webnovel

GENSHIN IMPACT: SENJA DI JEMBATAN KOTA MALAM

Panji purnama saputra tersesat di dunia fantasi dengan lemari ajaib. ketia sampai di tempat-tempat yang indah dan penuh misterius membuatnya gemetar, tak hanya itu dirinya menemui sesosok perempuan yang cantik bertanduk bernama Ganyu namun, saat memegang tanduknya merasakan elemen cryo di tubuhnya sampai memilikinya. dengan penuh latihan bersama Ganyu, kekuatan Panji semakin meningkat sampai dirinya menghadapi dua musuh yang misterius Ren Jianying dan Yin Sihanou yang ingin menguasai daerah Liyue. Senja di Jembatan kota malam merupakan kota kecil diLiyue dan indah penuh keindahan serta langit-langit terang benderang sampai penuh misteri untuk dipecahkan. Di kemudian hari dirinya harus pergi meninggalkan Ganyu dan Keqing, kemanakah Panji pergi Setelah meninggalkan rumah dan Liyue?

Gugi_Ihsan · วิดีโอเกม
เรตติ้งไม่พอ
49 Chs

30. MUSUH LAMA YANG TERLUPAKAN

Di dalam mimpi, dengan gelap gulitanya dunia lain yang membuat suasananya mendingin tanpa seorang pun di tempat tersebut hingga Panji berjalan kedepan dan tak lama kemudian, didepan mata muncul suara yang berbisik bahkan, pergerakkan badannya bergoyang ke arah kanan maupun ke kiri. Panji merasa gugup ditempat sendirian sambil jalan ke depan dan tak lama kemudian, muncul makhluk ular yang sama dengan yang tadi dimana Panji melihatnya. Lalu, kepala sang ular mulai mendekatinya membuat Panji semakin takut dengan ular sambil kabur dan menjauh darinya bahkan, muncul cahaya putih didepan matanya sehingga ular putih mulai takut akan serangnya cahaya putih yang mengkilap.

"cahaya ini... mengkilap membuatku tidak bisa melihat apa-apa",ujar Panji yang sedang berjalan kaki ke arah depan hingga sang ular tidak mengejar dia karena bilas cahaya yang sulit mencari Panji dimana pun berada sambil mengeluarkan serangan beberapa jarum es hingga berhasil membekukkan sang ular. Panji mencoba mengeluarkan serangan satu anak panah lagi ke arah depan hingga berhasil dilumpuhkan dan seluruh tubuh ular putih terpecah belah seperti kaca yang jatuh menjadi bening-bening kecil kaca yang berceceran ditanah.

"dia sudah mati, walaupun aku memang gugup untuk melawan sang ular. Aku memang penakut ular dari waktu kecil",ucap Panji yang sedang melihat ular putih yang mati dan menghilang begitu saja

Panji pun membuang nafas dari lubang hidung hingga pergi kesuatu tempat, lalu cahaya mulai menghapuskan tempat kegelapan tersebut lalu, Panji kebingungan untuk mencari jalan keluar dari tempat tanpa seseorang yang ada disetiap sampingnya. lalu, didepannya muncul Guizhong yang membuat Panji terkejut melihat dia namun, Guizhong berkata,"kau telah mengalahkan rasa takutmu anak muda, suatu saat nanti kau akan bersama mereka berdua untuk menumbangkan sang ular tadi, anak muda",ucap Guizhong yang tersenyum kearah Panji yang membuat Panji kebingungan dan berkata dalam satu kata,"baik". Guizhong menghilang setelah mendengar ucapan satu kata tersebut lalu, Panji akan pergi kebelakang dan berada di dunianya sambil terbangun dari tempat tidur sambil melihat Keqing tertidur bahkan, Panji melihat dia sedang tidur dengan suara dengkur yang manis baginya hingga Panji berkata,"dia tidur nyenyak rupanya pasti akan bangun beberapa menit lagi",ucap Panji yang tersenyum lalu saat Panji keluar dari tempat tidur, Keqing terbangun sambil menatap Panji dan berkata,"eeh, kau sudah bangun ya?",ucapnya sambil mengusap kedua matanya ke arah Panji walaupun Panji langsung pergi ke suatu tempat, ruang makan untuk makan.

Setelah sampai di ruang makan, melihat Qiqi yang makan sesuatu di dalam mangkuknya bersamaan dengan Hu Tao yang melihat makan krenyes bahkan, Panji melihat rauk muka Xiangling dengan senang melihat dirinya sudah bangun. Lalu, Hu Tao berkata kepada Panji,"eh tumben kau tidur bersama Keqing",ucapnya

"emangnya kenapa?",ujar Panji mendengar ucapan Hu Tao beralasan tidur dengan Keqing dikamarnya

"yaaah, tidak apa-apa deh. Kenapa nggak sama aku saja sih?",ucap Hu Tao dengan sedikit marah dan senyuman yang tajam ke arah Panji

"hmmm, aku tau",ucap Panji yang mengetahui sikap Hu Tao yang mencoba merayu dirinya,"bagaimana..... aku mengajakmu pergi kesuatu tempat nanti?",ucap Panji yang akan pergi bersama Hu Tao

"apa kau yakin? Ganyu pasti cemburu melihatmu nanti, aku akan merangkul tanganmu Panji",ucap Hu Tao kepada Panji bahkan, Panji memerah dan tidak jadi untuk pergi bersamanya,"ooh, kau memang takut cemburu mendengar itukan Panji?",tambahnya dengan senyuman yang tajam ke arah Panji namun, Panji tetap berteguh dan menjawab,"tidak, aku akan bilang dulu sama Kakakku",ujarnya

"aaah, mungkin Ganyu cemburu Panji",ucap Hu Tao sambil melihat Panji pergi dan meninggalkan tempat makan di meja makan karena, lelucon yang dilakukannya terlalu berlebihan hingga Xiangling terkejut melihat Panji pergi kesuatu tempat. Serta tidak pernah menjawab apa-apa darinya, hingga pergi dari ruang makan saja bahkan, Keqing melihat wajah Panji yang kecewa karena lelucon Hu Tao selalu dilebihkan.

