webnovel

He Is My Man

Author: Priskila_Wi
ชีวิตในเมือง
Ongoing · 321K Views
  • 323 Chs
    Content
  • 5.0
    72 ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Mature content 21+ Xander O'Neil adalah seorang mafia dan pebisnis yang handal. Memiliki kekasih lebih dari satu orang adalah hal lumrah baginya. Hidup si pria berubah, ketika bertemu dengan Maria Clara Wijaya, yang tak sengaja mengembalikan dompet yang terjatuh di Bandara Schiphol. Xander berusaha memikat gadis itu namun gagal. Takdir mempertemukan mereka kembali, saat dia menghadiri pernikahan adik angkatnya yaitu Keith Andrew James. Apakah Xander berhasil menaklukkan hati Maria? Akankah Maria menyambut uluran cinta Xander? Apakah Maria adalah cinta terakhir sang cassanova?

Tags
2 tags
Chapter 1Meet Her Accidentally

Author POV

Di Lounge Hotel X

"Tuan X, semua sudah siap. Anda bisa langsung menuju Bandara Schiphol!" lapor seorang pria muda bertubuh kekar, berpakaian rapi kepada Xander.

Pria itu adalah salah satu asisten Xander bernama Luke Thompson.

"Baik, apakah semua barang sudah dibawa?" tanya Xander yang tengah menyesap Vodka-nya.

"Sudah, Tuan. Semua hadiah untuk pernikahan Tuan K sudah berada di dalam pesawat," jawab pria itu lagi.

"Bagus! Aku tak mau ada satupun yang tertinggal apalagi untuk pernikahan Adikku!" tukas pria itu dingin.

"Ya, Tuan," sahut pria itu lagi dengan patuh.

"Ayo, pergi! Suruh driver menjemputku 10 Menit dari sekarang!" perintahnya lagi.

"Baik, Tuan," ucap Luke.

Pria itu berjalan agak jauh dari X, dia mengambil ponsel dari balik jasnya dan segera menghubungi seseorang. Ketika sudah selesai, dia langsung kembali ke tempat X berada.

"Tuan, driver sudah saya telepon. Dia akan segera menuju lobi," lapornya lagi.

"Bagus. Ayo kita pergi!" X meneguk minumannya sampai habis dan meletakkan gelasnya di atas meja.

Dia segera bangkit berdiri dan keluar dari Lounge dan berjalan menuju lobi. Semua wanita yang memandangnya langsung menatap dengan tatapan memuja. X mengetahuinya namun dia diam saja seolah tak terganggu sama sekali.

"Selamat siang Tuan X," ucap seorang gadis bertubuh kurus tinggi, berambut pirang, dengan manik mata berwarna Hijau Safir yang menunggu di Front Office

"Have a great day ahead, Mr. X (semoga hari Anda menyenangkan, Tuan X)," sahut yang lainnya.

"Have a safe flight, Mr. X (semoga penerbangannya aman, Tuan X)," kata Manager Front Office, Carla Stevenson.

X hanya berjalan dan tak menghiraukan semua greeting yang ditujukan padanya. Driver sudah sampai ketika X tiba di sana sehingga dia tak menunggu lama. Dia dan asistennya segera naik dan mobil segera meninggalkan hotel.

"Ms. Carla, Mr. X luar biasa tampan! Kira-kira pacarnya siapa, ya?" tanya seorang gadis yang berada di counter Front Office.

"Kekasihnya banyak, Nicole! Terakhir kudengar dia berpacaran dengan salah satu aktris bernama Catharina Goldwin. Dia bukan hanya tampan, tapi macho, seksi dan mapan!" jawab Ms. Carla sambil membayangkan harta kekayaan Mr.X.

"Wah beruntung sekali yang menjadi kekasihnya, ya! Ku dengar dia sering bergonta-ganti wanita?" sambung seorang gadis muda yang bertugas dengan Nicole, Gwen.

"Betul. Dia suka sekali bergonta-ganti pasangan jadi tak heran mantannya sangat banyak. Sebulan yang lalu dia baru putus dengan Alina Karzowski. Gadis itu bahkan sempat datang ke mari untuk mencari Mr. X dan berakhir diusir secara menyedihkan," Ms. Carla menambahkan sambil menghela nafas berat.

