webnovel

GENSHIN IMPACT: SENJA DI JEMBATAN KOTA MALAM

Panji purnama saputra tersesat di dunia fantasi dengan lemari ajaib. ketia sampai di tempat-tempat yang indah dan penuh misterius membuatnya gemetar, tak hanya itu dirinya menemui sesosok perempuan yang cantik bertanduk bernama Ganyu namun, saat memegang tanduknya merasakan elemen cryo di tubuhnya sampai memilikinya. dengan penuh latihan bersama Ganyu, kekuatan Panji semakin meningkat sampai dirinya menghadapi dua musuh yang misterius Ren Jianying dan Yin Sihanou yang ingin menguasai daerah Liyue. Senja di Jembatan kota malam merupakan kota kecil diLiyue dan indah penuh keindahan serta langit-langit terang benderang sampai penuh misteri untuk dipecahkan. Di kemudian hari dirinya harus pergi meninggalkan Ganyu dan Keqing, kemanakah Panji pergi Setelah meninggalkan rumah dan Liyue?

Gugi_Ihsan · วิดีโอเกม
เรตติ้งไม่พอ
49 Chs

32. PERANG GELAP GULITA

Di tengah malam, saat Panji pulang bersama Ganyu untuk tidur dikamarnya hingga mereka tidur setelah mencuci kaki sampai tangan dari Liyue, Ganyu yang melihat Panji sudah berada di tempat kasurnya kemudian, terdengar suara bisikkan yang misterius di luar rumah walaupun Ganyu tidak mendengar sesuatu hanya tidur dengan nyenyak. Panji pun pergi sambil mendengar suara perempuan yang misterius dengan nada China yang harmonis bahkan, lembut di hati bagi sang penyanyi di tengah sendirian. Lalu, saat Panji keluar di belakang halaman rumahnya, Guizhong yang sedang mengeluarkan suara yang lembut dengan kata-kata yang halus, lemah lembut, sopan, dan bijaksana. Lalu, Guizhong mencoba mendekati Panji saat melihatnya jarak jauh, bahkan tersenyum ke arahnya dan melanjutkan lantunan suara dengan musik kuno Cina yang halus membuat Panji senang mendengarnya. Ketika Guizhong berhenti bernyanyi, melihat Panji yang sedang mendengar suara indah darinya walaupun lagunya sudah selesai hingga Guizhong menggerakkan tangan dalam satu telunjuk ke arah kepala Panji hingga mengenainya dan Panji berhenti untuk mengkhayal dari lagu Guizhong hingga melirik ke arah dirinya yang telah memegang dahi Panji.

Guizhong tersenyum ke arah Panji yang membuatnya terkejut melihat tawanya dia, lalu dia berkata dengan beberapa kata dengan patah,"maaf..... aku.... terlalu suka.... dengan..... lagu Tante.... disini",ujar Panji dengan malu yang selalu terdiam dan mendengar lantunan lagu darinya

"tidak apa-apa nak, kau suka lagu dariku, anak muda. Kau telah mendengarnya, semuanya, dari laguku ini",ucapnya sambil tersenyum

"iya, aku hanya tidak mengerti arti bahasa seperti itu, bahkan..... aku hanya mendengar melodinya yang membuatku tenang di tempat ini",jawab Panji kepada Guizhong

Guzhong Tersenyum mendengar ucapan Panji sambil berkaya,"kau memang orang yang kuat anak muda. aku tau, kau yang bisa mengalahkan dia",ujarnya tentang musuh kemarin

"lalu, apa yang aku harus lakukan dan..... dan..... Kakak..... Lumine.....",ujar Panji dengan terburu-buru untuk mengeluarkan ucapan kepada Guizhong

Guizhong merasa tenang dan menjawab,"tenanglah Panji, seperti alunan lagu yang kau dengar untuk melawan musuh. Kau bisa untuk melawan dengan halus tidak melakukan terburu untuk mendapatkannya"

Panji terkejut dan telah mengetahui sikap dirinya yang terlalu buru-buru untuk membuka ucapan hingga mencoba pelan dalam kelegaannya, Guizhong melihat Panji yang tenang bahkan, dia pun merasa tenang sambil menatap Guizhong yang berada didepan mata. Panji melihat rauk muka Guizhong namun, dia memegang kedua pundak Panji sambil berkata didalam telinga Panji,"kau dan aku sama sepertimu, kekuatanmu, kecerdasanmu, dan kebijaksanaanmu adalah karakterku, anak muda",ujar Guizhong yang membuat Panji kebingungan dengan omongannya

"apa maksud... dengan kata-kata itu?",ucap Panji dengan kebingungan

"itulah wujud sepertimu denganku, anak muda",jawab Guzhong dengan dipenuhi kata-kata misteri,"walaupun kau dan aku bukan elemen yang sama tetapi, kau memiliki sikap wujud yang sama dalam diriku",tambahnya sambil berdiri dan memegang lengan Panji untuk mengajaknya keseberang sungai lingkaran.

