Cafe miliknya mempunyai satu sudut dimana Membolehkan pelanggannya menyanyi. aku hampiri tempat itu dan duduk.
Lagu kegemaranku mula berkumandang.
"Senyumanmu yang indah bagaikan candu
Ingin trus kulihat walau
Ku berandai
Kau disini
Mengobati rindu ruai
Dalam sunyi
Kusendiri meratapi
Perasaan yang tak jua didengar
Tak kan apa
Bila rasa ini tumbuh sendirinya
Tak berdaya
Diri bila diantara
Walau itu hanya bayang-bayangmu
Senyumanmu yang indah bagaikan candu
Ingin trus kulihat walau dari jauh
Sekarang aku pun sadari semua hanya mimpiku
Yang berkhayal akan bisa bersamamu
Senyumanmu yang indah bagaikan candu
Ingin trus kulihat walau dari jauh
Sekarang aku pun sadari semua hanya mimpiku
Yang berkhayal akan bisa bersamamu
Aku pandang lelaki itu.. Dia memandangku dan kekasihnya turut memandangku. Mataku pejam perlahan sebelum menyambung nyanyianku
Senyumanmu yang indah bagaikan candu
Ingin trus kulihat walau dari jauh
Sekarang aku pun sadari semua hanya mimpiku
Yang berkhayal akan bisa bersamamu
Dihampiri seribu ragu
Hanya membisu
Dihampiri seribu ragu
Hanya membisu
Ku berkhayal"
Airmataku mengalir lebat.. Ya allah..Betapa sakitnya cinta bertepuk sebelah tangan itu.. Kenapa aku perlu menghadapinya.
Aku bangun dan semua bertepuk tangan untukku. Aku mengelap airmataku perlahan dan ingin pergi namun Lelaki itu menghampiri
"Hey..What is your name?"
"Anne.."
"I love your voice.. Do you want to be our cafe vocalist?"
Aku tersenyum perlahan dan memandangnya
"Sorry..But i'm not singer.. I am writer... Just sing for fun.. Thanks for the offer but.. I don't want"
Aku terus berlalu pergi....Hatiku sesak kalau lama lama disitu.
Laptop kucapai dan terus keluar dari situ.. Benarlah lirik laginyaa..
Senyumanmu ...Yang indah bagaikan candu..Ingin trus ku lihat walau dari jauh.. Skarang aku pun sadari ..Semua hanya mimpiku yang berkhayal akan bisa bersamamu..
Aku takkan boleh bersamanyaa.. Aku hanya pemburu senyumannya ...Dan akan selamanya begitu.
Halu... Kenapa kau datang kalau kau hanya membuatkan ku sakit untuk menghalu tentang dia yang takkan pernah menjadi nyata
-HALU-
-END-