webnovel

GENSHIN IMPACT: SENJA DI JEMBATAN KOTA MALAM

Panji purnama saputra tersesat di dunia fantasi dengan lemari ajaib. ketia sampai di tempat-tempat yang indah dan penuh misterius membuatnya gemetar, tak hanya itu dirinya menemui sesosok perempuan yang cantik bertanduk bernama Ganyu namun, saat memegang tanduknya merasakan elemen cryo di tubuhnya sampai memilikinya. dengan penuh latihan bersama Ganyu, kekuatan Panji semakin meningkat sampai dirinya menghadapi dua musuh yang misterius Ren Jianying dan Yin Sihanou yang ingin menguasai daerah Liyue. Senja di Jembatan kota malam merupakan kota kecil diLiyue dan indah penuh keindahan serta langit-langit terang benderang sampai penuh misteri untuk dipecahkan. Di kemudian hari dirinya harus pergi meninggalkan Ganyu dan Keqing, kemanakah Panji pergi Setelah meninggalkan rumah dan Liyue?

Gugi_Ihsan · วิดีโอเกม
เรตติ้งไม่พอ
49 Chs

34. MENCARI KELEMAHAN SANG RUH HITAM

Liyue saat Keqing, Paimon, dan Aether merasa kecewa karena, kehilangan Panji lalu, Keqing berkata,"tanpa Panji, musuh semakin kuat untuk menghancurkan segalanya",ucapnya kepada mereka.

"Ada apa ini?",ucap Chongyun yang kebingungan melihat mereka sedih kehilangan seseorang,"Keqing? Kenapa kau sedih?",ucapnya yang membuat dirinya kebingungan

"Panji sama Lumine..... tidak ada disini",jawab Aether yang semakin tidak sabar untuk menyelamatkannya hingga Chongyun terkejut mendengarnya,"apa? menghilang?",ujarnya

"Kak Keqing! Kak Aether!",ucap seorang anak laki-laki yang memanggil mereka hingga mereka menghadap dirinya membuat Keqing terkejut sambil berkata,"Panji? Kau kah itu?",ujarnya melihat dia berjalan bersama Ganyu yang tersenyum ke arahnya

"Panji, bagaimana kau bisa keluar dari lubang kegelapan kemarin?",ucap Aether terkejut melihat Panji yang sudah berhasil keluar dari jebakkan musuh

"aku..... aku..... berusaha melawan musuh itu Kak, tapi setelah aku menyelamatkan salah satu korban photographer..... aku melihat Kakak Lumine untuk menyelamatkannya",jawab Panji dengan nada pelan ke arah Aether

Aether terkejut mendengar ucapan Panji hingga berkata,"Lumine? Kau menyelamatkannya?",ucapnya yang mencoba menanyakan Lumine berada kepada Panji namun, Aether melihat rauk muka Panji tidak begitu tidak senang hanya mengeluarkan rauk muka yang tidak senang hanya mengeluarkan rauk muka dengan rata sambil berkata,"tidak, aku tidak..... bisa menyelamatkannya Kak",jawabnya dengan malu karena Lumine

"kamu gimana sih? Padahal itu teman kami, seharusnya kau menyelamatkannya",ucap Paimon dengan amarahnya kearah Panji

"Aku tau Panji, dan Paimon",ujar Aether sambil berfikir dengan tenang,"mungkin.... kau habis bertarung melawan iblis itukan? Kau mencoba menyelamatkan temanku, Lumine",ucap Aether yang sudah tau dengan rauk muka Panji

"iya, aku sulit untuk menyelamatkannya bahkan, dia sudah terpengaruh ruh jahat yang ada didalam tubuhnya",jawab Panji yang telah melihat kondisi Lumine setelah bertarung melawan musuh ruh jahat didalam tubuh seorang photographer

Di kantin pelabuhan Liyue, Panji bersama lainnya berbicara tentang musuh yang dilihat olehnya kemarin malam, lalu mereka makan bersama di meja makan hingga Panji merasa senang menikmati keindahan Liyue. Bahkan, mereka melanjutkan untuk menikmati tersebut namun, dibelakang Eula berjalan sendirian dengan setapak demi setapak hingga melihat Panji berada di kantin yang membuatnya terkejut sambil menemuinya.