"Hu Tao, jangan berbuat seperti itu kepada Panji",ucap Keqing yang selalu membela Panji karena sikapnya yang tidak senang dengan kehadirat Hu Tao dan membuat Hu Tao terkejut melihat amarahnya Keqing tentang Panji

"oh, aku hanya lelucon saja Keqing, nanti juga sadar kembali",ujar Hu Tao dengan sikap santainya sambil pergi meninggalkan meja makan

Begitu dia merasa santai dan pergi, Keqing merasa khawatir dengan sikap Panji yang tidak senang hingga pergi dan tidak mau makan karenanya, Panji melihat pemandangan perum dari atas betapa indahnya dan sejuk di hari libur semester setelah membagikkan rapot membuatnya senang hingga melihat orang-orang sedang berjalan ke suatu tempat dengan mendengar suara mobil dan motor di tempat berlawanan arah. Lalu, saat Panji tidak merasakan sesuatu yang ada dibelakang, Keqing mencoba mendekatinya dari belakang sambil menepuk kedua pundak dan berkata,"sedang apa disini Panji? Sedang marah kepada Hu Tao?",ujar Keqing sambil melihat rauk muka Panji yang senang ke arah dirinya

"tidak",jawabnya,"aku hanya butuh kesegaran saja Kakak",ucap Panji dengan halus sambil melihat ke arah bawah, melihat orang-orang sedang jalan-jalan menuju ketempat sesuatu

"Hmmm, jangan mengingat lagi ya Panji? Dia selalu berbuat tidak enak bagimu kan?",ujar Keqing sambil tersenyum ke arah Panji

"yaaah, itu tadi, terimakasih nasehat Kakak",ucap Panji dengan merasa senang mendengar ucapan Keqing yang selalu memberi nasehat sama seperti Ganyu

"iya sama-sama Panji, tempat ini mulai sejuk Panji",Keqing pergi sambil melihat pemandangan asri perum yang dingin bercampur panas,"Kakak baru tau tempat rumahmu sekarang Panji dan.... Kakak senang bisa menempati kamar tidur di depan kamarmu Panji",tambahnya

"itu kamar kosong, awalnya... tempat itu dijadikan sebagai kamar gudang Kak",ujar Panji kepada Keqing yang sedang melihat pemandangan perum rumah yang lain hingga melihat Keqing pergi kedalam kamar tidurnya

"sepertinya enak sekali ditempatmu Panji, bagaimana..... tempat ini harum kan Panji?",ujar Keqing hingga tidur di atas kasur yang empuk dengan menggunakan wewangian kamar dari Liyue

"Kakak.... pakai.... pewangi itu.....?",ujar Panji dengan beberapa kata yang potong dan merasakan wewangian milik Keqing dikamarnya

"iya, Kakak selalu memakan wangi ini di kamar Kakak enak ya Panji?",ujar Keqing dengan senyum yang lembut kepada Panji yang tampak sama dengan sikapnya Ganyu ke arahnya

"tentu, aku suka wangi Kakak sama seperti wangi Kak Ganyu di kamarku tadi malam",ujarnya,"walaupun beda dengan wangi yang digunakan Kakak Ganyu",tambahnya sambil mendekati Keqing yang ada disampingnya

"Panji, mau ke Liyue tidak?",ucap Keqing kepada Panji

"tidak, aku senang di tempatku",jawab Panji kepada Keqing

"yaaah, kalau kau tidak ikut kesana",ujar Keqing sambil berdiri dan merapihkan rambutnya lewat kaca,"kakak juga disini saja sama kamu, Panji",ujarnya

"bagaimana kita jalan-jalan sama Kakak?",ucap Panji yang selalu mengajak Keqing jalan-jalan

"boleh, tunggu apalagi Panji..... Kakak ingin melihat kotamu seperti apa",ujar Keqing kepada Panji

Mereka akan pergi dan keluar dari kamar tidur Keqing hingga turun kebawah dengan melangkah anak tangganya dan turun sambil keluar rumah bersama Keqing namun, saat Keqing berada di luar melihat Panji yang sedang melihat ke atas, Ganyu yang ingin ikut bersamanya termasuk Keqing yang ada diluar rumah.

