webnovel

Serangan Balik

นักแปล: Wave Literature บรรณาธิการ: Wave Literature

Terhadap ketidak sopan Qiao Jin yang sekarang, Qiao Fei sebenarnya merasa sangat putus asa.

Qiao Fei berencana untuk membawa anaknya ini pergi ke kamarnya sendiri setelah makan. Namun setelah mengusap sudut mulutnya, Qiao Jin tiba-tiba berkata, "Sudah hampir terjadi."

Qiao Fei tampak bingung, "Apa yang hampir terjadi?"

Qiao Jin tersenyum misterius, "Tidak ada hubungannya denganmu."

Ya, tentu saja akan ada orang yang mengalami kecelakaan. Hal itu, sepertinya akan terjadi tidak lama lagi.

Qiao Fei juga tidak banyak bertanya. Ia pun dengan sangat bersemangat membawa Qiao Jin pergi ke kamarnya sendiri.

Karena ini semua dilakukan oleh Qiao Fei, masalah untuk kamar tidak terlalu susah baginya. Qiao Jin dan putra keluarga Mu pun sama-sama memiliki kamar sendiri di lantai dua.

Setiap kamar juga memiliki kolam renang dan teras sendiri. Kamar ini biasanya diberikan ketika ada seorang tamu penting yang berkunjung untuk menginap. Qiao Jin sekarang pulang dan Qiao Fei ingin memberikan kamar itu untuk anak gadisnya.

Melihat hal yang dilakukan oleh Qiao Fei dalam wilayah keluarga Mu, Nyonya Mu ini ternyata dapat memiliki kekuasaan dan hak suara sendiri. Bila mengingat kisah percintaan Qiao Fei dengan Mu Zhenming, tampaknya Mu Zhenming masih begitu memanjakan istrinya saat diajak kembali ke rumah ini.

Desain kamar dan semua ruangan di rumah ini sangat serasi, sangat sederhana dan setiap perabotan yang ada di dalamnya juga di pesan khusus kepada beberapa pengrajin terbaik.

Ranjang besarnya juga terlihat sangat mahal dan masih memperlihatkan desainnya yang anggun.

Di atas ranjang pun terdapat beberapa boneka yang sungguh menggambarkan kamar yang sesuai dengan tuan putri dari keluarga konglomerat.

Di sekeliling lemari juga diletakan beberapa boneka, semuanya telah dipersiapkan secara lengkap dan detail untuk Qiao Jin.

Qiao Fei menatap dengan penuh penantian, "Bagaimana, Ibu meletakkan semua ini sesuai dengan kesukaanmu. Kalau kamu masih menginginkan sesuatu, langsung kasih tahu Ibu, ya!"

Qiao Jin menganggukkan kepala, "Feifei, kamu mempersiapkan semua ini dengan sangat bagus. Aku juga tidak terlalu memilih untuk sekedar tempat tinggal, sangat bagus."

Qiao Fei menghela napas lega dan langsung berubah senang, "Baguslah kalau kamu menyukainya."

Qiao Fei sebenarnya agak takut kalau Qiao Jin merasa ada yang tidak disukainya terkait dekorasi kamar ini.

Sejak meninggalkannya, ia selalu merasa dirinya telah berbuat salah kepada Qiao Jin. Sekarang ketika melihat Qiao Jin tidak menyalahkan dirinya, ia merasa sangat senang.

Lalu mengenai masalah Qiao Jin dengan narkoba itu, hal itu masih menjadi sebuah trauma yang tidak terlupakan. Qiao Fei jadi sangat takut bila tiba-tiba Qiao Jin menghilang lagi.

Setelah mengenalkan sekeliling rumah kepada Qiao Jin, Qiao Fei tidak mengganggunya dan keluar dari kamar ini.

Barang Qiao Jin juga tidak banyak, semuanya telah diambil dari apartemen.

Barang yang tidak terlalu penting sudah disaring oleh Qiao Fei dan menata semua ini dengan sangat baik.

Mengenai apartemen yang menjadi tempat tinggal Qiao Jin sebelumnya, Qiao Fei masih mengingat bahwa tempat itu memberikan kesan yang sangat buruk. Ia pun merasa perlu meninggalkan tempat itu dan tidak akan kembali.

Qiao Jin yang sekarang sudah tidak memiliki pendapat apapun mengenai kamar dan lingkungan di rumah ini. Tidak lama kemudian, ia membuka tangannya dan mengeluarkan aura abu-abu yang diambil dari badan Tan Xuejia. 

Anehnya, aura itu sekarang sudah langsung berubah menjadi aura kematian. Ya, Tan Xuejia telah meninggal dunia.

Aura kematian yang ada di tangan Qiao Jin itu pun segera di simpannya setelah melihatnya.

Pada saat ini, ia merasakan ada semacam aura dingin dan lembab yang berubah di atas kepalanya.

Aura-aura itu tidak memberikan bayangan tertentu dan tidak memiliki warna. Pada beberapa aura khusus, Qiao Jin biasanya juga bisa mencium baunya. Hal ini biasa menjadi pedomannya untuk memahami suatu pertanda adalah tanda yang baik atau malah sebuah pertanda buruk.

Bila mengingat lagi, Qiao Jin sebenarnya juga telah melawan kehendak langit. Sejak seseorang hidup kembali, orang tersebut seharusnya akan mendapat suatu pertanda buruk, biasanya bisa berupa serangan balik. Serangan balik ini pasti juga sudah mulai sebentar lagi.

Sekarang Qiao Jin perlu melakukan sebuah persiapan. Walau serangan balik itu bisa saja tidak terasa mematikan untuknya, tetapi hal itu bisa saja cukup untuk mempengaruhi masa depannya.

Qiao Jin dapat melihat nasib dari orang lain, tetapi sama sekali tidak bisa melihat nasib dirinya sendiri.

Dia paling tidak bisa mendapatkan firasat mengenai masalah yang akan menimpanya nanti.

Namun apapun firasat yang dirasakannya sekarang, nyatanya Qiao Jin sudah tinggal bersama dengan keluarga Mu. Ia pun berpikir sejenak dan akhirnya mengambil setetes darah segar dari tubuhnya. 

Setelah itu, Qiao Jin mengabungkan aura berwarna hitam itu dengan darahnya dan dengan pelan menjentikkannya, aura hitam itu pun langsung menyelimuti permukaan tangannya dan setetes darah yang telah tercampur dengan aura hitam itu juga langsung berubah menjadi bersih.

Hanya satu lantai, masih tidak cukup, Qiao Jin masih perlu lebih banyak lagi.

Qiao Jin berpikir dirinya memerlukan suatu peralatan untuk mengukur nasib seseorang.

Ia pun mengingat-ingat kembali dalam pikirannya, sepertinya ini cukup menakutkan.