Begitu mereka berada di tengah-tengah lingkaran sungai, Guizhong melihat rauk muka Panji yang kebingungan dan menatap dirinya lalu, dia mengajak Panji untuk masuk kedalam sungai tersebut membuat Panji gugup hingga Guizhong pun memegangnya agar tidak jatuh kedalam kolam. Dengan adanya pelindung Geo milik Guizhong dengan cahaya emas, dasar putih tanpak jelas bagi Panji, Lalu dia berada di tempat cahaya-cahaya putih serta pelindung milik Guizhong hingga berkata,"kau baru tau tentang ini, Panji",ucap Guizhong kepada Panji

"aku dimana ini?",ujar Panji yang merasa ragu melihat seluruh cahaya dimana-mana

"jangan takut, Panji.... tempat ini adalah tempat pelindung milikku, kau tidak akan terjadi apa-apa pada pelindungku",jawab Guizhong hingga berkata lagi,"kau melawan bayangan hitam itu sebagai musuh, tapi hati-hati dia akan semakin kuat.... kau harus bisa mencegahnya dengan kekuatan Qillinmu bersama Ganyu",ucapnya dengan nada tenang ke arah Panji

"lalu, apakah dia muncul di kota nanti?",ucap Panji yang menanyakan pergerakkan musuh kepada Guizhong

"tidak, dia akan muncul di belakang halaman rumahmu, sebagai tempat persembunyian anak muda"jawab Guizhong ke arah Panji

"ternyata dia mempunyai musuh yang sangat kuat dan mampu melumpuhkan kota dengan kekuatan ular putihnya, aku memang takut pada ular tapi..... aku harus menghadapinya",ujar Panji yang telah merasakkan kekuatan musuh milik sang bayangan hitam laki-laki misterius,"lalu.....siapa orang itu Tante?",ucapnya

"Ren Jianying, dia organisasi kegelapan pada masa itu, Aku bersama Morax melawan dia tanpa muka karena tertutup jaket hitam, tapi dia telah mengenali wajahnya ke arahku dan Morax", ucap Guizhong,"dan satu lagi Panji, jika kau melihat mata musuh, dia siap menangkapmu untuk menghipnotis. Kau harus mengeluarkan Qilinmu agar kau tidak mengenainya ataupun mengenai mereka termasuk Ganyu, Panji. Jika kau mengenainya, rohmu akan terputus dari tubuhmu yang asli hingga digantikkan oleh roh musuh untuk dijadikan koloni",jawab Guizhong kepada Panji

"baiklah, aku paham tentang itu. Tapi, Tante bisa membantuku untuk mengatasi hal ini?",ucap Panji kepada Guizhong

Guizhong berfikir kepada Panji dan menjawab,"iya, tapi bukan sekarang melainkan besok jam tengah malam, karena kau dan aku sama-sama kuat melawan dia dan jangan ketahuan oleh siapa-siapa tapi, kau boleh membawa siapapun yang pernah bertarung di dalam hutan itu Panji",ujar Guizhong

"Baiklah, Tante Guizhong",ucap Panji

Guizhong melihat tatapan Panji sangat percaya diri, lalu dia membawanya ke dasar laut dan membuat jembatan baginya untuk tidur sementara walaupun menjelang pagi pun datang, lalu saat Panji sampai di tepi darat hingga berbalik kebelakang tidak melihat Guizhong di depan mata. Lalu, berpaling dan masuk kedalam rumah saat menjelang pagi tiba melihat Ganyu terkejut melihat dirinya berada diluar kamar dan berkata,"eh! Kau disitu Panji?",ucap Ganyu dengan rauk muka bingung. rauk muka Panji tampak kurang senang dihadapan Ganyu, lalu Ganyu kebingungan melihat dia dengan muka yang malas dan tatapan kosong karena, kurang tidur semalaman lalu, dia berkata kepada Panji,"sebaiknya kau tidur Panji. Kau habis dari mana semalaman?",ujarnya

"aku habis dari belakang halaman rumah belakang Kak, bertemu Tante Guizhong",jawab Panji yang membuat Ganyu kaget mendengarnya sambil berkata,"Guizhong? Kau melihatnya?"ucapnya