"Panji lagi nunggu siapa?",ujar Keqing yang melihat Panji sedang menunggu Ganyu yang akan ikut bersamanya dan dia melihatnya sendiri

"mau ikut keluar kota Keqing?",ucap Ganyu yang ada di samping Panji dan keluar rumah

"iya.... aku sama Panji.... awalnya begitu, kau boleh ikut Ganyu",ujar Keqing yang sedang memakai sepatu dan berangkat bersama mereka

Mereka mulai berangkat, Panji akan mengeluarkan alat teleportasinya dari Teyvat tersebut pergi ke kota Bandung dan Keqing melihat suasana kota tersebut tampak banyak orang-orang yang asyik jalan-jalan sampai melihat alun-alun di suatu tempat. Namun, orang-orang melirik ke arah Keqing dengan pakaian hitam dressingnya yang terkenal hingga mereka memotretnya dengan benar membuat Keqing kebingungan melihat salah satu orang mengenal dirinya dan berkata,"kau.... kostum pakaiannya keren, boleh aku foto Teteh?",ucap sank orang laki-laki tersebut yang ingin berpose dengannya yang membuat Keqing kebingungan bertanya kepada Panji dan Ganyu,"Panji! Ganyu! Siapa dia?",ucapnya

Panji dan Ganyu melihat Keqing yang sedang berpose dengan orang-orang yang dianggap sebagai kostum cosplay dan berkata,"tidak apa-apa Kak, mungkin dia suka pakaian Kakak dan bepose dengan dia Kak",jawab Panji sambil mendekati laki-laki tersebut

Akhirnya Panji dan Ganyu akan menemani Keqing yang tidak sahabat dengan orang-orang Bandung dan Panji akan menemani sorang laki-laki yang merupakan seorang fotografi cosplay hingga dia melihat wajah Ganyu yang merupakan sama dianggap cosplay. Lalu, laki-laki tersebut akan mengajak mereka bertiga untuk berpose di taman alun-alun hingga menunjukkan gayanya yang khas dan sesuai dengan arahan sang fotografi, namun cuaca mulai berubah walaupun mereka tetap eksis berfoto membuat Keqing merasa senang dengan gayanya, tiba-tiba muncul sang ular putih yang mendekat di kota bahkan, mereka merasakan lini di taman alun-alun tersebut membuat mereka bertiga termasuk sang fotografi mencoba mencari tempat yang aman dari lini di kotanya. Bahkan, mereka melihat ular besar berwarna putih muncul seketika hingga melakukan serangan jarum tampak seperti biasanya, Keqing mulai maju kedepan dan mengeluarkan serangan electro ke arah kepala ular putih yang mencoba mengeluarkan serangan sinaran cahaya emas yang dapat menghancurkan jalan raya maupun kendaraan lainnya ditempat umum. Keqing telah berhasil membunuh kepala seekor ular tersebut, namun di belakang sang pemotret, muncul bayangan misterius dan ditangkap olehnya hingga orang tersebut tidak bisa berteriak sambil melihat kemunculan musuh yang misterius.

Panji dan Ganyu melihat warga yang panik hingga mundur karena, ular putih lalu Panji pergi kebelakang untuk menyelamatkan warga Bandung dan lainnya, bahkan dia melirik kebelakang hingga mengeluarkan satu anak panah ke arah dua ular putih hingga ular tersebut terjebak di bekukan es.

"ular ini..... sama seperti kemarin, dari mana ular ini datang ke tempat ini?"ucap Panji yang mencoba mendekati dua ular tersebut

Begitu Panji berjalan dan melihat lambang sang ular putih yang sama dengan kemarin, hingga dua ular musuh mati karena bekukkan es membuat Panji memahaminya walaupun sering muncul dari suatu tempat yang tidak diketahui oleh orang lain maupun dirinya. Panji pergi berlari kedepan dan tak lama kemudian, melihat Ganyu dan Keqing sedang menghajar ular yang sangat besar dibandingkan dengan ular sebelumnya. Namun, Panji melihat ke atas awan dengan awan gelap gulita tanda bukan hujan melainkan hal lainnya dengan prakiraan cuaca buruk atau sebagainya. Panji akan melawan sang ular besar yang misterius tersebut yang mencoba menyerang mereka berdua, kemudian mengeluarkan satu anak panah kedepan dengan ujungnya bercahaya biru es dan melepaskan satu anak panah kedepan hingga sang ular mulai terjebak di bekukkan es. Ganyu dan Keqing melihat kejadian tersebut, sambil menghajar ular yang sangat besar berwarna putih bermata merah tajam yang siap untuk mengeluarkan serangan mengerikan ke arah mereka berdua yang sedang menghajar dirinya. Panji tidak akan diam saja, lalu bersiap mengeluarkan satu anak panah lagi dan berhasil menggagalkan serangan sang ular tersebut yang mencoba menghipnotis mereka. Namun, beberapa menit kemudian,

"baguslah, kita hampir mengenai hipnotis sang ular itu",ucap Keqing yang merasa aman dari serangan hipnotis ular putih

"emangnya, dia siapa Kak? Perampok juga Kak?",ujar Panji dan mendekati Keqing

"tidak",jawab Keqing dengan satu kata,"dia adalah musuh lama Paman Zhongli Panji dan.... pacarnya",ucap Keqing dengan nada besar menjadi kecil di akhir kata

"musuh lama Paman Zhongli",ucap Panji dengan nada kebingungan hingga melirik kebelakang beberapa warga terkena bencana serangan ular besar sambil melihat beberapa ambulan yang sedang menyelamatkan warga Bandung hingga para turis lainnya dan berkata lagi,"sebaiknya..... kita pergi dulu dari sini Kakak Keqing",ucap Panji sambil mengajak Keqing pulang ke rumah

Begitu mereka pulang kerumah setelah bertarung melawan ular putih, tiba-tiba saja Zhongli tiba di depan mata Panji dengan rauk mka serius hingga berkata,"tempatmu sedang berbahaya Panji. kau melihatnya tidak?",ucapnya dengan melihat kondisi kota Bandung yang sudah tidak baik akibat musuh yang misterius