"Kasihan sekali dia, ya. Berapa umur Mr. X?" tanya Nicole ingin tahu.

"Kira-kira 34 Tahun. Tapi aku tak tahu pasti," jawab Ms. Carla sambil mengingat-ingat.

"Masih muda, tampan, macho dan mapan. Kombinasi bagus untuk dijadikan pendamping hidup," sahut Gwen centil.

"Betul, oleh karena itu kalian juga harus mencari pasangan seperti Mr. X tapi jangan cari yang playboy!" timpal Ms. Carla.

Mereka bertiga tertawa kecil. Suasana hotel sedang sepi sehingga tidak mengganggu tamu yang ada.

"Kembali bekerja! Nanti Mr. Sven datang habislah kita semua!" tegur Ms. Carla kepada kedua staff-nya.

"Baik, Ms. Carla," sahut Nicole dan Gwen berbarengan.

Mereka pun kembali bekerja dan melayani tamu yang datang untuk check-out.

Di Bandara Schiphol

Mobil X baru saja tiba dan dia segera turun dari sana diikuti oleh asistennya. "Jam berapa penerbanganku, Luke?" tanya X yang tengah menatap layar ponselnya.

"Pesawat akan terbang jam 13:15, Tuan. Untuk Visa sudah oke semua," jawab Luke.

"Bagus, pasporku ada padamu, kan?" tanyanya memastikan.

"Ya, ada Tuan," jawabnya mantab.

"Pilot dan yang lainnya sudah standby kan?"

"Semua sudah standby, Tuan,"

"Oke, kerja bagus!" pujinya.

X menekan tombol di ponselnya dan tampak fokus menelepon seseorang.

"Halo, Bro!"

"...."

"Aku pasti datang, Bro! Don't worry (jangan khawatir)!"

"...."

"Bagaimana kabar calon istrimu? Apakah bayi kalian baik-baik saja setelah peristiwa itu?"

"...."

"Syukurlah kalau begitu, senang rasanya mendengar Ibu dan janinnya baik-baik saja!"

"...."

"Aku tahu dan by the way (omong-omong) pemberkatannya masih dua hari lagi, kan?"

"...."

"Sure (tentu saja)! Kalian mau hadiah apa dariku? I will give three of you more than you expect it (aku akan memberikan kalian bertiga lebih dari yang Kau harapkan)!"

"...."

"Jangan menolak, Bro! Kau tahu kalau semua schedule (jadwal) ku mundurkan satu minggu demi kalian!"

"...."

"Come on (ayolah)! Aku sekarang sudah berada di Bandara Schiphol!"

"...."

"Deal (sepakat)! Tapi jangan menolak hadiah yang ku berikan atau aku sangat marah kepadamu!"

X tampak menggeretakan giginya. Dia tampak tak senang dengan ucapan saudaranya.

"...."

"Bro, kau adalah keluarga kami! The Godfather akan ikut serta, masa kau tidak mau kami hadir?!"

"...."

"Oke, sorry (maaf), aku salah sangka. Jadi bagaimana nanti?"

"...."

"Oke, pesawatku jam 13:15 dan sekarang jam 12:30. Aku membawa private jet sendiri jadi aman!"

"...."

"Tentu, ke Maldives pun bisa! Demi kalian bertiga, akan ku booking satu area villa jadi tak ada yang berani mengganggu istrimu!"

"...."

"Baiklah, sampai jumpa, Bro!"

X menutup panggilan teleponnya dan dia menoleh ke Luke. "Ayo kita pergi, Luke!" perintahnya.

"Siap, Tuan!" ucap Luke.

Mereka berdua berjalan beriringan dan X merasakan ponsel yang berada di genggamannya bergetar. Dia segera berhenti dan melihat sebuah nama di sana:

Alina Karzowski

X mendengkus kesal dan dia tak mau mengangkat panggilan itu. Dia berlagak sibuk padahal kenyataannya tidak.

"Luke, kau bereskan si Alina Karzowski itu. Dia sungguh menjengkelkan!" perintah X dengan nada dingin.