"Panji?",ucap Eula dibelakang Panji dan mendekatinya,"Kau bisa keluar dari tempat sana"

"iya Kak, aku hampir saja menyelamatkan Kak Lumine dari roh jahat tapi, sulit untuk mengnangkapnya Kak",ucapnya dengan kecewa yang telah berusaha menyelamatkan Lumine

Eula pun duduk disebalah kiri Panji sambil mendengar ucapan Panji yang sedang menceritakan tentang perang didalam kegelapan musuh, hingga bertarung sampai tewas lalu, Aether mengerti tentang Panji yang sudah bertarung melawan bayangan hitam yang misterius yang dianggap roh iblis yang mampu merasuki tubuh manusia. Lalu, Panji telah menceritakkannya panjang lebar kepada mereka semua hingga Eula percaya dengan omongan Panji sambil berkata,"jadi kau berhasil keluar dari situ, lewat apa?",ucapnya.

"lewat..... lewat... cahaya Qilin Kak",ucap Panji yang bohong kepada Eula

"cahaya Qilin?",ujar Eula terkejut mendengar ucapan tersebut

"iya, aku keluar dari kegelapan dimana musuh berada Kak Eula, lalu aku berhasil melarikan diri sampai aku menghubungi polisi atau ambulance sebelum menemui Kak Ganyu karena, ada satu korban akibat itu Kakak",ucap Panji yang menjelaskan kronologi untuk bisa keluar dari kegelapan. Lalu, Panji bingung untuk mencari sesuatu untuk bisa menyembuhkan Lumine dari serangan hipnotis musuh, serta mencari kelemahan sang musuh hingga Eula dan kawan-lawannya kebingungan untuk mencari kelemahan tersebut selain mengeluarkan cahaya saja.

"Jadi kelemahan dia..... benci terhadap cahaya Panji,berarti kita memerlukan sesuatu yang cahaya untuk mengalahkan musuh itu",ujar Paimon,"dan menyelamatkan Lumine",tambahnya

"iya, dia akan muncul nanti siang....",ucapan Panji terpotong oleh Eula sambil berkata,"menurutku musuh akan datang pada malam hari kedaerahmu Panji, karena dia sangat kuat untuk menyerang kotamu dibandingkan siang dengan cuaca yang sangat panas",ucapnya

"iya, Kakak benar, sekarang kita punya masalah lagi dengan Kak Lumine",ucap Panji setelah mempercayai Eula tentang kedatangan musuh di kotanya hingga mencari kelemahan roh jahat di dalam tubuh Lumine

"gunakan cahaya Qilinmu Panji",jawab Ganyu sambil tersenyum

"iya, daripada pusing untuk menjelaskannya lebih panjang, kau saja yang menggunakan Qilin milikmu Panji, mungkin hantu itu akan keluar dari tubuhnya Lumine dan aku akan melawan dia",ucap Aether kepada Panji yang sedang berfikir

"iya juga Kak, duh",Panji merasa lupa bahwa dirinya mempunyai cahaya Qilin hingga berkata lagi,"Baiklah, aku setuju dengan perkataan Kakak Eula, mungkin nanti malam jam enam, kita harus nunggu kehadirat Ren Jianying",ujarnya

"Ren..... Jianying...? Aku tidak kenal dengan nama itu Panji",ujar Aether yang baru tau pelaku yang melakukan hipnotis kepada Lumine

"Dia adalah musuh lama daerah kami, Aether dan menurut Zhongli dan Ningguan.... dia berhasil melarikan diri dari pertempuran dan dia akan menyerang lagi ke tempat ini",jawab Keqing yang sudah membaca buku dari Panji

"iya Keqing, dia berhasil melarikan diri",ujar seorang perempuan di belakang Keqing hingga berjalan dan melihat mereka duduk dimeja makan

Keqing terkejut melihat Ningguan disampingnya sambil berkata,"Ningguan?",ucapnya

"iya, aku tau tentang dia Keqing",jawab Ningguan sambil menghadap Eula dan lainnya,"jadi.... dia muncul lagi?",ujarnya

"iya Tante",jawab Panji,"Dia menangkap Kak Lumine dan aku berusaha untuk menyelamatkannya tetapi, dia berhasil lolos dariku",ucap Panji dengan jujur dan telah merasakkan penyerangan terhadap musuh didalam kegelapan

"nanti malam, Tante bersama Paman Zhongli untuk membantumu Panji, karena ditempat sana sangatlah berbahaya bahkan, asap kabut hitam itu sebagai penyerangan hipnotis didalam hari terhadap warga disana",ujar Ningguan yang sudah berpengalaman tentang keberadaan musuh lamanya, Ren Jianying

"tapi, aku juga akan ikut bersama kalian",ujar seorang laki-laki dibelakang Ningguan dan muncul Xiao yang siap untuk ikut membantu Panji dalam menyerang Ren Jianying

