webnovel

Garuda in DXD World

"Hubungan gelap antara Padora dan Ephimateus telah mengahasilkan seorang anak yang tidak diingginkan. Mahluk yang dipenuhi dengan hasrat jahat. sebuah ritual pemindahan kekuasaan, yang hanya dapat dilakukan dengan mengorbankan seorang dewa. dengan kata lain semua persaratanya telah terpenuhi. sebuah anugrah dari surga. gampangnya kemenanganmu dari 'Suparṇna' telah memenuhi semua hal yang diperlukan." "Kau siapa?" "Pandora, dewi dari semua wanita. kau akan terlahir kembali sebagai 'Campione', 'sang pembuh dewa', 'Si bodoh', sang iblis', 'raja dari segala raja','Campione'."

RedIsPowerfullHire · อะนิเมะ&มังงะ
เรตติ้งไม่พอ
31 Chs

Benar-Benar Merepotkan

-

[Kutipan dari catatan Dewan Tetua, Cerita Rakyat Dalmatia, Kroasia]

Suatu hari, serigala jahat itu mencoba masuk ke kastil raja babi.

"Wow, sudah lama sekali aku tidak datang ke tempat yang begitu indah. Babi kecil yang cantik, tolong biarkan aku memasuki kastilmu. Aku tidak akan melakukan hal buruk. "

"Tidak, sama sekali tidak. Kami akan memberikan apa pun yang Anda inginkan, tolohn pergilah," jawab raja kepada serigala, memohon dengan suara membujuk.

Raja yang bijak tahu bahwa serigala tidak akan menepati janjinya.

"Tidak ada yang kuinginkan. Aku hanya ingin memasuki kastil. Jika kau tidak mengizinkanku masuk, aku akan memilih cara lain, tahu?"

"Tolong jangan, kumohon berhentilah! Selama kami tidak harus membiarkan Anda masuk, kami akan melakukan apa pun!"

Mengabaikan raja babi dan ratapan permohonannya yang putus asa, serigala jahat itu menghembuskan napas dalam-dalam.

Ketika dia melakukannya, nafas serigala menjadi angin puyuh yang meledakkan kastil raja babi. Benteng yang terbuat dari banyak batu bata terbang seperti kapas. Begitu saja, angin puyuh meningkat menjadi badai besar dan meledakkan semua yang ada di sekitar kastil.

"Dengar, bukankah seperti yang kubilang? Seharusnya kau dengan tenang membiarkanku masuk ke kastil. Ambil ini sebagai pelajaran untuk tidak pernah menentangku lagi, oke? "serigala jahat itu mencibir pada raja babi.

"Komentar" The "Tiga Babi Kecil" telah diturunkan dari cerita rakyat aslinya "Serigala dan Kambing" dan "Serigala dan Babi". Tetapi ada hipotesis lain yang berani tentang asal mula legenda ini.

Pada tahun 1854, Raja Iblis ..... menggunakan Otoritasnya yang terkenal atas badai, [Sturm und Drang], untuk mendorong Dalmatian kota pelabuhan Zadar ke ambang kehancuran. Beberapa peneliti percaya bahwa, selama bertahun-tahun, ingatan akan tragedi ini mempengaruhi cerita rakyat.

[Kutipan dari Surat Kardinal Antonio Tebes, Ditujukan ke Vatikan, Awal Abad ke-20]

Untuk tujuan melawan Providence, bermain dengan pengetahuan iblis dari para penyihir, dia menerima gelar Raja dari mereka. Tentang nama yang sudah anda dengar kurang lebih. Campione - Pembunuh Dewa - adalah anak haram Epimetheus, sang Iblis.

Sayangnya, kita manusia tidak bisa melawan mereka. Orang-orang yang dapat melawan mereka, adalah sesama Campione, malaikat Bapa Surgawi kita, dan yang disembah para penyembah berhala yang tabu, dewa...

[laporan tentang Reino Barack], kompilasi organisasi Komite komplikasi sejarah]

Kutipan dari Laporan Jepang Mengenai Verifikasi Campione baru, Awal Abad ke-21

Garuda adalah dewa dari mitologi Hindu.

Seekor burung bertubuh manusia. Ia mampu mengubah tubuhnya menjadi apapun, mampu pergi kemanapun, mampu memciptakan energy sebesar apapun. Cahayanya bagaikan api kaiamat, Matanya terang bagai kilat petir. Setelah kelahiragnya, ia memperbesar tubuhnya hingga menyentuh langit, mengaung denga keras dan dasyat hingga terlihat sebagai samudra api. Sinar sangat terang sehingga para dewa mengiranya Agni (Dewa Api) dan memujanya, ia memiliki Keagunganya beberap keaguan yang sama dengan Agni.

Dia 'Garuda' punya bangyak nama, masing-masing mengabarkan kemampuannya. Dia 'Garuda' adalah raja para burung, musuh para naga. Sampai saat ini ada beberapa kemampuan garuda yang sudah digunakan olehnya 'Reino', beberapa diantaranya adalah :

1. Sitānana, 'wajah putih hijau'. Kemampuan garuda untuk mengeluarkan dan menetralisi rucun, sihir kutukan, dan atau benda asing yang masuk kedalam tubuhnya. Sampai saat ini tidak diketahui kondisi apa yang diperlukannya untuk mengaktifkannya.