"Baik, Tuan!" ucap Luke dan dia segera meraih ponselnya dan menelepon seseorang.

"Sudah beres, Tuan. Dia tak akan mengganggu Anda lagi!" lapor Luke ketika dia sudah selesai menelepon.

"Bagus. Dia sungguh memusingkan!" ucap X dengan nada kesal.

"Luke aku mau beli minuman ringan dulu, setelah itu kita akan ke bagian imigrasi," ucap X seraya menunjukkan vending machine yang tak jauh dari sana.

"Ya, Tuan." Luke mengerti bosnya ingin privasi sehingga tidak berani ikut.

Luke menunggu X yang berjalan ke arah vending machine. Dia segera mengambil dompetnya dan memilih satu minuman yang dia mau.

Aku harus banyak meminum mineral water (air mineral) supaya tubuh tetap fit! Masa aku kalah dari Keith? Dia semenjak memiliki kekasih dan akan menjadi seorang Ayah, terlihat semakin bugar bahkan calon istrinya terlihat sangat menyayanginya dan itu tulus karena aku bisa melihat dari tatapan matanya. Ah, mengapa diriku menjadi iri? Adikku pantas berbahagia karena dia adalah pria yang baik. Kenapa akhir-akhir ini rasanya diriku memikirkan tentang pernikahan? Padahal selama ini aku tak pernah mau menjalin hubungan serius karena kebanyakan wanita yang datang hanya ingin hartaku saja! Apakah aku harus minta diperkenalkan oleh Shena dengan seorang gadis dari keluarganya? Siapa tahu ada sepupunya yang sifatnya hampir sama dengannya! Batin X.

"Tuan? Tuan?" Suara seorang gadis membuyarkan lamunannya.

X merasakan bagian tubuhnya, terutama lengan kanannya diguncang lembut sehingga dia segera fokus dengan gadis yang berada di depannya.

"Oh, ada apa?" sahut X dengan nada berwibawa.

"Tuan, ini dompet Anda terjatuh! Saya sedari tadi memanggil, tapi Anda tidak menyahut. Maaf kalau saya lancang memegang lengan Anda," kata si gadis yang tidak enak hati seraya menyodorkan dompet itu kepadanya.

X menatap gadis ini lekat-lekat, sekilas wajahnya mengingatkannya pada seseorang namun dia lupa siapa.

"Terima kasih." X berkata dengan nada lembut sambil mengambil dompetnya dari tangan si gadis.

Gadis ini mau mengembalikan dompetku, padahal kami berdua tak saling mengenal sama sekali. Tubuhnya juga mungil dan tingginya hanya sebatas dadaku. Wajahnya nampak tak asing seperti pernah melihat sebelumnya, tapi di mana? Batin X yang tak mengalihkan pandangannya sedikitpun dari perempuan yang telah berbaik hati mengambilkan dompetnya.

"Sama-sama. Maaf, apa Anda mau duluan membeli minuman? Saya buru-buru, kalau boleh saya duluan." Gadis manis itu meminta izin.

"Ah, silahkan!" X mundur dan mempersilahkan si gadis maju.

"Terima kasih," ucapnya sambil tersenyum manis.

Dheg!

Kenapa hatiku berdebar dengan senyumannya? Kami baru saja bertemu tapi rasanya aneh sekali, pikir X.

Gadis misterius itu langsung maju dan mengambil uang dari dalam dompet dan memasukkannya ke dalam vending machine. Dia memilih satu minuman dan menekan tombolnya. Ketika botol yang ia pilih telah keluar, X mendadak menahan tangan gadis itu.

"Maaf, Nona. Bolehkah saya mengenal dirimu? Namaku Xander. Siapa namamu?" tanya X tanpa berbasa-basi.

Si gadis terkejut lalu tersenyum. "Maaf, Tuan. Saya harus buru-buru karena dua puluh menit lagi pesawat saya akan last call. Saya ke sini karena sudah izin dengan pramugari," jawabnya lembut.

"Tolonglah, beritahu saya namamu!" desak X yang memotret gadis itu dengan kamera tersembunyi yang ada di arlojinya.

