webnovel

GENSHIN IMPACT: SENJA DI JEMBATAN KOTA MALAM

Panji purnama saputra tersesat di dunia fantasi dengan lemari ajaib. ketia sampai di tempat-tempat yang indah dan penuh misterius membuatnya gemetar, tak hanya itu dirinya menemui sesosok perempuan yang cantik bertanduk bernama Ganyu namun, saat memegang tanduknya merasakan elemen cryo di tubuhnya sampai memilikinya. dengan penuh latihan bersama Ganyu, kekuatan Panji semakin meningkat sampai dirinya menghadapi dua musuh yang misterius Ren Jianying dan Yin Sihanou yang ingin menguasai daerah Liyue. Senja di Jembatan kota malam merupakan kota kecil diLiyue dan indah penuh keindahan serta langit-langit terang benderang sampai penuh misteri untuk dipecahkan. Di kemudian hari dirinya harus pergi meninggalkan Ganyu dan Keqing, kemanakah Panji pergi Setelah meninggalkan rumah dan Liyue?

Gugi_Ihsan · วิดีโอเกม
เรตติ้งไม่พอ
49 Chs

48. SERANGAN JARUM YANG TAK TERLIHAT

Di malam hari, Ganyu melihat Panji tidur disamping bahkan, dirinya menggantikkan pakaian tidurnya namun, ketika Ganyu mencoba tidur di atas kasur Panji, Panji pun langsung menghadapnya dan membuatnya kaget dan berkata,"aaahahahaha, sudah biasa sama Panji rupanya",ucap Ganyu didalam hati sambil memegang tangan Panji di pinggangnya hingga tangan Ganyu pun memegang dan memeluknya dengan erat yang membuat Panji tidur dengan tenang hingga dirinya berkata,"Panji, selamat malam ya? Kakak tidur di sini bersamamu",ujarnya sambil tersenyum hingga mencium dahi Panji hingga membuatnya senang dan melanjutkan untuk tidur bersamanya.

Ketika kedua mata Ganyu ditutup, Panji berada didalam mimpi yang seolah-olah didalam dunia kegelapan, dimana dia menghadapi sendirian ditempat tersebut dan berkata,"aaaah, Kak?! Kakak? Kakak dimana?",ujar Panji sambil jalan kaki sendirian hingga mendengar suara bising yang sangat tajam ditelinga Panji. Dia berpaling kebelakang, tidak melihat apapun hanya tanah kosong saja, kemudian dia melanjutkan untuk jalan sendirian ke arah depan, bahkan tiba-tiba saja mendengar suara langkah kaki yang sangat besar dengan cara digesek hingga tak lama kemudian, muncul mata bercahaya merah di hadapannya, yang ternyata Panji melihat seekor ular putih hingga berteriak mendesing membuat Panji merasa gugup untuk melawannya. Namun, Panji mulai mengeluarkan anak panahnya di panahnya dan bersiap untuk dilepas hingga ular tersebut mulai mengeluarkan serangan jarum yang bercahaya putih yang tak terlihat olehnya, kemudian Panji berusaha menghindar dari jarum-jarum yang tak terlihat hingga Panji berusaha menghindar jarum tersebut.

"kenapa ular itu tidak mengejarku? apakah dia punya serangan lain?",ujar Panji yang melihat ular putih tersebut yang tidak mengejar dirinya dan tidak mengeluarkan serangan jarum yang tidak terlihat. Tiba-tiba saja, muncul sosok wanita, Yin Shianou yang senang wajahnya ke arah Panji dan berkata,"Hmmm, sekarang, kau baru takut dengan serangan peluruku, bocah nakal",ucapnya hingga Panji sangat tidak suka dengannya.

"apa? Bagaimana dia bisa ada disini?",ucap Panji didalam hati sambil melihat wajah Yin Shianou yang begitu senang melihat dirinya terjebak didalam kegelapan, Panji serius melihatnya dan berkata kepadanya,"apa maumu?",ucapnya lagi

"aku..... akan bertarung denganmu, bocah qillin, disuatu tempat dimana kau bertemu",jawab Yin Shianou yang sudah mengetahui untuk bertarung diantara mereka berdua, kemudian, dia berkata lagi,"kau akan binasa dengan jarum dari mulut ular putih itu"

"Hmmmm, itu tidak mungkin, Yin Shianou aku tau rencanamu untuk menghancurkan Liyue atau daerahku tanpa terlihat mata",ucap Panji dengan nada gugup karena melihat sang ular putih yang begitu besar hingga ular putih tersebut mulai bergerak dan mendekatinya membuat Panji gugup melihatnya hingga Yin Shianou berkata,"ooh, katanya kau pemberani melawan hewanku ini, tapi, kau memang penakut pada ularku ini",ujarnya sambil memegang kepala ular tersebut sebagai hewan peliharaannya, hingga dia berkata lagi,"suatu saat kau akan musnah bahkan, Liyue akan menjadi milikku dan Valkrie ingat itu, bocah Qillin",ujarnya

"tidak akan",jawab Panji hingga sang ular putih milik Yin SHianou marah dengan mengeluarkan aungan kecil dan bersiap untuk membunuh Panji dengan jarum yang tidak terlihat olehnya dan Yin Shianou berkata,"sudah! sudah! Kau hanya bisa mengeluarkan omong kosong itu kepadaku dan ularku, bocah Qillin",ujarnya