2. Rakta-pakṣa, 'sayap merah'. Garuda dapat terbang dengan sayap api. Dikatakan bahwa ini juga merupakan asal usul dari api regenerasi Pheonex si burung api abadi mengingat dia adalah raja para burung.

3. Sarpārāti, 'musuh ular-ular' dia 'Reino barack tampakanya jaga mewarisi karakter ini dari dewa yang dikalahkannya. Dia 'Reino barack' bahkan mengejar Athena yang sudah ditangani oleh raja lainnya dan hampir menyebabkan bentrokan antara keduanya.

[Laporan tentang Champione baru], sidang Komite khusus penanganan bencana, Indonesia.]

Seperti yang disebutkan dalam dokumen di atas, seseorang telah merebut kekuasaan Garuda dan menjadi [Dewa raja para burung]; Disimpulkan bahwa ia memiliki beberapa batasan.

Karena dia tak dapat menggunakan kekuatan ini atas kehendaknya sendiri, dia tak berada pada level Campione lainnya, dan karenanya tidak memiliki otoritas absolut.

Namun, semuanya, tolong jangan lupa.

Meskipun kekuatannya tidak sempurna, tidak bisa dipungkiri bahwa dia adalah Campione. Menuju manusia yang rapuh seperti mage seperti diriku, dia masih iblis yang berdiri di atas kita.

Nishikinomiya Sophia turun dari mobil, dan lampu-lampu yang berkedip di sekelilingnya terus menerus berkedip kepadanya. Sebagian bersar perwakilan yang dikirim oleh media adalah laki-laki, dan beberapa 'wanita langkah' berusia empat puluhan. Nishikinomiya Sophia belum begitu tua, masih sangat cantik, dan mungkin satu-satunya yang menawan di sana. Dia mungkin adalah contoh yang pas dengan apa yang kalian katakana sebagai 'MILF'.

Menginjak sepatu hak dua puluh sentimeter, Sophia berjalan ke alau badan Penanggulangan Bencana Jepang. Dia berjalan ke depan kamera, mengeluarkan tabletnya, memerikasa beberapa laporan yang dikirim kepadanya oleh tim komite kompilasi sejarah jepang. Tidak ada tempat yang lebih cocok untuk melaporkan dan menyamarkan kejadian supranatural selain mejadikannya sebagai bencana alam dan JDR adalah tempat yang pas untuk menenangkan para wartawan ini.

Naik dari tangga Nishikinomiya Sophia mengusap kartu dan berjalan ke kursinya. Amakusa-san yang duduk di sebelah kananya menyerahkan laporang tentang dua pengacau yang ada di negarangya.

"Kau yakin ini tidak salah?"

"…"

Amakusa tidak menjawap, hanya tersenyum masam. Dia mengakat bahunya seakan kejadian itu tidak ada hubunganya denganya. Nishikinomiya Sophia tau ini adalah caranya untuk mengurangi strees berat yang di sebabkan oleh pembuat onar itu. Nishikinomiya Sophia merasa sangat tertetekan, dia menyesala telah membaca dua laporan itu. Ibunya benar, ketidak tahuan adalah berkah terbesar yang dapat dia miliki. Nishikinomiya Sophia ingin sekali kembali ke masa lalu saat dia masih seorang PNS pemula dan menampar dirinya sendiri yang ingin sekali bergabung ke badan Negara ini.

Rekan-rekanya 'senasip' miliknya hanya punya campione di Negara mereka dan mereka sudah sangat kewalahan. Tapi dia, huh lupakan. Negara tempat ayah orang itu berasal pasti sangat bahagia karna dia akhirnya pindah kembali ke jepang.

"Kenapa dia harus kemabali ke sini setelah membunuh Garuda…"

Nishikinomiya Sophia mengeluh, tapi apa yang bisa dia lakukan? Menyuruh 'dia' kembali ke Negara ayahnya? Mungkin 'dia' akan mengamuk dan perlu beberap nyawa untuk menenangkannya. Dia bersumpah bawah kali ini dia harus pension tahun ini, bahkan jika dia harus diberhentikan dengan tidak hormat Nishikinomiya Sophia tidak peduli.

"Nishikinomiya-san aku punya laporang lain yang ingin kusampaikan apa kau ingin membukanya sekarang ataun nanti?"

"Ini kabar baik atau buruk?"

… Amakusa terdiam beberap saat sebelum menjawap. "Buruk"

"Bisakah aku mengetahuinya nanti…?"

Mentalnya tidak akan sanggup saat ini. Mari kesampingkan dulu untuk saat ini. Nishikinomiya Sophia mengetuk micnya dua kali. Sekali lagi menjadi focus dari orang-orang berisik itu.

"Rekan-rekan media selamat datang dan maaf membuat adan semua menunggu, ini tentang kejadian yang terjadi di Narashino baru-baru ini…"