"iya, tentang musuh kemarin Kak yang kita lawan. Aku ke kamar mandi dulu Kak",ucap Panji sambil pergi meninggalkan Ganyu dan menuju kamar mandi

dengan membuka air keran di kamar mandi sambil merauk muka untuk membasuhnya, lalu keluar dari ruang kamar mandi sambil pergi ke suatu tempat sambil melihat Ganyu duduk di atas kasur dan berkata,"Panji, aku ingin bicara denganmu",ucap Ganyu yang lemah lembut dan bermuka serius dengan tatapan senyumannya agar Panji tidak gugup atau ragu untuk menjawab dengan jujur,"sebenarnya apa yang terjadi dengan Guizhong Panji?",ujarnya

"dia bilang, tentang musuh itu Kak, dia bernama Ren Jianying yang merupakan orangnya",ujar Panji kepada Ganyu,"dia merupakan seorang laki-laki dengan kekuatan bayangan yang mampu untuk menghipnotis semua orang dan dijadikkannya sebagai budak koloni demi dia. Tapi, aku berfikir tentang seorang photographer itu..... dia dijadikan sebagai tumbang, bahkan kejadian kemarin dialah orangnya, seorang pohotographer menjadi tumbangnya dalam koloni musuh",ujar Panji yang telah mengetahui wajah musuh yang sebenarnya di kejadian kemarin hingga Ganyu percaya dengannya

"lalu, apakah dia tau kelemahan bayangan hitam itu atau..... bernama Ren Jianying?",ucapnya kepada Panji sambil melihat tangan kirinya mengeluarkan bola Qilin sebagai kelemahan dia,"dengan menggunakan ini, musuh akan kalah. Apakah Kakak ingat kejadian kemarin di kota?",ucap Panji mengingat kejadian yang sebenarnya pada hari selasa kemarin

"oh, iya aku ingat itu. Kakak ingat, semua ular memang takut pada cahaya yang berasal dari Qilin punyaku dan punyamu Panji, serta dia yang kau bicarakan tentang musuh kemarin itu",jawab Ganyu yang masih ingat kejadiannya

"Lalu, dia bilang hanya aku, Kakak, bersama yang lainnya yang pernah masuk kedalam hutan itu untuk melumpuhkan musuh",ujar Panji yang menjelaskan tentang kebolehan untuk masuk kedalam hutan untuk melawan musuh

"oh iya, Kakak ngerti jika kita memanggil bukan yang masuk kedalam hutan itu, mereka tidak tau akannya jebakkan musuh yang sangat berbahaya",ucap Ganyu kepada Panji yang mencoba mengluarkan suara,"hipnotis, mereka akan dijebak dengan itu serta tubuhnya mereka akan diganti oleh ruh jahat Kak",ujar Panji yang mengetahuinya

"jadi, hanya kita yang tau tentang penjahat di sana Panji?",ujar Eula muncul dari pintu kamar tidur Panji,"maaf, aku ketiduran di kamar kosong Panji",tambahnya yang ikut nginap di rumah Panji

"tidak apa-apa Kakak Mamah bilang, Kakak boleh nginap ditempat itu kalau Kakak mau",ujar Panji yang melihat Eula berjalan dan duduk di tempat kursi beroda

"haaah, tempat ini enak sama seperti tempat tidur yang tadi Panji, sepertinya..... Kakak mau nginap disini dulu. Bosan di sana, Panji",ujar Eula yang membuat Panji tersenyum ke arahnya sambil berkata,"boleh Kak",ujarnya

Eula pun merasa enak di kamar tidur Panji sementara Panji dan Ganyu sedang asyik berbicara hal yang lain namun, Aether bersama Keqing dan Paimon datang sambil melihat Panji dirayu Ganyu dan Eula duduk di kursi roda hingga Aether berkata,"bagaimana kita akan...?",ucap Aether hingga dipotong pembicaraannya dari Panji.