"iya, itu menurutmu tapi, aku tidak akan pernah menghancurkan Liyue dan daerahku, selamanya",ujar Panji kepada Yin Shianou yang tidak percaya omongan Panji lewat senyumannya kemudian, dia menghilang begitu saja bahkan, Panji menyelimuti cahaya tersebut dan tak lama kemudian, ketika kedua matanya dibuka sambil melirik ke arah samping dimana Ganyu sudah membuka kedua matanya dan berkata,"kau sudah bangun ya Panji?",ucapnya

"Kakak? Apakah...? Ini sudah pagi?",ujar Panji kepada Ganyu dan Ganyu menjawab,"belum, masih jam setengah tiga, kau mimpi buruk lagi kan Panji?",ucap Ganyu yang telah mengetahui tentangnya hingga mencoba untuk memeluknya lagi dan berkata,"tidak apa-apa Panji, itu hanya mimpi buruk saja. Sebaiknya, tidur lagi ya, Panji",ujarnya kepada Panji sambil merangkul Panji untuk mengajak tidur kembali

Ganyu pun mencoba tidur bersama Panji, kemudian dia akan merangkul lagi agar tidak kena mimpi buruk ataupun sakit, bahkan Panji pun menutup kedua matanya untuk melanjutkan tidur bersamanya. Lalu, Ganyu merangkulnya lagi dan memeluknya lagi agar tidurnya nyenyak di malam hari, sampai ketika cahaya mulai datang, Ganyu dan Panji langsung bangun dari tempa tidurnya hingga melihat ke depan.

"Panji, kau sudah bangun, yuk kita ke sana bersama Kakak",ucap Ganyu yang selalu mengajak Panji ke Liyue setelah menggantikkan pakaian yang digunakan olehnya termasuk Panji. Setelah mereka pergi ke Liyue, Ganyu pergi ke kantor setelah memakai parfum yang membuat Panji merasa enak untuk mencium wanginya hingga Panji berkata,"Kak, wangi apa itu yang dipakai Kakak?",ucapnya kepada Ganyu

"Qinxing, mau dicoba Panji?",ucapnya kepada Panji yang ingin mencoba wangi yang digunakan olehnya hingga Panji malu untuk memakai wangi tersebut, Ganyu tersenyum dan berkata,"kenapa Panji? wangi ini, tidak hanya digunakan olehku Panji, tapi kau boleh memintanya agar tidak bau badan",jawabnya kepada Panji yang membuatnya kaget dan berkata,"waaah, yang benar? Nanti kesekolah aku mau menggunakan wangi itu Kak",jawab Panji yang ingin menggunakan pewangi tersebut untuk dipakai kesekolah pada hari pertamanya membuat Ganyu tersenyum mendengarnya dan berkata,"tidak apa-apa Panji, kalau mau digunakan sekali ke sekolah"

"waaah, nanti ya, kalau aku ke sekolah dengan pewangi itu. Tapi untuk sekarang, bolehkah aku memintanya agar tidak bau badan",ujar Panji hingga Ganyu pun membawakan sebuah semprotan dengan wangi yang sama dengannya dan berkata,"ini aja, Panji. Kakak dapat semprotan ini, dari Ibumu Panji, didalamnya menggunakan cairan yang sama oleh Kakak",jawabnya

"waaah ada semprotannya?",ujarnya yang terkejut melihatnya dan berkata,"terimakasih Kakak",ujarnya yang merasa senang mendapatkan pewangi dari Ganyu, kemudian Panji akan menyemprotnya di seluruh bajunya hingga dia berkata,"Hmmm, wanginya sama dengan wangi Qinxing",ujarnya membuat Ganyu ikut senang melihatnya, kemudian dia melanjutkan aktivitasnya bersama Panji disamping.

Setengah Pagi setengah siang, mendengar suara langkah kaki kecil, yang ternyata Hu Tao yang senyum membawakan sebuah semprotan dengan cairan merah didalamnya hingga mucul dihadapan Panji, Ganyu, dan Ningguan walaupun tidak melihatnya hanya fokus membaca informasi dan laporan dari Keqing. Hu Tao melihatnya hingga menemui Panji dan Ganyu sambil bercakap-cakap hingga berkata kepada Panji,"Panji, aku membuat pewangi asli dariku",ujar Hu Tao kepada Panji yang masih gugup melihat pewangi tersebut,"oh iya, ngomong-ngomong cairan merah ini dari mana?",ujar Panji menanyakan cairan misterius didalam kotak semprotan pewangi tersebut hingga Hu Tao menjawab,"pewangi itu awalnya untuk ketiak wanita Panji.....",ucapan Hu Tao terpotong dan berkata,"pewangi dari ketiak Kak Hu Tao?",ujarnya sambil membayangi, tentang cairan merah tersebut berasal dari cairan lengket lendir ketiak Hu Tao yang sudah menjadi bau yang membuat Hu Tao kaget ucapan tersebut dan berteriak dengan aksi kocak kepadanya,"bukan begitu! cairan itu asli dari bunga yang aku gunakan, Panji!",ucap sambil berteriak kepada Panji hingga Ningguan melihat amarah Hu Tao yang sangat kocak kepada Panji yang diam dan menatapnya. Lalu, Hu Tao berhenti memarahinya hingga Panji mengerti tentang ucapan tersebut,"ooh, begitu? Dikirain dari dari keringatan Kakak terus dimasukkin kedalam botol semprotan ini. ternyata dari bunga Silk Panji",ujarnya yang membuat Panji terkejut mendengarnya hingga melihat botol cairan merah tersebut yang sangat peka hingga penutup semprotannya di buka hingga mencium aroma bunga Silk hingga Panji berkata kepada Hu Tao,"iya Kak, ternyata sangat wangi",ucapnya hingga Hu Tao merasa senang dan berkata,"makanya, kalau aku ngomong dengerin dulu, jangan langsung memotong pembicaraan dulu ya?"

