Keesokan harinya, Tuan Kusuma menggendong cicitnya untuk duduk di halaman villa tanpa sepengetahuan Jun dan Syifa. Pria tua itu berlari bersama cicitnya dengan bahagia. Adnan memeluk kaki Tuan Kusuma dan bergelayutan di kaki pria tua itu. Anak laki-laki itu tertawa bahagia dan tiba-tiba saja dia terjatuh ke rumput hijau.
"Astaghfirullah," ujar Tuan Kusuma yang kaget.
Tuan Kusuma langsung menggedong Adnan, anak laki-laki itu hanya tersenyum. Ia tidak menangis dan merasakan sakit sedikit pun. "Ada yang sakit?" tanya Tuan Kusuma yang memeriksa tubuh cucunya.
Adnan menggelengkan kepalanya dan menatap Tuan Kusuma dengan lekat. Ia menuju jalan yang menuju rumah mendiang Nyonya Aisyah. Tuan Kusuma menatap ke arah yang ditunjuk cucunya dan langsung membawa Adnan ke arah jalan tersebut. Adnan meminta untuk turun dan berjalan ke halaman rumah yang sedari dulu masih terlihat sangat sederhana. Hanya saja, rumah itu bukan lagi milik keluarga mendiang sang istri tercinta.
"Aa',"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com