"KITA BUKAN MANUSIA!"
Teriak seorang Cowok berseragam SMU setelah berlari memasuki kelas dengan membanting pintu cukup kuat. bulir-bulir keringat berjatuhan dari sela-sela rambut yang langsung menjalar di area pelipisnya.
Penampilannya tampak urak-urakan. Baju seragam yang keluar dari dalam lipatan celana panjangnya, juga kancing baju bagian atas yang dibiarkan terlepas. dan entah kemana perginya sepasang sepatu Converse berwarna putih sebelah kanan yang tidak dia kenakan. begitupun rambut hitam pekatnya yang menjadi lepek karena di banjiri keringat yang terus bercucuran.
Bagai di kejar setan yang tengah mengamuk. Dadanya naik turun karena deru nafas yang memburu. Pandagannya sedikit oleng namun dia tetap berusaha untuk berdiri tegap. Cowok itu mengitari seisi kelas yang hanya bisa diam terbelenggu menatapnya.
"KITA BUKAN MANUSIA DI SINI, KARENA DI SINI BUKAN DUNIA KITA!"
"—KALIAN BISA DENGER GUA KAN?!"
Sungguh, terjun bebas dari menara Eiffel dan tertanam dalam-dalam
di gurun Gobi jauh berkali-kali lipat lebih menyenangkan daripada terlihat seperti orang bodoh di tempat yang sama namun asing penghuninya.
Mau marah, teriak-teriak, bahkan mau bakar sekolah ini sekalipun rasanya percuma, ini tidak nyata. Terlalu abstrak dan cowok itu merasakan kemustahilan terjadi di kehidupannya.
Seperdetik kemudian ada sedikit kelegaan yang di rasakan cowok itu tatkala ada yang mencoba mendekatinya.'Dia' adalah salah satu orang yang sudah hampir dua tahun ini menjadi teman sebangkunya. meskipun temannya terus menatap dengan pandangan kosong dan terlihat kebingungan. Cowok itu masih menaruh banyak harapan padanya.
"Lo Siapa?"
STRAY KIDS