"iya Kak, maaf",ujar Panji hingga Hu Tao berkata lagi,"ooh iya, pakai aja sekarang Panji itu semprotan buat kamu",ujarnya membuat Panji senang mendengarnya hingga berkata,"Kakak, pakainya besok aja ya? Soalnya, aku pakai pewangi semprotan Kakak Ganyu. Maaf ya",ujarnya yang membuat Hu Tao cemburu mendengarnya hingga berpaling hingga Panji berkata,"duh, kenapa Kakak langsung pergi begitu aja sih?! Padahal aku belum beres bicara bersamamu",ucap Panji hingga Hu Tao berhenti berjalan sambil mundur kebelakang dengan gerakkan cepat hingga berbalik dan menatap Panji,"ooh, mau ngomong apa Panji?",ucapnya dengan lembut kepada panji

"begini Kak, aku mau ngajak Kakak besok ke supermarket, agar Kakak tidak bosan begitu saja di sini",ujarnya hingga Hu Tao berfikir lagi dan berkata,"lalu penwangiku...",ucapnya tentang pewangi yang diberikan Panji hingga dia menjawab,"aku pakai pewangi itu, untuk jalan-jalan ke kota karena, wanginya bertema kota sehingga, aku suka memakai pewangi itu untuk pergi ke kota Bandung, besok, Kakak bisa ikut tidak?",ujar Panji kepada Hu Tao dan ingin mengajaknya untuk pergi jalan-jalan besok bersamanya hingga membuatnya merasa senang dan berkata,"tentu Panji, besok sama aku dan kau kita jalan-jalan bersama!",ujar Hu Tao yang semangat untuk jalan-jalan bersama Panji dan Ganyu, sambil pergi keluar dari kantor kerja Ganyu.

"Panji, aku diikutkan ke sana Panji?",ucap Ganyu yang senang hingga Panji menjawab,"iya Kak, Kakak ikut ya sama aku dan Kak Hu Tao besok",ujar Panji yang ingin mengajak Ganyu ke supermarket besok

"ngomong-ngomong, disana ada apa ya Panji?",ucap Ganyu yang kebingungan hingga Panji menjawab,"untuk membeli perlengkapan sekolah Kakak, karena buku catatanku sudah habis digunakan mencatat Kak",jawabnya kepada Ganyu

"ooh, iya, Kakak mau ikut bersamamu Panji",ujar Ganyu yang tersenyum kepada Panji hingga melanjutkan untuk mencatat hingga Panji pun mengecap serta menyimpan dua pewangi tersebut didalam saku celana yang tebal. Lalu, melihat kertas-kertas yang sudah belum di cap olehnya. Kemudian, Panji akan mengecapnya di atas kertasnya yang sudah diisikkan sebuah catatan yang ditulis oleh Ganyu maupun rekan-rekan lainnya. Lalu, membereskannya sesuai dengan angka halaman yang sudah di sediakan, bahkan memisahkan kertas yang tidak ada nomer halamannya di samping meja kerja Ganyu. Panji melihat Ganyu yang lelah dalam mencatat dan mengangkat tangannya ke atas hingga melihat ketiak sambil mencium wanginya Ganyu yang digunakannya, wangi Qinxin. Ganyu melihat Panji dan berkata,"kau mencium wangi Kakak Panji?",ucapnya dengan nada lemah lembut hingga kedua tangannya pun kebawah dan tidak mengeluarkan ucapan apa-apa kepada Ganyu.

Panji melihat Ganyu sedang melanjutkan untuk menulis bahkan, dia pun menyimpan kertasnya dan menyuruhnya untuk mengecap stempel dengan melambangkan Liyue, ketika menjelang siang tiba, mereka pergi kekamar karena, bosan jajan di restoran, akhirnya Ganyu melihat Xiang Ling sedang memasak di dapurnya,"Xiang Ling, kau sedang masak?",ujarnya dan kepala Xiang Ling menghadap Ganyu dan menjawab,"iya, aku memasak di dapur, masak kare ayam untuk Hu Tao",jawabnya kepada Ganyu, hingga mereka melihat Hu Tao datang dan berkata,"ooh kalian ada disini"

"Jadi, Kak Hu Tao makan kare Ayam?",ujarnya hingga Hu Tao langsung menjawab,"iya, Panji mau?",ujarnya

"aaah, iya... aku mau",ujarnya kepada Hu Tao dengan ragu-ragu menjawab bahkan, Ganyu mendekati Xiang Ling dan berkata,"aku mau sayur sop tanpa daging ya?",ucap Ganyu didalam bisikkan telinga Xiang Ling dan memangkuknya ke atas dan kebawah hingga pergi menemui Panji dan Hu Tao yang berada di kursi makan.

