webnovel

Gibranku

Kegagalan cinta membuat Gibran harus lebih berhati-hati untuk memilih perempuan. Hati Gibran seolah sudah lelah mengenal nama cinta, telinganya mendadak bosan mendengar kata cinta dari mulut seseorang. "Kanaya, kamu selalu ada dihatiku." Apakah salah jika Gibran tidak mencintai seseorang, selain dia? Dia, yang masih bertahta kuat di pikiran Gibran. Perempuan yang membuat Gibran tidak ingin mengenal lagi yang namanya cinta dari orang lain. Gibran harus berjuang kuat melupakan perempuan yang masih mengikat kuat di pikiranya. Semua hal tentang dia, pasti Gibran sangat menyukainya.

Nur_Khusnakhusna · สมัยใหม่
Not enough ratings
398 Chs

Perkara Minuman

"Lo sudah mandi?" Tanya Rian yang baru bangun dan melihat Rio sudah sarapan di meja makan dengan sebuah roti di tangannya.

"Sudah."

Terlihat Ryan yang mengucek kedua matanya sambil berjalan mendekat kearah Rio. Laki-laki itu kemudian duduk berhadapan dengan Rio yang masih menikmati makan pagi.

"Lo sudah cuci muka atau belum?" Celetuk Rio yang memperhatikan Rian beberapa kali menguap.

"Belum." Ryan menjawab sambil mengambil satu lembar roti di meja.

"Dasar lo jorok! Cuci muka sana dulu baru makan, lebih bagus lagi kalau mandi sekalian." Rio memang sangat menjaga kebersihan, termasuk tubuhnya.

"Alah, gue juga yang makan." Ryan tidak menggubris ucapan Rio.

"Aku tahu kamu yang makan tapi orang lain yang melihat."

"Hadeh ... bawel banget sih kayak emak-emak di pasar. Ya sudah gue cuci muka dulu." Merasa risih dengan sikap Rio akhirnya Ryan pun memilih mengalah untuk cuci muka.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com