"terimakasih Kak Xiao",ujar Panji yang merasa senang siap untuk membantu melawan musuh

"Hmmm, sama-sama Panji aku juga akan menyelamatkan Lumine",ujarnya kepada Panji dengan rauk muka senang

"jadi..... aku akan ikut bersama kalian walaupun aku bukan daerah sini",ujar Eula sambil menghadap Panji,"Kakak tau..... dia sedang menghadapi masalah besar di daerahmu berupa kota besar, musuh akan muncul nanti malam Ningguan",lanjutnya ke arah Ningguan

"iya, dia akan muncul pada malam hari, bukan siang hari Eula",ujar Ningguan yang sudah tau pergerakkan musuh Ren Jianying

Panji merasa senang hingga diskusi pun sudah di pecahkan, lalu mereka pergi dengan kegiatan masing-masing, Panji akan ditemani Eula karena Ganyu sedang menyibukkan dengan tugas kantornya bersama Keqing dan Ningguan. Lalu, Eula telah mengerjakkan tugas di Mondstadt bahkan, pergi kedunianya Panji, siang yang sangat cerah dirumah Panji terdapat Qiqi di belakang halaman rumah, Xiangling sedang membereskan dapur, dan Yanfei yang sedang melihat pemandangan indah diluar rumah. Eula melihat Yanfei yang santai dan memandang ke depan untuk merasakkan istirahatnya yang sangat tenang sambil melewatinya hingga pergi ke kota Bandung dengan teleportasi tanpa ditemani Ganyu. Setelah sampai di kota, Eula melihat kesamping terdapat gedung sate yang dileawatinya, lalu melihat orang-orang berada di samping dan melewatinya hingga melihat jalan aspal terbuat dari batu bata hingga Eula berkata,"tempat ini.... kota kan Panji?",ucap Eula kepada Panji,"kenapa jalan aspal ini sangat jauh berbeda dengan jalan yang tadi?",tambahnya

"jalan aspal ini cocok untuk pejalan Kaki Kak, ditempat ini banyak sekali para turis untuk berkunjung kesini untuk liburan maupun daerah-daerah lainnya yang mau jalan-jalan ketempat ini Kak bahkan, ada juga ke tempat café",ucap Panji sambil jalan-jalan bersama Eula hingga Eula menyuruh Panji masuk kedalam café yang ditunjukkan Panji. Lalu, membolehkannya untuk masuk kesana sambil melihat pelayan laki-laki membuka pintunya dan melihat semua orang sedang duduk dan menikmati teh hangat sampai berbagai macam kopi. Lalu, Eula memesan kopi dikassa hingga menunggu kedatangan pesanan darinya dan menyimpan kopi tersebut di atas meja sementara itu, Panji hanya memesan segelas air putih saja hingga Eula kaget melihat pesanan Panji tersebut,"Kau tidak memesan sesuatu di café ini?",ucapnya.

"tidak Kak, aku sudah makan dari Liyue",jawab Panji sambil meminum air putih biasa yang sangat murah, lalu melihat sekeliling orang-orang yang ada disekitarnya lalu, Eula telah menghabiskan kopi panas tersebut dan membuatnya rasa enak hingga senang merasakkan kopi setengah manis tersebut,"kadar gulanya pas Panji, Kakak senang ditempat seperti ini",ujarnya sambil berdiri dan mengajaknya untuk pergi keluar café.

"Jadi Kakak baru tau tempat seperti ini",ucap Panji kepada Eula sambil melihat pemandangan indah di sore hari,"sepertinya ini kelihatan sudah sore Panji",ujarnya

"oh iya, kita sudah beberapa jam jalan-jalan sama Kakak disekitar sini, berarti kita harus berhati-hati dengan gerak-gerik musuh Kak",ucap Panji dengan sedikit tegang walaupun tidak terjadi sesuatu di kota tersebut

Eula hanya santai sambil jalan-jalan lagi mengelilingi kota yang sempit dan mewah hingga melihat orang-orang sedang mencari tempat istirahat dan menikmatinya disore hari namun, saat mereka sedang asyik jalan-jalan mengelilingi kota kecil tiba-tiba, Eula merasakan sesuatu yang tidak enak di sekitar kota sempit bahkan, melihat ke arah kanan yang ditutupi oleh orang-orang pejalan kaki. Eula melihat seorang laki-laki berjas hitam yang sedang melirik ke arah dirinya dengan tatapan yang tajam dan serius hingga menghilang begitu saja membuatnya curiga dengan laki-laki tersebut sambil melirik kedepan. Lalu, menjelang sore kemalam pun tiba, kota alun-alun Bandung terdapat orang-orang yang sedang bermain didepan masjid hingga membeli sesuatu di sampingnya hingga tiada habisnya untuk jajan.

