webnovel

Chapter 07 : Hal-Hal Aneh yang Ada Di Dunia Lain Ini

Keesokan harinya.

Dèndro bangun lebih awal dari Collei, di mana setelah menyadari hal tersebut, pria itu memutuskan untuk kembali berlatih, tapi bedanya itu, kali ini dia memutuskan untuk melatih Magecraft miliknya.

Selama pelatihannya itu, Dèndro selalu menatap ke arah langit gelap yang ada di luar, karena dia yang sepertinya bangun terlalu pagi, sambil sesekali mencoba untuk mengingat kembali hal yang terjadi selama dua hari belakangan ini.

Pertama-tama, dia yang seharusnya sudah mati, malah terjebak di suatu tempat aneh yang dipenuhi oleh bintang, sebelum secara aneh di tarik ke suatu tempat aneh, yang sepertinya sih berada di Dunia lain, karena selain di tempat itu yang tidak ada Kekaisaran yang di bangun oleh ayahnya.

Di Dunia ini pun sepertinya hanya memiliki tujuh wilayah yang berbeda saja, yang masing-masingnya itu di kuasai oleh salah satu dari ketujuh Archon, sebutan untuk para Dewa yang ada di Dunia ini, di mana wilayah, selain dari ketujuh wilayah itu, di sebut Dark Sea, tempat paling misterius untuk saat ini.

Lagi pula, informasi mengenai hal itu masih sangatlah minim, sebab gadis yang ditemui olehnya dua hari yang lalu itu tidak begitu tahu mengenai hal-hal tersebut, tapi dari melihat hal-hal yang sebelumnya saja, Dèndro sudah cukup yakin, kalau Dunia yang saat ini sedang dirinya tinggali itu memang bukanlah Dunianya.

Lalu, yang kedua, dia bertemu dengan gadis bernama Collei ini yang memiliki penyakit aneh yang mirip dengan penyakit kelebihan Mana yang dulu pernah menimpa Kekaisaran yang ayahnya bangun.

Pada awal pertemuan mereka, alasan Dèndro menyelamatkan gadis itu, selain kesal dengan orang-orang yang menggertaknya, dia juga melakukan hal tersebut karena dia kagum dengan tekad yang ada di mata milik gadis itu, meskipun waktu itu mata hanya di penuhi oleh kebencian murni saja sih.

Tapi, untungnya itu, sepertinya setelah penyakitnya ini sembuh, gadis tersebut sudah tidak memiliki mata itu lagi, yang cukup membuat Dèndro senang.

Lagi pula, meskipun dia memang pernah berkata kalau dirinya ini tidak akan menghentikannya, walaupun gadis itu ingin melakukan balas dendam, tapi dia juga agak sedikit berharap kalau gadis tersebut akan melupakan balas dendamnya itu, karena hal tersebut hanya akan membawa kebencian tanpa akhir saja.

'Aku senang dia memutuskan untuk tidak melanjutkannya.'

Senyum hangat segera tumbuh di wajahnya, ketika Dèndro terlihat mulai menatap Collei yang sedang tertidur dengan senyum yang menghiasi wajahnya.

Selain kedua hal itu, kemarin pun Dèndro menemukan sebuah fakta aneh yang sangat mengejutkan dirinya, di mana fakta tersebut adalah mengenai langit yang ada di Dunia ini, yang sepertinya adalah sebuah kebohongan.

Bagaimana dia bisa sampai pada kesimpulan seperti itu? Itu karena, pada saat Dèndro menggunakan sihir untuk memanggil bintang penyembuh, bukannya bintang dari langit yang datang, malahan bintang tersebut sepertinya berasal dari robekan ruang, yang jika seseorang tidak memperhatikannya dengan seksama, maka mereka tidak akan menyadari hal itu sama sekali.

Fakta tersebut benar-benar membuat kepala Dèndro menjadi sangat pusing, karena jika langit memanglah sebuah kebohongan, maka apa Dunia ini berada di bawah tanah?

Selain itu, jika memang hal tersebut benar, itu artinya orang yang membuat semua ini dapat terjadi, alias The Seven, pastilah orang-orang dengan kekuatan yang sangat besar.

Meskipun pastinya tidak akan sebesar ayahnya sih, karena Dèndro masih tetap yakin, kalau ayahnya itu masihlah makhluk terkuat, bahkan di Dunia lain ini.

'Untuk sekarang, lebih baik aku low profile dulu sambil mencoba untuk mencari tahu lebih banyak hal tentang Dunia ini dan alasan dari kenapa aku bisa ada di Dunia ini.'

