webnovel

GENSHIN IMPACT: SENJA DI JEMBATAN KOTA MALAM

Panji purnama saputra tersesat di dunia fantasi dengan lemari ajaib. ketia sampai di tempat-tempat yang indah dan penuh misterius membuatnya gemetar, tak hanya itu dirinya menemui sesosok perempuan yang cantik bertanduk bernama Ganyu namun, saat memegang tanduknya merasakan elemen cryo di tubuhnya sampai memilikinya. dengan penuh latihan bersama Ganyu, kekuatan Panji semakin meningkat sampai dirinya menghadapi dua musuh yang misterius Ren Jianying dan Yin Sihanou yang ingin menguasai daerah Liyue. Senja di Jembatan kota malam merupakan kota kecil diLiyue dan indah penuh keindahan serta langit-langit terang benderang sampai penuh misteri untuk dipecahkan. Di kemudian hari dirinya harus pergi meninggalkan Ganyu dan Keqing, kemanakah Panji pergi Setelah meninggalkan rumah dan Liyue?

Gugi_Ihsan · วิดีโอเกม
เรตติ้งไม่พอ
49 Chs

17. GANYU TERTIDUR

Di kantor kerja Ganyu, Panji bersama Keqing masuk kedalam kantor kerjanya Ganyu bahkan, Panji melihat Ganyu sedang ketiduran di atas meja kerjanya membuat Panji khawatir hingga membawa Ganyu ke suatu tempat, ke kamar Panji untuk menidurkan tubuh Ganyu di atas tempat tidur hingga Ganyu merasakan tubuhnya sangat nyenyak di atas kasur Panji membaut Panji merasa aman.

"haaah, syukurlah Kak Ganyu enak di atas kasurku saja, mungkin begadang",ujar Panji sambil melihat Ganyu tertidur nyenyak dan berbaring ke arah kiri

"iya, tapi siapa yang menjaga Ganyu?",ujar Keqing kepada Panji

"aku saja deh yang menjaga Kak Ganyu",jawab Panji sambil melihat Ganyu tidur nyenyak

"boleh, tapi jangan memegang tanduknya ya?",ucap Keqing memberi tau kepada Panji

"iya Kak",ujar Panji sambil melihat Keqing pergi meninggalkan dirinya sambil melihat Ganyu yang istirahat dan tenang disaat tidur

Panji hanya menjaga Ganyu yang sedang tidur nyenyak hingga menghadap Panji membuat wajah Panji memerah hingga wajah Ganyu menghadap kebelakang hingga Panji tidak senang lalu, menghadapnya lagi membuat Panji kaget. Bahkan, Panji mulai serius dengan menatapnya lagi hingga berpaling kebelakang membuat Panji kaget sambil membaca buku dan mendengar dengkuran Ganyu yang tidurnya sangat nyenyak bahkan, membiarkan Ganyu tidur di tempat kasur miliknya. Namun, tak lama kemudian Panji teringat akan tugas rumah dari sekolah embuat Panji hampir lupa, tentang tugas IPS hingga Panji mengeluarkan buku tugasnya sambil menjaga Ganyu yang sedang menghadap kedepan membuat Panji merasa aman melihatnya.

Begitu Panji mulai menulis tugas hingga mencari jawaban dari buku sampai internet, bahkan Panji pun menulis serta membuat grafik serta mencatat jawaban didalam grafik tersebut hingga menulis di laptop serta, mengetik jawaban untuk sang guru IPS.

"hah, jawabannya panjang lebar tapi, tidak apa-apa kalau aku bingung menatap Kak Ganyu juga tidak apa-apa supaya tidak bosan.... ah tidak! aku tidak boleh ngomong seperti itu padahal aku hanya menatap wajahnya saja tapi.....",ujar Panji didalam hati sambil menatap Ganyu yang sedang tidur dengan terlantang ke atas,"dia cantik juga sih, hah kalau bilang begitu aku takut Kakak marah padaku dan tidak dianggap Adik tiri",tambahnya didalam hati sambil menangis

Panji tetap mengerjakan tugas bahkan, menulis tanpa asal-asalan bahkan, melihat ke arah jam setengah satu yang masih merupakan jam siang, sambil melihat Ganyu yang sedang tidur nyenyak karena begadang. Begitu Panji mengetik jawaban, hingga melihat dan memeriksa hasil jawaban yang sudah ditulis didalam file namun, Panji lupa soal nomer terakhirnya yang merupakan paling susah hingga Panji mencoba mengkotek jawaban dari teman-teman di chatting dan dari internet lainnya hingga tak lama kemudian, Panji menemukan jawabannya dan merasa aman dan menulis jawaban dari internet.

