webnovel

GENSHIN IMPACT: SENJA DI JEMBATAN KOTA MALAM

Panji purnama saputra tersesat di dunia fantasi dengan lemari ajaib. ketia sampai di tempat-tempat yang indah dan penuh misterius membuatnya gemetar, tak hanya itu dirinya menemui sesosok perempuan yang cantik bertanduk bernama Ganyu namun, saat memegang tanduknya merasakan elemen cryo di tubuhnya sampai memilikinya. dengan penuh latihan bersama Ganyu, kekuatan Panji semakin meningkat sampai dirinya menghadapi dua musuh yang misterius Ren Jianying dan Yin Sihanou yang ingin menguasai daerah Liyue. Senja di Jembatan kota malam merupakan kota kecil diLiyue dan indah penuh keindahan serta langit-langit terang benderang sampai penuh misteri untuk dipecahkan. Di kemudian hari dirinya harus pergi meninggalkan Ganyu dan Keqing, kemanakah Panji pergi Setelah meninggalkan rumah dan Liyue?

Gugi_Ihsan · วิดีโอเกม
เรตติ้งไม่พอ
49 Chs

20. DESA QINCE YANG HAMPIR TIDAK MENJARAH

Setelah memeriksa tentang peta, akhirnya mereka mengetahui pergerakkan musuh yang akan siap menyerang di sekitar negeri Liyue bahkan, mereka akan pergi kesuatu tempat, desa Qince yang merupakan tempat penyerangan musuh paling pertama membuat Panji dan lainnya mencoba untuk bergerak ke daerah tersebut. Namun, saat sampai di daerah desa Qince mereka tidak melihat warga maupun penduduk yang sedang panik membuat Panji kebingungan hingga pergi untuk diperiksa bersama pasukan.

"katanya ada musuh yang mencoba menyerang desa Qince",ujar Keqing yang sedang sebal hingga pergi bersama Panji dan Ganyu untuk memeriksa Desa Qince di bagian barat laut

"padahal..... menurut peta yang sudah ditentukkan akan menyerang desa ini kan Panji?",ujar Paimon yang sedang kebingungan dan heran karena, musuh tidak muncul di sekitar Desa Qince

"mungkin, peta itu.... tidak tepat untuk menyerang sekarang, Paimon",ujar Lumine kepada Paimon

"berarti..... mereka terlambat untuk menyerang desa ini",jawab Aether

"baiklah sepertinya Desa Qince sudah aman-aman saja dari serangan musuh",ujar Panji yang sudah memeriksa sekitaran desa Qince dengan cepat bersama Ganyu dan Keqing

"haaah, kita sudah mencari mereka padahal..... mereka tidak muncul sama sekali kawan-kawan",ucap Keqing dengan mengeluarkan nafas

"tidak apa-apa, yang penting tempat ini aman dari serangan itu",ujar Panji yang menasehati Keqing

"coba, kita akan periksa lagi. kemungkinan mereka pasti akan muncul lagi",ujar Paimon dengan cemberut kepada Panji hingga berpaling kebelakang

"Paimon..... jangan begitu kepada Kami! Kami juga sudah berusaha untuk mencari keberadaan musuh. Kita sudah berusaha mencari musuh",ujar Panji sambil menemui Paimon dan memegang tangan kirinya

"hey lepaskan!"ujar Paimon yang sedang sebal dengan teka-teki tersebut

"tunggu dulu! Mungkin... musuh akan datang kembali besok Paimon, sebaiknya kita periksa lagi peta itu dan pasti ada petunjuk lagi",ujar Panji hingga melepaskan tangan Paimon bahkan, berpaling dan menatap serius

"apa kau yakin Panji?",ujar pertanyaan Paimon kepada Panji

"iya, aku yakin, kemungkinan mereka mengubah taktik, Paimon percayalah denganku",jawab Panji sambil melirik ke arah Ganyu dan lainnya,"benarkan semuanya?",tambahnya

"yaaah, menurutku benar perkataanmu. Mungkin kita harus memeriksa peta itu lagi, Paimon",ujar Aether kepada Paimon

"aaah, ini sangat serius bagiku",ujar Paimon dengan sedikit sebal

"tentu, ayo kita kembali lagi ke kantor",ucap Panji sambil mengeluarkan teleportasi dan mengaktifkannya untuk pergi ke kantor kerja Ganyu

