webnovel

HIGH CLASS JOMBLO

Cerita ini bermula dari persahabatan tiga orang wanita cantik bernama Agesti, Wilia dan Oliv yang kemudian mengalami nasib nahas yang serupa. Ketiga nya sama-sama dikhianati sang pacar. Akhirnya, mereka bertiga memutuskan untuk membuat sebuah geng bernama High Class Jomblo, yang berarti ketiga nya menobatkan diri sebagai jomblo-jomblo yang berkulitas. "Gue yakin, dengan berdiri nya geng High Class Jomblo ini, harga diri kita gak akan terinjak laki-laki lagi." (Shintya Agesti Munaf) COVER BY : RIA_GRAPHICC

Mufy_Mc · วัยรุ่น
Not enough ratings
280 Chs

DITAGIH UANG SEWA KOSAN

"Ges! Wil! Pokok nya gue gak mau tahu! Gue gak mau jalan sama Celo lagi."

Agesti memutar badan nya, melihat Oliv yang tertinggal sendiri dibelakang mereka.

Dengan Wajah masam nya, Oliv sesekali menendang beberapa botol yang ia temui sepanjang jalan.

"Tapi Rendang yang kita makan tadi enak loh Liv! Lo gak mau makan rendang disana lagi?" Tanya Wilia.

Oliv mengangkat kepala nya sambil memperhatikan Wilia.

"Mau Wil." Jawab Oliv spontan.

Membuat Agesti terlihat sedikit menahan ketawa nya.

Wilia mencubit lengan Agesti agar tidak memperlihatkan gelagat nya.

"Ya Udah! Celo kan baik tuh Liv, Sementara keadaan kita lagi sulit nih, Lo mau ya deketin Celo dulu beberapa Minggu ini, demi kita semua, iya kan Ges?." Wilia menghampiri Oliv dan memeluk nya.

"Bener banget tuh Liv! Gak harus jadi pacar kok! cukup ya Lo mau aja kalo Celo ajakin makan, tenang! kita pasti awasin Lo kok! Kalo sampe Celo macem-macem, gue iket badan nya di pohon mangga depan kampus." Rayu Agesti.

"Ye! Lagian siapa yang mau pacaran sama dia ! Lo semua tega banget sama Gue! katanya kita ini High Class Jomblo masa gue disuruh Deket sama cowok jadi-jadian kayak Celo sih!"

"Hussh! Gak boleh ngomong sembarangan. Celo itu anak dosen, orang tua nya tajir melintir, adek-adek nya cowo semua keren abis, dia sendiri yang klemar-klemer, haha .. Uppss!" Agesti menutup seluruh mulut nya dengan kedua tangan.

Mereka melanjutkan perjalanan menuju ke kamar kos mereka yang hanya tinggal beberapa langkah itu.

***

"Gue mau menghadiri pernikahan Tio. Kalian mau temenin Gue gak?."

Agesti membuka obrolan saat kedua teman nya sedang sibuk mengoleskan krim wajah sebelum tidur.

"G-gue sih mau mau aja, iya kan Liv?." Tanya Wilia pada Oliv setengah tidak percaya pada perkataan Agesti.

"Iya! tapi Lo harus janji sama kita, jangan pingsan disana! jangan ngerepotin kita."

"Husss! Oliv." Wilia mencubit lengan Oliv gemas.

"Aduhh!! sakit Wil." Oliv mengerang kesakitan.

"Hmm jadi selama ini Gue selalu ngerepotin kalian ya..?"

"Gak gitu Ges! maksud Gue.."

Agesti langsung membaringkan tubuh nya diatas kasur, menutup seluruh tubuhnya nya dengan menggunakan selimut.

Oliv yang tahu omongannya tidak didengar seketika langsung merasa bersalah.

"Gue salah ngomong lagi ya Wil?"

tanya Oliv dengan wajah polosnya.

"MENURUT LO?"

Willia menarik selimut nya lalu bergegas tidur dan meninggalkan Oliv yang masih sibuk dengan rutinitasnya setiap malam.

Melihat kedua temannya sudah tertidur, tak lama Oliv pun langsung bergegas mengambil selimutnya nya lalu membaringkan badan nya di tempat tidur mereka yang berukuran tidak terlalu besar itu.

***

Hari ini minggu pertama di awal bulan Agustus yang berarti Agesti Wilia dan olive harus segera membayar uang sewa kosan mereka.

Pukul tujuh pagi Wilia dan Oliv terbangun dari tidur mereka dan melihat Agesti sudah tidak berada di dalam kamar mereka.

"Wil! Wil! bangun wil! Agesti kemana ya? gak biasanya dia udah bangun jam segini!"

"jangan-jangan Agesti kabur!"

Wilia yang baru saja terbangun dari tidurnya sontak panik seketika karena ia mengingat bahwa tadi malam Agesti sempat merasa tersinggung dengan omongan Oliv.