"huh, baguslah itu jawaban terakhir yang paling sulit di internet, ya ampun ternyata teman-temanku juga sama carinya susah",ujar Panji melihat percakapan SMS di internet hingga menemukan salah satu chatting yang menemukan sebuah tugas BHS Indonesia di chattingnya hingga langsung mengerjakkannya tentang sinonim dan antonym

Panji mengerjakan tugas tersebut sampai beberapa menit saja karena, tugas tersebut tidaklah sulit baginya hingga melihat chatting tugas dimana guru memberikan tugas kepada Siswa lewat online. Namun, Panji mendengar suara dari samping yang ternyata posisi tubuh Ganyu kebelakang membuatnya semakin cemberut sambil melanjutkan mengerjakkan tugas lainnya, tugas PKN. Lalu, Panji melihat soal-soal dari kiriman dari sang guru, hingga mampu menjawab soal darinya karena, Panji selalu menulis dengan point yang terpenting sambil mengerjakkan dan memilih tanda silang untuk memilih jawaban yang benar. Lalu, Panji kebingungan hingga mencari jawaban dari internet hingga menemukan jawabannya sambil mengirim jawaban kepada guru yang usai mengerjakkan tugas tersebut. Setelah itu, Panji pergi kedapur mengambil air gelas putih hingga meminumnya.

Menjelang pukul dua siang, Panji naik ke atas sambil melihat Ganyu sedang asyik tidur sambil menatap dirinya membuat Panji senang melihat Ganyu menghadap dirinya, lalu mata Panji tidak akan mengedip walaupun mata Ganyu tidak membuka sambil melihat dirinya yang sedang melihat dirinya sedang tidur. Lalu, Panji tidak akan mengganggunya hanya memandangnya saja, beberapa jam sekitar jam setengah tiga dimana Panji sudah tidak tahan hingga mengedip matanya bahkan, tubuh Ganyu menghadap kebelakang. Panji merasa puas namun, didalam hatinya belum pernah puas karena kecantikkannya bahkan, kepintarannya yang tak pernah terlihat olehnya. Tak lama kemudian, Ganyu menginggau tentang tanaman yang ingin dicari kemudian, Panji mendengar suara Ganyu ingin minta sesuatu berupa bunga membuat Panji mendengarkannya

"aaah Qingxin....",ujar Ganyu menginggau soal bunga yang dia cari

"Qingxin apa itu?",ujar Panji yang sedang kebingungan menerima jawaban dari Ganyu

"itu bunga wangi kepunyaan Ganyu, Panji",jawab Keqing kepada Panji

"eh! Kak Keqing? tumben ada disini",ujar Panji hingga menatap Keqing dengan kaget

"mungkin dia, membutuhkan bunga itu Panji untuk wewangian tubuh Ganyu",ujar Keqing

"lalu, kita harus mencarinya Kak?",ujar Panji yang sedang heran karena, ingin tau bentuk bunga yang dikatakan Ganyu

"sepertinya dekat dari sini Panji, ayo kita mencarikan bunga itu",ujar Keqing hingga masuk kedalam lemari bersama Panji

"hey tungu aku!",ujar Panji sambil meninggalkan Ganyu yang sedang tidur nyenyak

Panji mengikuti Keqing kesuatu tempat untuk mendapatkan bunga yang Ganyu cari, bunga Qingxing di sekita gunung Tianheng bahkan, tak lama kemudian, Keqing memperlihatkan bunga yang dikatakan Ganyu kepada Panji, Qingxing yang merupakan aroma wangi untuk dia. Panji mencoba wewangian bunga tersebut yang berasal dari negerinya, Liyue membuat Panji merasa harum mencium aroma bunga Qingxin.