"iya nanti kita akan pergi kehutan itu kan? nanti, tengah malam untuk mulai pencariannya",ujar Panji kepada Aether

"apa?! Kau gila Panji? Disana banyak musuh yang berkeliaran, pastinya dia akan dihipnotis seperti Lumine Panji, kenapa tidak sekarang?",ucap Keqing kepada Panji

"dia tidak berani keluar di siang hari di hari yang cerah seperti ini Kak, dia selalu bersembunyi ditempat yang gelap gulita. Maka dari itu, jika dibiarkan saja..... dia akan keluar dimalam hari, maka dari itulah kita akan bergerak nanti malam Kak Keqing",ucap Panji kepada Keqing

"menurutku, aku setuju denganmu Panji",ujar Eula yang sudah mengetahui musuh tersebut,"jika kita menyerang sekarang, kita sulit untuk membunuhnya, Keqing",tambahnya

"baiklah, kalau begitu kita akan menunggu sampai malam dan siap untuk menyerang dia",ujar Aether yang sudah memutuskan untuk bertempur nanti malam

Keqing pun mengikuti keputusan Aether dan Panji, hingga Panji melanjutkan untuk tidur bersama Ganyu karena dia menganggapnya kasihan dan peduli sementara Keqing akan pergi keruang dapur untuk menemui Xiangling yang sedang masak didapur bersama Aether dan Paimon. Eula melihat tumpukkan buku di atas meja belajar Panji, buku tersebut mengenai sains kelas tiga, matematika kelas tiga, dan buku-buku matapelajaran lainnya hingga melihat hasil ulangan tengah semester yang sangat bagus nilanya dan berkata didalam hati,"anak ini pintar rupanya, aku tau.... dia jujur untuk mengisi jawab di kertas ini",ujarnya sambil menyimpan semua kertas ulangannya di atas meja kembali. Lalu, dia pergi melihat lemari buku yang sangat banyak hingga Eula mengambil salah satu buku milik Panji yaitu, tentang geografi hingga berkata,"sepertinya aku mulai tertarik padahal.... aku tidak pernah untuk niat membaca buku seperti ini? Tapi sekarang, aku mau niat membaca buku seperti ini",ujarnya didalam hati sambil membuka halaman dan membacanya di dalam hati.

Siangnya, Panji mulai bangun dari tempat tidur, hingga Ganyu melihat dia membuka mata dan pelukkan dengan dirinya, hingga Ganyu tersenyum ke arah Panji dan berkata,"ayo bangun, kau tidak lelah kan sekarang, Panji?",ujarnya sambil melihat Panji terbangun bahkan, Eula melihatnya ketika selesai membaca buku sambil melihat Ganyu yang sedang merayu Panji yang sudah bangun dari tempat tidurnya. Panji melirik Eula yang sedang menunggu dirinya untuk bangun hingga berkata,"tumben kau sudah bangun",ujarnya

"iya Kak, semalaman habis begadang Kakak",ujar Panji kepada Eula

"begadang?",ujar Eula mendengar ucapan Panji

"iya, bertemu dengan dewa dari Liyue Kakak",ucap Panji alasan begadang

"Dewa? Dari Liyue, Panji?",ucap Keqing terkejut mendengar ucapan Panji yang bertemu dengan sang dewa, Guizhong

"iya, dia bilang begitu, nanti malam kita akan pergi kesana tapi, hanya kita yang tau karena, musuh itu terlalu kuat untuk dilawan",jawab Panji kepada Keqing

Eula berfikir dengan omongan Panji, lalu mengerti tentang rencana untuk menyerang musuh bayangan hitam dimalam hari nanti hingga Eula berkata,"aku paham itu Panji, pantas saja kau punya rencana untuk itu",ujarnya

"sekarang, kau makan dulu Panji sebelum memulai beraktivitas",ujar Ganyu yang hanya tersenyum kepada Panji

"oh baiklah",jawab Panji dengan tenang dan pergi ke ruang makan

Mereka akan menunggu malam, Panji bersama lainnya sedang mengerjakkan sesuatu di Liyue maupun tempat lainnya, bahkan Panji akan melanjutkan untuk tugas bersama Ganyu, mengecap dan mengangkat kotak kayu bergaris di atas lemari kosong. Namun setelah menyelesaikan tersebut, satu cap terakhir hingga tiba-tiba muncul bayangan seseorang yang tampak mirip dengan seorang laki-laki photographer dengan berpakaian serta tubuhnya berumuran hitam tampak seperti ruh yang tidak tenang hingga menghilang sekejap membuat Panji kaget melihatnya sambil pelong ke kanan dan ke kiri. Kedua mata pun mengucek dengan kedua matanya hingga meliha kedepan lalu, membukanya sekali lagi sambil kaget melihat Keqing tepat didepan matanya.