"jadi, kotamu ini dipenuhi penjual kaki lima ya?",ujar Eula melihat orang-orang sedang mengangkat dagangannya atau mendorong gerobaknya ke tempat yang banyak orang

"iya Kak, disini banyak penjual pedagang kaki lima Kak, yang sudah disediakan pemerintah bahkan, sangat beda dengan tempat yang tadi, disini tidak terlalu lega karena ada pedagang kaki lima namun, ditempat yang kita jalan-jalan, itu berada di ruko Kak",jawab Panji yang telah menggambarkan perbedaan antara penjual di jalan aspal berbatu bata dengan tempat yang diinjaknya

"tapi, tempat ini pasti rujit karena banyak sampahnya Panji",Eula pun kurang senang melihat pedagang kaki di dekat atau samping alun-alun namun, Panji menjawab kepadanya,"jangan khawatir Kak, pemerintah sudah menyiapkan pembersih jalan aspal termasuk layanan pembersih alun-alun kota jadi.... tidak terlihat rujit gitu Kak",jawab dengan jujur kepada Eula yang membuat Eula sedikit senang,"begitu ya?",ujarnya

"sekarang kita mau kemana? Ke kota sana Kak?",ujar Panji sambil menunjuk kedepan terdapat kota besar tepat didepan mata

"boleh, Kakak belum puas jalan-jalan denganmu Panji, tadi.... Ganyu sama Keqing pernah kesini sebelumnya?"ujar Eula menanyakan Ganyu dan Keqing yang pernah jalan-jalan ke tempat tersebut

"udah, kenapa Kak? Kakak baru tau tempat daerahku?",ujar Panji hingga Eula melihat sudut kota maupun kota-kota lainnya

"yaaah, Kakak hanya jalan-jalan saja bersamamu Panji dan baru tau tempat daerahmu ini Panji",jawab Eula yang baru tau melihat kota-kota Bandung yang merupakan tempat lahir Panji yang sangat luas kotanya

Eula melihat kota-kota besar lainnya seperti mall dan lainnya hingga belum pernah melihat kota tersebut di daerahnya hingga mengelilingi saja dibandingkan berbelanja bahkan, mereka akan masuk kedalam melihat isinya berupa jualan baju maupun barang-barang kebutuhan lainnya. Namun, Eula melihat mata uang didaerahnya hingga Panji memegang uang kertas hingga Eula berkata,"ini uang tempatmu Panji?",ucapnya dengan terkejut melihat mata uang kertas yang hanya tertulis biasa hingga lanjutnya,"uangmu seperti catatan kertas saja, hanya bisa ditulis dengan tangan biasa bukan dengan serbuk emas",Eula melihat mata uang yang dipakai Panji bahkan, dia mengeluarkan mata uang mora berwarna emas dan ada nilai harganya yang sangat tinggi.

"iya..... emang begitu Kak, mata uang disini menggunakan mata uang kertas Kak",jawab Panji dengan ragu untuk dijawab

Eula melihat keluar malam sudah datang, membuatnya terkejut dan siap dini untuk melawan musuh malam hari, lalu mereka akan menunggu digedung-gedung tua seperti gedung sate didepannya sambil menunggu Ganyu, Aether, Paimon, Ganyu, dan lainnya. Lalu, tiba-tiba Eula melihat ke arah barat laut muncul serangan yang misterius terdapat batu meteor besar di kota hingga berkata,"Panji! Kita harus pergi kesana!",Eula menunjuk ke arah musuh berada hingga mengajak Panji melawan musuh ditempat tersebut. Lalu, ketika sampai di kota, seluruh warga ketakutan dengan adanya angin topan yang dilakukan Lumine serta Ren Jainying yang mengeluarkan ular-ular putihnya untuk menghancurkan kota dan menguasainya membuat Panji marah melihat keadaan yang tidak baik dan bersiap untuk melakukan serangan ke arah musuh.

"Oh! Mereka panik rupanya, semuanya habisin kota ini! Ini adalah kemenangan kita dan ini adalah tempatku yang aku inginkan. Aku! Ren Jianying akan menguasai kota ini dan aku berjanji suatu saat nanti akan aku merebut Teyvat setelah menguasai kota ini",ujar Ren Jianying dengan senyuman tajam melihat orang-orang terkena timpahan batu meteor dan meledak hingga warga tewas. Bahkan, maju sambil memegang bukunya untuk mengeluarkan ilmu hitam berupa, hujan meteor hitam ke arah mereka kecuali Lumine yang sedang menghancurkan dan membunuh warga yang tidak berdosa.

