Winda sangat senang ketika melihat taman yang ternyata lebih mirip seperti di kerajaan. Sungguh, itu sangat cantik hingga membuatnya terpanah. Kela dan Abraham berlarian karena dijaili sang papa. Mereka duduk di atas karpet yang mereka bawa. Kemudian memasang tenda kamping agar kembar bisa senang.
Julia menyeduh teh yang telah dia buat. Kemudian menyiapkan kebab daging kesukaan Winda. Perempuan itu tidak berhenti tersenyum ketika melihat anak dan cucunya yang tampak sangat bahagia.
"Winda, udah dong liatnya. Kamu dari terpanah gitu jadinya lucu banget." Ucap Julia.
"Ah, Ma." Winda pun tersadar dari lamunannya, "Cantik banget, Ma."
"Istri dari pemiliknya loh kamu, tapi baru tau kalau suami kamu tu punya ginian."
"Iya, Ma. Beneran Winda gak tau selama ini. Yang Winda tau Seno ya kaya aja."
Julia terkekeh, dia menepuk paha Leo. Membuat pria itu terkejut karena ulah istrinya sebab sekarang mereka sedang berada di luar rumah.
"Winda mau kebabnya, Ma. Keknya enak." Ucap Winda.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com