Amarah Mas Riadi meradang dan ia pun sempat berontak ketika Mas Riadi di paksa masuk ke dalam sel oleh Pak Polisi.
"Arini ... Aku mohon jangan buat hidupku seperti ini. Kamu adalah semangatku untuk tetap bisa sabar menghadapi semua cobaan ini," gumam Mas Riadi.
Sementara itu, Pricilla yang di anggap Riadi sudah menang, ternyata tidak. Justru keadaan Pricilla saat ini sedang berada di titik terendah dalam hidupnya.
Pricilla terpuruk dengan semua yang ia katakan pada Riadi. Pricilla merasa bersalah besar padaku yang tanpa sengaja telah memberitahu Mas Riadi tentang aibku yang jelas-jelas telah membantu dirinya dan tulus Menganggap Pricilla sebagai adikku.
Pricilla yang sedang berada di dalam toilet kamarnya, menatap tajam pantulan wajahnya dalam cermin. Mata sembab dan wajah pucat pun telah ia pancarkan.
ARGH~~~
"Kenapa aku terlalu egois? Ini semua gara-gara Anton!"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com