"asyik, jadi besok aku bisa ikut sama kalian berdua, pergi ke supermarket",ucap Hu Tao kepada Panji dan Ganyu melihat dirinya senang untuk ikut ke supermarket,"iya tentu, Panji Kakak akan ikut besok",ujar Ganyu yang tersenyum kepadanya hingga melihat Xiang Ling datang yang sedang membawakan makanan untuk Ganyu, Hu Tao melihatnya dan berkata,"eeeh! mana daging ayamnya Xiang Ling?",ucapnya

"Aku nggak suka daging Hu Tao, kau sudah tau bukan?",ucap Ganyu yang tersenyum kepada Hu Tao hingga Panji pun sudah tau dari dulu bahkan, Hu Tao tersenyum dan berkata,"oh iya"

"Panji, yuk kita makan",ujar Ganyu yang ingin mengajak Panji untuk makan bersama-sama yang membuat hati Hu Tao mencuri hati Panji kepada Ganyu, Panji makan bersamanya hingga dirinya pun tidak mau sendirian hanya bersama Panji dan Ganyu. Setelah makan, mereka kembali ke Liyue dimana, mereka melaksanakan tugas kosongnya, hingga Panji kebingungan melirik ke arah samping kiri dimana Ganyu pergi ke kantor kerjanya dan bertemu dengan Keqing yang sedang bicara lalu, dia melirik ke arah kanan melihat Hu Tao sedang jalan-jalan sendirian tanpa ditemani Chongyun dan Yan Fei di suatu tempat. Panji bingung untuk pergi bersama mereka namun, tiba-tiba kedua pundak Panji di tepuk oleh seseorang, sambil melirik kebelakang dimana dia melihat Xiao yang sedang melihatnya dan berkata,"kau sedang apa disini?",ujarnya kepada Panji

"aku bingung, kemana aku harus pergi Kak",ujar Panji kepada Xiao dan dia berkata lagi,"biasanya kau selalu ada disamping Ganyu dan Keqing, tapi sekarang tidak?",ucapnya dan melihat Panji sedang kebingungan dengan rauk muka kecewa. Kemudian, Chongyun dan Shenhe melihat mereka berdua dan berkata,"eh Panji? Xiao? kalian ada disini?",ucapnya

"iya Panji bingung ikut jalan-jalan ke suatu tempat yang indah",jawab Xiao dengan jawab yang ngasal kepada Chongyun hingga Panji menjawab,"ah tidak Kak, aku hanya bingung saja dan... yaaaah..... aku susah mengatakkannya",ujarnya dengan ragu-ragu untuk dijawab kepada mereka sambil pergi ke suatu tempat,"yaaah, sampai nanti",tambahnya dan pergi meninggalkan Chongyun dan Xiao di tengah jalan.

"yaaah, sekarang dia pergi",ujar Chongyun yang melihat Panji pergi sendirian

"Haaah, iya, dia sudah biasa dia pergi ke Mondstadt, bertemu dengan Eula yang sering ke tempat rumah Panji, Chongyun",ujar Xiao yang pernah melihat Eula beberapa kali ke suatu tempat, kebukit Tianheng.

"yaaah, mungkin juga begitu",jawab Shenhe kepada Xiao,"yuk kita pergi kemana sekarang?",ujar Chongyun ingin mengajak Shenhe pergi kemudian Xiao berkata,"walaupun Panji pergi, membuatku cepat bosan untuk pergi bersama kalian. Yaaah, aku pergi dulu ya",ujar Xiao yang mencoba pergi ke arah kanan kemudian, Chongyun pun pergi ke arah Kiri untuk menikmati kota Liyue.

Sementara Panji pergi ke pelabuhan Liyue sambil melihat kedepan dimana, dia melihat kapal-kapal pembawa barang impor dari negeri seberang, Panji pun membuang nafas dengan lega sambil menikmati alam bebas di lautan lepas, selain itu melihat burung-burung sedang pergi ke suatu tempat dan bahkan, menjauh dari dirinya maupun tempatnya untuk mencari makanan dan mencari tempat yang panas karena ekosistem. Namun, tak lama kemudian dia mendengar suara langkah kaki disampingnya yang ternyata Baidou yang sedang mengawasi pelabuhan Liyue sambil melihat Panji yang hanya menikmati pemandangan laut di depannya.

"Panji? Kenapa kau disini?",ujarnya kepada Panji

"yaaah, aku menikmati pelabuhan yang sangat indah Kakak Beidou",jawabnya kepada Beidou yang baru tau kemudian, dia berkata lagi,"kalau begitu, kenapa kau tidak naik ke atas sana?",ucap Beidou yang sedang menunjuk ke atas benteng mercusuar Liyue di sebelah kanannya,"kau pernah naik ke atas sana?",tambahnya

Panji geleng-geleng kepala kemudian, Beidou berkata lagi,"kalau mau ke atas dari samping aja",ujar Beidou kepada Panji sambil melihat kepala Panji memangkuknya dan pergi kebelakang dan menganggap Panji pergi kebelakang untuk menikmati lautan Liyue yang sangat indah baginya. Begitu Panji ingin naik ke atas, tiba-tiba saja Ganyu berada didepan mata Panji dengan rauk muka senang dan berkata,"kau disini rupanya?",ujarnya