Begitu mereka pergi ke kantor kerja Ganyu, mereka membuka peta lagi hingga melihat titik hitam dipetanya dan menghilang, lalu muncul lagi di sekitar negeri Liyue bahkan, mereka akan pergi kesuatu tempat dimana mereka akan pergi. mereka bergerak cepat dengan alat teleportasi, hingga sampai di tempat yang luas dan berbukit, bahkan dekat dengan luar kota Liyue, mereka di bawah samping bukit dan tiba-tiba saja muncul dua sampai empat hewan hitam dengan ukuran medium serta mirip dengan serigala. Panji melihatnya sambil mencoba untuk memanah mereka bersama Ganyu hingga membeku, Keqing bersama Aether, Paimon, dan Lumine mencoba untuk bertarung melawan mereka hingga mengenai mereka, namun mereka sangat lincah untuk menghindar dari serangan pedang. Panji mencoba mengeluarkan satu anak panah dan mengenai serangan es hingga membuat musuh mati akibat bekukkan keras didalam tubuhnya hingga satu hewan buas serigala hitam dengan mata tajamnya melihat Panji sedang bergerak ke arah samping dengan lincah hingga mencoba untuk mengejarnya. Ganyu melihat serigala yang mencoba menerkam Panji ke arah samping hingga mengeluarkan satu anak panah saja hingga membeku, Paimon melihatnya sambil menyuruh Aether menghancurkan makhluk tersebut yang sedang terjebak dibekukkan es.

Setelah membunuh makhluk tersebut, tiba-tiba saja muncul serangan anak panah yang berasal dari serangan crossbow yang dilakukan oleh musuh, dua sampai tiga orang mencoba bergerak hingga mengeluarkan busur panah ke arah mereka hingga Keqing, Lumine, dan Aether berusaha menghindar bahkan, mereka melihat Panji mencoba menyerang mereka dengan serangan tiga anak panah dan semua musuh mulai membeku membuat Keqing pergi untuk membunuh mereka dengan cepat bersama Lumine dan Aether dengan mengeluarkan jurus barunya, Palm Vortex hingga dua musuh tewas, namun Keqing mencoba mengeluarkan Stellar restoration ke arah para perampok yang terjebak didalam beku es hingga mati. Keqing telah membunuhnya membuat Paimon merasa senang melihat kerja keras mereka.

"bagus Panji! Keqing! dan traveler, kalian sudah membunuh mereka",ucap Paimon dengan senang

"ini belum beres semuanya pasti, mereka akan muncul lagi untuk perlawanan lebih besar dibandingkan dengan ini",ujar Panji dengan tatapan serius

"maksudmu apa Panji?",ujar Lumine mendengar perkataan Panji dengan serius

"iya, pasti.... mereka akan datang lagi untuk menyerang kita bahkan, mereka akan menghancurkan kota Liyue dengan kekuatan hitam itu",Panji dengan serius sambil melihat melihat musuh yang sudah mati, menghilang begitu saja

"menghilang? bagaimana bisa?",ucap Paimon

"iya, mereka akan mencoba menyerang lagi dengan kekuatan black shadownya. Ini sangat misterius Paimon",ujar Panji yang telah melihat musuh tewas menghilang hingga menghadap Paimon

"wow, kau... serius sekali Panji, aku belum pernah melihat kau seperti itu",ujar Paimon dengan heran sikap Panji

"ternyata mereka menggunakan alat itu, teleportasi bahkan..... musuh mulai muncul secara tiba-tiba bahkan..... kenapa mereka bisa datang kesini untuk melumpuhkan tempat ini. ini pasti ada hubungannya dengan alat itu, tapi sudah musnah dan..... masih ada alat teleportasi punyaku",ujar Panji didalam hati

"jadi, apa yang kita lakukan sekarang, Panji?",ujar Keqing kepada Panji yang sedang berfikir

"sebaiknya, buka peta yang tadi, Panji kau bawa peta itu",ujar Paimon melihat Panji membuka peta besarnya

"iya, mereka tidak akan kembali ke tempat ini lagi dan tidak menyerang desa Qince",jawab Panji yang sudah melihat titik hitam di dalam peta tersebut

"jadi.... tugas ini belum selesaikah Panji?",ucap Aether kepada Panji yang mencoba menutup peta tersebut

"tentu, tapi kemungkinan besar, ada makhluk lain yang akan menyerang ke arah kita. kemungkinan besar, mereka akan datang pada pagi maupun sore hari menuju malam hari, sehingga mereka sanggup menyerang daerah ini semuanya, kita harus berhati-hati lagi",ujar Panji yang sudah tau pergerakkan musuh untuk esoknya

"baiklah, tugas ini selesai bagi kita bukan? Tapi, memang ada serangan mendadak yang misterius di sekitar sini",ujar Keqing yang mengetahui pergerakkan musuh nanti