"Hmmm, wangi sekali Kak",ujar Panji yang baru tau tentang bunga Qingxin yang berada di sekitar bukit gunung Tianheng

"iya kan Panji? bunga ini memang wangi untuknya Panji",ujar Keqing yang sudah tau tentang bunga yang sangat wangi dibandingkan dengan bunga negeri Liyue lainnya

"pantas saja, Kak Ganyu selalu ada di gunung ini sambil menatap langit yang indah karena, bunga yang khas wangi yang membuat aku tidak berhenti menciumnya",ujar Panji sambil mencium aroma Qingxin disekitar gunung

"baiklah, kita sudah mengambil bunga ini Panji",ujar Keqing yang sedang membawa bunga tersebut sambil menemui Panji yang sedang mencium aroma wangi bunga Qingxin

"aku belum bosan ditempat ini Kak!"ujar Panji yang selalu memetik bunga Qingxin

Keqing melarang Panji untuk memetik bunga Qengxin sembarangan sambil menemani Panji ke kamar untuk meletakkan tangkai bunga Qingxin, lalu Panji menyediakan vas bunga dari dalam lemari kacanya sambil meletakkannya di atas meja belajar. Keqing melihat Ganyu, sedang menghadap ke arah samping dimana wangi bunga yang diletakkan vas bunga membuat Ganyu mulai mencium wangi bunga favoritnya. Lalu, Panji melihat Ganyu yang mau siap bangun dari tempat tidurnya namun, Ganyu hanya mutar kebelakang membuat Panji kurang senang membuat Panji ingin marah sedikit hingga pergi ke toilet untuk meredakkan amarahnya, Keqing mendengar teriakkan aneh ala Panji di dalam toilet membuat Keqing kaget dengan kocaknya.

"aaah, dasar!!!!!!!!!!",ujar Panji dengan ucapan kocaknya yang berada didalam toilet

"eeeh, Panji..... kau tidak apa-apa?",ujar Keqing merasa heran melihat tingkah laku aneh Panji dan pintu kamar mandinya terbuka

"dikirain, dia banguuuuuun!!!!!!"ucap Panji dengan wajah memerah yang pedas

"yaaaah, mungkin dia tidur sampai menjelang malam Panji",ujar Keqing kepada Panji

"haaah, dikiran Kak Ganyu bakalan bangun. Ternyata tidak",ucap Panji hingga lesu sambil melihat ke arah Ganyu

"sudah-sudah, lebih bik kita keluar saja yuk sama Kakak",ujar Keqing yang sedikit senyum ke arah Panji

"haaah, iya deh..... tapi tidak apa-apa kan meninggalkan Kak Ganyu di kamarku?",ujar Panji yang khawatir dengan Ganyu dikamar tidur Panji sendirian

"tidak, yuk ayo ikutlah denganku",Keqing menarik tangan Panji untuk pergi jalan-jalan bersamanya

Menjelang pukul setengah dua, Panji dan Keqing pergi ke kota Liyue hingga mereka melihat pelabuhan Liyue dimana, mereka menemukan beberapa kapal yang mencoba pergi dan datang ke pelabuhan Liyue. Panji melihatnya sambil membeli makanan di sekitar pelabuhan Liyue. Bahkan, melewati salah satu ruko yang hanya lantai tiga terisi hingga ruko tersebut sudah diubah menjadi tempat sesuatu yang sedang dibangun. Panji tau tentang penjual perabot kayu yang semua orang ingin membelinya namun, tidak ada sang penjual ditempat tersebut hingga melewatinya sambil pergi ke arah kiri untuk makan bersama Keqing tanpa Ganyu yang sedang ketiduran.