"woooaaahh...",ujar Panji hingga terjatuh kebawah

"Panji, kenapa?",ucap Keqing merasa khawatir dan mencoba untuk membantu berdiri

"duh, terimakasih Kak. aku kaget melihat Kakak, awalnya aku melihat arwah hitam seorang laki-laki, dia pasti membutuhkan bala bantuan",jawab Panji yang tersinggung melihat arwah tersebut

"kau melihat.... arwah seorang laki-laki? Siapa?",ujar Keqing yang ingin tau tentang arwah tersebut

"dia seorang photographer Kak, dia membutuhkan pertolongan kita",jawab Panji dengan sedikit tegang

"oh iya, Kakak tau itu. Iya, kemarin juga sempat melawan aku hanya kau yang bisa lawan dengannya sendirian",ujar Keqing yang telah melihat penampakkan wujudnya musuh, seorang photographer hingga rauk mukanya sedikit kecewa,"iya, dia pasti membutuhkan pertolongan dan terjebak di sini selamanya",tambahnya

"dia sudah mati Kak, kalau wajahnya kusam hitam seperti itu, tubuhnya dikendalikan seorang iblis Kak",ujar Panji kepada Keqing

"begitu ya? Bagaimana bisa? Lalu, siapa pelaku yang sebenarnya dibalik itu semua Panji?",ujar Keqing kepada Panji yang sedang berfikir

Begitu Panji berfikir, melihat semua kronologi yang lalu, hingga membuang nafasnya dengan pelan karena tidak menemukan apa-apa tentang kronologi tersebut, sambil mengatakan,"Zen Jianying, mungkin dia atau.....",ucap Panji dan dipotong kalimatnya hingga disampungkan dari Ganyu sambil berkata,"Panji, sudah membereskan semuanya?",ucap Ganyu tentang membereskan semua barang berupa kotak disimpan di atas lemari kosong

"sudah Kak, sudah dibereskan dengan rapi",jawab Panji dan tersenyum

"lalu, Keqing.... ada dengan Panji?",ucap Ganyu yang merasa bingung kepada Keqing

"dia hampir terjatuh Ganyu, dia kaget kali",jawab Keqing sambil menghadap Panji yang sedang berfikir

"huh, sebaiknya aku harus pergi dulu bersama Kakak, boleh?",ucap Panji yang merasa lemas karena, terlal berfikir tentang seorang laki-laki tersebut

"boleh",jawab Keqing hingga menghadap Ganyu,"Ganyu mau ke kantin tidak?",tambahnya

Ganyu tersenyum ke arah Keqing hingga berkata,"iya boleh, Kakak juga haus hari ini"

Mereka pergi bersama-sama, Panji berfikir kembali ke tempat teras jajanan ternyata tidak ada tempat gerobak seperti di daerahnya hingga membuat Panji kebingungan sambil berhenti berjalan setapak karena, beda lingkungan hingga berbalik kebelakang membuat Ganyu terkejut melihat wajah Panji kebingungan.

"kenapa Panji?",ucap Ganyu sambil mendekati Panji

"aku lupa, padahal tempat ini tidak sama seperti daerahku, duh lupa lagi Kak. kalau mau jajan dimana ya?",ucap Panji yang kebingungan untuk mencari minuman segar di daerah Liyue

"oh iya, yuk ikut sama Kakak",Keqing tau tempat yang cocok untuk membeli minuman yang segar baginya

"dimana Kak Keqing?",ujar Panji yang kebingungan

"ikut saja deh..... daripada bingung ditempat ini. Inikan restoran, tidak ada kantin di sekitar sini Panji, yuk ikut saja denganku",ujar Keqing yang pergi ke dermaga terdapat kantin kecil hingga Panji senang dengannya

Mereka pergi hingga mencoba untuk membeli makanan atau minuman segar, lalu Panji pun mencoba untuk pergi bersamanya hingga membawa jajanan hingga duduk bersama mereka dan makan bersama-sama maupun minum dengan mereka. Panji, Keqing, dan Ganyu sedang asyik makan hingga Panji meminum teh dingin membuatnya segar kembali. Namun, Ganyu melihat dari belakang Panji, melihat Paimon, Aether, dan Eula datang kemari hingga saling bertemu dengannya dan berkata,"kau disini rupanya, Panji?",ujar Aether melihat Panji sedang minum teh dingin yang segar

"yaaah, aku sudah bosan tanpa Lumine Panji, bahkan kita nunggu malam hari ini",Paimon sudah bosan karena Lumine menghilang

"kau harus tenang eskrim terbang.....",ucap Panji kearah Paimon walaupun memanggilnya eskrim terbang