"iya benar, Panji, sebaiknya kita kerahkan penjaga pasti, mereka akan muncul lagi dengan jumlah yang banyak ataupun mereka bisa muncul kapan saja dan dimana saja",ucap Keqing kepada Panji dengan serius

"boleh tapi, kita harus mengatur dalam patroli dengan jumlah yang sesuai dengan jumlah pasukan yang dimiliki di daerah Liyue",jawab Panji sambil melihat kondisi daerah sekiat Liyue

"baiklah, aku bersama Ganyu untuk memberi tau tentang pergerakkan mereka dalam patroli di malam hari sampai seterusnya, Panji",ujar Keqing kepada Panji hingga pergi bersama-sama

"oke, sekarang kita bisa pergi tapi, kami siap untuk membantu kalian bertiga",ujar Paimon kepada Panji hingga meninggalkan bukit

Mereka akan memanggil pasukan untuk menjaga dari serangan musuh yang terlihat, Panji melihat mereka dengan jumlah yang sangat besar kemudian, membagikkannya kedalam kelompok kecil untuk menjaga dari serangan black shadow. Setelah memberi tau dari Panji dan Keqing, akhirnya mereka bertugas patroli semalaman hingga Panji mengantuk serta tugas tersebut ditangan Keqing, Ganyu melihat Panji meninggalkan dari tugas karena kecapean bahkan tidak kuat untuk bertugas malaman. Panji pergi ke dalam lemari sampai di kamar tidur Panji yang sudah larut malam. Ganyu melihat Panji tidur namun, tidak bisa tidur karena, kepikiran sesuatu yang mengerikan, kemudian Ganyu menemani Panji saat menjelang malam.

"kau tidak bisa tidur Panji?",ucap Ganyu melihat Panji yang tidak tertutup mata

"iya Kak, boleh Kakak tidur sama aku? Aku butuh ketenangan",ujar Panji dengan pelan sambil melihat Ganyu mencoba menemani Panji tidur dari samping kanan

Panji melihat Ganyu sedang menutup mata hingga menggaruk kepala Panji dengan lemah lembut hingga Ganyu ikut tidur disampingnya hingga sampai menjelang paginya, Panji langsung bangun sambil pergi ke kamar mandi sampai makan pagi serta mandi walaupun Panji tidak tau hari ini adalah hari sabtu. hingga memakai seragam sekolah, hingga Panji kebingungan sampai menggantikkan pakaian untuk hari sekarang hingga Ganyu melihat tingkah laku yang sedang kebingungan karena, hari ini sekolah padahal libur. Hingga Panji pun sadar bahwa sekarang hari sabtu yang merupakan hari libur.

"kenapa Panji? mau sekolah?",ujar Ganyu hingga berdiri sambil menutup mulut yang mengual

"duh, dikirain hari senin. ternyata sabtu, duh ingat lupa rupanya",ujar Panji yang sudah teringat tentang hari sekarang

"yuk, kita kesana kalau Panji libur",ujar Ganyu untuk mengajak Panji

"iya, melihat kondisi disana Kak",ujar Panji sambil memakai seragam yang digunakan sebelumnya

Mereka pergi meninggalkan ruangan sambil menemui pasukan patroli di negeri liyue bahkan, mereka melihat para patroli kelelahan setelah melakukan pertahanan dari serangan musuh walaupun tidak ada pergerakkan musuh dimana-mana. Lalu, Panji dan Ganyu melihat beberapa daerah sudah diperiksa, namun Desa Qince belum pernah di periksa hingga pergi untuk diperiksa yang ternyata, Keqing ada di daerah tersebut bahkan, Keqing melihat mereka berdua yang sudah datang membuat Panji kebingungan melihat rauk muka Keqing yang sangat lelah dalam melakukan penyerangan dimalam hari di desa Qince.

"Panji, tolong Kakak..... Kakak tidak bisa bertahan untuk menahan desa ini Panji",ujar Keqing dengan nada kecapean

"baiklah, aku sama Panji yang akan menjaga desa Qince ini, Keqing. Terimakasih kau telah melakukan tugas malam bersama mereka",ujar Ganyu kepada Keqing yang kelelahan

"Panji, aku ingin tidur di tempatmu tidak apa-apa kan?",ujar Keqing

"iya tidak apa-apa Kak, silahkan tidur dikamarku",jawab Panji yang melihat Keqing kelelahan hingga pergi meninggalkannya

"baiklah kita akan memeriksa desa ini Kak Ganyu",ujar Panji sambil menghadap Ganyu