"nah, mau makan apa Panji?",ujar Keqing sambil menatap Panji dengan rayu

"aku.... makan daging ayam saja, ada disini juga Kak",ujar Panji ingin melihat masakkan di daerah Chihu

"kau sudah datang kesini kan sama Ganyu dan aku sejak dulu?",ujar Keqing kepada Panji

"tapi, tidak ada perubahan sama sekali di tempat ini",ucap Panji yang lesu karena lapar sambil melihat ke samping terdapat ruko Su Er'niang

"ditempat itu Panji?",ujar Keqing melihat ruko makanan favorit Panji

"iya, aku suka ditempat itu, makananku disini ",ujar Panji sambil pergi menemui Su Er'niang hingga memesan Zhongyuan Chop Suey dan 4 sampai 5 daging mora hingga langsung membayarnya

"kau memesan itu Panji?",ucap Keqing terheran melihat Panji memesan makanan Panji dari ruko Su Er'niang

"iya Kak",ujar Panji sambil menghadap Keqing

"aku belum pernah melihatmu membeli makanan sebanyak itu",ucap Keqing melihat Panji membeli makanan sangat banyak

"nah, Kak ayo makan dulu",ujar Panji sambil mengambil stik Zhongyuan Chop Suey rasa daging ayam

Panji melahap satu daging di stiknya hingga Keqing memegangnya sambil memakannya, hingga menghabiskannya membuat Keqing kenyang bersama Panji, lalu mereka pergi jalan-jalan setelah mengelilingi Chihu. Mereka akan menelusuri daerah Minlin yang merupakan daerah-daerah dataran tinggi yang indah hingga Panji tercengang keindahan Liyue yang berada di bagian belakang pelabuhan Liyue yang sangat jauh. Panji dan Keqing pergi ke lembah Tianqiu hingga Panji melihat peradaban maju masa lalu Liyue dengan panorama keindahannya dari segi candi yang tua dan runtuh. Namun, di sisi keindahan alam yang ada di lembah Tianqiu, tiba-tiba muncul satu anak panah yang meleset bahkan, Keqing akan mencoba untuk membunuh salah satu perampok yang mengeluarkan anak panah yang meleset dengan menggibas pedang ke arahnya. Lalu, Panji melihat perampok yang siap menggunakan bom Molotov ke arah dirinya hingga Panji bersiap mengeluarkan satu anak panah hingga tewas, namun muncul perampok yang akan siap mengeluarkan peralatan yang sama hingga Panji mencoba menghindar dari serangan darinya hingga berhasil membunuhnya dengan satu anak panah saja. Kemudian, Keqing akan berhadapan dengan makhluk biru dongker dengan memakai palu besarnya yang sedang menggibas Keqing hingga mundur kebelakang, lalu menghindar dari serangan makhluk Anemo Samarchurl yang sedang memukul dengan palu besarnya. Panji berusaha menolong Keqing yang sedang dikepung oleh Anemo Samarchurl hingga siap mengeluarkan serangan pemukul ke arahnya membuat Keqing gugup namun, Panji sudah berhasil membunuh mereka dengan serangan tiga anak panah ke arah mereka hingga membeku lalu, Keqing yang akan menyerang mereka dengan pedangnya. Panji menemui Keqing dan mendekatinya.

"Kak, Kakak tidak apa-apa kan?",ujar Panji yang melihat Keqing sedang berdiri dan menghadap Panji

"Kakak tidak apa-apa Panji, ternyata makhluk itu ada disini",ujar Keqing sambil mondar-mandir

"Kakak mau cari siapa?",ujar Panji yang sedang kebingungan melihat Keqing sedang mencari seseorang atau musuh dari belakang Panji

"tidak ada musuh ditempat ini Panji, mau lanjut ketempat ini?",ujar Keqing kepada Panji

"iya tentu Kak, aku belum pernah ke sini sebelumnya",jawab Panji yang ingin sekali jalan-jalan mengelilingi candi tua yang misterius

"boleh:ujar Keqing sambil memegang tangan Panji hingga mengeluarkan sayap dan terbang