"aku hanya mencari kesegaran Kakak",jawab Panji kepada Ganyu yang terdiam ketika dirinya memberikan jawaban kepadanya,"mau ke atas sana Panji?",Ganyu mencoba mengajaknya pergi ke mercusuar. Lalu, dia merasa senang melihat Ganyu yang begitu memegang tangannya hingga mengingat masa lalunya, ketika Ganyu masih anak-anak, dirinya mengajak Panji ke suatu tempat yang menyenangkan. Bahkan, dia merasa sayang kepada Panji yang membuatnya ikut senang dengannya, Panji menyadarinya ketika sampai di lantai atas sambil melihat pemandangan laut dan pulau yang ada di depan mata dan berkata,"itu pulau Inazuma, Panji",ujarnya

"pulau..... Inazuma? tempat apa itu?",ucap Panji yang bernada kebingungan melihat pulau hijau tepat ada didepan mata hingga Ganyu menjawab,"sama seperti kita Panji, Inazuma merupakan pulau sakura dan sama seperti kita, Panji"

"aku..... mau kesan tapi, tidak punya kapal untuk berlabuh Kak",ujar Panji yang penasaran ditempat tersebut kemudian, Ganyu tersenyum mendengarnya dan berkata,"iya boleh Panji tapi, tidak ada pelabuhan untuk pergi kesana karena, seluruh kapal disini untuk mengirim dan mengimpor barang saja kesini, nanti aja ya Panji?",ujar Ganyu sambil pergi meninggalkan mercusuar karena, didalamnya sangat panas baginya hingga mengajak Panji untuk pergi kebawah bersama-sama.

Akhirnya Ganyu mengajak Panji ke kantor lagi walaupun tidak ada tugas apa-apa hanya melihat papan laporan yang akan dikerjakan nanti, sementara Panji hanya membaca di handphonenya tentang isi buku yang dibeli olehnya tentang Qillin, Ganyu melihatnya dimana Panji selalu membaca sambil mengawasinya dari belakang. Lalu, dia menggendong Panji di atas kedua pahanya dan berkata,"kau sedang baca apa disiang gini Panji?",ujar Ganyu kepada Panji yang sedang membaca sesuatu di dalam handphonnya.

"aku sedang membaca buku dan menerjemahkannya kedalam handphonku Kak",jawab Panji yang sedang memindahkan halamannya kebawah hingga Ganyu pun membacanya dengan teks didalam teknologi dan berkata,"Hmmm, bahasa ini..... aku tau dengan teks ini Panji",ujar Ganyu sambil membacanya

"iya, Kak",ujar Panji yang sibuk membaca hingga melanjutkan lagi, lalu Ganyu membaca sebuah buku yang sama dengan Panji walaupun bahasa di dalam bukunya adalah bahasa Jepang, hingga membacanya. Lalu, mereka mambaca bersama-sama Ganyu berada di tempat duduk kerja sementara Panji di tempat duduk Ganyu yang sedang memgang buku Qillin hingga meletakkan buku di atas leher kepala Panji dan memegangnya lagi sambil membaca didalam hati, Beberapa jam kemudian, mereka telah bosan membaca buku hingga Panji menyimpan handphonnya didalam saku celana dan berusaha untuk menyimpannya di kamar dan pergi menemuinya lagi hingga Ganyu berkata ketika Panji datang menemui dirinya,"Panji, habis dari mana?"

"aku habis menyimpan Handphon di laci Kak",jawab Panji

"jangan main itu ya, Panji? Kakak mau menghiburmu",ujar Ganyu yang sedang main canda didalam kantor kerjanya dengan cara apapun, hingga Keqing melihatnya bahkan, dirinya pun ingin dekat sama Panji dan bermain di kantor. Ningguan melihatnya dan berkata,"hah, dasar, mereka main di kantorku",ujarnya namun, dia mengingat ucapan dari sang Ibunda Panji, Rossa ketika ingin menitip Panji di tangan kanan Ganyu sebagai adiknya.

"tolong ya Ganyu, Ibu memang bisa menjaga putraku tapi, Ibu tidak bisa sekarang karena, ada urusan, Ganyu"ucapnya hingga Ningguan mendengarnya dan melihat Rossa pergi meninggalkan kantor kerjanya. Kemudian, sebelum meninggalkan kantor kerja Ganyu, Rossa pun melihat dirinya yang sedang menemui dirinya dan berkata,"Hah, tidak apa-apa Ibunya Panji, Ganyu sudah dewasa sekarang"

"iya, aku tau Ningguan, aku senang bisa menitip Panji disini untuk membantu, pengalaman, dan saling memperkenalkan di tempat ini, Ningguan",jawab Rossa kepada Ningguan yang sedikit kecewa karena lelah dalam pekerjaan,"maaf, tidak ada waktu untuk santai Ningguan, aku harus pergi",ujarnya sambil meninggalkan kantor kerjanya. Lalu, ketika dirinya masuk kedalam rumah Panji, dia menemui Rossa yang sedang duduk dan santai sambil memandang Ningguan di sampingnya.