Panji akan mengeluarkan serangan anak panahnya ke arah Lumine sementara Eula akan membunuh Ren Jianying yang sedang membaca dan mengeluarkan batu-batu hitam meteor yang mengerikkan. Lalu, Dia menggibasnya dengan sekuat tenaga hingga seluruh meteor hitamnya hancur lebur bahkan, musuh terkejut melihat dia yang telah menghancurkan rencana menguasai dunia hingga Ren tersenyum dengan tajam sambil berkata,"oh, kau lagi! Akan aku serang kau!",ujarnya

Eula bersiap bertarung dengannya sambil berkata,"aku tidak akan biarkan kota ini ditanganmu",ucap Eula dengan marah karena, sudah mendengar rencana Ren Jianying

"begitu ya? Baiklah akan aku buktikan kalau aku yang lebih besar kekuatannya dibandingkan kau",uja" Ren Jianying sambil mengeluarkan serangan meteor hitam ke arah mereka dengan ukurannya sangat besar, Panji melihatnya dengan mata Qilin sambil membuat perisai pelindung dari serangan tersebut. Namun, serangan meteor hitam mulai bertubi-tubi, Eula melihat Panji tidak bisa bertahan lagi dalam melawan meteor hitam bahkan, dia melompat ke atas sambil menghancurkan kepingan batu meteor membuat Ren Jianying terkejut dan mendapatkan serangan sambitan bayangan Cryo Eula dari setiap samping.

"Beraninya kau!",ucap Ren Jianying sambil mengeluarkan ular besar ke arahnya yang sudah siap mengeluarkan jarum racun ke arah Eula,"Hahahaha, jadi kau tidak bisa menyelamatkan tempat ini karena, jumlah pasukanku lebih banyak daripada kalian",ujar Ren Jianying yang tertawa sangar bahkan, Panji berusaha untuk mengeluarkan serangan anak panahnya ke udara hingga seluruh meteor hitamnya mulai membeku dan berhenti untuk menyerang. Ren terkejut melihatnya, Panji yang bersiap melepaskan anak panahnya ke arah dirinya namun, Lumine berhasil dicegah hingga membuat Panji kaget sambil menghindar dimana Lumine mengeluarkan serangan angin dengan pedangnya bahkan, Panji pun berusaha mundur kebelakang sambil mengeluarkan anak panah kedepan, Ren Jianying. Lumine pun menghadangnya dan menyambit pedang ke arah Panji dengan kekuatan Animo membuat Panji sulit untuk fokus kedepan bahkan, dia akan melawan Lumine, temannya sendiri dan berkata,"Kakak.... sadarlah ini aku, Panji, teman Liyue",ujar Panji sambil menyadarkan Lumine yang sedang diperalat roh jahat. Namun, dia tidak menjawab apa-apa sambil melanjutkan menyerang Panji namun, Panji terjatuh dan Lumine menghantam dengan pedangnya hingga dia gagal untuk dibunuh karena, ditahan dengan panah Panji yang sedang bersiap untuk melepaskan anak panahnya ke arah wajah Lumine sebagai titik kelamahan musuh. Satu anak panah pun dikeluarkan, wajah Lumine menghindar membuat Panji sulit untuk melawannya yang berusaha mengeluarkan anak panah hingga menahan serangan sambitan pedang Lumine dan akhirnya, Panji mundur dan terjatuh tak tahan lagi untuk melawan. Lumine berjalan dengan cepat dan bersiap membunuh Panji,"ini... sudah..... berakhir...",ujar Panji yang gugup melihat Lumine siap menusuk dengan pedangnya namun, muncul serangan angin ke arah dia, membuat Panji terkejut dan berdiri sambil melihat Lumine terkena serangan tersebut.