"iya..... aku melihat ular itu",jawab Panji kepada Zhongli hingga menatapnya dengan tajam

"kau harus berhati-hati, dengan cuaca seperti itu",ujar Zhongli sambil menunjukkan cuaca yang sangat gelap didepan matanya

"Hmmm, sekarang..... mulai terang Paman",ujar Panji yang melihat cuaca di langit biru

"iya, kau dan Ganyu hingga Keqing..... dapat mengalahkannya dengan mudah, tapi kau harus berhati-hati dengan kedatangan musuh di tempat ini Panji",ucap Zhongli kepada Panji

"berhati-hati apanya Zhongli",Ganyu mendengar ucapan Zhongli kepada Panji yang memberi tau tentang musuh tersebut

"dia kembali lagi Ganyu",jawab Zhongli kepada Ganyu

"ular putih raksasa?",ucap Keqing yang datang kemari kelantai atas,"dia siapa, Zhongli? Bagaimana dia bisa hadir ditempat ini?",ujarnya

"kau lupa dengan dia.... sebelum kematian dewa Guizhong, aku dan dia..... bertarung dengan sang ular di dalam hutan. Lalu, aku dan Guizhong melihat bayangan yang misterius. Dia seorang laki-laki dari zaman kuno yang masih hidup, Keqing",jawab Zhongli yang mencoba mengingat kembali di masa tersebut saat bertempur melawan pasukan bayangan dimasa lalu

Zhongli menceritakan semuanya tentang musuh tersebut dimasa lalu, bersama Guizhong yang berada disampingnya bahkan, Panji mendengarnya serta memahami cerita darinya hingga Zhongli berhenti dalam bercerita kepada Panji dan Keqing yang selalu akan ingat kembali. Panji mengerti tentang cerita dari Zhongli saat melawan musuh bayangan hitam dengan seorang laki-laki yang memiliki ular putih tersebut namun, Panji bertanya kepada Zhongli yang sedang berpaling setelah melihat kejadian tersebut,"Paman, aku bertanya?",ucap Panji hingga berhadapan dengan tatap muka Zhongli dengan santai,"iya? Boleh Panji",ujarnya dengan nada laki-laki yang halus.

"apakah... dia terkenal dalam merampok... atau..... dia adalah dari organisasi dengan tujuan yang lain, seperti..... kejadian satu bulan kemarin Paman?",ujar Panji yang ingin tau tentang persamaan dengan musuh bulan kemarin

"tidak, tapi..... awalnya dia masuk ketempat sarang organisasi itu Panji, tapi..... menurutku dia tidak berpihak kepada yang lain karena, dia mampu membantai semua musuh yang sama dengan dirinya selain menyerang Liyue dan tempat lainnya",jawab Zhongli yang membuat Panji berfikir namun, Keqing akan menjelaskannya dengan kesimpulan kepada Panji yang berfikir tentang omongan Zhongli.

Siangnya, di buku sale, dimana Panji mencari buku penting tentang sejarah Dunia Baru yang membuat Panji terkejut dengan buku semahal dan sebagus isi dibalik buku tersebut, lalu begitu dibeli dan membacanya di dalam kantor kerja Ganyu, Panji dengan serius untuk membaca buku tersebut. Ganyu dan Keqing datang sambil melihat Panji yang sedang asyik membaca buku tentang sejarah pembentukkan dunia baru hingga Keqing terkejut melihatnya dan berkata,"baca buku apa itu Panji?",ujar Keqing dan membuat Ganyu tersenyum melihat dirinya sedang membaca buku.

"baca buku tentang terbentuknya dunia baru dinegeri Kakak",ujar Panji sambil melanjutkan membaca bukunya namun, Mereka berada di setiap samping walaupun Panji sedang membaca lewat terjemahan. Lalu, Panji mengerti dan tiba-tiba saja, Keqing mengambil bukunya dan membacanya,"buku ini..... mahal sekali, kau membelinya?",ujarnya yang terkejut melihat buku tersebut yang dibeli Panji

"iya Kak, aku membaca buku dari tadi dan membeli di tempat depan kantor Kakak kerja",ujar Panji kepada Keqing yang sedang membuka halaman buku yang dibeli Panji

"buku ini..... mahal sekali Panji",ucap Keqing dan tiba-tiba saja, dia menemukan sebuah halaman berupa musuh yang dikatakan Zhongli yang membuatnya terkejut sambil memberi tau kepada Panji dan Ganyu di meja kerjanya,"Panji! Ganyu! Aku menemukan sesuatu dihalaman ini",ucapnya

Panji melihat sebuah gambar seorang laki-laki dengan bayangan hitam yang diselimuti ular putih dengan mata merah yang tajam ke arah dirinya, lalu Keqing berkesimpulan dengan hal tersebut sambil berkata kepada Panji,".... buku ini mahal sekali Panji, tapi penting bagiku dan Panji maupun Ganyu.... iya kan?",ujarnya

"i i i iya.....",jawab Ganyu dengan ragu

"Huh, padahal..... kita mau jalan-jalan kesuatu tempat Kak tapi, dikota benar-benar hancur akibat ulah musuh yang ada didalam buku itu",ujar Panji dengan sedih hingga merasakan tangan lembutnya Ganyu yang sedang menggaruk kepala Panji sambil berkata,"sudahlah, yang penting kita selamat dari musuh Panji. Mungkin kapan-kapan,kita akan keluar keliling kota lagi Panji",ujarnya sambil tersenyum ke arah Panji

"iya terimakasih Kak, aku senang mendengar itu",ujarnya

Keqing pun sudah puas dengan isi buku yang ada di dalamnya sambil menyimpan di atas meja kantor kerja Ganyu, lalu Panji melihatnya dan tidak pernah mengambil buku tersebut sambil melihat Keqing pergi. Panji mengikutinya dari belakang walaupun Ganyu membolehkan Panji menemani Keqing disuatu tempat sambil menyusul dari belakang, menjelang siang sudah tidak terasa bagi Panji untuk berpindah tempat bersama Ganyu dan Keqing yang sedang melanjutkan untuk membacanya karena, Panji menunggu giliran untuk membacanya walaupun dihatinya tidak mau membacanya.

