william
setelah menghadiri beberapa season dengan psikolog aku mulai bisa menerima kenyataan, mulai bisa memaafkan paman thomas.aku mulai bisa mengerti kenapa dia sanggup melakukan itu.bisnis yang dia rintis dari nol hingga maju pesat tiba tiba di ambang kehancuran, tentu saja segala cara dia lakukan untuk menyelamatkan bisnisnya." ayah takut jatuh miskin lagi, ayah pernah merasakan kelaparan, mengais tong sampah orang hanya untuk mencari makanan.orangtuaku menelantarkan ayah, mereka menganggap aku hanya beban" ucap ayah yang sedang mabuk." aku tau tindakanku salah, tapi mau tidak mau harus dilakukan. aku tidak mau katia mengalami apa yang pernah aku alami. ayah sudah berjanji pada mendiang ibunya untuk melindunginya.kau pikir kenapa ayah terus menduda selama ini. karena ayah takut kalau aku menikah lagi, istri ku yang baru akan menyakiti katia.tidak tahunya aku sendiri yang menyakiti putriku".katanya sambil menangis
" bos ,agen perumahan tadi menelpon" lapor sekertarisku ketika aku baru kembali dari makan siang." dia meminta anda menghubunginya"." oke terima kasih" jawabku tersenyum sebelum berlalu menuju ruanganku.aku harus melakukan sesuatu untuk memperbaiki semuanya.tetapi pertama tama aku harus memutuskan semua ikatan yang membuat semua ini terjadi.aku telah menjual kedua rumah yang pernah kami tempati, sekarang aku akan membatalkan kontrak dengan paman thomas, aku akan memberinya sebanyak waktu yang dibutuhkannya untuk mengembalikan pinjamannya dan terakhir yang harus kulakukan adalah yang paling sulit.bercerai.aku harus memaafkan diriku sendiri dan melepaskan sumber masalah kami agar bisa memulai hidup baru.bagaimana kami bisa move on bila kami masih mempertahankan pernikahan yang berlandaskan kebohongan , pondasi yang kami miliki tidak kokoh .kami harus bercerai, bukan berarti aku tidak mencintai katia, i love her, tapi we need to do this to move on with our life.aku tidak tahu bagaimana katia nanti menyikapinya.aku harap dia memahami maksudku.
i feel so nervouse when am waiting at front of katia's door.aku mendengar langkah tertatih seseorang menuju pintu.aku tidak tau apa yang akan terjadi malam ini,dan bagaima hal ini berakhir.yang aku tau adalah kami harus menyelesaikan ini semua dan move on.saat katia membuka pintu, nafasku tercekat, dia terlihat cantik berdiri dengan kedua kakinya tanpa walker.
" william" sapanya tersenyum bahagia melihatku." hei" balasku memeluknya."ayo masuk" ajak katia." william" sapa bibi june yang sedang menimang julie." how she doing?" tanyaku menunjuk julie yang tertidur di pangkuan bibi june.setelah membantu katia duduk disofa aku meminta julie dari bibi june.dia tertidur."she is getting heavy everytime i hold her" ujarku." dia sangat lahap saat makan" kata katia." bagus kalau begitu" balasku.tidak berapa lama aku mengembalikan julie pada bibi june yang langsung pergi meninggalkan aku dan katia membawa julie ke kamar.
" kau mau minum apa?" tanya katia menawarkan minuman." tidak , tidak usah" jawabku menolaknya.suasana hening membuat keadaan semakin canggung." why you here?" tanya katia memecah kesunyian. " maksudku kau boleh berkunjung tapi kau tidak pernah datang malam hari. pasti ada sesuatu yang ingin kau bicarakan ?" tanya katia."iya ada sesuatu yang ingin ku bicarakan" jawabku sambil mengeluarkan amplop kuning dan menyerahkan amplop tersebut ke katia."apa ini?" tanya katia bingung."itu surat surat pembatalan kontrak antara aku dan ayah dan surat perceraian kita" jawabku mengamati reaksi katia."perceraian?" tanyanya bingung menatap amplop di tangannya." iya". jawabku."ini yang seharusnya kita lakukan"." but , aku pikir kau tidak mau bercerai. you give me time and space bukan perceraian,aku tidak mau bercerai" ujar katia mulai menangis." tapi ini yang terbaik katia, sekarang mungkin kau tidak akan mengerti tetapi suatu hari kau akan paham ini lah yang harus aku lakukan"jelasku." tapi kau bilang kau jatuh cinta padaku, kau bilang kau mencintaiku" isaknya." i love you katia, still love you, and forever will be in love with you. tapi terkadang cinta saja tidaklah cukup katia".ujarku." just sign them when you ready, call me when you done i will ask my lawyer to collect them".jelasku." bagaimana dengan julie?" tanya katia." aku akan menyuruh pengacaraku mengurus surat untuk mengurus semua keperluan julie, dan aku akan menelpon mu terlebih dulu kalau aku ingin menemuinya" jawabku."baiklah" jawabnya pasrah sambil menghapus air matanya.ingin rasanya aku menarik kembali kata kataku, ingin rasanya aku membatalkan perceraian ini melihatnya menangis seperti ini, tetapi ini harus ku lakukan.
