webnovel

her dream 04

william

tiga minggu berlalu katia tak kunjung bangun, membuatku mulai gelisah." kenapa dia belum bangun ma?". tanyaku sambil membaringkan kepalaku di sebelah kepala katia. " sabar sayang, biar dia istirahat sampai dia siap untuk bangun". jawab mama. " tapi ini sudah tiga minggu dan dokter sudah mencabut masa kritisnya?"tanyaku mengangkat kepala menatap mama".mama hanya tersenyum simpati tidak dapat menjawab pertanyaanku.

aku terkejut menerima rangkulan katia di leherku yang tiba tiba dan ciuman yang di daratkannya ke pipiku. -ini pertama kali dia berani melakukan itu-.dia langsung kegirangan karena aku mengijinkannya untuk bergabung bersama teman temanku. marcus , leon dan yang lainnya memutuskan untuk datang ke rumahku saja karena aku menolak untuk ketemu di bar tempat biasa kami janjian karena kondisi katia.seperti biasa bila kami ketemuan kami saling sharing masalah kerjaan, memberi saran atau meminta saran. sakin asiknya aku sampai lupa keberadaan katia. saat aku kedapur kulihat katia dan marcus sedang ngobrol berdua. katia terlihat nyaman bersama marcus, bagaimana bisa dia tersenyum senyum seperti itu bersama marcus.awalnya aku berusaha keras untuk tidak peduli melihat kedekatan katia dan marcus namun kelamaan aku tidak tahan melihat marcus yang terus menggoda katia membuatnya tertawa.hingga aku melakukan kesalahan memarahi katia didepan teman temanku dan mengakibatkan kami bertengkar untuk pertama kalinya.

aku meninggalkannya di kamar dan kembali ke teman temanku. " kenapa istrimu?" tanya leon." entahlah mungkin karena dia hamil jadi moodnya tidak stabil" jawabku asal.katia sudah tidur waktu aku kembali ke kamar setelah teman temanku pulang.saat ku perhatikan matanya sembab, apa dia menangis hingga tertidur?. tanyaku merasa bersalah.setelah menarik selimut menutupi tubuh katia yang masih memakai pakaiannya yang tadi aku melangkah ke closet untuk berganti pakaian.

tidurku terjaga mendengar suara pintu, aku memperhatikan seisi kamar dan mendapati sisi tempat tidur katia kosong.perlahan aku bangkit dan mendengar seseorang di kamar mandi.suara katia muntah membuatku bergegas menuju kamar mandi , namun rupanya dia mengunci kamar mandi dari dalam.ingin rasanya aku memanggil namanya namun aku tau dia tidak akan menyahut.alhasil aku hanya berdiri di depan pintu kamar mandi menunggunya.saat ku dengar kran menyala aku bergegas menuju tempat tidur dan berpura pura tidur. setelah memastikan katia sudah tidur aku baru berani kembali tidur.

pagi ini aku ada meeting, setelah bersiap siap aku mendapati katia masih berbaring di ranjang. aku tau dia sudah bangun dan berpura pura masih tidur.karena biasanya katia selalu berusaha bangun lebih awal dari ku, dia ingin menyiapkan sarapan untukku walaupun cuma bantu bantu bibi june.aku berusa memanggilnya agar dia bangun tetapi dia masih marah dan mengabaikanku.aku hanya ingin tahu keadaannya setelah muntah muntah subuh tadi.mau tidak mau aku harus meninggalkannya yang masih marah karena aku bisa terlambat jika terus mencoba bicara dengannya. setelah meminta bibi june mengantar sarapan katia ke kamar aku langsung berangkat ke kantor.

meeting hari ini benar benar berantakan karena aku terus kepikiran katia yang kembali muntah pagi ini- aku menelpon bibi june saat tiba dikantor.sms yang ku kirim ke katia saat rapat tidak di balasnya, membuatku cemas.namun saat aku pulang dan mendapatinya asik dengan telpon miliknya aku jadi emosi.siapa yang di sms nya?apa marcus?wanita ini benar benar .aku kawatir bukan main dia malah enak enakan main hp.dan william being emotinal person bukan lah yang baik. kami kembali bertengkar dan membuat katia menangis histeris. sebenarnya aku kasihan melihatnya, dan itu juga bukan salahnya marcus menggodanya. dia gadis yang cantik. entahlah rasa cemburu dan emosi membuatku seperti ini.sejak kapan aku cemburu padanya.ini pasti karena bayi yang di kandungnya.

perkataan dokter membuatku membeku" bayimu sangat lemah dan rentan. hasil pemeriksaan menunjukkan janinnya setres.tolong pastikan istrimu tidak setres, kalau tetap seperti ini kalian bisa mengalami keguguran"." pendarahan di usia kehamilan seperti ini beresiko besar". aku kembali memasuki ruangan katia dan mendengar pembicaraannya dengan bibi june.malangnya dirimu . mau pulang ke rumah ayahmu yang mana? ayahmu saja saat ini entah dimana.sejak resepsi pernikahan kami paman thomas pergi entah kemana.sibuk mencari teman lamanya untuk mendapatkan investor,setiap dia menelpon selalu berada di kota yang berbeda.