"tentu Panji, Kakak masih pugar untuk tugas seperti ini ditempat ini",ucap Ganyu sambil berjalan bersama Panji di sisinya

Mereka menelusuri warga desa Qince yang masih aman dari serangan musuh, Panji melihat beberapa orang atau warga yang sudah bangun dari tempat tidurnya hingga melanjutkan aktivitas luar rumah bahkan, mereka sedang membibit padi sampai memotong padi hingga diolah menjadi padi sambil mengirim ke kota Liyue untuk dijual. Bahkan, dijual ketempat ruko-ruko terdekat dimana para penjaga sedang beristirahat karena tugas berat yang diberikan oleh Panji, Ganyu, dan Keqing. Walaupun ditempat tersebut tidak ada yang mencurigakan, hingga mereka pergi ke arah depan tak lama kemudian mereka menemukan sebuah bekas ledakkan membuat Panji kebingungan saat diperiksa.

"kenapa..... ada ledakkan disini?"ujar Panji sambil memeriksanya

"mungkin ada penyerangan besar Panji. walaupun Keqing tidak bilang kepada kita",jawab Ganyu sambil menyuruh Panji untuk berdiri

"baiklah Kak"jawab Panji sambil melihat Ganyu untuk pergi kesuatu tempat hingga mengikutinya dari belakang

Mereka mencoba untuk pergi ke arah kanan untuk pergi ke bukit Wuwang dan tiba-tiba saja, mereka mendengar suara pertikaian di atas bukit, Panji dan Ganyu melihat ke atas bahkan, melihat dua orang melawan satu orang yang mencoba mengeluarkan anak panah didalam crossbow hingga Panji melihat musuh dari arah kiri secara tiba-tiba mencoba menyerangnya. Panji langsung mundur kebelakang bersama Ganyu, bahkan mereka akan menyerang mereka dimana jumlah pasukan mereka sangat banyak sambil menggibas dengan kapak kecil ke arah Panji.

Ganyu mencoba menyerangnya dengan satu anak panah namun, dua anak panah lagi hingga berhasil dilumpuhkan, Panji tetap mengeluarkan satu anak panah hingga menembus kedalam badan musuh bahkan muncul garis jarum besar dan tajam ke arah belakang hingga menusuk musuh yang ada dibelakangnya menjadi bercabang. musuh tidak bisa tahan dari rasa sakitnya dari serangan Panji hingga tewas bahkan, melihat musuh dengan jumlahnya sekitar delapan orang yang siap untuk bergerak maju sambil mengeluarkan anak panah ke arah Panji hingga mengenai lengan kanan Panji. Panji mencoba menahan rasa sakitnya dari penyerangan tersebut, Ganyu tidak kenal diam, dengan mengeluarkan satu anak panah saja telah membeku lima musuh sekaligus. Lalu, disusul sama Panji, mengeluarkan tiga anak panah agar membunuh musuh yang sesuai dengan jumlah musuh yang ditangkap olehnya, hingga berhasil dibunuh serta sisanya terjebak didalam beku es. Ganyu yang akan menyerangnya dengan serangan anak panah tiga kali hingga tewas, namun satu orang lagi berhasil keluar dari jebakkan beku es hingga bersiap untuk membalas ke arah Ganyu dengan kapaknya. Kemudian, Panji yang mencoba membantu Ganyu yang sedang menghindar hingga bersiap melepaskan satu anak panah saja, bisa membunuh satu perampok saja. Lalu, Ganyu melihat dua orang lagi mengeluarkan satu anak panah saja hingga mengeluarkan jurusnya, jurus mutiara yang berbentuk teratai sehingga musuh terhipnotis dengan jurusnya hingga mereka kepusingan. Bahkan, Panji mengeluarkan satu anak panah hingga berhasil membunuh mereka berdua hingga tewas membuat Ganyu merasa lega melihatnya.

"baguslah, mereka sudah mati Kak",ujar Panji yang mencoba mendekati Ganyu

"Panji! Ganyu! syukurlah untung ada kalian berdua di sini",ujar Shenhe yang pergi menemui mereka

"iya sama-sama Kak Shenhe, ngomong-ngomong, mereka datang dari mana dan bagaimana bisa sampai di tempat ini?",ujar Panji bertanya kepada Shenhe dan Chongyun

"mereka datang dari arah sana",menunjuk ke arah depan,"di raw asana Panji, rawa Dihua",jawab Chongyun kepada Panji

"baiklah, kita kesana bersama-sama",ujar Panji hingga pergi

Setelah sampai di rawa Dihua, mereka melihat dua orang yang sedang bertarung yang ternyata Xingqiu yang sedang menggibas pedang dengan cepat ke arah dua perampok hitam yang akan menyerang dengan pedang. Panji melihatnya bahkan, Xingqiu pun mengeluarkan jurus Guhua Sword: Raincutter hingga musuh masih utuh hingga Ganyu yang akan mengeluarkan serangan terhadap mereka berdua dengan anak panahnya dan berhasil dimatikan sambil berlari bersama-sama untuk menemui Xingqiu.

