webnovel

Pantai

Akhirnya mereka sampai juga ke pantai yang dimaksud, rudi menepikan mobil dan turun serta membukakan pintu untuk Kevin dan Naumi. Sesampainya di pantai kami menuju sebuah rumah makan yang ada disana, disitu kami semua melepas penat sesaat sebelum menghabiskan waktu untuk yang lain.

Tak lama Kevin membisikkan sesuatu sama sekretaris rudi dan terlihat rudi membungkukkan badan lalu pergi menemui pemilik restoran dan entah apa yang mereka bicarakan sehingga nampak si empunya rumah makan manggut-manggut tanda mengerti. Setelah itu nampak pak rudi kembali duduk dekat tuannya dan berbisik, "semua beres tuan"

Soni mulai membuka omongan

"ikan apa yang bisa beda beda rasa... Ayo siapa yang bisa?"

Satupun dari mereka gak ada yang bisa jawab

Lalu soni mau menjawab sendiri tetapi tiba-tiba saja Kevin bicara

"saya tau itu ikan apa" jawab Kevin menatap ke arah kumpulan kami.

"jika tuan tau berarti tuan memang hebat, the Best deeeh ucap soni.

" hanya ada satu ikan yang bisa punya beda beda rasa ". kata Kevin sambil melirik Naumi

" ayolah vin, lo bisa nggak, sok aja lo padahal nggak tau palingan "ucap alya sepupunya Kevin

" i kan aku sayang kamu Naumi jadi rasanya beda beda, kadang bikin kangen, kadang timbul cemburu kadang aku selalu ingin bersamamu "kata Kevin tanpa mengalihkan tatapannya dari Naumi yang seketika membuat pipi Naumi jadi merah kayak kepiting rebus.

" waw kami kira anda itu tipe pria yang dingin, sombong dan tidak mau bergaul dengan orang-orang seperti kami dan aku sempat tak yakin dengan keputusan Naumi menerima anda tuan tetapi melihat sikap anda sepertinya saya harus minta maaf ya tuan sempat salah paham sama anda" kata soni.

"gak masalah tuan..." Kevin melihat Naumi karena tidak tau nama soni, Naumi langsung paham dan merasa malu karena belum memperkenalkan teman-teman nya sama Kevin.

"oh ia vin maaf aku lupa ngenalin semua sahabatku" kata Naumi sedikit merasa bersalah

"Yang tadi suka ngebanyol barusan namanya soni dan pacarnya yang dekat dia namanya serly (hai tuan Kevin, kata serly) terus yang disamping alya namanya elang dan itu sepupu mu ndak perlu dikenalin kan.." Kata Naumi sambil tersenyum manis.

Drett

Drett

Drett

Hape Kevin berbunyi dan dia bangkit dari duduknya sambil permisi sama kawan Naumi semua.

Kevin nampak pergi agak jauh sebelum mengangkat telfon nya diikuti sama sekretaris rudi.

" pokoknya saya nggak mau tahu besok semuanya sudah beres" ucap Kevin di telfon dan sepertinya sedang ada masalah di perusahaannya yang Membuatnya sedikit gusar.

"ada apa tuan" tanya sekretaris rudi

"kamu urus dan selesaikan dengan cepat proyek danau teratai tanpa harus menimbulkan masalah" pasti tuan

Kevin kembali duduk dekat Naumi yang sudah tinggal sendirian karena semua kawannya sudah bergerak ke arah pantai.

Sekarang Kevin duduk sangat dekat dengan Naumi

"vin... Trimakasih ya" ucap Naumi

"untuk apa" tanya Kevin

"untuk semuanya" kata Naumi masih datar tanpa ekspresi dan tanpa diduga, Kevin langsung mengambil tangannya dan mencium tangan Naumi dengan lembut sehingga membuat naumi beralih menatapnya.

"aku akan melakukan apapun untuk kebahagiaan mu Naumi ku " kata Kevin tanpa melepas genggamannya dari tangan Naumi.

Mereka berdua saling senyum dan membicarakan banyak hal dari hal yang ringan sampai masalah masa depan yang mereka rencanakan. Kevin dan Naumi tampak sangat bahagia, sekali kali terdengar suara manja Naumi namun mereka berpacaran sangat sopan, mereka berdua tau batasan hanya sebatas berpegangan tangan.

Dua sejoli soni dan serly tampak asik berpelukan di bawah pohon randu yang rindang mereka nampak asik dengan waktu yang mereka habiskan tanpa melepas pelukan masing-masing. Entah bagaimana caranya mereka seperti tidak ada rasa malu karena semua yang mereka lakukan masih terjangkau dari mata Naumi, kedua sejoli tersebut sudah beralih dari berpelukan dan sekarang makin parah dengan extra plus berciumam, Naumi sempat berucap

"astagfirullah..."