"Maaf, Tuan. Saya harus bergegas. Kalau lain kali kita bertemu, I promise that I will introduce myself to you (aku berjanji bahwa aku akan memperkenalkan diriku kepadamu)," janji si gadis.

"Kau mau pergi ke mana?" tanya X yang tak juga menyerah dan tidak mau melepaskan tangan si gadis.

"Saya akan ke Boston, Massachusetts untuk menemui keluarga. Tolonglah jangan menahan tangan saya!" sentak si gadis yang nampak jelas buru-buru.

"Baiklah. Saya minta maaf telah menahan Anda. Sampai berjumpa lagi," ucap X lalu dia melepaskan tangan gadis itu.

"Terima kasih," kata si gadis sebelum meninggalkannya.

X menatap nanar kepergian gadis yang telah mencuri perhatiannya. Mengapa aku sedih saat dia pergi? Untung saja sempat ku foto wajahnya dengan kamera tersembunyi ini! Harus kucari tahu siapa dia sebenarnya! Tekad X.

X lalu mengambil uang yang berada di dompet lalu memasukkannya ke vending machine, setelah itu dia menekan sebuah tombol di minuman pilihannya. Dia segera mengambil botol yang telah terjatuh dan berjalan menuju Luke.

"Ayo Luke kita ke imigrasi!" perintahnya datar.

"Ya, Tuan," jawabnya dan mereka berdua segera ke security check dan imigrasi.

***

You May Also Like

Be my kid's mommy! (Bahasa Indonesia)

DICARI!!! Seorang perempuan muda, usia tidak lebih dari 23 tahun, cantik, menarik, mulus, dan belum pernah menikah alias masih perawan untuk melahirkan minimal 3 anak. Akan dinikahkan dengan seorang billionair tua dan cacat. Kompensasi berupa uang 100 juta perbulan sampai melahirkan 3 anak. Dan kompensasi perceraian berupa uang 1 milyar, 2 apartemen mewah, dan 1 kendaraan mewah. Calista Ardiningrum menghela nafas panjang membaca sebuah postingan di akun IG maklampir, sebuah akun gosip yang memiliki jutaan follower dan beritanya selalu tajam aktual namun belum dipastikan kepercayaanya. Ribuan komentar beragam ada yang menertawakan, mengejek, mencemooh, bahkan ada yang menghina sampai ke urat. Calista adalah seorang mahasiwi jurusan keguruan sebuah universitas negeri ternama di Jakarta yang juga bekerja paruh waktu sebagai office girl di sebuah perusahaan multinasional ternama di ibukota demi membiayai kuliahnya sendiri. Dia juga anak rantauan dari kota gudeg yang ayahnya hanya seorang tukang becak dan ibunya penjual jamu gendong keliling. Calista anak pertama dari 2 bersaudara. Adik laki-lakinya masih menyandang status pelajar SMK yang setelah pulang sekolah menyambi jadi pengamen di sekitar stasiun Tugu ataupun sepanjang jalan Malioboro. Tapi, kenapa dia sampai begitu perhatian dengan postingan dari akun gosip tersebut? Karena tiba-tiba ibunya menelepon kalau ayahnya menjadi korban tabrak lari sebuah mobil yang tidak diketahui pemiliknya. Kini ayahnya masuk ICU dan harus membayar puluhan juta untuk biaya operasi. Calista tidak tahu harus meminjam kemana karena uang sebanyak itu tentu saja tidak akan mudah didapatkan dalam waktu singkat. Sedangkan, phak rumah sakit berkata semakin cepat uangnya tersedia maka operasi pun akan secepatnya dilakukan. Apakah Calista akan mengorbankan hidupnya demi menolong ayahnya? Temukan jawabannya di novel ini .... *** Terima kasih untuk semua readers yang bersedia meluangkan waktunya membaca novel kedua saya, yang kemungkinan besar akan hadir dalam versi bahasa Inggris juga. Author selalu setia menunggu komen, vote power stone, dan gift yang teman-teman berikan di setiap chapternya. Silahkan menikmati karyaku lainnya: 1. Cinta Tak Berbalas 2. Angel's Blue Eyes 3. Tetaplah Bersamaku! 4. My Lovely and Sassy Wife 5. Runaway Ex-Wife

