webnovel

HIGH CLASS JOMBLO

Cerita ini bermula dari persahabatan tiga orang wanita cantik bernama Agesti, Wilia dan Oliv yang kemudian mengalami nasib nahas yang serupa. Ketiga nya sama-sama dikhianati sang pacar. Akhirnya, mereka bertiga memutuskan untuk membuat sebuah geng bernama High Class Jomblo, yang berarti ketiga nya menobatkan diri sebagai jomblo-jomblo yang berkulitas. "Gue yakin, dengan berdiri nya geng High Class Jomblo ini, harga diri kita gak akan terinjak laki-laki lagi." (Shintya Agesti Munaf) COVER BY : RIA_GRAPHICC

Mufy_Mc · วัยรุ่น
Not enough ratings
280 Chs

TERIMAKASIH, JAM WEKER!

Agesti dan kedua sahabatnya masuk ke dalam kamar kosan mereka sambil bersenda gurau. Pasal nya, Ia dan Wilia masih merasa heran kenapa Oliv bisa bertemu dengan Edro - lelaki kharismatik yang belum pernah mereka temui sebelumnya.

Jujur saja, Edro adalah lelaki berkelas yang pantas di idam-idamkan oleh mereka yang seorang High Class Jomblo.

Oliv merebahkan tubuh nya di atas kasur kemudian di susul kedua gadis yang mengambil posisi duduk di samping nya dan bersiap untuk melakukan wawancara secara detail.

"Liv, Lo ketemu Edro di mana?" Pertanyaan pertama di layangkan oleh Agesti dengan penuh antusias.

"Iya, Liv.. kok bisa sih Lo ketemu cowok seganteng Edro di sekitaran sini?" Lanjut Wilia dengan ekspresi yang sama.

Oliv menghela nafas dalam-dalam sebelum menjawab pertanyaan kedua sahabatnya.

Gadis polos itu pun bangun dan memilih menyenderkan tubuh nya ke dinding kamar.

"Di depan gang." Jawab Oliv sekedar nya.

"Oh iya, kalian tau gak.. barusan Gue ketemu Andre di tempat fotokopian lagi nganter pawang nya." Lanjut Oliv menjelaskan pengalaman sinematik yang baru saja di lalui nya.

"Andre?" Ulang Agesti dengan kedua mata yang membulat sempurna.

Oliv mengangguk sambil menampakkan ekspresi kecut nya.

"Pawang?" Ulang Wilia sedikit terlambat.

Oliv pun mengangguk kembali dengan ekspresi yang sama.

"Andre nganter cewek nya ke tempat fotokopian, terus waktu Gue balik badan - gak sengaja Andre nabrak Gue."

"Terus?" Wilia menatap wajah Oliv dengan serius.

"Gue langsung cepet-cepet pulang lah! Nah.. di perjalanan itu, karena Gue lagi ngomel gak jelas, tiba-tiba kaki Gue kesandung terus ada Edro yang sigap tolongin Gue! Begitu ceritanya." Ungkap Oliv dengan detail.

Kedua ujung bibir gadis polos itu tampak terangkat sempurna. Bertemu Andre mungkin membuat mood nya langsung berantakan, tapi ternyata Tuhan masih baik kepadanya. Oliv malah dipertemukan dengan Edro, lelaki baik nan berkelas yang membuat Oliv dan kedua sahabatnya jatuh cinta pada pandangan pertama secara bersamaan.

"Kayak nya Edro bakalan jadi cowok Gue deh!" Celetuk Wilia sambil memelintir rambut nya yang bergelombang dengan jari tangan.

"Ish! Kepedean banget Lo.. Emang nya Lo gak liat, postur tubuh Edro atletis banget begitu.. tinggi, tegap! Mana pantes sama Lo, Entar di kira ade sama kakak lagi. pantesan juga sama Gue, Wil.. hehe." Timpa Agesti sambil cengengesan sendiri.

Ucapan kedua sahabatnya membuat Oliv merasa heran. Bisa-bisa nya mereka sudah berniat memperebutkan gebetan Oliv sejak awal.

"Kalian ngomong apa sih? Edro itu gebetan Gue! Yang pertama ketemu sama dia kan Gue! Yang di tolongin dan di gendong sama Edro juga Gue! Kenapa malah kalian yang keganjenan, hm?" Oliv melipat kedua tangan nya di depan dada sembari melirik ke arah Agesti dan Wilia dengan sorot mata yang tajam.

Agesti dan Wilia hanya bisa mendengus kesal dan menggaruk tengkuk karena ternyata Oliv pun berniat untuk mendekati Edro juga.

"Lagian Lo kan udah punya si Billy, ngapain sih mau gebet calon cowok Gue." Lanjut Oliv kepada Agesti.

Wilia yang mendengar ucapan Oliv pun seketika langsung terkekeh. Pasal nya Agesti sangat kesal kalau dirinya di tuduh memiliki hubungan spesial dengan Billy - sahabat dekat nya sejak kecil.

