Ting..*suara hp novi*
"Novi.kakak belikan tas nanti dipake ya "
"Tapi kak. yaudah deh kalo udah kakak belikan"
Novi sudah tau betul kalo itu pasti kerjaan karin karna sahabatnya punya kebiasaan jahil
Besoknya disekolah....
"Karin kamu bilang kalo aku mau tas?" tanyaku sembari meletakan tas ranselku yang berwarna biru pastel
"Lagian kamu lama sih. Lagian lumayankan buat kamu kalo jalan jalan" jawab karin santai
"Aku jadi ngerepotin kak suba kalo kaya gini" ucapku
"Dia pacarmu jangan segan segan novi"
Aku langsung terdiam karna ucapan karin ada benarnya juga setelah berapa hari karin memberikan tas itu kepadaku. Rasanya takjud dan sedih di waktu bersamaan karna aku semakin berat buat menjalani hubungan ini. Dan bahkan aku memikirkan untuk memutuskan kak suba secepatnya.
2 minggu kemudian....
"Kak suba aku mau ngomong" Ucapku di telepon
"Mau Ngomong apa?"
""Aku mau putus kak" Ucapku pelan
"Apa gak ada kesempatan buat kakak?"
""Maaf kak kita temenan aja ya kak"
"Tapi kakak masih bisa chat kamukan?"
"Bisa kak"
"Jangan blokir nomor kakak ya novi"Ucapnya pilu
Dan teleponpun dimatikan akhirnya aku merasa bebas tidak menyakiti kak suba lagi.
Sudah tidak berasa lebih dari 2 bulan aku putus dengan kak suba tapi hubungan kita tidak memburuk sama sekali tentu saja seiring dengan waktu aku mulai terbiasa dengan hadirnya kak suba dalam kehidupan aku sehari hari dan mulai tumbuh perasaan nyaman dan bahagia didalamnya yang membuat sifatku meluluh menjadi lebih hangat ke kak suba.
Dirumah novi....
"Novi. Aku mau ngomong sama kamu"Ucap karin serius
"Tinggal ngomong aja"Ujarku santai dari meja belajarku
"Kamu masih dekat dengan kak suba?"
"Ya begitu aja. Kenapa emangnya?" tanyaku yang masih duduk membelakangi karin
"Kak suba katanya main ke hotel bareng perempuan"
Aku reflex membalikan badan dan menghadap karin
"Kok bisa?. Bukan gitu loh maksudku dia mau ngapain disana "tanyaku sembari pindah duduk di lantai bersama karin
"Kak suba cerita kalo dia main kehotel sama tuh perempuan tapi dia minta ke aku buat jangan cerita ke kamu tapi aku rasa kamu berhak tau " tutur karin
Aku terdiam jujur perasaan aku sakit disaat aku mulai menaruh hati ke kak suba dia dengan tega bermain dibelakangku padahal dia bilang kalo dia gak dekat sama cewek selain aku.
Disaat Aku yang mulai luluh dan berubah menjadi lebih ramah semua mendadak menghilang dan aku kembali ke pribadian aku yang dingin.
Dia terus menanyakan kenapa aku menjadi dingin lagi tentu saja aku tidak peduli lagi tentang dia apapun yang dia lakukan tentu saja bukan salah aku sepenuhnya toh dia juga bilang kalo dia masih sayang aku dan mau memperbaiki hubungan kita. Tapi disaat aku mau menerima dia kembali dia malah bermain seperti ini.