Anee_ta · ชีวิตในเมือง
4.8
555 Chs

Satu Malam Liar

Lucinda Perry, seorang penyendiri sosial dan pekerja keras, berjanji pada dirinya sendiri untuk benar-benar menggila di ulang tahunnya yang ke-25 dan bahkan mencetak one night stand jika ia mendapatkan promosi yang sudah lama ditunggu di pekerjaannya. Beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ke-25, dia dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi dan tidak hanya itu, tapi ke kantor pusat di kota yang berbeda. Harus menghabiskan malam ulang tahunnya di kota baru, dia pergi ke klub di mana dia bertemu dengan orang asing tampan, Thomas Hank, yang menawarkan diri untuk menjadi one night stand-nya setelah melihat daftar berani-melakukannya, yang termasuk memiliki satu malam berdiri. Thomas Hank, setelah digunakan oleh beberapa wanita di masa lalu, bertekad untuk mendapatkan wanita impiannya yang akan mencintainya untuk dirinya sendiri dan bukan karena kekayaannya. Jadi ketika dia bertemu Lucinda Perry yang imut dan polos di klub, dia memutuskan untuk menjaga identitas aslinya dari dia dan mencari tahu apakah dia layak untuk dia pertahankan. ***Excerpt*** Apa yang lebih menghibur daripada sisi karakter yang gila? Katakan halo pada Sonia dan Bryan. Jantung Sonia berhenti berdetak sebentar, lalu berbagai pemikiran mulai berterbangan di kepalanya pada saat yang sama. Bryan Hank? Idola selebriti yang dia naksir sedang berlutut tepat di depannya dan memintanya untuk menjadi istrinya? Apakah dia salah mengira dia dengan orang lain? Apakah mungkin ini adalah lelucon, atau mungkin ini seperti salah satu lelucon selebriti dan ada kamera-kamera di sekitar, menunggu untuk merekam dia membuat dirinya tampak bodoh? Atau mungkin dia sedang bermimpi? Sonia bertanya-tanya sambil melihat-lihat sekitar mereka, tetapi yang dia lihat hanyalah penonton yang penasaran. "Tolong! Jadilah istriku dan buat aku menjadi pria paling bahagia di Bumi," katanya dengan suara keras yang menarik perhatian semua orang. Editornya yang telah ditunggunya selama lebih dari satu jam karena dia mencoba menandatangani kesepakatan dengan produser film yang tertarik dengan salah satu ceritanya, muncul saat itu juga, "Sonia, kamu kenal Bryan Hank?" Tanyanya dengan heran saat melihat adegan di depannya. Sepertinya sudah berjam-jam sejak Bryan berlutut, tapi ternyata baru satu menit. Bryan tahu tidak ada wanita yang cukup gila untuk menerima proposal gila seperti itu, dan bahkan jika ada yang mau menerima, membayarnya dan membatalkan keseluruhan hal tersebut akan mudah karena yang dia inginkan hanyalah skandal yang bisa terjadi dari situ. Judul beritanya mendatang akan tentang proposal pernikahan yang ditolak atau pertunangannya yang dikatakan, yang cukup membuat Sophia lepas dari kaitannya. "Ya!" Jawab Sonia dengan semangat sambil menganggukkan kepalanya dan mengulurkan jarinya agar dia memakaikan cincin pertunangan. "Ya?" Tanya Bryan dengan bingung saat mendengar jawabannya. "Ya! Aku akan menjadi istrimu dan membuatmu menjadi pria paling bahagia di dunia!" Sonia berkata dengan tertawa dan menggerakkan jarinya hingga Bryan memasukkan cincin itu ke jarinya. Secara mengejutkan cincin itu adalah ukuran yang tepat untuknya, dan duduk di jarinya seolah-olah dibuat khusus untuknya. Suara tepuk tangan meledak di sekitar mereka saat Sonia berdiri dengan senyum lebar di wajahnya dan memeluk Bryan sebelum menciumnya tepat di bibir. Bryan sedikit terkejut dengan keberaniannya tapi cepat pulih karena ini adalah permainannya, dan dia harus ikut serta. Dia lah yang mendekatinya terlebih dahulu, bagaimanapun juga. Jadi ketika dia mencoba memutuskan ciuman, dia memegang dagunya dan perlahan menggigit bibir bawahnya sebelum membuka bibirnya dengan lidahnya dan mengisapnya dengan cara yang menggoda, mengeluarkan desahan dari Sonia. Sonia merasa pusing. Ini terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Itu haruslah mimpi. Bagaimana lagi dia bisa menjelaskan bahwa pada suatu saat dia duduk di lobi hotel menunggu editornya, dan pada saat berikutnya dia bertunangan dengan idola selebriti yang dia naksir dan menciumnya di sini di depan umum?

