberapa kepala pimpinan di pimpinan cabang yang korupsi , memanipulasi data yang ada
dan yang paling tercengang Kepala divisi Keuangan dan kepala divisi pengembangan mereka sedang di selidiki bahwa ada indikasi korupsi uang perusahaan yang sedang ada proyek pembangunan cabang baru di Kota XX
dokumen itu telah di serahkan ke Bia untuk di cek lebih lanjut
"Baiklah , Terimakasih "
"Bekerjalah dengan baik lagi . dan lakukan yang terbaik selalu awasi mereka"
"Baik Nona Ara " Jawab salah seorang Petinggi itu
Mereka berdua keluar disusul para jajaran petinggi Misae , disela mereka berjalan " Bia , Awasi Kepala Keuangan dan Pengembangan"
Berani juga kalian bermain denganku , mungkin dengan bermain sedikit lebih menyenangkan huh gumam Ara
Ara dan Bia akhirnya berjalan menuju Lift khusus menuju ruangannya
aku tidak sabar bertemu denganmu Tuan Hendrawan huh . bathin Ara
Bersambung .....