"namaku Paimon, bukan eskrim terbang!!!",Paimon tampak kesal dengan sikap Panji

"Huh, Paimon sudah bosan tanpa Lumine Panji",ujar Aether kepada Panji

Panji melihat matahari ke arah barat dan sebentar lagi akan menjelang sore sambil berkata,"sebaiknya..... kita harus sabar lagi Kak Aether. sebentar lagi akan menjelang malam dan tidak boleh untuk menyerang musuh sekarang, aku juga..... dihantui oleh seorang laki-laki menggunakkan photographer dan dia sudah meninggal walaupun tubuhnya digunakan oleh musuh",jawab Panji sambil menjelaskan sesama nasib dengan Lumine,"pasti..... dia juga akan kena karena itu, Kakak",tambahnya

"menghipnotisnya? dan.... menukar tubuhnya yang asli itu digunakan oleh musuh?",Paimon terkejut mendengar ucapan Panji

"iya, musuh itu sangat sadis untuk dibunuh, kan sudahku bilang.... jangan sekarang untuk pergi kedalam hutan, karena sulit untuk mencarinya Kakak",ujar Panji kepada Aether dan Paimon maupun Eula

"Hmmmm, jadi gitu rupanya? Tapi, Kakak juga sudah tau tentang itu Panji",Eula sudah paham tentang musuh yang akan dihadapi nanti, lalu melihat Paimon yang sangat marah karena, tidak sabar untuk menyelamatkan Panji sekarang walaupun masih sore masih terang

"aku tidak sabar hari ini, Panji. Kesabaranku sudah habis lebih baik aku sama Aether yang siap untuk pergi kesana",ucap Paimon yang sudah tidak sabar dan mengajak Aether untuk pergi namun, Aether masih percaya dengan omongan Panji dan berkata,"aku percaya dengan Panji, Paimon. Panji benar, jika kita pergi sekarang musuh tidak muncul",ujarnya

Paimon merasa kesal dengan tingkah laku Aether yang sudah diserap oleh Panji, namun Panji tetap sabar hingga berkata Paimon,"Kakak Aether benar, kau tidak tau tentang rencana untuk menyelamatkan Kak Lumine, eskrim terbang, lalu kau punya rencana untuk menyelamatkan dia?",ujar Panji kepada Paimon hingga kekesalahn Paimon mulai menurun setelah mendengar Panji hingga bingung untuk menjawab,"aaah..... aku..... aku tidak punya pilihan lain selain pilihanmu, Panji",ujarnya

"jadi, nanti malam, kita akan pergi kesana Paimon",ujar Aether yang memberi kesimpulan kepada Paimon hingga dia percaya dengan omongan Aether yang selalu setuju dalam mengambil keputusan

"kalau begitu, Kakak pasti lapar Kak Eula",ujar Panji sambil menatap Eula

"tidak Panji, Aku sudah minum di café bersama dia"jawab Eula kearah Panji

"baiklah, nanti malam kita nunggu di tempat yang tadi pastinya bayangan musuh itu akan muncul lagi dengan menggunakan asap hitam",ucap Panji yang telah mengetahuinya kemarin

"iya, tanda-tanda itu sebagai kemunculan musuh",Eula mengerti pergerakkan musuh yang akan muncul lewat asap hitam bersama yang lainnya hingga membuat Aether, Paimon, dan Keqing serius untuk melawan musuh yang tak terlihat sambil jalan dan masuk kedalam hutan

Begitu mereka masuk kedalam hutan, gelap gulita mulai menghantui mereka hingga Panji yang sedang memegang anak panah di telapak tangan kiri dengan pemanahnya di tangan kanan, lalu Eula menyuruh mereka berhenti berjalan sambil berkata,"tunggu",ucapnya hingga mendengar suara pergerakkan tipis dari berbagai arah

"ada apa Eula?",ujar Keqing yang tengah kebingungan melihat reaksi Eula untuk memaksanya berhenti berjalan

Panji mencoba mendengar desas-desusnya musuh di suatu tempat, hingga tak lama kemudian muncul suara pergerakkan yang tidak terdengar oleh mereka hingga Panji siap memanah ke arah kiri sambil mengeluarkan anak panah yang bercahaya biru es. Lalu, muncul bekukan musuh yaitu, ular putih bermata merah dengan tatapannya sangat tajam. Aether pun menyambitnya dengan pedang bersama Keqing lalu, Eula berkata,"Panji! Ganyu! Sepertinya ada musuh di setiap tempat bahkan, kalian terus menggunakan anak panahnya",ujarnya hingga menyambit ke arah musuh yang tak terlihat hingga mencoba untuk menghajarnya lalu, melihat anak panah yang dikeluarkan Ganyu dan mengenai sang ular putih yang terjebak di dalam beku.