Miss_Behaviour · ชีวิตในเมือง
Not enough ratings
1016 Chs

Terima Aku Apa Adanya (21+)

Charlos adalah CEO Golden Group yang tampan dan sukses di usia muda. Siapa sangka jika ia pernah mengalami masa lalu yang menyakitkan saat ia ditinggal menikah oleh kekasihnya. Hal itu membuatnya sakit hati. Di tengah kesedihannya, ia dekat dengan seorang pemain saxophone, bernama Reva. Charlos jatuh cinta pada Reva, tapi tidak ada seorang pun yang setuju dengan hubungan mereka. Hingga suatu hari, Charlos bertemu dengan Rissa dari perkenalan di sebuah acara latihan drama di gereja. Rissa adalah seorang wanita cantik dengan suara yang merdu. Rissa tanpa sengaja mengetahui hubungan Charlos dengan Reva. Hanya Rissa, satu-satunya yang mendukung hubungan di antara Charlos dan Reva, tanpa mengetahui siapa Reva yang sebenarnya. Seiring berjalannya waktu, Charlos dan Rissa jadi semakin dekat. Cinta perlahan tumbuh di antara mereka. Reva tidak terima jika Charlos akhirnya direbut oleh wanita lain sehingga ia melakukan hal keji untuk bisa mendapatkan cinta Charlos kembali. Siapakah sesungguhnya orang yang Charlos cintai? Dapatkah Rissa menerima Charlos apa adanya dengan segala kekurangan dan kelebihan yang ia miliki? Sebuah kisah romantis, sebuah jebakan yang sanggup membuatmu menganga tak percaya, sebuah balas dendam, percobaan pembunuhan, dan hal-hal tak terduga lainnya. Temukan jawabannya di sini! *** Terima kasih untuk kalian yg sudah berbaik hati mau membaca. Untung mendukung author, kalian bisa menekan tombol power stone, komen sebanyak-banyaknya. Follow jg IG saya : santi_sunz9 Siapa tahu saya akan bagi2 koin gratis atau giveaway. Dengan senang hati saya ingin sekali bisa mengenal para readers yang setia. Happy reading! 21+ KHUSUS DEWASA!! HANYA DI WEBNOVEL! Di dalam cerita ini banyak mengandung unsur dewasa. Bagi pembaca di bawah usia 21 dimohon untuk tidak membacanya. Karya lainnya: -Milly's First Love (spin off Terima Aku Apa Adanya) -The Look Of Love (sekuel Milly's First Love) -Farmakologi Cinta -Baron, The Greatest Animagus -Menikahi Barista Ganteng (sekuel Terima Aku Apa Adanya)

Santi_Sunz · ชีวิตในเมือง
4.9
360 Chs
Table of Contents
Volume 1

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
Liked
Newest
Nicolepaula98
Nicolepaula98Lv1

saskialaura
saskialauraLv1
Catherine_Mariana
Catherine_MarianaLv1
sandra_angelia
sandra_angeliaLv1
daranovela
daranovelaLv1
selinasimone
selinasimoneLv1
Thea_Alina
Thea_AlinaLv1
aleaalina375
aleaalina375Lv1
beltanewelsh
beltanewelshLv1
Moonlight888
Moonlight888Lv1
Andrea_Thomas_6503
Andrea_Thomas_6503Lv1
Casandra_chan
Casandra_chanLv1
Irish_Dawson
Irish_DawsonLv1
yuncaai
yuncaaiLv4
Hamburger_cheese
Hamburger_cheeseLv1

SUPPORT