Panji melihat Xiao berada disampingnya sambil berkata,"kau tidak apa-apa kan Panji?",ucapnya hingga menatap Lumine yang berdiri dan menghadap mereka berdua

"aku tidak apa-apa hah terimakasih Kak Xiao",ucap Panji yang mengeluarkan nafas sedikit

"Lumine..... dipihak musuh rupanya?",ujar Xiao kepada Panji

"bukan, dia korban akibat hipnotis dari musuh dan ruh Kak Lumine ada di dalamnya dan yang kau lawan itu adalah ruh jahat Kak Xiao",ujar Panji yang terengap sedikit

"oh, lalu..... apa yang kau lakukan?",ujar Xiao menanyai rencana Panji untuk melawan roh hitam didalam tubuh Lumine

"aku punya rencana",jawab Panji,"yaitu, memegang dahi Kakak Lumine dan Kak Xiao, harus bergerak cepat atau jangan sampai terluka pada tubuh Kakak Lumine, dia masih hidup dan bisa bertahan dari serangan ruh jahat didalam tubuhnya",jawab Panji yang sudah ada rencana untuk menyelamatkan ruh Lumine didalam tubuhnya

"baiklah, aku akan mengumpannya dan kau..... melepaskan anak panahnya ke arah dia",ujar Xiao yang sudah siap untuk menyelamatkan Lumine

"tentu",jawab Panji dengan singkat

Akhirnya mereka mulai berpencar dan membuat lingkaran untuk mengepung Lumine yang sedang kebingungan untuk melawan mereka berdua, namun satu anak panah telah berhasil melumpuhkan pergerakkan Lumine membuat Panji terkejut sambil melihat Ganyu yang telah datang untuk menolong. Ganyu melihat Panji yang sudah direncanakan untuk membekukkan tubuh Lumine hingga Panji bersiap untuk melepaskan ruh jahat didalam tubuhnya Lumine.

"kerja yang bagus Ganyu",ujar Xiao kepada Ganyu yang tenang ke arah Lumine

"sekarang, waktunya untuk keluar ruh jahat didalam tubuh Kak Lumine",ujar Panji yang mencoba untuk memegang dahi Lumine bahkan, Panji merasakan sakitnya dari musuh hingga berusaha untuk menyelamatkannya. ruh Panji didalam tubuh aslinya akan berpindah kedalam tubuh Lumine untuk menyelamatkan ruh Lumine.

Begitu Panji bergerak kedepan hingga tiba-tiba, musuh berada di depan mata dengan bergerak cepat dan siap untuk menusuk Panji dengan jarum racunnya yang mengerikkan, hingga Panji mengeluarkan perisai hingga jarum racunnya tidak mempan untuk mengenainya. Panji bersiap mengeluarkan cahaya bunga teratai sebagai cahayanya didalam tubuh Lumine dan bersiap membunuh sang roh jahat didalam tubuhnya. dia tidak bisa bertahan dari cahayanya bunga teratai milik Panji hingga berusaha melarikan diri dari tubuh Lumine dengan cara menghilang. Panji melihatnya sambil menemui Lumine yang lemas akibat roh jahat yang masuk kedalam tubuh, bahkan Lumine melihat Panji yang khawatir dengan dirinya lemas akibat roh jahat yang menimpanya lalu dia berkata,"Panji, kau kah itu?",ucap Lumine dengan lemas ke arah Panji.

"jangan khawatir, dia sudah menghilang Kakak",ujar Panji dan membantu Lumine untuk berdiri

"terimakasih Panji",ucap Lumine dan berdiri bersama Panji

"sama-sama Kak, sekarang Kakak bisa masuk kedalam tubuh Kakak yang sebenarnya",ujar Panji yang sudah menyelamatkannya

Panji merasa senang hingga pergi ketempat tubuh yang aslinya, bahkan Lumine merasa terbebas dari roh jahat, lalu dia membuka kedua matanya sambil menatap Lumine yang sudah sadar dari serangan roh jahat lalu, Panji melihat Ganyu sedang khawatir dengan dirinya sambil berkata,"kau sudah mengusir roh jahat Panji. Dia sedang bertarung melawan Xiao",ucapnya

Panji melihat Xiao sedang bertarung dengan elemen Animonya hingga Lumine akan membantunya membuat Panji kebingungan dan berkata,"Kak Xiao dan Kak Lumine sedang bertarung melawan dia rupanya, kita lawan siapa?",ucapnya sambil melihat Eula yang berusaha menahan serangan musuh bersama Keqing

"kita akan melawan para ular itu, lalu Ningguan sama Zhongli dan Aether sedang bertarung melawan Ren Jianying Panji",ucap Ganyu yang mengetahui mereka sedang bertarung

"baiklah, kita akan membantu Kak Eula dan Kak Keqing, Kakak",ujar Panji sambil melepaskan anak panahnya ke arah dua ular yang mengejar Keqing hingga membeku

