Sellyn masih tidak paham dengan berbagai kode yang diberikan Regan padanya. Ia sudah berusaha menebak, tapi tetap saja semua saja. Tidak ada hasil.
"Katakan yang jelas. Jangan berbelit-belit! Emang Abang belut? Cepetan, nanti keburu malam. Para pelayan rumah nggak mau bukain pintu buat aku!" sungut Sellyn menyingkirkan tangan Regan dari bahunya.
Regan menatap gemas pada sang istri. Ingin rasanya ia membanting tubuh kecil itu di atas tempat tidur, mencium tanpa jeda wajah polos itu.
"Kamu numpahin kopi di atas dokumen pentingku. Kamu udah ingat ini?" tanya kembali Regan berharap ingatan istrinya benar-benar kembali agar tidak ada kesalah pahaman nantinya.
Sellyn mulai mode berpikir ulang. Jemarinya mengetuk-ngetuk pelipis. Iris hitam pekat mengarah ke atas.
Regan terkekeh dalam hati saat melihat istrinya seperti seseorang yang sedang berpikir keras. Padahal hanya berpikir kenangan lama, tentu harusnya Sellyn tidak perlu sesusah itu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com