webnovel

I'LL Teach You Marianne

Marianne yang bekerja sebagai kurator disebuah museum membuat ia bertemu dengan seorang nenek bernama Chaterine Ganke yang merupakan penyuka lukisan, ia akhirnya menjodohkan Marianne dengan cucunya yang bernama Leonardo Ganke. Di malam pernikahan Marianne ditinggal dan di hina oleh sang suami. "Dasar perempuan kuno!! perempuan jelek , jangan harap kau bisa tidur satu ranjang denganku !!!" teriak Leon pada Marianne penuh penghinaan.

nafadila · สมัยใหม่
Not enough ratings
778 Chs

Pernikahan Leon

Setelah mengantar Linda pergi ke temat kerjanya Anne menghentikan mobilnya di sebuah toko alat musik yang sedang dipenuhi siswa sekolah dasar bersama orang tuanya masing-masing, mereka terlihat sedang memilihkan anaknya sebuah biola. Senyum Anne tersungging saat melihat apa yang ada di dalam toko itu, ingatan masa kecilnya kembali bekelebat dalam ingatannya secara tiba-tiba. Sebuah kenangan menyakitkan yang membuatnya memilih berhenti bermain musik, kenangan menyakitkan pertama yang ia dapatkan dari teman masa kecilnya yang merampas kesempatannya menjadi seorang pianis handal.

"Tidak Anne, kau tak boleh membenci mereka. Ingat apa yang ayahmu katakan, jangan jadi orang yang pendendam," ucap Anne pelan sambil menutup kedua matanya menggunakan kedua tangannya, setelah berhasil menguasai dirinya Anne kemudian meneruskan perjalannya lagi untuk pergi ke toko buku.

Karena toko buku tak jauh letaknya dari toko peralatan musik Anne tak butuh waktu lama untuk sampai ke tempat tujuannya, setelah memarkirkan mobilnya dengan baik Anne segera keluar dari mobilnya dan berjalan perlahan menuju toko buku untuk mencari buku panduan yang sebenarnya bisa ia dapatkan di perpustakaan kampus. Namun karena ada Edward yang menyebalkan dan arogan itu Anne membatalkan niatnya untuk pergi ke perpustakaan, saat masuk kedalam toko buku senyum kembali tersungging saat melihat banyak komik yang terpajang. Ia yang baru menjadi pecinta komik nampak tak bisa menahan diri untuk tak melihat deretan komik itu, akan tetapi saat akan mengambil salah satu komik serial jepang yang sedang ia baca tiba-tiba perhatian Anne teralihkan ke arah sebuah tumpukan majalah yang ada dibawah kakinya.

Sebuah nama yang familiar baginya menarik perhatiannya, dengan perasaan tak tenang Anne menundukkan kepalanya dan meraih salah satu majalah bisnis yang ada tumpukan paling atas. Dan benar saja sebuah nama belakang yang sangat ia kenal sedang menjadi topik utama di majalah bisnis yang ada ditangannya itu.

"Pernikahan mewah Leonardo Ganke dengan kekasihnya Stefany Jouvan menjadi topik paling hangat di Jerman selama satu minggu,"

"Perbedaan status keduanya tak menyurutkan niat seorang Leonardo Ganke menikahi kekasihnya,"

"Sang pewaris itu akhirnya menikahi seorang kurator di sebuah museum yang kini menjadi milik Leonardo Ganke yang ia berikan kepada istrinya itu sebagai hadiah pernikahan,"

"Leonardo Genke mengatakan dengan jelas pada media bawa ini adalah pernikahan pertamanya, berita yang mengatakan kalau ia sudah pernah menikah ditepis langsung olehnya dengan menunjukkan statusnya di catatan sipil yang menyatakan kalau ia masih single,"

"Pernikahan paling romantis Leonardo Ganke dan Stefany Jouvan,"

Tangan Anne bergetar membaca artikel dalam majalah yang ia pegang, untung saja ia berdiri di dekat dinding alhasil ia memiliki tempat untuk bersandar. Setelah berhasil mengusai diirnya Anne meletakkan majalah bisnis yang ia pegang kembali ke tempatnya semula, tanpa bicara Anne berjalan menuju sebuah meja yang ada di baris paling belakang. Dengan cepat ia mengeluarkan laptop miliknya dan langsung terkoneksi dengan internet karena di toko buku yang sedang ia datangi itu menyediakan wifi gratis.