"baiklah Panji, yuk kita kesana bersamaku",Ganyu dan Panji membantu Eula yang menahan serangan jarum racun dari mulutnya hingga mengeluarkan mutiara Qillin biru membuat sang musuh ketakutan akan cahaya biru milik Ganyu. semua ular mundur dan berlindung dari cahaya tersebut, Panji mengeluarkan satu anak panah ke arah mereka hingga membeku lalu, Eula dan Keqing menyambitnya ke arah dia hingga tewas dan hancur berkeping-keping. Musuh pun hancur hingga Keqing berkata,"duh, capenya melawan mereka",ujar Keqing dengan kecapean

"mereka kuat Kakak, semua ular itu sangat berbahay karena jarum yang sangat racun",ujar Panji kepada Keqing

"lalu, gimana nasib Lumine, Panji?",ucap Keqing menanyakan kondisi Lumine

"dia sudah baik-baik saja Kak, dia sekarang bersama Kak Xiao sedang bertarung melawan roh jahat yang berasal dari tubuh Kakak",jawab Panji yang sudah menyembuhkan Lumine dari roh jahat

"haah, syukurlah kalau begitu ayo! Kita kesana",ucap Eula melihat Ningguan, Aether, dan Zhongli bertarung melawan Ren Jianying sendirian

Mereka pergi dan membantu melawan musuh terakhirnya, yang sedang mengeluarkan batu-batu meteor hitam ke arah mereka dengan catalyst, bahkan Panji dan Ganyu berhasil menggagalkan serangan tersebut membuat Ren terkejut sambil melihat mereka disebelah timur laut dan mendekatinya.

"kalian telah menggangguku untuk bertarung",ujar Ren Jianying yang kesal karena Panji dan Ganyu

"ini sudah berkahir Ren, kau sudah dikepung oleh rekan-rekanku",ujar Zhongli melihat Ren kesal tidak ada jalan lagi untuk melawan mereka namun, Panji maju kedepan dengan marah karenanya hingga berkatan,"kau telah menguasai tempat kelahiranku, tempat kotaku, dan kau menghancurkan warga yang ditempat ini! Jadi kau pergilah dari tanahku!",ujar Panji yang marah kepada Ren Jianying

"Hmmm, tutup mulut bocil Qilin, kau tidak bisa mengalahkanku. Aku..... akan buktikan kekuatanku yang sebenarnya jauh lebih besar daripada kalian semua yang ada disini",ujar Ren Jianying dan mengeluarkan gerhana bulan untuk menutupi cahaya sinar bulan purnama membuat Panji terkejut dan marah serta tidak bisa berbuat apa-apa. Ren Jianying tertawa dan mengumpulkan kekuatan yang ada di catalystnya hingga bersiap mengeluarkan cahaya kegelapannya membuat Panji dan lainnya terkejut melihatnya,"ahahahahaha, kalian tidak bisa mengalahkanku apalagi.... Kau, Morax tidak bisa berbuat apa-apa untuk bertarung",ujar Ren yang sikap sombong kepada Zhongli.

Zhongli terkejut dan tidak bisa berbuat apa-apa namun, cahaya kegelapan muncul cahaya emas dibelakangnya bahkan, dia merasakkan panasnya Geo membuatnya takut akan panasnya serangan catalyst yang berasal dari Guizhong. seluruh cahaya kegelapan mulai redup, karenanya Zhongli melihat sang dewa, Guizhong untuk menyelamatkan kota Bandung dengan cahaya Geo dan menyerang Ren Jianying dengan elemennya. Zhongli berkata,"sebaiknya kalian mundur dari tempat ini! Ini perang besar!",ujar Zhongli yang menyuruh mereka untuk mundur kebelakang.

Panji dengan mengeluarkan perisai pelindungnya pun dikeluarkan, Eula dan lainnya masuk kedalam pelindung tersebut kecuali Ningguan yang siap membantu Zhongli dalam menyerang Ren Jianying. Lalu, Guizhong bertarung dengan Ren Jianying hingga Zhongli melihatnya dan membantunya bersama Ningguan, Panji dan lainnya hanya bisa melihat aksi mereka bertiga melawan satu musuh hingga mengeluarkan tiga Geo yang siap menghantam musuh dengan berbagai cara, Zhongli muncul batu meteor dengan cahaya kuning emas yang bersamaan dengan Guizhong namun, Ningguan tidak pernah diam saja sambil mengeluarkan Layar Geok hingga mengumpulkannya dan layar tersebut akan mengeluarkan beberapa batu medium ke arah Ren Jianying serta, Zhongli dan Guizhong siap menyerang dia secara bersamaan hingga berhasil menghancurkannya. Ren Jianying merasa tidak pernah menyerah, hingga Panji terkejut melihatnya bersama Aether dengan matanya sendiri dan berkata,"dia sangat kuat rupanya",ucapnya didalam hati.