Panji pun berada di udara walaupun tidak punya sayap, hanya Keqing yang mempunyai sayap di pundaknya untuk pergi dan mengelilingi candi yang sudah tua dan misterius, lalu Panji melihat dari tembok-tembok dengan batu bata yang keras saat Keqing telah sampai di atas puncaknya. Lalu, pergi kelantai bawah hingga melihat serta turun kebawah untuk meneliti tentang candi tua yang sudah runtuh beberapa tahun yang lalu, membuat Panji mencari tau tentang candi tersebut namun, tidak ada bukti-bukti kuat tentangnya. Bahkan, begitu mereka berada di lantai bawah, Mereka menemukan tempat-tempat sungai yang indah dan mengalir saat sampai di luar candi hingga, keluar dari tempat tersebut karena tidak ada bukti-bukti tentang candi yang dikunjunginya.

Begitu Panji sudah puas ditempat tersebut, mereka akan meninggalkan lembah Tianqiu, mereka berjalan hingga menghadapi musuh dengan makhluk yang berbeda-beda, hingga tak lama kemudian bertemu dengan Qiqi sendirian yang sedang bertarung melawan makhluk yang berbadan kuning, Geovishap. Panji dan Keqing akan membantu Qiqi yang sedang kelelahan hingga mengeluarkan jurus terakhir, Adeptus Art Perserver of Fortune hingga makhluk tersebut sudah tewas. Qiqi melihatnya dan kecapean, kemudian Keqing dan Panji melihat aksi yang dilakukan olehnya hingga Qiqi melihat mereka baru datang dari arah kiri.

"kalian?",ujar Qiqi melihat Panji dan Keqing datang untuk menolong

"kau ngapain disini?",ujar Panji kepada Qiqi

"aku disini, hanya bertarung melawan mereka",jawab Qiqi sambil berdiri dan menatap Panji dengan sedikit tajam

"kau..... telah mengalahkan Geovishap",ujar Panji dengan pelan

"iya, mereka ada disekitar sini, Panji. oh iya, kau melihat Ganyu di area ini?",ujar Qiqi yang sedang mencari Ganyu di sekitar area luar lembah Tianqiu

"Kak Ganyu sedang berada di kamarku",ujar Panji,"dia butuh istirahat Qiqi",tambahnya

"ooh, begitu ya?",ujar Qiqi mendengar jawaban Panji

"lalu, musuh sudah kelar Qiqi?",ucap Keqing yang memberi tau keberadaan musuh diluar daerah lembah Tianqiu

"tidak.... makhluk itu sudah mati di sekitar sini",jawab Qiqi kepada mereka berdua

"bagaimana kalau kita pergi ke..... kemana ya?",ujar Panji yang sedang kebingungan sambil mengutak atik alat teleportasi

"sebaiknya kita tengok Ganyu Panji..... kita sudah jauh-jauh tanpa dia",jawab Keqing dengan tersenyum kepada Panji

"oh iya, duh untung saja aku hampir keingatan sama Kak Ganyu",ucap Panji yang haru kepada Ganyu sambil pergi meninggalkan Qiqi di tempat

"hey! tunggu aku!",ujar Qiqi sambil mengejar Panji dan Keqing yang sedang memegang alat teleportasi

Mereka bertiga pergi dari lembah Tianqiu ke gunung Tianhe, hingga mereka menemui Ganyu didalam kamar tidur Panji. Qiqi melihatnya sambil duduk di kursi yang berputar sementara Panji akan mengambil segelas air putih untuk Qiqi yang sedang memperhatikan Ganyu yang sedang tidur. Lalu, Panji datang dan naik ke atas hingga membawakan air putih untuknya hingga langsung meminumnya.