"terimakasih Ganyu, untung ada kau dan kalian",ujar Xingqiu yang kewelahan bertarung melawan musuh

"iya sama-sama,"jawab Ganyu kepada Xingqiu

"oh, dia berada disana, sedang bertarung melawan tiga perampok",ujar Chongyun yang melihat tiga perampok sedang melawan Beidou

"oh iya, kita harus membantunya",ujar Panji sambil pergi untuk membantu Beidou yang sedang dikepung

Panji mengeluarkan satu anak panah ke arah mereka bahkan, mereka terkena serangan anak panah tersebut dan berhasil dilumpuhkan, lalu Chongyun menyelamatkan Beidou yang sedang mundur kebelakang setelah musuh menjadi beku dan tewas seketika. Bahkan, Beidou hanya sedikit saja akibat serangan tusukkan anak panah di bagian lengan kirinya hingga Chongyun menyembuhkannya. Panji melihat musuh mulai terbangun hingga bersiap bertarung lagi melawan mereka bertiga hingga Panji bersiap-siap mengeluarkan tiga anak panah sambil melepaskannya membuat musuh tewas seketika saat Panji telah mengeluarkan tiga anak panah.

Shenhe melihat mereka yang telah menyelamatkan Beidou yang sedang pulih dari serangan mereka, hingga melihat Panji yang sudah berhasil mengalahkan musuh dengan anak panahnya. Panji sudah menyelamatkan Beidou dan Chongyun memberi obat untuknya, lalu Beidou melihat Shenhe yang datang untuk bertemu dengannya.

"mereka datang untuk menyerang desa Qince, semuanya",ujar Beidou yang sudah tau pergerakkan mereka

"apa?! Mereka menginginkan itu?",ujar Panji dengan kaget

"iya, mereka tidak berani untuk menyerang kota Liyue yang jumlah patroli sangat banyak bahkan, di desa Qince itu tujuan perampok mereka untuk melumpuhkannya",ujar Beidou kepada Shenhe dan lainnya

"lalu, apa tujuan mereka untuk menyerang desa Qince?",ujar Shenhe dengan marah mendengar perkataan salah satu perampok tadi

"mereka..... untuk menguasai daerah itu, Shenhe bahkan, mereka akan datang kembali nanti sore ataupun malam",jawab Beidou yang sudah tau ucapan mereka

"ini tidak bisa dibiarkan, desa Qince..... pasti mereka akan menjarah nanti malam",ujar Panji

"jarahan? Mereka ingin menjarah desa itu Panji?",ujar Xingqiu kaget mendengar ucapan Panji

"iya, Panji benar, walaupun kemarin malam mereka tidak datang. nanti malam, mereka akan datang maka dari itu, kita yang akan patroli di tempat itu",ujar Shenhe yang sudah mengetahui pergerakkan mereka

"apakah kita berpatroli lagi Kak?",ucap Panji kepada Shenhe

"iya, kita akan patroli malam nanti, kau sama Ganyu seperti biasa untuk menjaga desa Qince. bahkan, Keqing akan ikut untuk tugas ini",ujar Shenhe yang memberi tugas kepada Panji, Ganyu, dan Keqing

"aku juga mau ikut sama Panji, Shenhe",ujar Xingqiu kepada Shenhe

"tidak, kau tidak boleh ikut bersama mereka. Mereka terlalu kuat untuk melawanmu, Xingqiu",jawab Shenhe kepada Xingqiu

"lalu, bagaimana dengan aku?",ujar Chongyun kepaa Shenhe

"boleh, kau boleh ikut bersama Panji disini untuk patroli",jawab Shenhe

"tapi, kita harus melihat kondisi desa Qince dan membagikan tugas untuk sektor wilayah sekitar desa Qince",ujar Panji dengan memahami lingkungan desa Qince serta rencana dalam mempertahankan serangan dari musuh

"baiklah, aku percaya denganmu Panji",ujar Shenhe sambil menyuruh mereka untuk memulai rencana sampai malam tiba dalam memerangi musuh yang akan datang

