(Arabella POV)
Aku berjalan cepat untuk masuk ke kamarku, Ketika sudah sampai di dalam kamar. aku menutup pintu ruangan dan langsung merebahkan tubuh di atas ranjang, aku memegang dadaku yang berdetak sangat kencang. karena ciuman tadi, aku langsung pergi dari hadapan Sang Raja dan berjalan cepat menuju kamar, aku tidak tau kenapa bisa seperti ini. Tapi aku hanya takut, takut jika ini adalah perasaan yang salah..
Aku menatap langit-langit kamarku, ketika itu juga aku langsung Tersenyum lagi. Aku membayangkan bagaimana sikap lembut sang Raja mampu membuat hatiku resah dan senang secara bersamaan.
Aku memiringkan tubuh ke arah kanan, dan menatap dinding. Seketika itu aku terkaget dengan sosok besar yang berdiri tanpa senyuman.
"Astaga! Panglima! apa yang kau lakukan disini?." aku bangun dari tidurku dengan cepat, lalu menatap matanya yang tetap datar tanpa ekspresi. Aku hampir saja kehilangan Jantungku karena keberadaan Panglima yang tiba-tiba bisa ada di kamarku.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com