"aku mau kesini mengajak bicara denganmu, Rossa",ujar Ningguan dengan mata yang serius hingga Rossa berkata,"ada apa, silahkan?",ucapnya

"aku mau bertanya kepadamu, Rossa. ada apa dengan Panji dengan Ganyu?",ujarnya,"iya dulu memang mereka saling dekat dengannya dan sampai sekarang pun masih berpegang dengan erat",tambahnya

"aku ingin melihat puteraku, sangat dekat dengan Ganyu, sama seperti ayahnya, tapi, Ganyu menganggap Panji sebagai Kakaknya"jawab Rossa kepada Ningguan

"seperti dulu lagi?",ujarnya kepada Rossa,"iya, mereka tidak pernah lepas, ikatannya bahkan, aku melihat mereka saling bertatap sampai saling tolong menolong selain menyayangi diantara mereka berdua maupun orang lain dia kenal",jawab kepada Ningguan hingga menjelaskannya lagi dengan panjang lebar darinya. Tak lama kemudian, Ningguan sadar setelah membayangi ucapan dari Rossa tentang Panji dan Ganyu yang saling dekat, bahkan dirinya melihat wajah Zhongli yang tersenyum di dalam dan dirinya berkata,"oh, maaf ada yang bisa aku bantu?",ujarnya

"tidak",jawab dengan satu kata sambil melihat ke samping dimana Panji pun tertawa dengan Ganyu, Keqing, dan Hu Tao hingga Zhongli menatapnya ke arah Ningguan dan berkata,"apakah kau melihatnya?",ucapnya kepada Ningguan dan menjawab,"iya, aku melihatnya"

"Ganyu terlihat dewasa, dan sangat dekat dengannya, Panji",ujar Zhongli kepada Ningguan hingga dirinya berkata,"tentu, dia sangat senang ditempat ini dan ingin sekali membantu Ganyu maupun Keqing dan daerah sana, daerah Mondstadt dimana dia bertemu dengan Eula untuk membantu kerja beratnya", jawab Ningguan kepada Zhongli

"lalu, kenapa dia tidak main ditempat sana ya, Ningguan?",ucap Zhongli kepada Ningguan dan menjawab,"yaaah, Rossa bilang, kawan-kawan Panji suka main teknologi yang tidak manfaatnya walaupun sama untuk merefreshing otak, tapi tidak kenal waktu untuk berhenti dan melaksanakan tugas yang Panji lakukan maupun teman-temannya di sana, Zhongli. Maka dari itu, Panji selalu dekat dengan Ganyu agar tidak memainkan benda asing itu yang mengganggu pikiran Panji",jawab Ningguan kepada Zhongli

"begitu ya, tidak apa-apa memang teknologi bisa menjadi kepikunan dan membodohi apapun didalamnya, sama seperti terjadi di Khaenriah, disana telah mengenal teknologi tetapi, akan hancur karena kebodohan sang pencipta ilmu karena lalai dalam ilmu teknelogi disana itu, beda dengan tempat tinggal Panji, dia main teknologi sendiri hanya bersenang-senang saja tanpa kenal waktu",ucapnya kepada Ningguan.

"iya kau benar Zhongli, aku khawatir dengan Panji agar tidak main seperti itu, kalau dekat sama Ganyu dan Keqing tidak apa-apa, mereka menganggapnya sebagai Kakak yang hebat, itu menurut Panji",ujar Ningguan namun, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang sangat cepat sambil masuk kedalam ruang kerja yang ternyata mereka adalah penjaga maritim sambil mengucapkan sesuatu kepadanya dengan nada tergesa kepadanya,"gawat! Dia datang lagi",ujarnya dan tiba-tiba saja mendengar suara ledakkan disampingnya.

"suara apa itu Kak?",ucap Panji kebingungan hingga mereka merasakkan ledakkan lagi hingga Ganyu melihat getaran yang sangat hebat tepat di bawahnya, kemudian melihat Ningguan dan Zhongli bergegas untuk keluar dari kantor kerjanya.

"kenapa mereka pergi ya? yuk, kita kesana juga",ucap Hu Tao yang berhenti main candaan kepada Keqing, hingga melihat serangan ular putih yang akan menyerang kota Liyue, seluruh pasukan dan Beidou berusaha mengusir dan membunuh ular putih milik Yin Shianou yang sedang mengeluarkan jarum dari dalam mulut ular dan jarum tersebut telah berhasil membunuh pasukan. Beidou sendirian bertarung dengan sang ular, hingga kepala ular putih akan menyambut serangan yang ganas dengan cara mendorong kedepan namun, mampu ditahan oleh pedang besarnya sambil mengeluarkan elemen electronya. kemudian, ketika sang ular mulai menyerangnya dengan kepalanya, dia mengeluarkan serangan sambitan electro ke depan yang membuat sang ular mulai mundur sedikti kemudian, dia akan membalasnya dengan serangan jarum ke arahnya hingga Beidou berusaha menghindar kebelakang. namun, muncul serangan kepala ular putih yang akan menabraknya hingga membuatnya tidak sadar akan serangan tersebut. Ningguan datang untuk menyelamatkannya hingga Beidou berkata,"hati-hati..... dia menggunakan sengatan jarum Ningguan",ujarnya dan menutup matanya karena, lelah bertarung hingga Ningguan marah mendengarnya sambil bersiap untuk melakukan serangan balas ke arah sang ular. Dengan elemen Geo nya bersama Zhongli berada disamping,"Ningguan",ucapnya lalu, Ningguan pun memangkuk kepalanya sambil fokus kedepan untuk menghadapi sang ular putih yang ada didepan mata.