Tiba-tiba saat situasi mulai terasa tidak kondusif Oliv malah menangis karena ia sangat merasa bersalah kepada sahabatnya.

Wilia yang semakin panik langsung bergegas menuju ke kamar mandi untuk mencuci mukanya dan mengajak Oliv untuk segera mencari keberadaan Agesti yang dikhawatirkan kabur dari kosan mereka.

"G-gue takut Agesti kenapa kenapa karena ini semua salah gue Wil!"

Oliv tidak berhenti menangis. Isak tangisnya semakin mengeras ketika ia mengingat ucapan yang tadi malam dilontarkan kepada Agesti.

"Sahabat macam apa gue sampai bikin Agesti kabur dari kosan kita!"

Oliv terus menyalahkan dirinya.

"Aduh udah deh Liv! bukan waktunya drama nangis-nangis begini. mending kita cari Agesti siapa tau dia masih ada di dekat sini."

Olive menghapus air matanya menggunakan kedua tangan lalu bergegas mengikuti langkah Wilia yang masih terlihat sempoyongan karena ia baru terbangun dari tidur nya.

Wilia bertanya kepada tetangga sekitar kosannya tentang Agesti namun tidak ada seorangpun yang mengetahui kepergian Agesti.

Tiga puluh menit berlalu, Wilia dan Oliv sudah hampir menuju keputusasaan. Pasalnya semua tempat yang biasa mereka kunjungi bersama tidak ada satupun tempat yang menjadi persinggahan Agesti.

"Aduh kita cari Agesti ke mana lagi ya!"

"Apa Agesti kabur ke rumah Tio?" tanya Oliv.

"Ya Gak mungkin lah! Tio kan udah mau nikah sama Lola."

matahari yang mulai meninggi membuat jalanan terasa panas sehingga Wilia dan Oliv memutuskan untuk pulang ke kosannya dan menunggu Agesti pulang sendiri ke kosan mereka.

Namun saat mereka akan sampai ke kosan, ternyata di depan pintu itu sudah berdiri seorang ibu-ibu berumur sekitar lima puluh tahun sambil menenteng tas di tangannya dan menggedor pintu kamar dengan kasar.

Wilia menarik tangan Oliv yang masih tidak sadar bahwa di depan pintu kamar mereka ada ibu kos yang siap memaki-maki karena Meraka sudah telat membayar uang sewa kos selama hampir tiga bulan.

"Sialan! kita mau alasan gimana lagi nih Liv? biasanya yang suka bohong kan Agesti, tapi sekarang dia gak ada."

Keduanya bersembunyi di belakang semak-semak yang berjarak kurang lebih sepuluh metee dari kosan mereka.

"WOI !"

Tiba-tiba suara seseorang mengagetkan mereka dari arah belakang.

Suara nya yang keras membuat ibu kos mengalihkan pandangan ke arah semak-semak yang menjadi tempat persembunyian Wilia dan Oliv.

"AGESTI! SINI KAMU!"

Ibu kos memanggil Agesti yang terlihat sedang berdiri di samping semak-semak dan baru saja mengagetkan kedua sahabatnya di sana.

"Ges! ibu kos!" Wilia menunjuk ke arah kosan mereka lalu kemudian Agesti melihat ibu kos yang sudah berkacak pinggang dan siap memaki-maki mereka karena uang tunggakan yang sudah hampir tiga bulan belum dibayar.

"Waduh!" Agesti ikut bersembunyi di balik semak-semak bersama kedua sahabatnya.

"Percuma Ges! kita udah ketahuan."

Wilia bangun dan berjalan menuju kamar kosannya dengan pasrah.

Agesti dan Oliv mengikuti dari belakang seperti Tiga orang yang anak kecil yang baru saja ketahuan mengumpat oleh ibunya.

"Mana uang sewa kosan kalian tiga bulan ini?"

ibu kos langsung menagih uang sewa tanpa basa-basi.

Agesti dan Oliv masih terlihat gugup sambil terus berusaha merancang alasan agar ibu kos mau memberi mereka waktu untuk membayar uang sewa.

Wilia masuk ke dalam kamar kosan lalu keluar sambil membawa sejumlah uang dan memberikannya kepada ibu kos.

"Ini untuk lima bulan ya Bu maaf kalau kita sering menunggak."

Ibu kos hanya mengangguk ketus dan berlalu itu saja meninggalkan mereka bertiga.

"Lo punya uang sebanyak itu dari mana Wil?"

tanya Agesti penasaran.

"Ada lah pokoknya yang jelas sekarang Gue mau tanya sama Lo, Lo dari mana aja? gak biasanya pagi-pagi Lo udah gak ada di kamar? kita berdua nyariin Lo sampe ke gang sebelah, gue kira Lo kabur."

"Sembarangan! mau kabur kemana Gue?, tadi Gue habis joging ke Car Free Day di depan! seru banget Wil ! banyak cowok-cowok keren juga disana."

"BODO AMAT!" Jawab Wilia ketus.