Panji pun bersiap lagi, namun Eula yang menyambitnya dengan pedang besarnya ke arah musuh yang terjebak dengan esnya namun, Qilin dari Ganyu mulai dikeluarkan hingga semua musuh di suatu tempat mulai membeku bahkan, Panji tidak kenal diam dan mencoba menyerangnya dengan anak panah sebanyak tiga anak panah dan berhasil dihancurkan berkeping-keping. Lalu, Panji akan mengeluarkan satu anak panah lagi kedepan dan Eula pun melihat semua musuh bahkan, terjebak di dalam bekukkan es hingga Eula pun menghajarnya dengan pedang besar es. Panji dan Ganyu melihat Eula maju kedepan, namun Keqing bersama Paimon dan Aether sedang bertarung di dalam hutan gelap gulita hingga Panji memberi tau lewat isyarat hingga Keqing mengerti dengan omongan Panji dengan isyarat tersebut.

"ayo Aether! Panji dan lainnya sedang pergi ke arah kiri, sebaiknya kita harus mengikutinya!",ujar Paimon kepada Aether dan Keqing

"iya, musuh ditempat ini sudah aman, ayo kita pergi dan mencari mereka",ujar Keqing dan pergi ke arah mereka kesuatu tempat untuk bertarung melawan musuh

Mereka berlari ke tempat cahaya biru Qilin didepan mata, Aether melihat Panji sedang mengeluarkan tiga anak panah ke arah musuh yang sedang terjebak ditempat pembekuan es, bahkan membantu mereka. Mereka siap menyambit musuh, Keqing berada di samping kanan Ganyu sambil muncul dan menyambitnya dengan pedang berelemen Electro, lalu semua musuh tewas seketika dengan berbagai elemen.

"sepertinya musuh sudah hancur Panji disini",ucap Keqing sambil mondar-mandir

"apakah ada musuh lagi tidak Kak Eula?",ucap Aether yang serius,"kita harus menyelamatkan Lumine. Aku merasa bersalah seharusnya.... dia ada disampingku juga untuk bertarung melawan dia",ucapnya dengan merasa dirinya bersalah

"tidak apa-apa Kak, yang penting jangan terulang kembali, tapi kita harus berhati-hati dengannya Kak. Karena, tubuh dia sudah diambil oleh sang ruh Kakak",jawab Panji dengan kecewa

"tapi.... dia tidak apa-apa Panji, dia bersama ruhnya terjebak di sana, Panji",ujar Eula yang telah mengetahui kondisi Lumine

"Ahahahahah! Kalian masih berdiam diri disini rupanya",ucap sang musuh bayangan hitam yang misterius membuat Aether terkejut mendengarnya dan berkata,"dimana kau! Dimana kau penyusup! Kembalikan Lumine, sekarang!",ujarnya dengan marah ke arah musuh yang misterius

sang laki-laki bayangan hitam, muncul tepat di sebelah kanan membuat mereka kaget hingga Panji mampu melihat rauk muka seorang laki-laki yang mirip dengan seorang photographer tepat didepannya yang membuatnya terkejut. Aether pun sudah kehabisan kesabaran untuk menghajarnya termasuk Paimon yang mencoba mendorong Aether untuk menghabisinya lalu, Panji berkata,"tunggu Kakak! Jangan terlalu cepat untuk beraksi, dia adalah salah satu korban yang memaksa menjadi musuh dengan cara menghipnotis dan aku rauk muka dia Kakak",jawab Panji kearahnya

"apa?! Dia telah menculik Lumine, Panji",ujar Aether yang sudah tidak tahan untuk menghajar sang musuh hingga Eula berkata lagi,"iya, Panji benar, dia adalah korban menjadi musuh, Aether. jangan mencoba membunuhnya, kita harus mengeluarkan ruh jahat didalam tubuhnya, Aether"

"Hah, kalian tidak bisa melawanku rupanya",ujar sang musuh yang senang melihat mereka tidak mau untuk menghajar dirinya sambil berkata,"kalian lemah, sekarang giliranku untuk menyerang kalian!!",ujarnya sambil mengeluarkan kabut asap hitam yang tajam bahkan, menyelimutinya dengan brutal. Panji melihatnya sambil mengeluarkan bola biru qilin hingga membuat pelindung dari serangan kabut hitam dipihak musuh, Aether tidak pernah diam sambil menyambitnya ke depan hingga Eula menyuruhnya untuk masuk kedalam pelindung milik Panji. Lalu, Ganyu dan Panji akan mengeluarkan serangan anak panah kedepan hingga Aether mundur setelah membunuh musuh dengan pedangnya. sang musuh keluar dari jebakkan Panji, Aether terkejut melihatnya, perlawanan yang dia hadapi adalah Lumine saat kabut hitamnya mulai menipis. Panji melihatnya dengan serius, lalu Paimon terkejut dan sedih melihatnya dan berkata,"Lumine?",ucapnya dengan nada sedih melihat dia berpihak musuh.