Setelah memutuskan hal itu di dalam benaknya, Dèndro kemudian melanjutkan pelatihannya dalam keheningan yang menenangkan, hingga ketika matahari mulai terlihat di cakrawala, dia memutuskan untuk menghentikan pelatihannya itu, sebab Collei yang tampaknya akan segera terbangun.

...

Bangun dari tidurnya, seperti yang kemarin dirinya alami, Collei segera di sambut oleh pemandangan dari seorang pria berambut hijau cerah yang memudar menjadi emas di ujungnya, yang mana pria itu terlihat sedang memandangi kota, sambil terlihat sedang duduk dengan santai di tepi jendela.

Melihat hal itu, senyum lembut segera tumbuh di wajahnya. Karena... 'Entah kenapa, aku menyukai situasi semacam ini.'

Dia tidak tahu mengapa dirinya menyukai hal aneh semacam itu, tapi yang pasti hanyalah, fakta bahwa dia yang kemungkinan besar akan terus tinggal bersama dengan pria tersebut.

Dan, tentunya gadis itu tidak akan memberitahunya sekarang, hanya karena dia merasa kalau sekarang ini bukanlah waktu yang tepat untuk memberitahukan hal tersebut.

"Selamat pagi, Collei. Bagaimana tidurmu?" Pria itu, yang tidak lain ialah Dèndro, menyapa Collei dengan senyum menyegarkan yang seperti biasanya, selalu terlihat terpampang di wajahnya.

Collei hanya mengangguk dengan ringan saja sebagai balasan, sebelum dia berkata; "Selamat pagi juga, Dèndro."

"Dan, aku tidak pernah merasa tidur senyenyak ini, sejak beberapa bulan terakhir ini." Gadis itu segera bangkit dan mulai melakukan peregangan singkat, setelah dia mengatakan hal tersebut.

Pria itu hanya membalasnya dengan anggukkan ringan saja, sebelum dia turun dan berjalan menuju pintu.

"Kalau begitu, mari kita pergi sarapan?"

"Ya! Ayo kita pergi."

Collei kemudian mulai menarik Dèndro keluar dan menyeretnya ke restoran bernama Good Hunter yang ada di dekat penginapan mereka, di mana hal itu berhasil membuat pria tersebut tersenyum dengan semakin dalam.

Mereka berdua kemudian memesan makanan mereka dan mulai mengobrol tentang berbagai macam hal acak, meskipun lebih banyak tentang kisah kehidupan Dèndro sih, yang berakhir dengan sangat buruk, ketika hal tersebut mulai sampai pada bagian keluarganya.

Lagi pula, meksipun Dèndro adalah orang yang ceria di luar dan berpikiran dingin di dalam, tapi dia akan menjadi sangat idiot, jika saja sesuatu hal tentang keluarganya, terutama tentang ayahnya, muncul di dalam suatu topik pembicaraan.

Ketika hal itu terjadi, tanpa peduli terhadap apapun, pria itu akan dengan lantang menceritakan tentang kehebatan yang ayahnya miliki, bahkan jika hal itu akan membuat segala hal tentang dirinya menjadi aneh dan terdengar ambigu, tapi dia tidak akan peduli sama sekali tentang hal tersebut, karena bagi dirinya, seluruh Dunia harus tahu tentang kehebatan yang ayahnya ini miliki, dan meskipun itu adalah Dunia di mana segala hal yang berkaitan dengan ayahnya tidak ada di Dunia tersebut, dia masih tetap tidak akan peduli sama sekali dengan hal itu, di mana dia akan tetap menceritakannya juga.

Dimana, Collei sendiri, meskipun dia begitu menyimak cerita tersebut, dia pun tidak memiliki rencana untuk menyebarkannya kepada orang lain, karena selain kemungkinan besar hanya akan menjadi bahan tertawaan orang-orang saja, mengingat hal-hal tersebut begitu tidak masuk akal sama sekali, tapi dia juga ingin menggunakan hal itu sebagai perantara agar dirinya dapat terus tinggal bersama dengan pria ini.

Meskipun memang sih, hal itu akan membuat dirinya terlihat seperti seorang pemeras, tapi Collei tidak peduli sama sekali dengan hal tersebut, karena bagi dirinya, pria yang ada di depannya ini, orang yang masih menerimanya dalam kondisi apapun, bahkan dalam kondisi menjijikkannya yang sebelumnya itu, dia akan selalu gadis itu anggap sebagai seseorang yang sangat penting dan berharga, yang mungkin melampaui keluarganya yang dulu, dan apapun yang terjadi, gadis itu tidak akan membiarkan siapapun merebut kasih sayang yang pria ini berikan kepadanya. Tidak akan pernah.