"nah ini Panji",ucap Keqing yang mencoba mengembalikan buku tersebut ketangan Panji namun, Panji menyimpannya di atas mejanya dan malas untuk dibaca membuat Ganyu terkejut melihatnya,"Panji nggak mau baca ya?",ujarnya dengan nada lemah lembut

"iya, aku hanya sedikit saja karena Kak Keqing yang membacanya sangat banyak dibandingkan aku",ucap Panji dengan sedikit kesal dengan kelakuan Keqing

Keqing mendengar hal tersebut dan berkata kepadanya,"Hmmm maaf ya Panji, Kakak tidak sengaja mengambil bukumu yang mahal, tapi Kakak yang akan menjelaskannya ya",ujarnya

"iya boleh, tapi jangan sekarang Kak. Kita harus pergi ke kota untuk melihat keadaan disana yang sedang kacau",ucap Panji dengan nada tidak menyenangkan untuk pergi ke kota Bandung yang sedang kacau balau

Saat sampai di kota Bandung, mereka melihat puing-puing bangunan dan kendaraan menjadi besi rongsokkan yang sudah tidak bisa digunakan lagi bahkan, Panji, Ganyu, dan Keqing melewati benda-benda yang ada di sekitar mereka. Bahkan, orang-orang sedang sakit akibat reruntuhan bangunan hingga Panji akan mencoba untuk membantunya untuk mengangkat tembok yang runtuh karena serangan ular maupun seorang laki-laki yang misterius. Dengan mencoba melewati reruntuhan bangunan, bahkan melewati mobil yang berserakkan dimana-mana. Kemudian, mendengar suara tembakkan peluru di depannya membuat Keqing serius sambil berkata kepada Ganyu dan Panji,"Panji! Ganyu! ada sesuatu yang tidak beres didepan sana!",ucap Keqing yang berbisik sambil maju dan mencoba untuk melihat kedepan hingga melihat Polri mencoba membunuh semua ular putih yang ada didepannya bahkan, melihat pasukan Polisi sedang membunuh sesama polisi yang dihipnotis oleh seorang laki-laki bayangan hitam yang tak terlihat.

Panji melihatnya dengan jelas dan berada di atas kepala sang ular besar, bahkan Ganyu dan Keqing mulai beraksi namun Panji berkata kepada mereka,"Kak Ganyu! Kak Keqing! hati-hati",ucap Panji yang mencoba memberi tau tentang ular yang sangat besar bahkan, menunggangi seorang laki-laki bayangan hitam misterius. Ganyu mengeluarkan tiga anak panah sekaligus hingga mengeluarkan Qilin dan semua musuh mulai mengenai serangan tumpahan batu es yang sangat besar. Kemudian, Keqing muncul seketika sambil membunuh beberapa ular putih yang mencoba mengendalikan hipnotis sang polisi dan berhasil membunuhnya dengan cepat, bahkan semua anggota Polri mulai menyadarinya yang dilawan adalah teman sendiri sambil membelok ke arah musuh membuat sang bayangan hitam akan mencoba mengeluarkan asap hitam dari udara namun, Panji tidak kenal diam dan mencoba menggagalkan dalam serangan tersebut dengan bunga teratai hingga Ganyu akan mengeluarkan Qilin sehingga semua ular pun tidak bisa fokus untuk mengeluarkan serangan jarum dari mulutnya ke arah mereka.

Panji berlari sambil siaga hingga mengeluarkan serangan satu anak panah kedepan, lalu berhasil membekukkan mereka hingga Panji akan mengeluarkan tiga anak panah lagi dan semua ular pun mulai terjebak didalamnya sehingga bayangan laki-laki misterius sangat kesal dengan mereka sambil turun kebawah dan mencoba mengeluarkan ilmu hitam berlemen bayangan hitamnya ke arah mereka sambil berkata,"awas kalian..... tempat ini jadi milikku wahai para anggota Liyue!", ucap sang laki-laki misterius sambil mengeluarkan bola besar dari udara untuk bersiap menghantam bumi dengan keras membuat Keqing terkejut melihatnya dan berkata,"ini..... kekuatan dia yang sesungguhnya.....",ucap Keqing yang menggeleng kepalanya namun, dia mencoba menghantam batu besar tersebut hingga Panji berusaha melindungi para Polri dan lainnya termasuk Keqing yang berada disampingnya.

Saat mereka berada ditempat berlindung milik Panji, tiba-tiba ada serangan Geo dari arah bawah hingga Panji dan lainnya terkejut kemunculan Zhongli yang dapat menangkis serangan batus besar hitam miliknya. hingga Zhongli membawa Xiao dan Ningguan termasuk Lumine, Aether dari samping dengan menggunakan teleportasi serta, Paimon yang dijadikan sebagai pawang mereka. musuh terkejut dan tersenyum ke arahnya sambil berkata,"Hmmm sudah lama tidak jumpa denganmu, Morax Liyue",ujar sang laki-laki tersebut dengan tatapan tajam ke arah Zhongli.