"iya, dia terkena hipnotis, eskrim terbang",ujar Panji yang melihat dari matanya bukan ruhnya Lumine melainkan musuh dengan berbentuk ruh jahat

"hah, dia berpihak kepada aku, kalian terkejut melihat dia, temanmu ini akan melawan sesama temannya sendiri. Oh, ini sangat bagus untukku",ujar sang musuh yang senang melihat mereka marah lalu, Aether yang siap dengan pedangnya untuk menyerang musuh dibelakang Lumine, namun Lumine menahan serangan tersebut hingga Paimon berkata dengan kata untuknya agar sadar diri,"Lumine! Ini kami, teman kami!",ucapnya sambil melihat dia sadar namun, kesadaran tersebut dihantui oleh sang ruh jahat, sehingga ruh jahat mampu mengendalikan tubuh Lumine dan melanjutkan untuk bertarung hingga mengeluarkan elemen Animo olehnya. Aether terkejut melihat kekuatan yang dimiliki Lumine dengan mengeluarkan kekuatan tersebut hingga Panji dan lainnya terkejut karena, anemo didalam tubuh Lumine akan siap dikeluarkan yang lebih besar sehingga mereka akan sulit untuk melawannya. Panji tidak kenal diam sambil keluar dari pelindung dan berlari ke arah mereka berdua hingga Lumine melihat dari arah samping dan mencoba untuk menghindar namun terlambat dia mengeluarkan serangan jarum es ke arahnya hingga membeku.

Sang bayangan hitam tersebut terkejut dengan serangan Panji dan mencoba untuk menghentikkannya walaupun pelindung milik Panji mulai redup, bahkan dia bersiap mengeluarkan serangannya ke arah Panji. Saat musuh berlari dan ke arah mereka bertiga, Ganyu mengeluarkan Qilin hingga dia terkejut dan merasakan panas serta tidak tahan melihat cahaya tersebut hingga mundur kebelakang sambil bertahan dari serangan Ganyu. Panji melihat jebakkan yang dimilikinya berhasil ditangkap namun, tiba-tiba saja muncul lilitan ular dari bawah sambil mencoba menangkap Aether dan Panji sebagai tumbal selanjutnya hingga Panji mencoba untuk ikatan pedang Aether terlepas ke belakang dan terjatuh, Panji yang akan mengorbankannya serta serangan animo pun mulai berhenti hingga gigitan ular ke arah Panji mulai terasa sakit. Eula dan lainnya terkejut melihat kejadian tersebut, bahkan melihat Lumine menangkapnya dengan memegang kedua pundak Panji sambil berkata dengan ungkapan kesalnya yang mau menangkap Aether gagal hanya menangkap Panji hingga sang musuh yang misterius mengeluarkan kebulan asap hitam hingga mereka tidak bisa menahan kabut tersebut dengan menutup kedua mata atau kedua tangan mereka masing-masing.

Ganyu melihatnya sedikit, menghilang hingga menyuruh mereka membuka kedua matanya dan terkejut melihat mereka termasuk Panji menghilang karena ditangkap oleh Lumine yang jahat. Aether merasa kesal dengan tindakkan tersebut dan Paimon berkata,"hah, Lumine",ujarnya lalu, Ganyu berkata lagi,"Panji",ucapnya sambil menangis karena kehilangan Panji

"mereka menghilang... Apakah... mereka akan datang lagi?",ujarnya sambil melihat Eula yang sedang menahan emosi karena, kehilangan Panji sebagai kunci penyerangan musuh tapi, dia ditangkap oleh Lumine yang jahat serta tidak mengeluarkan kata-kata lagi dimulutnya tentang pergerakkan musuh namun, dia mengeluarkan satu kata saja,"tidak"

"jadi, mereka tidak akan datang kesini lagi..... Eula?",ujar Aether yang terkejut mendengar satu kata tersebut, namun Eula merasa sedih dan sudah merasakkannya di dalam hutan tersebut sambil berkata,"mereka tidak akan kembali lagi ketempat ini, semuanya. Mudah-mudahan dia akan kembali dan mungkin..... dia membawa Lumine pulang ketempat ini, semuanya",ujarnya sambil kembali ke rumah Panji tanpa Panji yang sedang terjebak di dunia lain.

***