Vino tidak menyerah. Dia kembali melayangkan tinjunya ke arah Eric.
Namun, Eric berhasil menghentikan tangan Vino. Eric lalu memegang pergelangan tangan Vino dan memelintir tangan yang akan menonjoknya itu, ke arah belakang.
Vino mengeluh jika tangannya sakit karena dipelintir oleh Eric. Vino memohon agar Eric segera melepaskan tangannya Vino.
Eric mendorong tubuh Vino menggunakan kaki, membuat Vino mundur beberapa langkah ke belakang dan jatuh ke tanah karena tubuhnya tidak seimbang.
Belum sempat Vino berdiri dengan tegak, Eric sudah memukul kepala lelaki itu dengan sikutnya. Tubuh Bima itu kembali jatuh tersungkur.
Thwack!!
Seseorang yang lain memukul tengkuk Eric hingga Eric jatuh tersungkur juga.
Ketika Eric berbalik, ternyata orang yang memukulnya adalah rekannya Bima yang bernama Dimas.
Lalu, Bima dan Dino yang sebelumnya jauh dari pergulatan itu ikut bergabung karena melihat Bima yang kewalahan menghadapi Bima.
Mereka semua telah melanggar janji. Mereka semua kini bersiap untuk melawan Eric.
Ternyata, remaja bernama Bima yang dipukul oleh Eric tadi juga bangkit saat ini. Orang jahat memang sangat sulit robohnya, batin Eric.
Bima, Dino Dimas langsung menyerang ke arah Eric tanpa henti. Sepertinya, mereka tak mengindahkan permintaan Eric tadi yang meminta 'satu lawan satu'.
Berkali-kali Eric mampu menghindar, hingga ....
Thwack!!
Satu pukulan berhasil lolos, dan membuat hidung mancung Eric kini berdarah.
"Kalian benar-benar pengecut! Beraninya main keroyokan!" teriak Eric. Ia balas meninju Bima dan gengnya itu.
Berhasil.
Ketiga remaja tadi terkapar di tanah. Mereka semua roboh. Namun, Bima berhasil bangkit secara cepat dan kini malah membekuk Eric. Bima menarik kedua tangan Eric ke belakang, mengunci tangan Eric agar tidak bisa bebas bergerak.
Eric meronta, kedua tangannya dikunci ke belakang oleh Bima. Eric tidak bisa balas memukul saat ini.
Dino dan Dimas mendekat ke arah Eric. Mereka berdua memukuli wajah Eric tak henti-henti.
Wajah Eric sudah berlumuran darah akibat tonjokkan itu.
Sial! Jika begini, luka lebamnya Eric pasti akan membekas dan baru hilang sekitar satu mingguan lebih, batin Eric. Eric tidak akan bisa bekerja di jika wajahnya babak belur. Salah satu alasan Eric diterima bekerja paruh waktu adalah wajah tampan Eric, yang diduga akan dapat menarik banyak pelanggan menurut bosnya.
Wajahnya adalah aset paling berharga bagi Eric. Dia tidak bisa membiarkan para pemuda itu terus memukuli wajahnya.
Namun, Eric masih kalah jumlah saat ini. Eric sendiri dan harus melawan Bima dan tiga anggota gengnya Bima.
Bima melepaskan tangan Eric setelah tahu jika Dino dan Dimas memukuli Eric sangat keras sejak tadi.
Tubuhnya Eric langsung jatuh terjerembab di tanah, dekat pohon mangga.
Namun, Eric tidak menyerah semudah itu. Eric ingat tentang tujuannya sebelumnya. Dia harus bisa membuat Bima kalah, agar Bima tidak terus-terusan menindas Eric di sekolah.
Eric jadi mengingat bagaimana Raymond dengan sok pahlawannya mengatakan jika ada yang menggangu Eric, maka harus berhadapan dengan Raymond dulu.
Padahal, Eric tahu benar jika pada kecoa terbang saja Raymond takut, bagaimana sahabatnya itu bisa sesombong itu, coba? Memikirkan itu membuat Eric tertawa geli.
Eric menggunakan pohon mangga untuk membantunya berdiri.
Bima bersama ketiga anggota gengnya itu langsung mengelilingi Eric.