dengan berat hari aku meninggalkan rumah katia.aku merasa sedikit beban di hatiku berkurang saat menatap rumah katia sebelum masuk ke mobil.
aku kembali mengambil pekerjaan luar kota sebulan ini dan tinggal di apartemen.seminggu tiga kali aku menemui julie ditemani bibi june.kami selalu bertemu di taman dekat rumah kontrakan katia, karena katia belum ingin bertemu denganku." dia sudah bisa berjalan dengan lancar tanpa pegangan" ujar bibi june."dia mulai bekerja part time pagi ini di cafe.dia sangat antusias"." dia juga menemui psikolog and its help her too, she look happy".jelas bibi june."terima kasih bibi sudah menjaga katia dan julie" ujarku memeluk bibi june." you wellcome son, bibi berharap kalian bersatu kembali dan hidup bahagia".
ke esokan harinya aku pergi menuju cafe tempat katia bekerja. awalnya aku tidak menemukannya hingga aku mendengar suara tawanya. benar kata bibi june dia terlihat bahagia.dia terlihat sedang berbincang dengan seorang pria, membuatku cemburu pada pria itu karena membuatnya tertawa.seorang pelayan menghampiriku dan memintaku mengikutinya ke meja kosong. mungkin katia merasakan kehadiranku atau hanya kebetulan semata, dia berbalik dan dengan cepat matanya melihatku. mata kami saling berpandangan, dia terus mengikutiku dengan matanya sampai aku duduk di kursi kosong." bisa aku minta pelayan yang disana itu yang melayaniku?" tanyaku pada pelayan yang mengantarku ke kursi kosong menunjuk katia. " oh dia pelayan baru kami, namanya katia.aku akan memintanya melayani anda" jawab nya tersenyum ramah.pelayan itu meninggalkanku menghampiri katia. dia terlihat berbicara pada katia sebelum menunjukku.setelah mengangguk katia melangkah menuju tempat aku duduk membuat jantungku berdetak kencang tiba tiba.
" william" sapanya." hai,, can i ask your name?" tanyaku membuat kening katia berkerut bingung."apa yang kau lakukan ?" tanyanya melirik kiri kanan."i ask your name sweethearth,cant you tell me or should i gues?" godaku."william stop this bullshit, what do you want?" tanyanya kesal."aku bertanya pada perempuan cantik siapa namanya?"kataku."mau kah kau pacaran denganku?"tanyaku." aku tidak ada waktu meladeni candaan mu willian, cepat katakan apa maumu.aku masih banyak kostumer yang harus di layani" ujarnya ." aku ingin memulai hal baru denganmu, makanya aku bertanya nama mu dan menanyakan mau kah kau jadi pacarku". jelasku." i cant continue our life like before.aku menjual kedua rumahku, aku membatalkan kontrak itu dan aku juga menceraikanmu. sekarang aku tinggal di apartemen dengan satu kamar tidur". jelasku.
" jadi aku akan bertanya lagi. siapa nama mu?" tanyaku.air mata katia mengalir. orang orang mulai memperhatikan kami." nama ku katia rumi" jawabnya tersenyum sambil menghapus air matanya."senang berkenalan denganmu katia rumi, namaku william sami"ujarku menyalam tangannya."will you be my girlfriend beutifull?" tanyaku masih memegang tangannya membuat katia tertawa." hm... i dont know, let me think about it" godanya🤔🤔." hey am handsome, succes,rich,i can give you the world, and am good in bed" balasku membuat katia tersipu."well... karena kau bilang seperti itu, baiklah william sami aku mau jadi pacarmu". jawab katia."good. i promise you will not regret it".janjiku.