"hentikkan seranganmu, Ren Jianying!!!! Kau sudah tidak punya apa-apa lagi bahkan, kau telah menghancurkan tempat ini",ujar Zhongli kepada Ren Jianying

"Hmmm, ucapanmu sangat halus yang kosong kepadaku, hahahah tidak!!!",ujar Ren Jianying sambil menunjuk ke arah depan dan berkata,"dengar ya Morax! Negeri ini akan dikuasai oleh seseorang!",ucap Ren Jianying kepada Zhongli yang membuatnya terkejut

"apa? Ini..... ini tidak mungkin.....",ujar Zhongli mendengar ucapan Ren Jianying

"iya, aku diperintah oleh seseorang yang membuatmu tegang",ucap Ren Jianying kepada Zhongli dan lainnya

"hey! Kau tidak bisa mendapat tempat ini",ujar Xiao yang membela Zhongli,"dengar ya! Aku tidak akan menyerah untuk menlawanmu Ren Jianying jika kau melawan aku",tambahnya

Ningguan mendengar ucapan Xiao bahkan, Keqing, Ganyu, Lumine, Aether, Zhongli, dan Panji merasa terkejut ucapannya dan berkata,"apa?! Dia..... Dia bisa melawan Ren Jianying?",ucapnya didalam hati

Jen Jianying tersenyum dan tertawa didalam hati sambil berjalan kedepan,"kau hanya bisa berkata kosongmu itu, anak muda Liyue. Sekarang, aku akan menyerang kalian dengan ini!!!",ucap Ren Jianying sambil mengeluarkan beberapa bola hitam terbang ke udara bahkan bersiap untuk menyerang Xiao dimana bola hitam tersebut berputar di sekitar tubuhnya Xiao bahkan, Xiao mencoba menghentikan serangannya dan bola-bola hitam telah berhasil melumpuhkan cakra tubuh miliknya sambil terlempar kebelakang membuat Zhongli dan lainnya kaget melihat aksi dia dan berkata,"apa? Dia menggunakan..... ball black shadow?",ucap didalam hati.

"kenapa? Takut? Hahaha",ujar Ren Jianying kepada Zhongli yang terdiam melihat wajah dia yang senang karena telah membunuh Xiao,"kalau begitu, kalian hadapi pasukanku yang lebih kuat dibandingkan kalian",ujarnya sambil meletakkan telapak tangannya kebawah hingga Panji dan lainnya merasakkan gempa yang sangat besar serta, muncul sosok ular putih yang siap untuk bertarung membuat Panji menahan dari rasa takutnya akan serangan ular sambil mundur kebelakang dan bersama Ganyu di samping kirinya. Paimon melihat semua ular muncul seketika hingga Aether dan Lumine mulai serius

"kita harus menyerang mereka Lumine",ucap Paimon yang melihat semua ular sedang bergerak kedepan

Aether mencoba membunuh semua ular yang berbentuk kurungan hingga mengeluarkan jarum kecil ke arahnya, Lumine dengan Animonya hingga mengeluarkan serangan angin hingga semua ularnya terbang kemana-mana, lalu terjatuh membuat Paimon terkejut sementara Aether mencoba menyambit pedang ke arah sang ular yang mencoba menyerangnya dengan gigitannya hingga gagal karena, pedang yang dimiliki Aether telah mengenai kepala sang ulat. Paimon hanya menonton dan menyemangatkan mereka berdua daripada menyemangatkan Panji dan lainnya yang sedang menyerang musuh dengan mengeluarkan elemen yang mereka punya. Panji dengan anak panahnya telah membekukkan pergerakkan sang ular bersama Ganyu disampingnya yang sedang mengeluarkan anak panah biasa. Kemudian, Aether yang melihatnya pun ikut membantu dengan menyambitnya ke arah musuh dan semua tubuh sang ular putih hancur seketika.

"kau tidak apa-apa kan Panji?",ujar Aether yang melihat Panji sedikit gugup

"iya, aku tidak apa-apa Kak, aku hanya gugup bertarung",jawab Panji dan bersiap mengeluarkan serangan anak panah lagi ke arah depan dan membeku, Bahkan Ganyu pun bersiap melepaskan satu sampai tiga anak panah dalam satu anak panah saja dan berhasil melumpuhkannya, lalu Panji dan Aether pun bersiap melawan musuh selanjutnya tepat didepannya. Dalam satu anak panah ke arah semua ular, hingga membeku membuat Aether muda untuk memecahkan es tersebut bersama dengan tubuh sang ular.

"mereka beku rupanya, oh iya Panji sepertinya..... kau harus menyerang lagi dengan kekuatan bekunya dan aku yang melumpuhkannya",ujar Aether yang mencoba menyambit pedang ke arah depan bahkan, anak panah dari Panji telah membekukkan pergerakkan tersebut dengan anak panah bersama Ganyu.

