"Arabella.. kau tau? Aku tidak mau membahas tentang hal yang tidak perlu, pernjanjian tetaplah perjanjian. Jangan kau buat semuanya jadi kacau hanya karena satu pertanyaan, dan satu hati yang sedang membutakan dirimu itu." Kata Steve yang sudah membuatku terdiam beberapa saat.
"Buta? aku buta karena hati ini? Steve.. aku hanya ingin tau saja, apakah perjanjian itu bisa kita ubah? karena aku merasa, hubungan ini harusnya bisa lebih baik lagi. aku hanya ingin kita bisa bersama-sama melakukan hal yang sempurna, sebagai pasangan, suami istri, kekasih. Aku hanya ingin itu." Entah bagaimana aku sangat berani mengungkapkan perasaan yang sudah sangat lama aku tutup. Perasaan yang seharusnya tidak aku ungkapkan pada Steve.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com