Akhirnya Shenhe percaya dengan omongan Panji, hingga melihat pergerakkan musuh lewat titik hitam di peta Liyue, mereka muncul dan menghilang akibat serangan yang diakibatkan oleh kawan-kawan Ganyu. Lalu, Beidou menjelaskan tentang munculnya hewan buas yang akan siap menyerang desa Qince dibandingkan kota Liyue dan sekitarnya hingga Panji mulai serius dengan peta tersebut serta gambar hewan buas yang ada dibelakang kertas peta, lalu setelah mengetahui pergerakkan musuh oleh Beidou dan memberi tau kepada Panji dan Shenhe, mereka akan menelusuri desa Qince dan menyuruh mereka pindah hanya sementara karena, khawatir dengan penduduk desa Qince akan terkena jarahan musuh. Lalu, setelah memerintahkan mereka untuk pindah saat menjelang sore, Keqing datang untuk menemui Panji dan Ganyu serta melihat Chongyun yang akan memerangi black shadow serta kemunculan musuh dengan makhluk yang buas untuk dilawan.

Panji melihatnya, Keqing mendekati Panji tentang tugas yang akan dilaksanakan untuk hari ini melawan pasukan makhluk buas hitam atau pasukan black shadow yang misterius, hingga Panji menjelaskannya kepada Keqing.

"Panji, tugasku menjaga desa Qince disini?",ujar Keqing yang bertanya kepada Panji

"iya, Kak Keqing, Kakak sama Kak Ganyu bahkan, aku sama Kak Chongyun yang akan menjaga di garis depan sana",ujar Panji yang sudah membagikkan tugas

"tapi, kau ini pemanah seharusnya kau berada dibelakang Ganyu",ujar Keqing kepada Panji,"aku sama Chongyun yang harus didepan, bukan Panji",ujar Keqing kepada Panji yang mencoba memberi tau tentang taktik penyerangan melawan musuh

"tidak apa-apa Kak Keqing, yang penting musuh bisa mundur tanpa anak panah dengan jarak dekat",ujar Panji kepada Keqing

"hmmm, baiklah. Kalau ada apa-apa bilang saja kepadaku aku berada dibelakangmu Panji",ucap Keqing yang mencoba memberi tau untuk mundur

"iya Kak",jawab Panji

Panji melihat semua warga telah mengungsi ke kota Liyue agar aman dari serangan black shadow yang misterius, sampai malam dimana Panji sudah menyiapkan senjatanya bersama Chongyun. Lalu, pergi untuk melihat bukit Wuwang dan tidak ada yang mencurigakan ditempat tersebut hingga berbalik kebelakang dan menjaga desa Qince di tempat tersebut sambil diam berdiri namun, Panji melihat Chongyun jongkok sambil menikmati bulan purnama yang bercahaya putih.

"Panji kau datang kesini untuk apa?",ujar Chongyun kepada Panji

"Aku datang kesini..... untuk menemani Kak Ganyu, Kak Chongyun",jawab Panji,"lalu, aku ingin belajar matematika darinya karena, lebih pintar dariku"tambahnya kepada Chongyun

"lalu, kau dari mana, apakah dari negeri Liyue juga Panji?",ujar Chongyun menanyakan tempat kelahiran Panji

"aku dari Bandung, Kakak tidak tau tempat itu",jawab Panji kepada Chongyun

"bulan purnama yang indah Panji, kau mau ingin apa ditempat ini?",ujar Chongyun melihat bulan purnama yang bercahaya putih tulang di udara

"aku..... aku..... aku ingin...",ujar Panji dengan kebingungan

"ayolah jawablah Panji, kau masih ragu-ragu rupanya. Langit sampai tempat yang jauh, tuhan akan mendengarkanmu dengan permohonanmu",ujar Chongyu kepada Panji

"aku harap..... aku harap... aku tidak bisa kecuali didalam hati yang bisa menjawab",ujar Panji kepada Chongyun yang sudah berharap walaupun Panji tidak mendengarnya

"ooh, boleh kalau kau masih ragu begitu. tuhan akan mendengarkannya Panji",ujar Chongyun kepada Panji