Pada waktu itu, Dèndro masih belum menyadari, bahkan mungkin tidak akan pernah dirinya sadari, bahwasanya dia sudah menciptakan seseorang yang sangat berbahaya, yang mungkin saja akan membantai ratusan orang tanpa menyesal sedikit pun, jika saja orang itu berani menyakitinya, atau pun merebut dirinya dari orang tersebut.

Tapi, hal itu adalah cerita untuk lain waktu...

.....

....

...

Setelah selesai sarapan, Dèndro memutuskan untuk pergi ke Adventure Guild untuk menerima komisi hariannya, sambil mengambil berbagai komisi yang ada di papan buletin, selain untuk mengumpulkan Mora sebanyak mungkin, agar jika dia memerlukan Mora dalam jumlah besar, dirinya tidak perlu khawatir sama sekali, dia pun sekalian berencana untuk memperkuat dirinya sendiri, dengan meningkatkan teknik dan gaya bertarungnya itu, karena jika memang spekulasinya yang sebelumnya itu memanglah sebuah kebenaran, maka itu artinya dia memerlukan kekuatan yang lebih besar lagi, untuk menjaga keselamatannya, jika saja ada seorang Dewa yang mencoba untuk membunuhnya.

Lagi pula, meskipun hal itu memang hanyalah paranoidnya saja, tapi tidak ada salahnya bersiap lebih awal.

Sementara itu, Collei sendiri berencana ikut bersama dengan Dèndro, di mana gadis itu pun berencana untuk melatih dirinya dalam penggunaan busur, hanya agar dia tidak di anggap tidak berguna dan di buang oleh pria yang bersama dengannya ini.

Meskipun gadis itu tahu, kalau hal tersebut memiliki kemungkinan di bawah sepuluh persen untuk terjadi, tapi dia hanya tidak ingin menjadi beban saja.

Dengan begitu, kehidupan baru dari kedua orang tersebut di Kota Kebebasan - Mondstadt - pun, akhirnya di mulai.

☆====={BERSAMBUNG}=====☆

Author Note :

Hello! Saya Panagakos_Void! Author dari Fanfiction ini.

Saya di sini hanya ingin bertanya, apakah saya perlu mengubah Vision yang akan diterima oleh Collei atau tidak, dan jika memang akan di ubah, maka akan di ubah menjadi Vision apa? Silakan berikan jawabannya di paragrah ini, atau jika tidak bisa, tolong berikan di kolom komentar.

Selain itu, author juga ingin meminta kalian untuk melakukan umpan balik, karena bahkan setelah tujuh chapter berlalu, yang meskipun memang masih dikit sih:V, tapi intinya mah author hanya ingin melihat pemikiran kalian tentang fanfiction ini.

Dan satu lagi, untuk novel dan fanfic author yang lain, hal-hal itu akan mengalami hiatus jangka panjang, sampai laptol author bener lagi.

Yep, seperti yang author katakan di atas, kalau laptop author itu sedang mengalami problem yang sangat menyebalkan, yang meskipun awalnya karena chargernya rusak dan sudah tidak bisa dibetulkan lagi, tapi setelah membeli yang baru, sekarang malah laptopnya yang gak bisa di charger.

Jujur aja, author benar-benar rada kesal dengan hal itu. Karena, rasanya seperti author tidak di izinkan untuk menulis sama sekali.

Untuk semakin memperburuk hal itu, hp author secara tidak sengaja terbanting dari kasur author(perlu di ingat kalau author itu tidur di bagian atas dari sebuah kasur tingkat), yang menyebabkan LCDnya rusak dan layarnyaa tidak bisa nyala sama sekali...

Ngomong-ngomong, itu juga yang menjadi salah satu alasan dari update fanfiction ini yang lambat, karena author buatnya juga pake hp ortu, jadi yahh....

Intinya sih, author hanya ingin menyampaikan hal-hal itu saja. Dan, bagi orang yang bertanya, kenapa author bisa nulis fanfiction ini tapi tidak dengan yang lainnya? Itu karena, fanfic ini di buat setelah laptop author rusak, yang artinya ide ceritanya itu berada di dalam otak author, sementara yang lainnya itu sudah author fix in di dalam sebuah file yang ada di laptop author.

Itu aja sih yang author ingin sampaikan, sampai jumpa lagi di bab selanjutnya, yang gak tau kapan rilisnya:V

Adios~