Sang Ular Putih mulai mundur kebelakang, hingga munculnya seorang perempuan, Yin Shianou yang melakukan hal tersebut yang membuat Ningguan marah melihatnya,"kau lagi! Kau menghancurkan kotaku!",ucapnya hingga Yin Shianou tertawa dan berkata,"Hmmm, akhirnya ketemu lagi, Ningguan bersama Morax rupanya",ujarnya dengan nada sombong kepada mereka yang membuat Zhongli serius untuk menghadapinya. Kemudian, Yin Sihanou mengeluarkan serangan mengerikan, jarum yang tak terlihat dan Zhongli berkata kepada mereka,"semuanya! Berlindung!!!!", ujarnya hingga Ningguan, Beidou, dan lainnya termasuk penduduk kota berusaha untuk menghindar dari serangan yang mematikkan dari Yin Sihanou. Panji bersama Ganyu melihat dan mendengar ucapan dari Zhongli kemudian, dia akan mengeluarkan serangan jarum yang mengerikan membuat warga mulai panik yang melihat bayangan-bayangan yang sangat cepat berupa jarum tipis yang sama seperti Panji lakukan untuk bertarung melawan musuh.

Ganyu melihat Panji yang hanya tegak dan siap memanah hingga jarum tersebut telah mengenainya, kemudian dirinya tidak bisa sadar akibat racun yang dipakai olehnya,"Panji! Panji! Panji bangun! Panji",ujar Ganyu melihat sang adik tirinya yang tidak bisa sadar akibat serangan jarum yang tak terlihat. Sementara itu, Yin Sihanou mulai menghilang setelah mengenai Panji di bagian kepalanya, Ningguan dan Zhongli melihat Panji pingsan karena, serangan tersebut dan membuat Ningguan kesal melihatnya,"Panji...",ucapnya dengan nada sedih hingga Zhongli pun menutup matanya sambil merasakkan peredaran darah Panji mulai berhenti dan tidak bisa untuk bangkit lagi, kepala Zhongli menggeleng sedikit membuat Ganyu menahan air mata yang jatuh kebawah hingga dirinya mencoba untuk memeluknya dan mengatakkan sesuatu di dalam telinga Panji, namun disisi lain dimana Panji bangun dari serangan jarum yang tak terlihat olehnya. Kemudian, ketika berjalan kaki sendirian didepan mata muncul Yin Sihanou yang bersiap untuk menyerang Panji dengan jarum yang tak terlihat.

"Jadi kau lagi rupanya di tempat ini?",ujar Yin Sihanou kepada Panji,"kau tidak bisa hidup kembali karena, rasa cintamu pada Ganyu sudah tidak ada",tambahnya namun, jantung Panji mulai sakit dan lemah akibat mendengar ucapan Yin Sihanou dan terjatuh. Yin Sihanou berkata,"dia tidak akan menyayangimu Panji, jadi..... apakah kau percaya denganku Panji, bocah Qillin"ujarnya kepada Panji yang mulai merasakkan sakit hati namun, rasa sakit tersebut pun mencoba dilawan hingga bangkit sambil berkata,"rasa cinta..... rasa cinta memang ada rasa putusnya, Kak Yin Sihanou. Aku tau..... dia sangat mencintai seseorang, dibandingkan aku.... aku ikhlas dan mungkin bukan takdirnya untukku walaupun aku sakit hati, aku tetap menjadi korban untuknya",ujar Panji sambil memegang dada Panji yang merupakan jantung yang membeku, Yin Jianyin berkata,"Hmmm, bagus Panji, kau memang percaya denganku",ucapnya sambil melihat Panji mulai merasakkan sakitnya jantung yang sangat hebat sambil jatuh dan mencoba menahan rasa sakit tersebut.

"kau masih percaya dengan omonganku bocah Qillin? Aku tau, dia bukan milikmu lagi, bahkan aku tau semuanya tentang dia Panji",ujarnya hingga Panji berkata lagi,"tidak apa-apa yang penting",ucapnya sambil mengeluarkan jarum di sela-sela tangan kiri sambil berkata,"walaupun dia tidak mencintaiku, sampai tidak mendukungku, aku ikhlas dan tulus rasa sakitku ini sebagai nyawa berharga baginya, sampai aku mati",ujar Panji kemudian, tangan kirinya siap untuk melepaskan serangan jarum es ke arah depan walaupun Yin Sihanou tidak tau bahwa Panji bersiap melepaskan serangan jarum es ke arah dirinya.

Begitu bersiap-siap melepaskan jarum es, dia terkejut melihat satu buah jarum es di sela-sela tangan kiri hingga melepaskannya kedepan dan membuatnya tidak bisa berbuat apa-apa, jarum tersebut telah mengenai jantung sampai dia membeku didalam tubuhnya membuat Yin Sihanou tidak bisa bergerak karena, didalam tubuhnya mulai membeku. Bahkan, dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi hanya menatap Panji saja yang dia bisa, sementara Panji merasakkan sakit jantung yang sangat berdebar hingga terjatuh karena, rasa sakitnya mulai terasa dan dirinya berkata,"apa yang.... terjadi.... aduuuh",ujarnya sambil menahan rasa sakit dari ucapan yang dilontarkan oleh Yin Sihanou.

Panji bangun lagi didalam kegelapan namun, dia melihat dirinya sendiri yang merupakan kaca cermin berukuran Kristal es besar,"tempat.... ini.....?",ujarnya yang melihat kaca cermin yang sangat besar dan tiba-tiba saja, dia melihat dirinya lewat kaca menghadap Panji dengan mata yang merah dengan wajah serius kepadanya sambil menanyakan sesuatu dengan cara mengejek lewat telinga Panji yang sangat menjerit dengan bisikkan kebencian seseorang yang membuat dirinya lemah. Namun, bisikkan tersebut mulai menghilang saat mendengar suara hati seseorang yang sangat mencintainya,"aaah, siapa itu? Kakak?",ucapnya hingga dia mendengar suara yang sama dengan Ganyu,"Panji, bangun, Panji, bangun",ucapan tersebut berkali-kali dengan suara lembut hingga Panji bangkit dari rasa sakit hati, kemudian dia mendengar bayangan Ganyu di suatu tempat,"Panji, bangun, Kakak mencintaimu",ucapnya berulang kali membuatnya ingin bersamanya hingga mengikutinya kemana dia pergi.