"Lo gila ya, Liv! Billy kan sahabat Gue, udah lah! Lo makan aja tuh si Edro! Gue udah gak minat." Ketus Agesti kemudian beranjak pergi ke kamar mandi untuk berwudhu karena adzan maghrib baru saja selesai berkumandang.

"Ges, bener tuh kata Oliv! Lo itu cocok nya sama Billy, kan Billy juga atletis. Cocok sama Lo, haha." Ledek Wilia kepada Agesti yang sudah masuk ke dalam kamar mandi.

"Terus, Lo gimana? Masih minat deketin Edro?" Tanya Oliv kepada Wilia dengan ekspresi yang sinis.

Wilia yang tengah terkekeh itu pun langsung merubah ekspresi wajah nya secepat kilat.

"Gak, Liv! Edro buat Lo aja, nanti Gue cari cowok yang lebih cool lagi daripada Edro! Males banget kalo Gue harus saingan sama Lo, Sorry ya! Gue sama Lo beda kelas, hehe." Cerocos Wilia dengan ketawa kecil di akhir kalimat nya yang menyebalkan.

Gadis pemilik rambut panjang dan bergelombang itu pun pergi menyusul Agesti ke kamar mandi untuk gantian berwudhu.

Oliv yang kesal langsung menimpuk Wilia dengan boneka Pikachu kesayangan nya namun Agesti yang baru keluar dari kamar mandi itu langsung menangkap boneka yang hampir menyasar ke wajah nya tersebut.

"Liv, kenapa sih Lo?" Sungut Agesti.

"Ck.. Wilia tuh, ngeselin!" Oliv pun mengadukan sikap Wilia yang membuat nya kesal hari ini.

Sementara itu, Wilia yang mendengar ocehan Oliv pun terkekeh-kekeh di dalam kamar mandi sendirian.

"Udah, sana wudhu! Nanti sholat, banyak-banyak berdo'a sama Allah! Edro itu cowok kelas atas, do'a Lo gak boleh kendor." Nasehat Agesti saat ia mulai memakai mukena nya dan bersiap untuk menunaikan ibadah sholat maghrib.

Oliv tidak menjawab, ia hanya bisa membuang nafas kekesalan nya kepada kedua sahabatnya yang seolah tidak percaya bahwa suatu saat nanti, Ia pun bisa mendapatkan Edro.

---

Kriiiingggg..

Suara jam weker milik Oliv berbunyi dengan keras.

Pukul lima pagi, Oliv dan Wilia terbangun karena suara nyaring yang mengganggu telinga mereka.

Sementara itu, Agesti masih tertidur dengan pulas di bawah selimut tebal yang menutupi seluruh bagian tubuh nya.

Gadis itu memang sulit sekali di bangunkan kalau sudah tertidur.

"Hoammm.. Liv, matiin dong! Bunyi kenceng banget, berisik." Ucap Wilia setengah sadar.

Sang pemilik jam weker langsung bangun dan menghentikan bunyi yang ditimbulkan oleh jam kesayangan nya tersebut.

"Wil, Ges.. bangun yuk! Sholat subuh! Kita harus ke kampus pagi-pagi sekarang." Ajak Oliv kepada kedua sahabat nya.

Wilia mulai membuka mata nya perlahan dan membuka selimut di tubuh nya.

Sementara Agesti masih diam di tempat tanpa pergerakan sedikitpun.

"Bangunin tuh sahabat Lo, kita gak boleh telat ke kampus." Ujar Wilia sebelum pergi ke kamar mandi.

Oliv membuka selimut yang menutupi tubuh Agesti saat itu juga.

Dengan segenap kemampuan yang ada, Oliv berusaha membangunkan Agesti.

Gadis polos itu menggoyangkan lengan Agesti sambil memanggil nama sahabat nya beberapa kali.

Agesti mulai bergerak dan menggeliat. Namun bukan nya langsung membuka mata, ia hanya merubah posisi tidur nya dan kembali melanjutkan tidur nya tanpa menanggapi Oliv sedikit pun.

"Sabar, Liv.. bangunin lagi." Titah Wilia saat kembali dari kamar mandi.

Gadis itu mulai memakai mukena nya sementara Oliv kembali berusaha membangunkan Wilia dengan cara yang berbeda.

Oliv pun akhirnya menemukan ide agar Agesti segera bangun tanpa ia perlu mengeluarkan tenaga.

Gadis polos itu pun menyetel kembali jam weker nya kemudian sengaja ia simpan di samping telinga Agesti yang masih tertidur pulas.

Oliv pun langsung beranjak pergi ke kamar mandi, dan Wilia tengah melakukan sholat Subuh dengan khusyu.

Satu menit kemudian jam weker tersebut kembali berbunyi dengan kencang persis di samping daun telinga Agesti. Hal tersebut tentu saja membuat gadis itu terperanjat dan melempar jam weker itu jauh-jauh dari telinga nya.

"OLIIIIIIVVVV!" Teriak Agesti penuh kekesalan.