Melihat adegan yang mereka lakukan membuat Naumi merasa risih dan malu dengan Kevin yang berada disampingnya.

"apa kamu risih melihat mereka?" tanya Kevin seolah tau apa yang dirasakan naumi.

Naumi tersenyum malu melihat adegan yang dia rasa sangat tidak pantas di depan umum itu dan Naumi merasa jika serly dan soni mungkin sudah melakukan hal yang lebih dari itu jika berada di tempat sepi.

" vin kita jalan yuk, sepertinya aku nggak bisa deh ngeliat adegan kayak gitu" ajak Naumi yang sudah mulai jengah melihat kelakuan serly dan soni seolah dunia cuma milik mereka berdua.

Naumi dan Kevin saling berpegangan tangan menyusuri pantai, sambil melepas sendalnya. Tidak jauh dari mereka sudah tentu simuka datar juga mengekor yaaa sekretaris rudi selalu saja mengikuti kemanapun tuannya.

Rudi juga nampak ikut bahagia melihat tuannya dalam 2 bulan ini sering tersenyum dan sudah jarang marah marah, tuannya juga sekarang lebih peka terhadap lingkungan tidak lagi suka semena mena terhadap bawahan bahkan sekarang tuan nya benar benar suka tersenyum.

"ah tuan, kenapa nggak dari dulu saja anda jatuh cinta, pasti perusahaan bakal tambah maju pesat" gumam rudi sambil senyum senyum sendiri

Rudi tetap mengikuti tuannya dari jarak sekitar 20 meteran, dia tak ingin tuannya mengalami hal yang tidak diinginkan walaupun sekarang mereka sedang berada di desanya Naumi.

Selagi Naumi dan Kevin asik bercengkrama dan tertawa sayup sayup terdengar suara muazin yang sedang azan dari mesjid yang lumayan jauh dari tempat wisata mereka sekarang, tetapi walau begitu Naumi tetap bisa mengetahui jika waktu shalat zuhur sudah datang.

"vin, kita balik ke restoran tadi yuuk sepertinya kita sudah jauh berjalan" kata Naumi

"apa kamu capek?" tanya Kevin

"lumayan sih, kakiku pegal" kata Naumi tanpa ada maksud lain namun ternyata Kevin malah menganggap Naumi memberi suatu kode..

Dengan sigap Kevin menggendong Naumi

"Kevin, apa yang kamu lakukan? Turunin aku vin...." Ucap Naumi sambil meronta namun karena tenaga Naumi yang hanya perempuan tak bisa melepaskan gendongan Kevin, akhirnya Naumi menyerah dan malah mengalungkan tangannya ke leher Kevin karena takut jatuh.

Hati keduanya saling berdebar, Kevin merasa jantungnya berdetak sangat kencang (apa-apaan ini, jangan sampai Naumi mendengarkan detakan Jantungku Tuhan, ini sangat memalukan) hati Kevin seolah melayang karena menggendong pujaan hatinya... Bahagia ternyata punya pacar, ada yang bisa digendong.

Jantung Naumi sudah berdebar sangat kencang sedari tadi seperti habis berolah raga lari 3km (ya Allah, jangan sampai Kevin mendengar bunyi detak Jantungku, aku malu... Eit... Tapi aku berasa bahagia benner) Akhirnya Kevin menurunkan Naumi dari gendongannya persis ditempat mereka duduk sebelumnya.

Disana sudah terlihat begitu banyak makanan sudah tersusun rapi di meja. Sementara tak satupun kawan Naumi yang terlihat batang hidungnya entah pada kemana mereka semua.

"sekarang jangan memikirkan teman-temanmu dulu, sebab mungkin mereka sudah merasa kenyang dengan apa yang mereka lakukan" ucap Kevin sambil tersenyum nakal ke arah Naumi

"kamu apaan siih, bikin aku malu aja" ucap Naumi

"ya udah perut ku sudah lapar sayang, kita makan dulu yaa, habis makan kita langsung shalat zuhur" ajak Kevin

"pak rudi ayo kesini gabung" ajak Naumi

"trimakasih non, tidak usah" jawab rudi

"udah rud kali ini kamu gabung sama kita, kapan lagi kita bisa bersama seperti ini" ucap Kevin

"baiklah boss saya sebenarnya juga lapar" katanya yang membuat Naumi dan Kevin tertawa.