Begitu mengucap didalam hati Panji, kedua matanya tertutup tanpa ada rasa hanya berfokus dan berharap kepada tuhan yang maha kuasa hingga lemah lembut dalam ucapan do'a didalam hati Panji. Tiab-tiba, terdengar suara besi anak panah yang runcing dan bersuara kecil, Panji membuka kedua matanya sambil menghindar dari serangan tersebut yang merupakan anak panah dari pihak musuh. crossbow yang dipegang olehnya sudah siap untuk mengeluarkan anak panah lagi ke arah Panji yang sedang menghindar darinya. Lalu, Chongyun melihat perampok tersebut dengan pakaian serba hitam, siap memukul dari tengah perut dengan kapak kecilnya membuatnya kaget dan berusaha untuk menghindar darinya. Panji yang dikepung oleh musuh mencoba mengeluarkan satu anak panah hingga menembus kebelakang hingga musuh tewas seketika. Lalu dibelakang Panji, musuh akan memukulnya dengan kapak maupun tangan kosong hingga dirinya menghindar dan berputar arah kebelakang sambil menyiapkan satu anak panah dan berhasil membunuhnya hingga melihat pergerakkan hewan yang mencoba untuk berlari ke arah dirinya dengan cula besarnya untuk menusuk Panji namun, Panji mampu untuk menghindar sambil menyiapkan satu anak panah ke arah hewan tersebut. Chongyun mencoba untuk berlari dan melihat Panji sedang menghadapi serangan makhluk hitam, badak bercula satu yang sudah siap untuk menyerangnya bahkan, Chongyun pun mencoba menolongnya dengan melompat sambil memegang tangan Panji dan melompat ke udara untuk menjauh dari serangan tersebut.

"kau ini! Ingin bertarung sendiri Panji",ujar Chongyun kepada Panji

"kenapa kau bilang begitu?",ujar Panji

"sebaiknya kita mundur, karena, jumlah mereka terlalu banyak Panji, kita harus pergi ke desa Qince untuk mempertahankan desa dari ancaman mereka",jawab chongyun kepada Panji

Mereka berdua sampai di desa Qince bahkan, Ganyu dan Keqing melihat mereka berdua datang untuk memberi tau kedatangan musuh membuat Keqing terlihat serius untuk menghadapinya. lalu, mengeluarkan pedangnya untuk bersiap menghadapi serangan musuh didepan, tak lama kemudian muncul serangan anak panah dari depan dan mengenai pasukan patroli membuat Chongyun, Keqing, dan Panji kaget melihatnya. Bahkan, mendengar suara teriakkan untuk menyerang desa Qince membuat Panji serius dan siap untuk mengeluarkan serangan anak panah. Keqing dan Chongyun datang dan menggibas mereka dengan pedang sampai mati, lalu Panji dan Ganyu siap mengeluarkan anak panah ke arah mereka hingga terjebak didalam bekukan es. Lalu, Ganyu mengeluarkan mutiara Qilin hingga bersiap mengeluarkan batu es yang besar kearah mereka yang terjebak akibat pemanah yang dilakukan Panji. Sementara itu, Panji mengeluarkan jarum es disela-sela tangannya dan mengenai mereka dengan menusuk dibagian tubuh para perampok, sambil mengeluarkan tiga anak panah dan melepaskannya kedepan. Hingga musuh membeku dan mati seketika, Panji maju kedepan melihat Chongyun yang menggibas mereka dengan cepat namun, kekuatan yang dimiliki olehnya tidak sebanding dengan musuh yang mencoba maju kedepan. Panji akan menolongnya dengan satu anak panah ke atas hingga berhasil mengenai musuh yang mengejar Chongyun sampai dia berhenti berlari dan melihat kebelakang bahwa musuh sudah tewas. Kemudian, Chongyun melihat Keqing yang sedang bertarung sendirian namun, dibelakang muncul sosok perampok yang akan membunuh Keqing dengan kapak kecil hingga Chongyun datang dengan menggibasnya ke arah kapak yang digunakan oleh musuh. Lalu, Keqing melihatnya sambil fokus ke arah musuh yang ada didepan menahan serangan darinya, Panji bersiap untuk mengeluarkan anak panahnya ke arah musuh hingga mengenainya. Keqing langsung menggibasnya dengan pedang dan berhasil membunuhnya sambil melihat Panji berlari hingga melewati dirinya melihat Panji mengeluarkan tiga anak panah ke arah musuh yang mencoba menjarah rumah desa Qince. Ganyu melihat Panji bertarung sendirian bahkan, bersiap menolongnya dengan satu anak panah dan musuh membeku, hingga Panji muda melanjutkan penyerangannya ke arah musuh yang sedang terjebak didalam beku es dengan mengeluarkan satu anak panah saja sudah tewas.