Anne membuka situs catatan sipil di Jerman, ia ingin memastikan sesuatu dengan cepat. Setelah membuat akun menggunakan email pribadinya Anne akhirnya bisa masuk ke dalam situs itu, dengan tangan begetar Anne memasukkan namanya dalam kolom pencarian.

Jantungnya berdetak sangat cepat saat melihat statusnya ternyata masih single/belum menikah, padahal jelas-jelas ia bercerai dengan Leon dua tahun yang lalu. Anna kemudian memasukkan tanggal perceraiannya di sebuah kolom yang lain, Anne ingat dengan baik tanggal perceraiannya karena hari itu bertepatan dengan ulang tahunnya. Oleh sebab itu Anne tak pernah lagi mau merayakan hari ulang tahunnya lagi, karena tak mau mengingat perceraiannya dengan Leon. Hasil pencarian yang kedua kali kembali membuat Anne kaget, pasalnya pada hari itu hanya ada empat pasangan yang bercerai. perceraiannya dengan Leon sama sekali tak tercantum dalam situs itu.

"Kau memang luar biasa Leon, kau mengubah statusku dalam sekejap. Kau bahkan juga menghilangkan tanggal dan bukti perceraian kita di kantor catatan sipil, terima kasih Leon sudah membuatku kembali menjadi seorang gadis," ucap Anne pelan sambil tersenyum tipis dengan kedua mata yang berkaca-kaca.

"Sekali lagi terima kasih Leon," gumam Anne lirih, kedua matanya terpejam mengingat suasana sidang perceraiannya dua tahun lalu. Dimana Leon dan Steffi duduk dibelakangnya sambil bergandengan tangan mesra melihat ke arahnya yang sedang menerima putusan cerai dari hakim setelah permintaannya untuk bercerai dengan Leon dikabulkan.

Sementara itu disebuah resort mewah di pinggiran kota Heidelberg nampak Leon dan Stefii yang baru saja sampai ke tempat itu sedang berpelukan mesra sambil saling memagut bibir satu sama lain, merayakan pernikahan selama tiga hari membuat keduanya baru sempat melakukan bulan madu hari ini. Walaupun keduanya sudah tinggal bersama sejak dua tahun lalu tapi tetap saja bulan madu adalah hal yang paling penting untuk keduanya. Setelah melepaskan pelukannya dari Steffi sang istri yang tubuhnya bak gitar Spanyol Leon memilih mengambil wishki yang ada diatas meja ke dalam dua gelas kosong yang ada disamping botol minuman keras itu, saat Leon sedang menuangkan minuman keras itu tiba-tiba ia tak sengaja menjatuhkan sebuah vas bunga yang ada disampingnya yang langsung membuat vas bunga itu hancur seketika dilantai.

"Leon kau ok?" tanya Steffi dari dalam kamar.

"Yes, i'am," jawab Leon dengan cepat.

"Baiklah, susul aku lima menit lagi honey. Aku punya kejutan untukmu dikamar," sahut Steffi kembali.

"Baiklah," ucap Leon datar, entah mengapa beberapa hari ini perasaannya tak tenang. Ada saja yang ia kacaukan bebrapa hari terakhir ini.

"Apa yang terjadi padaku, kenapa perasaanku tak tenang," batin Leon dalam hati sambil menatap pecahan vas bunga yang ada dibawah kakinya.

Bersambung