"terimakasih Panji, Dia baik-baik saja. Ganyu mungkin lelah karena begadang",ujar Qiqi yang sudah mengetahui kondisi Ganyu

"iya, aku tau Kak Ganyu lelah dan begadang",ujar Panji dengan rauk muka sedih

"kenapa sedih Panji? Dia tidak apa-apa",ucap Qiqi dengan nada pelan kepada Panji

"Kak Ganyu..... sangat lelah dalam bertugas rupanya dan aku mengetahuinya. Karena, aku sebagai asisten untuk Kakak",ujar Panji dengan wajah kecewa setengah gembira

"aku baru tau tentang kau, kau adalah Panji. Karena, aku tau ceritanya dari Ningguan",ujar Qiqi kepada Panji,"kau suka sama Ganyu bukan?",tambahnya

"aku dengan Kak Ganyu..... hanya..... teman.... biasa",jawab Panji dengan lesu dan merasahasiakan hubungannya antara Ganyu dengannya

"baiklah, kalai begitu dia butuh istirahat itu saja Panji",ujar Qiqi sambil berdiri dari tempat kursi yang berputar

"kau mau kemana Qiqi?",ujar Keqing melihat Qiqi pergi meninggalkan kamar tidur Panji

"aku ke kota dulu, untuk menemui Hu Tao yang berada di kota",jawab Qiqi sambil berjalan kedalam lemari pakaian Panji

Qiqi pergi untuk menemui Hu Tao dimana pun berada, sementara Panji dan Keqing melihat Ganyu yang sedang tidur dan tiba-tiba saja, Ganyu membuka kedua matanya sambil melihat mereka berdua yang sedang khawatir dengan dirinya membuat Ganyu kebingungan.

"kalian disini?",ujar Ganyu dengan lemah lembut sambil menatap Panji,"Panji kenapa kau tidak keluar sama Keqing?",tambahnya

"aku khawatir karena, Kakak kecapean begadang",jawab Panji dengan rauk muka kecewanya sambil melihat Ganyu terbangun sambil menatap Panji dengan wajah sedihnya

"jangan sedih Panji, Kakak sudah bangun kok",ujar Ganyu sambil tersenyum ke arah Panji hingga Ganyu memberi ajakkan kepadanya,"yuk mau kemana?',tambahnya

"aku.... jalan-jalan ke kota Kak, Hahahaha tapi.... aku sama Kak Keqing udah jalan-jalannya ke lembah Tianqiu tapi, menghadapi musuh disana",ujar Panji dengan sedikit ragu menjawabnya

"ooh, Keqing ikut saja sama aku. Panji juga, kalian telah menjagaku",ujar Ganyu sambil tersenyum kepada Panji hingga mencoba menarik tangan Panji,"Ayo Panji, ikutlah dengan Kakak",tambahnya

Akhirnya mereka pergi ke kota Liyue saat menjelang magrib telah tiba membuat Panji senang bisa jalan-jalan dengannya termasuk Keqing. Keesokannya, Panji yang pulang dari sekolah karena, tugas rumah tidak tersampaikan ke guru hingga menyelesaikan masalah tersebut bahkan, begitu sampai di kamar Panji langsung pergi ke negeri Liyue. Lalu, Panji melihat kebawah melihat musuh sedang mengeluarkan pukulan keras ke arah Keqing, Panji datang untuk menolongnya dengan mengeluarkan tiga anak panah namun disisi lain, Ganyu pun mengeluarkan satu anak panah hingga membeku. tiga anak panah dari Panji datang setelah anak panah Ganyu, telah mengenainya, tiga anak panah telah berhasil menghancurkan musuh bahkan, Panji melihat Keqing sedang tidak sadar diri membuat Panji heran dengannya.

"duh, Kak Keqing",ujar Panji sambil menggendongnya ke tempat tidur

"Hmmm, mungkin dia sedang kecapean",ucap Ganyu melihat Keqing yang sedang digendong oleh Panji sambil membantu Panji

Mereka mengantarkan Keqing kedalam ketempat tidur, membuat Panji ingin memeriksa kondisi kesehatan Keqing, lalu Panji melihat Keqing tidak berdaya walaupun hanya berbohong membuat Panji tau melihat sikapnya. Lalu, Panji dan Ganyu tetap menunggu Keqing sampai hilangnya rasa cape yang berat sambil pergi dimana, Keqing selalu meninggalkan Ganyu didalam kamar.

"ayo Panji, biarkan saja dia istirahat di kamarmu",ujar Ganyu sambil mengajak Panji kemana Panji suka

"iya",jawab Panji sambil pergi bersamanya.