Saat ini Rafandra dan Nadia sudah berada di UKS untuk mengobati lutut Nadia yang sudah banyak mengeluarkan darah. Sebenarnya lukanya tidak terlalu besar, namun entah kenapa darah itu tidak kunjung berhenti menetes dari lutut Nadia dan tentu saja membuat Rafandra sedikit cemas.
Remaja laki-laki itu mengambil kotak P3K untuk mencari obat merah dan juga korban atau plester yang bisa digunakan untuk mengobati luka yang ada pada lutut kekasihnya itu. Sementara Nadia hanya bisa diam dan duduk di kursi yang ada di dalam situ tanpa diperbolehkan bergerak sedikitpun oleh Rafandra.
"Kenapa kamu sangat heboh dan panik seperti ini? Tenang saja kamu ini, aku sungguhbenar-benar baik-baik saja. Jangan terlihat seperti orang yang sangat panik seperti ini karena aku tidak suka," ucap Nadia ketika melihat kekasihnya itu tidak berhenti mencari cari kotak P3K yang ada di dalam UKS itu dengan tergesa-gesa dan bahkan tidak melihat bahwa sebenarnya kotak P3K tersebut ada tepat di hadapannya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com