Ganyu melihat Panji yang siap untuk melepaskan anak panahnya ke arah Ren Jianying yang masih kuat dalam penyerangan bahkan, Ganyu berkata,"apa yang kau lakukan Panji?",ucap Ganyu melihat Panji yang sudah siap untuk melepaskan anak panahnya kedepan. Lalu, saat Panji melepaskan anak panahnya kedepan, Ren Jianying terkejut melihat anak panah tersebut selain melihat Ningguan, Zhongli, dan Guizhong. anak panah cryo milik Panji telah berhasil mengenai jantung Ren, lalu dia terkejut dan merasakkan sakitnya akibat serangan anak panahnya Panji hingga dia merasakkan sakitnya jantung yang hebat dan berteriak histeris hingga menghilang.

Panji pun mulai lega, Zhongli terkejut melihat serangan yang diterima Panji lalu, Zhongli, Ningguan, dan Guizhong telah lega walaupun dia berhasil meloloskan diri dari serangan Panji maupun dirinya sambil berkata kepada Panji,"dia berhasil kabur Panji",ujarnya.

Panji terkejut dan berkata,"apa? Padahal, aku telah mengenai jantungnya Paman",ujar Panji kepada Zhongli

"iya, Zhongli benar, dia sudah melarikan diri walaupun, tempat ini sudah aman darinya Panji",ucap Ningguan kepada Panji yang beursaha keras untuk membunuh Ren Jianying

Panji merasa kecewa sambil berkata,"maafkan aku Tante Ningguan, aku terlalu cepat untuk menyerangnya tetapi, tidak sabar untuk membunuhnya",ujar Panji dengan sedih dalam penyerangan musuh yang berhasil melarikan diri dari serangan anak panah Panji.

"tidak apa-apa Panji, kau berusaha membunuhnya karena bersalah, Panji",ucap Lumine kepada Panji yang sudah tidak tahan dalam penyerangan tersebut

"terimakasih Kak Lumine",ujar Panji kepada Lumine agar tidak sedih

"sama-sama Panji, kau sudah berusaha menyelamatkanku dari roh iblis",ujar Lumine merasa senang

"baiklah, walaupun dia kabur, tugas ini sudah selesai dan keadaan kota sudah aman, Panji",ucap Eula yang telah melihat kondisi kota Bandung, kelahiran Panji yang hampir direbut oleh Ren Jianying.

"iya Kak Eula, terimakasih",ucap Panji merasa senang mendengar ucapan Eula

"sekarang kita pulang, karena musuh sudah kabur tidak ada penyerangan lagi kan, Panji?",ucap Paimon yang senang kepada Aether

"tentu, eskrim terbang",jawab Panji kepada Paimon hingga Paimon marah kepada Panji,"hey! Namaku Paimon! Bukan eskrim terbang, mengerti?",ucapnya dengan nada kesal kepada Panji

"yuk, kita pulang semuanya",ujar Keqing kepada mereka hingga meninggalkan kota Bandung yang sudah mulai gelap

Akhirnya, mereka pulang kerumah Panji termasuk Ningguan dan Zhongli, saat mereka pulang, Panji melihat Eula untuk pergi ke daerahnya karena, sudah puas bahkan tersenyum ke arahnya dan memeluk Panji sambil berkata,"terimakasih Panji, Kakak sudah merasa puas dengan jalan-jalan keliling kota Bandung",ujarnya sambil melepaskan pelukkan hangat dan pergi dari Liyue ke Mondstadt bersama Lumine, Aether, dan Paimon.

Panji pergi ke Liyue bahkan menemui Ganyu dan Keqing yang sedang keluar dari kantor, bahkan Panji merasa senang bersama Ganyu dan Keqing untuk pulang kerumah lalu, saat sampai dikamar tidur Panji sambil melihat Ganyu pulas tidur di atas kasur, Keqing masuk kekamar tidur di depannya, Panji pergi kedepan jendela besar melihat sungai terebut berbentuk lingkaran namun, Panji melihat Guizhong yang sedang memegang bunga yang berbeda dengan bunga teratai yang diatas air, bunga teratai. Lalu, dia tersenyum ke arah Panji dan membalasnya dengan senyuman sambil melambaikan tangan ke arahnya membuat Guizhong senang hingga menghilang dengan cahaya kunang-kunang kuning tampak seperti elemen Geo.

"Dia merasa senang, atau dia mendapat kebahagiaan dengan Paman Guizhong?",ucap Panji didalam hati sambil berbalik kebelakang hingga pergi untuk tidur bersama Ganyu

***