aku spontan berlari menuju kamar katia melihat dokter dan suster tergesa gesa memasuki kamar katia. aku baru saja pulang dari kantor." apa yang terjadi?" tanyaku begitu sampai di pintu ruangan katia.mama yang menoleh mendengar suaraku segerah menghampiriku dan memelukku."tadi katia menggerakkan jarinya. dokter sedang memeriksa " jawab mama penuh harap. " sukurlah" gumamku." mungkin pasien mulai berusaha untuk bangun, kita berdoa saja semoga pasien secepatnya bisa sadar dari komanya". jelas dokter sebelum meninggalkan ruangan katia.

setelah siang tadi katia menunjukkan kemajuan, malam ini putriku malah terkena demam(ini agak ngarang aku nya belum mencari tau bayi prematur bisa demam atau tidak).akhirnya aku menyerah dan mengunjungi putriku di nicu atas dorongan mama.air mataku mulai mengalir melihat putriku pertama kali. dia begitu kecil dan dipenuhi selang untuk penopang hidupnya."am so sorry" bisikku di ubun ubun putriku. dokter membantuku menggendong bayi mungilku. mereka memintaku memberikan sentuhan kulit. dengan bantuan dokter dan suster aku bisa merasakan suhu tubuh dan denyut jantung putriku, mereka meletakkan bayi mungilku di atas dadaku."papa tahu seharusnya papa mengunjungimu lebih awal, tapi keadaan mama membuat papa mengurungkan itu.mama yang lebih berhak melihatmu pertama kali" kataku pelan." kau harus berjuang seperti mama, papa berjanji akan membahagiakan kalian berdua"." tidak akan ada lagi air mata kesedihan yang akan mengalir dari mama"." berjuanglah berikan papa kesempatan kedua untuk memperbaiki kesalahan papa".

malam itu pertama kali aku meninggalkan katia untuk tidur di depan nicu.biasanya kalau aku tidur di nicu tengah malamnya aku akan bangun dan kembali keruangan katia.dalam tidurku aku melihat gadis cilik tersenyum sumringah padaku.dia mengajakku bermain bersamanya.pagi ini kulihat dokter sudah melepas selang oksigen katia, karena menurut dokter dia sudah bisa bernafas sendiri tanpa alat bantu" maafkan aku, tadi malam aku tidur di tempat putri kita, kami merindukanmu. bangunlah katia aku mohon".ujarku.

aku begitu shok melihat rumah kontrakan katia.- bila dibandingkan dengan kamar kami lebih luas kamar kami-.mira membantuku membereskan barang barang katia yang akan kubawak pulang.- barang miliknya hanyalah beberapa potong daster, sepasang sepatu kets dan flat shoes yang dikenakannya saat kecelakaan-.kehidupan yang bagaimana yang di jalaninya dua bulan lebih ini?.tidak ada kosmetik hanya body cream, pelembab dan baby powder.oh tuhan bagaimana dia bisa menjalani hidup seperti ini.rasa bersalahku semakin menjadi jadi melihat keadaan ini.betapa terlukanya dia sehingga memilih hidup seperti ini.

saat aku membuka laci bufet di kamar kontrakan katia, aku menemukan cincin pernikahan dan pertunangan kami . dia tidak menjual kedua benda berharga kami,dia menyimpannya.buatku ini pertanda baik, dia tetap menyukaiku dan mira mengatakan katia tidak pernah membicarakan tentang perceraian.

aku menemukan amplop putih berisi tiket dan akomodasi di atas meja kerjaku. apa gara gara ini dia datang tiba tiba menemuiku.setelah menelpon mama dan menanyakan perihal amplop tersebut mama mengkonfirmasikan dugaan ku.hari ini hari kedua katia pergi.aku baru saja kembali dari kantor polisi membuat laporan hilangnya katia dan menemukan amplop berisi tiket ini. "pak menurut keterangan bapak istri anda pergi atas keinginannya bukan penculikan"ujar pegawai polisi yang menanganiku." kasus seperti ini sulit di selesaikan, orang tersebut akan melakukan apapun agar tidak di temukan, sebaiknya bapak hubungi no ini, dia detektif kusus dibidang ini" katanya memberiku sebuah kartu nama.dalam perjalanan ke kantor aku menghubungi no tersebut, dan membuat janji ke esokan harinya.aku tidak bisa membayangkan bagaimana bahagiaanya katia ingin memberitahuku tentang hadia tiket dari mama dan kandas begitu saja karena telpon paman thomas.aku juga akan bereaksi seperti itu.