webnovel

HFH

นักเขียน: Wolfs_Street
Magical Realism
กำลังดำเนินการ · 1.5K จำนวนคนดู
  • 4 ตอน
    เนื้อหา
  • เรตติ้ง
  • N/A
    สนับสนุน

What is HFH

อ่านนิยาย HFH โดย ผู้เขียน Wolfs_Street ที่เผยแพร่บน WebNovel.Hell. yes that kind of hell. Another realm filled with pain and suffering. lava lakes and trees made of ash and blood. a place were demons and demonic beasts live. It's also a place the dead go. But ...

เรื่องย่อ

Hell. yes that kind of hell. Another realm filled with pain and suffering. lava lakes and trees made of ash and blood. a place were demons and demonic beasts live. It's also a place the dead go. But sometimes people who are not dead or alive find themselves trapped. Lucas is one of these people. when he is a plane crash he was stuck in hell for six months. He was busy trying to survive and escape. But when he finally escapes he finds some of his power crossed back into the over world earth. Many enemies will look to take his power back. Lucas might have survived Hell. But his heart is not fine anymore. His heart is not tormented by his time in Hell or afraid. But rather had become secretly cold. he had became known as the Demon hunter from hell. What will happen as the story progresses though. will his world be conquered by demons. will power from both heaven and hell unleash upon earth granting some powers. Or will Lucas be able to live a normal life.

แท็ก
8 แท็ก
คุณอาจชอบ

One piece: Ramble Blues

Theodor is an inhabitant of the Sabaody Archipalago. His parents left him there and gone to the sea to repay a debit. Theo and his family were the owner of a small shop located on one of the grooves of the arcipelago. To open it they applied for a load from a friend, an old friend of his father, it seems. Opened the shop business was booming, but one day, in a fight between a pirate crew and the navy, the shop was destroyed. To repay their debit, Theodor's parent have thus decided to embark on a merchant ship leaving Theodor or 'Theo', 'safe' in the Sabaody Arcipelago. After all, he sea is not safe. Now Theo is all alone on an arcipelago where crews of pirates regularly land. What can go wrong? =============== English Is not my native Language. I hope you’ll forgive me in case of grammatical errors. There will be no harem. I’m not against it in a fanfic but not in this story, sorry. =============== DISCLAIMER: I don’t own any of the characters of the canon. One piece word and is character belongs to Oda exempt the OC’s. Please support the original work. =============== P.s: I’m slow to and on top of that, i also have to study. Writing is something I’ve always wanted to do, even if this story is something that i started suddenly and I don’t think I’m very good, I intended to keep writing. However, it may take some time between one chapter and another. Thanks for your patience. =============== Should i add that ‘new author’ things or not? Mmh… Oh well, here it is. New author here. ===============

Bandana771 · อะนิเมะ&มังงะ
เรตติ้งไม่พอ
7 Chs

Bohong

Cherry berlari sekencangnya agar tidak terlambat masuk gerbang sekolah yang beberapa detik lagi akan segera ditutup oleh satpam sekolah. Dia segera bergegas memegang pagar itu dan…hap begitu dia menyentuhnya gerbang itu mulai bergeser sedikit demi sedikit. Namun memang belum sepenuhnya tertutup Cherry dengan perawakan kecil bisa masuk menyelinap dengan sigap, sehingga begitu gerbang tertutup dia sudah ada di dalam halaman sekolah. Cherry tersenyum bahagia...akh anak ini selalu terlihat bahagia walau tidak pernah terlihat diantar jemput oleh orang tuanya seperti anak-anak lain siswa-siswi di sekolah ini. "Kamu lagi..." ujar pak Andi satpam sekolah Cherry. "Maaf, pak tadi di jalan macet jadi bis nya telat datang ke sini." balas Cherry sambil garuk-garuk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal. "Ya sudah sana, cepat masuk kelas!" perintah pak Andi pada Cherry. Cherry pun segera berlari menuju ruang kelas 2C yang berada di ujung lorong. Cherry sampai di depan pintu kelasnya, nafasnya tersengal dan tubuhnya gemetar. Pelan dia ketuk pintu kelas namun tak ada jawaban dari dalam. Cherry memberanikan diri membuka pintu kelasnya, dan betapa kagetnya dia saat tahu pak Adam sudah berdiri di balik pintu dan berkacak pinggang. "Cherry...kenapa kamu terlambat lagi masuk kelas saat pelajaran saya?" tanya pak Adam seraya membentak Cherry. Cherry yang kaget tentu saja gelagapan dan takut dibuatnya. Cherry menunduk dan berusaha untuk menjawab pertanyaan pak Adam. Belum lagi Cherry menjawab pertanyaan pak Adam, kembali Cherry dikagetkan dengan suara pak Adam yang memburu dengan pertanyaan lain. "Kamu masih mau belajar dengan saya? Atau kamu ingin saya keluarkan setiap jam pelajaran saya?" pertanyaan pak Adam semakin membuat Cherry takut. Pak Adam adalah guru olahraga di sekolah Cherry. Sebenarnya pak Adam orangnya baik, hanya saja karena Cherry sering terlambat masuk saat pelajaran pak Adam berlangsung maka dari itu pak Adam bersikap seolah dia adalah guru yang galak. Pak Adam terlihat kesal sekali hari ini pada Cherry, terlebih saat melihat wajah Cherry terlihat lebam dan memar seperti habis babak belum dihajar lawan. "Kenapa lagi dengan wajah kamu, Cherry?" tanya pak Adam geram. Cherry menunduk dengan ragu dia menjawab. "Tadi di jalan saya bertemu orang yang mau mencopet dompet milik seorang nenek. Saya menolong nenek itu supaya tidak dicopet, tapi copetnya malah mukul saya, Pak." Pak Adam merasa ada yang aneh pada cerita Cherry, tapi dia tidak peduli. "Maafkan saya, Pak. Saya jadi terlambat masuk kelas." ucap Cherry. "Ya sudah, kali ini saya maafkan. Lain kali saya tidak bisa memberi toleransi lagi sama kamu. Kamu terlalu sering terlambat dengan alasan dan cerita-cerita kamu yang gak masuk akal!" seru pak Adam kesal. Cherry pun akhirnya duduk dan dapat mengikuti pelajaran sampai jam pelajaran olahraga habis. "Baiklah anak-anak materi kali ini cukup, kita lanjut minggu depan." pak Adam menutup pelajaran dan meninggalkan kelas. Suasana kelas mulai ramai, anak laki-laki dan sebagian anak perempuan mendekati Cherry mereka mencari tahu cerita Cherry pagi tadi sebelum pergi ke sekolah. "Cherry, benarkah tadi pagi kamu menolong seorang nenek yang kecopetan lagi di bis?" tanya Dion penasaran. Cherry mengangguk. "Iya, tadi di bis ada copet lagi. Aku lihat nenek di depanku tasnya diambil makanya aku langsung nolongin nenek itu." Cherry bercerita mengenai kejadian tadi pagi di bis saat hendak pergi sekolah yang membuat wajahnya lebam dan memar. Sementara teman-temannya mendengarkan dengan seksama.

sitimarfuah · ย้อนยุค
เรตติ้งไม่พอ

เรตติ้ง

  • เรตติ้งเฉลี่ย
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความสม่ำเสมอในการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • โลก
รีวิว

สนับสนุน

ข้อมูลเพิ่มเติมเกี่ยวกับหนังสือเล่มนี้

Parental Guidance Suggestedmature rating
รายงาน