"kerja yang bagus Kak Ganyu",ujar Panji sambil melihat Ganyu berlari dan menemui dirinya

"iya Panji, kamu tidak apa-apa?",ujar Ganyu dengan khawatir kepada Panji

"aku tidak apa-apa Kak, rumah-rumah di tempat ini tidak ada yang hancur bahkan, tidak ada musuh menghancurkan desa ini dengan kekuatan mereka",ujar Panji

"gawat! Mereka muncul lagi semuanya!",ucap Chongyun yang melihat makhluk misteri dan besar yang datang untuk menyerang desa Qince

Panji dan Ganyu melihat Keqing dan Chongyun berlarian untuk mundur serta melindungi desa Qince dari penjarahan perampok, yang ternyata makhluk tersebut sama seperti gambar yang ada di balik gambar peta. Lalu, makhluk tersebut tampak seperti reptil besar dan mengerikan bahkan, mengeluarkan api hitam didalam mulutnya yang telah menghancurkan salah satu rumah desa Qince dari arah samping kanan Chongyun. Lalu, makhluk tersebut menginjak tanah desa Qince sambil menggoyangkan ekor ke arah samping, Panji serius dengan muncul hewan tersebut dan bersiap untuk mengeluarkan satu anak panah kearah makhluk buas hitam namun, serangan dari Panji berhasil di gagalkan dengan ekornya.

"makhluk itu..... sangat berbahaya",ujar Keqing terheran melihat makhluk tersebut mampu menghancurkan salah satu rumah desa Qince sampai anak panah milik Panji telah menangkisnya dengan ekornya

"ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, Kakak",ujar Panji yang telah melihat makhluk tersebut

"baiklah, kita akan bertarung melawan dia semuanya!!",ujar Ganyu sambil menyiapkan anak panahnya ke arah depan

Mereka pun melihat serangan makhluk tersebut muncul, dengan bola api yang besar ke arah Panji yang berusaha untuk lari ke samping kiri sendirian hingga Chongyun mulai melompat ke arah kepala makhluk tersebut hingga gagal untuk mengeluarkan jurus bola api hitam. Namun, tiba-tiba Chongyun melihat ekor sang makhluk tersebut mencoba menggibas dengan keras hingga terlempar ke arah rumah desa Qince membuat Panji kaget melihat serangan tersebut lalu, bersiap menerima serangan ke arah musuh dengan tiga anak panah hingga mengeluarkannya dan mengenai tubuh hewan tersebut yang sudah mulai membeku. Bahkan hewan misterius telah berhasil menghancurkan jebakkan es buatan Panji hingga dia pergi meninggalkan desa Qince karena, gagal menjarah desa tersebut. Panji mencoba mengejar makhluk misterius dan sampai di rawa Dihua yang ternyata, makhluk tersebut menghilang begitu saja hingga Panji kebingungan untuk menemukan makhluk hitam tenggelam di dekat rawa Dihua.

"dia menghilang, kenapa bisa seperti itu?",ujar Panji didalam hati

"dimana dia?",ujar Chongyun melihat lautan biru gelap tak ada pergerakkan di dalam air maupun secercah air di dekat rawa Dihua

"haaah, iya dia bergerak sangat cepat. Malam seperti ini, dia bergerak sangat cepat",ujar Panji

"iya Panji, dia menghilang sangat cepat tanpa jejak kaki maupun hal-hal petunjuk lainnya di sekitar sini",ujar Keqing yang udah memeriksa di sekitar rawa Dihua,"sebaiknya kita ke kota Liyue walaupun kemungkinan tidak akan muncul lagi di lain hari",tambahnya

Akhirnya mereka pergi sambil menemui warga desa Qince yang sedang mengungsi hingga memberi tau kepada kepala desa bahwa ada satu rumah desa terkena serangan dari makhluk misterius. Hingga kepala desa akan menanggung jawab terhadap salah satu rumah desanya yang hancur tersebut, bahkan mereka menemui Shenhe yang berada di ruang kantor kerjanya hingga memberi laporan tentang makhluk tersebut sudah menghilang serta hilang jejak kaki di sekitar rawa Dihua. Sementara itu, di rawa Dihua melihat desa Qince sudah diduduki oleh warga bahkan, melihat kota Liyue yang indah dengan jelas lewat sungai pelabuhan tersebut serta muncul bayangan seseorang dengan kedua matanya merah dengan tubuhnya yang sama, warna hitam peka sambil melihat kota Liyue yang indah padahal, dia melihat Panji mencoba untuk meninggalkan kota Liyue ke bukit bersama Ganyu dan Keqing membuat orang tersebut serius dan pergi melewati dermaga sambil berjalan melewati kota Liyue yang sepi tidak ada seseorang di sekitarnya hingga pergi mengikuti mereka bertiga ke dalam gua.