webnovel

Merampok Toko Perhiasan

นักแปล: Wave Literature บรรณาธิการ: Wave Literature

Qiao Jin membuka pintu, "Feifei, kamu pulang dulu. Aku ingin pergi ke dalam mall untuk membeli barang."

Qiao Fei yang mendengar keinginan putrinya untuk membeli barang, seketika berubah menjadi sangat senang. Walau tidak begitu banyak memiliki keahlian, namun ia cukup baik dalam membeli sebuah barang.

"Qiao Jin, apa barang yang ingin kamu beli? Ibu bisa membelikannya untukmu! Ibu memiliki daya penglihatan yang sangat bagus kalau membeli sebuah barang."

Qiao Jin menjawab, "Jangan, aku membeli barang yang sesuai anak zaman sekarang. Kamu sekarang sudah terlalu tua, pilihanmu hanya untuk orang yang seumuran denganmu."

Qiao Fei terdiam seketika. Hatinya seperti ditusuk dengan kuat oleh pisau dari putrinya sendiri. Ia pun hanya bisa menatap Qiao Jin turun dari mobil dan pergi begitu saja.

Qiao Jin masuk ke dalam mall.

Tatapan Qiao Jin dari awal sampai sekarang hanya tertuju pada seorang pria yang tampak lusuh tadi. Akan tetapi karena jaraknya terlalu jauh, pria tersebut tidak tahu kalau sedang diikuti diam-diam.

Akan tetapi, Qiao Jin tidak bisa menyembunyikan tatapannya yang penuh dengan kegembiraan. Qiao Jin merasa yakin dengan pandangannya tadi. Baginya, walau dunia sudah berkembang sangat jauh, namun ada beberapa orang yang memiliki sisa-sisa warisan dari masa lalu.

Seperti sekarang, Qiao Jin merasakan ada aura iblis di tempat ini.

Aura iblis hanya melambangkan salah satu aura saja. Aura tersebut tidak bisa disamakan dengan aura kematian dan aura abu-abu yang sedang dicarinya. Aura iblis tidak memiliki warna dan aroma. Kenyataannya, aura seperti ini memang dibuat secara spiritual oleh seorang ahli.

Fakta dari masa lalu Qiao Jin juga mengatakan bahwa saat ada manusia yang memiliki kemampuan menjadi seorang spiritualis, maka Tuhan akan memberikan kekuatan yang sangat besar.

Namun saat pemilik kekuatan ini dilatih dengan niat yang jahat, maka aura itu akan berubah menjadi aura iblis.

Bisa dikatakan, orang ini telah menapaki jalan yang salah. Mungkin saja, aura tersebut adalah energi yang tidak diakui oleh Tuhan dan perlu pengorbanan untuk membangkitkan energi semacam ini.

Bagi master spiritual, jika energi ini bercampur dengan energi iblis, maka orang tersebut akan selamanya menghadapi kesulitan untuk mendapatkan kemajuan. Bisa jadi, mereka biasanya dapat berubah menjadi monster yang meresahkan. 

Jadi pada dasarnya, kemunculan aura tersebut sudah bertentangan dengan ilmu master spiritual yang sebenarnya. 

Monster ini paling banyak ditemui oleh spiritual penyihir. Berbeda dengan master bahasa dan spiritualis yang lebih jarang ditemui, penyihir paling mudah untuk membuat monster seperti ini muncul.

Tetapi aura seperti ini, adalah salah satu bahan yang sangat bagus bagi kebutuhan Qiao Jin.

Qiao Jin mengikuti pria itu masuk ke dalam mall, ia berjalan ke arah mall yang paling dalam. Dengan sedikit tersenyum, tetapi pria itu tampaknya melangkah dengan sangat bersemangat. 

Pria itu pun berjalan ke bagian akhir dari mall ini. Tepatnya, ia berhenti di depan toko perhiasan yang cukup mewah.

Toko perhiasan ini posisinya terletak di toko paling dalam di mall lantai pertama, di samping ada sebuah pintu untuk jalur melarikan diri. Sedangkan di samping kiri toko perhiasan juga terdapat sebuah lift.

Bila tempat ini dibilang sempit, nyatanya juga tidak terlalu sempit. Pada dasarnya, mall ini juga berukuran seperti mall pada umumnya.

Ketika pria itu masuk ke dalam toko perhiasaan tersebut, seorang pelayan toko perempuan langsung menyapanya dengan sopan meski pakaiannya terlihat kusam. "Selamat datang Tuan, apa yang perlu Anda beli hari ini?"

Pria itu sekilas melihat perhiasan yang berada di dalam toko perhiasan. Ia pun langsung masuk dan menunjuk kalung emas yang berada di bagian paling luar di dalam rak salah satu toko.

Pelayan perempuan itu tidak merasakan ada masalah dan mengambilkan kalung emas yang ditunjuk, "Apakah Anda ingin melihat model ini?"

Saat kalung itu keluar dan baru ingin menyerahkannya, kalung tersebut tiba-tiba langsung direbut dari tangan perempuan itu. Ia langsung memasukkannya ke dalam kantongnya yang besar dan kemudian mulai berlari keluar.

Pelayan perempuan itu tampak bingung, "Tidak tuan, Anda masih belum membayar, Anda…."

Untungnya ada seorang perempuan yang berada di dekat pintu dan langsung bertindak cepat saat pelayan itu berteriak. Ia dengan sigap langsung menangkap lengan pria itu. Dengan tegas ia berkata, "Tuan, Anda masih belum membayar uangnya…."

Perempuan itu belum selesai berbicara, namun pria itu langsung menoleh ke arahnya dengan marah, kemudian mengerang pelan. 

"Peng!" Seketika ada suara ledakan yang langsung memecahkan kaca sampai berkeping-keping.

"Ah!!!"

Ledakan itu langsung membuat orang lain yang berada di dalam mall juga terkejut. Beberapa orang yang seharusnya berada didalam lift pun ikut terduduk lemas karena ketakutan mendengar suara yang mengagetkan barusan.

Jeritan itu semakin nyaring dan penjual di toko itu juga tiba-tiba ikut terkejut dan menghentikan semua pekerjaannya.