webnovel

22

1. NODA-NODA DOSA

Tuni menatap jam dinding dengan jantung berdegup kencang.

Tik tik tik tik tik. Detik yang terus bergulir, mengeluarkan bulir-bulir keringat sebesar jagung, membasahi dahi dan leher Tuni. Dia sedang menunggu. Sebuah prahara yang akan memporak-porandakan rumah besar ini. Senyum jahat menghiasi wajah ayunya yang cantik alami.

"Ini jauh lebih menyakitkan dari apa yang kurasakan. Aku ingin tahu, bagaimana cara kalian menyelesaikan masalah ini! Aku kepalang hancur, kenapa tidak kumusnahkan saja seluruh keturunan Tuan Karlos? Walau cintaku sebesar gunung terhadap Arfan, tapi dia tidak pernah peduli pada apa yang aku rasakan. Dia lebih memilih Martinah daripada aku. Biarlah, semua ini berakhir buruk! Aku yang akan menanggung semua dosa ini. Biarlah ... biarlah! Hahaha!"

Tangannya terus menghunjamkan paku ke pahanya. Darah sudah membasahi kaki dan lantai. Tuni tertawa, tapi menangis. Tuni menangis, tapi tertawa.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com