Aether pun tidak sendirian, bersama Keqing yang ada disampingnya yang mengeluarkan elektro hingga semua ular terkena serangan dia maupun Aether, lalu Ganyu dan Panji mencoba mengeluarkan serangan bunga teratai bersamaan dengan Ganyu yang mengeluarkan bola Qilin hingga mengeluarkan serangan batu es berukuran besar bersamaan dengan butiran hujan jarum es ke arah musuh yang sedang membeku. Aether, Lumine, dan Paimon terkejut dengan kekuatan yang dimiliki Panji hingga Paimon berkata,"kekuatan Panji hampir sama dengan Ganyu rupanya, apakah dia berlatih dengannya ya?",ucap Paimon dengan nada bingung

"tidak, kekuatan Panji sangat besar dibandingkan dengan Ganyu Paimon",jawab Lumine melihat kekuatan Qilin miliknya telah lenyap dibandingkan bunga teratai milik Panji yang berusaha membekukkan musuh

"tunggu apalagi",ujar Aether melihat semua musuh terkena serangan jebakkan es milik Panji,"kita harus menyerangnya walaupun dia sedang membekku",tambahnya sambil menyambit musuh bersama Keqing dengan lincahnya dalam bertarung

Panji dan Ganyu melihat kekuatan yang dimiliki Keqing, Aether, dan Lumine yang sedang memegang pedang dan menyambitnya, tiba-tiba disampingnya melihat Xiao sedang berlari dan menuntut balas atas penyerangannya. Lalu, Panji mendekatinya dan berkata,"Kak Xiao..... tidak apa-apa kan?",ujar Panji yang sedang siaga untuk melepaskan anak panah kedepan.

"aku tidak apa-apa Panji",jawab Xiao sambil melihat Zhongli, Ningguan,dan Ren Jianying bertarung hebat bahkan, polri tidak kenal diam untuk membantunya dengan mengeluarkan beberapa peluru kearahnya kecuali Zhongli dan Ningguan lalu, Panji berkata,"aku yang akan mengeluarkan satu anak panah ke arah dia!",ujar Panji yang siap untuk mengeluarkan anak panahnya namun, Ningguan memberi tau kepada Panji,"Panji jangan! Biar aku dan Zhongli yang menyerang dia, Kalian bertiga harus melumpuhkan lingkaran hitam yang dikeluarkan oleh Ren Jianying",ujar Ningguan kepada mereka

Xiao melihat dua lingkaran didepannya hingga Xiao bersiaga serta, Panji dan Ganyu tidak diam saja mereka akan mengeluarkan satu anak panah hingga berhasil membekukkan tiga lingkaran hitam tepat didepan mata Xiao yang berada di udara dan menyerangnya dengan tombak Anemo. Begitu menggibasnya dengan tombaknya, hingga mengeluarkan jurusnya ke arah musuh dan bola hitam tersebut telah musnah berkeping-keping sehingga Ren Jianying merasakan tubuhnya sakit akibat tiga lingkaran hitamnya hancur. Ningguan dan Zhongli terkejut melihat hal tersebut, lalu Ren Jianying berkata lagi,"aaaah! Siapa yang bernai menghancurkan kekuatan hitamku ini!!!! Hah",ujarnya sambil menatap serius dan mengeluarkan serangan jarum ke arah Ningguan,"rasakkan ini!!!!",tambahnya hingga menyerang Ningguan.

Zhongli terkejut melihat aksi dilakukan Ren Jianying, Ningguan tidak bisa berbuat apa-apa hanya tatapan ke depan melihat beratus jarum kecil didepan matanya hingga Zhongli berusaha melindunginya dengan taktik pelindung miliknya dan berhasil melindungi Ningguan hingga dia sadar,"Ningguan! Kau tidak apa-apa kan?",ujarnya

Ningguan terkejut dengan omongan Zhongli dan membalasnya,"aku tidak apa-apa Zhongli, aku hanya tidak sadar melihat jarum itu"

"sebaiknya, hati-hati..... Dia akan mencoba menghipnotismu dengan muda",ujar Zhongli kepada Ningguan yang sudah sadar karena hipnotis

Ningguan dan Zhongli melihat Ren Jianying sedang melayang ke udara sambil melebarkan kedua tangannya kedepan hingga mengeluarkan bola hitam yang mengerikan lagi dan bersiap untuk menyerang ke arah mereka. Zhongli terkejut melihatnya namun, Ningguan yang akan menyerangnya ke arah musuh hingga mengeluarkan batu besarnya ke arah musuh dari belakang walaupun Ren Jianying tidak melihatnya.

"hah! Hanya segitu ya? Tidak seperti dulu, Morax! Aku yang berkuasa disini!!!",ujar Ren Jianying kepada mereka

"tidak juga",ujar Zhongli hingga melihat cahaya emas yang menembus kegelapan dari Ren Jianying

Ren Jianying melihat kebelakang terdapat persegi kubus yang akan siap menghantam dirinya, hingga mengenainya serta merasakan sakitnya dipunggung, Zhongli mencoba mendekati Ningguan yang berada didepan bersama polri yang melihat Zhongli berlari ke arahnya sambil berkata,"kau tidak apa-apa kan Ningguan?"

