Ali hanya melirik Ratna sekilas lalu melangkah pergi.
"Eh, Ali. Kamu, kog, gitu, sih sama aku? Cuek banget. Kamu masih marah soal yang waktu itu?" tanya Ratna sambil mengikuti langkah Ali.
"Siapa yang marah?" sahut Ali.
"Kamu," ucap Ratna.
"Enggak, biasa aja," sahut Ali.
"Ya, udah kalau enggak marah. Ayo jalan bareng ke ruang OSIS," ucap Ratna seraya menggandeng tangan Ali.
Namun, tentu saja Ali menepisnya. "Apaan, sih, Na? Ini di sekolah!"
"Ali, sensitif banget, sih?" keluh Ratna.
Padahal Ali selalu lembut terhadap Davina. Tapi kenapa selalu dingin kepada Ratna. Mereka pun berjalan beriringan menuju ke ruang OSIS.
karena sebentar lagi mereka akan naik ke kelas tiga dan harus memulai magang. Maka dari itu, kegiatan OSIS pun akan diserahkan kepada angkatan selanjutnya.
"Mas Ali, Mbak Ratna," sapa Erwin adik kelas mereka yang sudah ada di ruang OSIS bersama beberapa anak kelas satu yang lain.
"Hallo," sapa Ali.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com