Tiba-tiba cahaya putih akan menyelimutinya, Panji merasa kaget melihat cahaya tersebut hingga tiba-tiba saja, bayangan Ganyu tepat didepan mata Panji,"Kak Ganyu? Apakah Kakak....?",ujarnya namun, bayangan tersebut berkata,"ayo sini, Kakak mengajakmu pergi dari tempat ini",ujarnya sambil memegang tangan Ganyu tersebut untuk membawanya pergi ke tempat cahaya tersebut. Bahkan, dirinya membuka kedua matanya dengan pelan sambil melirik ke arah samping dimana Ganyu tidur. Ganyu melihatnya dan memeluknya di tempat tidur Panji,"Panji, kau sudah sadar nak",ujarnya,"padahal..... kau hampir mati akibat serangan dia"

"Kakak..... aku...",ujar Panji yang terpotong oleh Zhongli dan lainnya yang terkejut melihat dirinya sadar, Zhongli berkata kepada Panji,"Panji? Kau? Kau masih hidup?",ujar Hu Tao yang merasa senang melihatnya hingga memeluknya di hadapan Ganyu,"jadi, kau tidak mati akibat racun yang digunakan oleh dia kan?",ujarnya

"aaah, tidak Kak",jawab Panji, lalu Hu Tao melihat Ganyu yang sedang tersenyum walaupun Panji tidak suka dengan Hu Tao hanya melirik ke arah Ganyu dan dia berkata,"ooh, ada sesuatu dengan Ganyu ya Panji",ucapnya sambil keluar dari tempat tidur dan pergi.

Hu Tao bersama lainnya pergi, hanya Ganyu dan Panji di atas tempat tidur, namun dia melihat Ganyu pergi dari tempat tidurnya hingga Panji mencoba untuk memegang tangan Ganyu dengan erat yang membuat Ganyu bingung melihatnya dan berkata,"kenapa Panji? kau terlihat sedih",ujarnya namun Ganyu melihat kedua mata Panji merah dimana Panji merasakan pedih di hati gara-gara sesuatu kepadanya hingga dia berkata,"Kakak.... apa benar.... Kakak menyembunyikan sesuatu",ujarnya dengan tatapan serius, Ganyu mengerti tentang keseriusan terhadapnya dan menjawabnya,"Hmmm, Panji, aku memang mencintaimu demi kau",senyuman Ganyu yang terpancar hingga dirinya membayangi dia ketika terjebak didalam kegelapan dan menatapnya yang sama dengan kejadian yang sebenarnya.

"Kakak tau, kau sedang dibully didalam sana, Kakak tau darimu sebuah cerita",ujar Ganyu yang lemah lembut kepada Panji, hingga kedua mata Panji berubah menjadi normal mendengar ucapan tersebut hingga tubuh Panji lemas dan tunduk kebawah membuat Ganyu khawatir yang terjadi sebenarnya dan berkata,"Panji, aku benar-benar sayang kepadamu, dan kau ingat? dari dua bulan yang lalu, kau membuatku menusuk untuk menerima cintamu Panji, bahkan Kakak tau kau selalu menulis rahasiamu tentangku",ujar Ganyu kepada Panji yang sadar dan lemas sambil mengeluarkan air mata hingga dirinya terbebas dari rasa bully yang sudah dilakukan didalam kegelapan.

Ganyu khawatir dengan Panji, kemudian dia memeluknya dari luka-luka yang sangat parah yang membuatnya khawatir dengan kondisinya yang kurang membaik, dia tau dari awal, Panji mempunyai penyakit jantung yang berbentuk es, karena tanduknya sejak awal dia memegangnya yang tidak sengaja. Bahkan Ganyu merasa senang bisa dekat dengannya karena, masa kecilnya saling berbagi, menyayangi, dan bertemu kembali ketika dirinya dewasa termasuk Panji yang berumur delapan tahun. Panji merasakkan sakit hatinya lewat tangisannya kemudian, Ganyu berusaha menyembuhkannya dengan cara mendekatkan kepalanya hingga membuat Panji terkejut dimana dirinya mengalirnya resapan bayangan putih yang lembut dari Ganyu. dari kepala sampai jantung hati yang awalnya sakit berubah menjadi pulih dengan cara memperbaninnya dengan halus, Panji mulai senyum kembali sambil menatapnya kembali hingga Ganyu merasa senang kembali dan berkata,"Panji, yuk kita pergi ke taman",ujar Ganyu yang ingin mengajak Panji keluar rumah agar pikirannya jernih dan tidak terbebani sesuatu namun, Panji menolaknya dan berkata lagi,"tidak Kak, aku ingin sekali pergi ke Palasari tempat itu yang aku sukai.... Kakak",ujarnya yang membuat Ganyu bingung dimana, tempat tersebut belum di kenal olehnya hingga mereka pergi dengan teleportasinya

***