"aku tidak apa-apa"jawab Ningguan dan tiba-tiba saja, Ren Jianying bangkit lagi hingga marah ke arah mereka termasuk Zhongli didepannya

"ini belum berakhir",ujarnya sambil membalas serangannya dengan mengeluarkan batu hitam ke arah mereka namun, Zhongli mencoba untuk mengeluarkan perisai pelindung sambil melindungi Ningguan dan lainnya

Serangan bertubi-tubi membuat Zhongli tidak bisa bertahan lagi dari serangan bola meteor hitam ke arahnya hingga Ningguan berusaha untuk membantunya, wajah Ren Jianying merasa bahagia melihat penderitaan mereka akibat dirinya yang telah mengeluarkan serangan ribuan meteor hitam yang membuat Zhongli tidak berdaya untuk melawannya. Namun, dia merasakan sakit akibat sesuatu, ternyata Ren Jianying melihat ribuan batu hitam meteor menghilang serta mereka bertiga telah melumpuhkan tiga buah lingkaran hitam dan dihancurkan oleh Xiao, Panji, dan Ganyu serta Aether dan lainnya pun telah membunuh ular putih membuat Ren merasa kesal dan merasakan sakit karena, kekuatannya menghilang didalam tubuhnya,"kekuatanku... kekuatan..... meteorku....",ujarnya hingga terjatuh kebawah sambil menutup mukanya dengan kedua tangan

"menyerahlah, Ren. Ini sudah berakhir",ucap Xiao yang tampak kesal dengan sikap kesal ke arah Ren Jianying

Ren mencoba membuka mukanya dan berdiri dihadapan mereka dengan memperlihatkan rauk muka marahnya ke arah zhongli yang sedang bangun,"dengar semuanya",ujar Ren sambil menunjuk ke arah mereka dalam satu tangan,"aku.... aku tidak akan berhenti sampai disini, aku belum menyerah anak muda, walaupun aku terluka karena kau",ujar Ren Jianying mennujuk ke arah Xiao dan berkata lagi,"aku akan kembali walaupun sumber daya alam ini, akan menyerapnya sampai titik akarnya dan aku akan menguasai negaramu, Teyvat suatu saat nanti",ujarnya sambil menghilang.

"apakah..... ini berakhir.....?",ucap Panji yang terkejut melihat Ren Jianying menghilang

Zhongli pun merasakan sakit pada pundaknya karena, hantaman meteor batu hitam dari dia lebih besar dibandingkan dengan batu Geo yang dimiliki oleh Zhongli hingga Ningguan akan membantunya. Xiao mulai serius dengan omongan Ren Jianying, manusia bayangan hitam serta musuh Liyue beberapa tahun yang lalu dan menjawab kepada Panji,"iya, dia akan datang kesini, Panji"

Panji kaget mendengar jawaban dari Xiao bahkan, Panji melirik ke arah Polri yang sedang mendekati Panji sambil mengajak bicara tentang musuh besarnya di Bandung hingga Panji dan Xiao memberi tahukannya. Setelah itu, mereka pergi dengan cuaca cerah walaupun kondisi kota Bandung hancur oleh serangan ular putih, bahkan Panji melihat kondisi warganya terkena serangan invasi ular putih besar maupun lainnya. Wali Kota Bandung mengucapkan terimakasih walaupun musuh tersebut berhasil melarikan diri.

"terimakasih anak muda dan semuanya..... telah menyelamatkan kota ini",ucap Wali Kota kepada Panji yang membuatnya malu

Sang kepala walikota berjabat tangan dengannya kemudian, kota Bandung sudah pulih kembali berkat teleportasi yang digunakan Panji dan setelah itu, hari sudah sore hari, dirumah Panji, mereka bertemu dengan Hu Tao yang sedang kesal serta, melihat Xiangling yang sedang mencuci sayuran yang berasal dari negeri Liyue. Hu Tao melihat Panji yang membuatnya kesal sambil mencoba mendekatinya lagi dan berkata,"Panji, Kakak.... minta maaf kejadian tadi pagi",ujar Hu Tao dengan sedih karena sikapnya yang terlalu berlebihan kepada Panji

"iya tidak apa-apa Kak Hu Tao",ujar Panji dengan senang mendengar ucapan Hu Tao yang selalu berbuat lelucon berlebihan tentang dirinya

Hu Tao memeluk Panji sebagai permintaan maaf, Panji senang mendengarnya dan membalas peluknya dari Hu Tao bahkan, Keqing melihatnya dan mengetahui tentang sikapnya Hu Tao yang selalu berlebih-lebihkan sikapnya kepada Panji. Panji dan Hu Tao pun melepaskan pelukkannya dan dia tersenyum tajam yang lelucon kepada Panji dan berkata,"mau main lagi Panji?",ucap Hu Tao kepada Panji

"main apa ya?",ujar Panji dengan nada bingung samba melihat lengan Hu Tao memegangnya untuk bermain

"ayuk, ikut sama Aku kesuatu tempat",ujarnya

Hu Tao dan Panji pergi ke Liyue untuk bermain bahkan, Ganyu membolehkannya untuk pergi ketempat tersebut untuk melepaskan rasa kegugupannya melawan ular putih sementara itu, diluar, Zhongli membayangkan musuh tersebut untuk mengingatnya lagi didalam benaknya walaupun lengannya sudah pulih kembali. Ningguan melihat dia dan menemaninya agar tidak kesepian dengannya lalu, Zhongli melihatnya dengan merasa senangnya melihatnya bahkan, Zhongli mengajak bicara dengannya sampai tertawa bersama Ningguan di tempat yang indah di sore hari. Keqing melihat mereka berdua yang sedang asyik berbicara dan tertawa dengannya hingga menemui Ganyu yang berada di ruang makan hingga Keqing pergi ke tempat tersebut. Namun perut pun mulai merasakan lapar baginya sambil pergi dan makan bersamanya, Xiao melihatnya bersama Lumine di sampingnya hingga Aether pun mencoba menemui Keqing untuk bicara. Ganyu melihat mereka sedang berbicara sambil pergi untuk menemui Panji di Liyue, setelah sampai ditempat Liyue, melihat Hu Tao sedang asyik berbicara dengan Panji hingga Ganyu menemuinya dari belakang samping Panji di jembatan.

***