webnovel

Full the world 1

"Apa kau pernah membayangkan dunia ini tidak aman lagi untukmu bagaimana cara untuk mengatasinya?" "Apa kau akan berlari dan bersembunyi di suatu tempat yang tidak pernah diketahui orang lain atau kau memilih untuk mati karena menyerah kepada keadaan" "Meskipun engkau bersembunyi merasakan akibatnya karena kau tak akan pernah bisa lari dari dunia ini....." "Tapi kau tak perlu khawatir karena takdir sudah memilih para penyelamat dunia ini....."

Ulfah_Muna · แฟนตาซี
เรตติ้งไม่พอ
10 Chs

chapter 5

"Kau tidak bisa lari anak manis, karena kau akan jadi makanan ku sekarang!"

"Kau hanya siluman ular yang sombong!, kita lihat saja siapa yang akan menang nanti"

Setelah itu Cassy berlari ke arah arisu, tapi ular itu langsung menghadang nya dan menjaga nya, tapi tetap saja Cassy nekat untuk menerobos, sedangkan di tangannya terdapat sebuah pisau pemberian Zero tadi, yang ia menyembunyikan di balik punggung nya.

"Masuklah ke dalam mulutku anak kecil!" ucap ular itu sambil membuka lebar-lebar mulutnya.

Cassy berkata dengan nada menantang,

"Berharap sekali kau siluman tengik!"

lalu dia melompat dan memegang mulut atas ular itu, ular itu menggeleng-gelengkan kepalanya agar Cassy melepas pegangannya lalu jatuh ke dalam mulutnya.

Tetapi Cassy menancapkan pisau yang ada di tangannya ke atas mulut ular itu dan ular itu berteriak kencang lalu semakin lama menggelengkan kepalanya juga semakin kuat,

Tidak tinggal diam ekornya juga berusaha untuk menangkap cassy, dengan usaha yang besar cassy akhirnya bisa naik ke atas kepala ular dengan pisaunya tadi.

Lalu dia menyimbangkan tubuhnya, agar tidak terjatuh dari tubuh ular itu, dan dia secara langsung menancapkan pisaunya lagi, tapi sekarang keatas kepala ular itu.

Lalu turun dari sana dengan cara seperti turun dari mainan perosotan tapi sambil memengagi pisaunya terus, otomatis kepala ular itu robek sampai badannya yang sedang berdiri.

Setelah turun cassy berlari menuju arisu, ular itu mengamuk kesakitan dan memukul apa saja yang ada di depannya, Cassy berteriak kepada zero,

"Zero makanlah!"

Lalu secepat kilat Zero menangkap ular itu dan memakannya dengan lahap, Cassy bergumam

"Untung saja burung hantu bisa makan ular"

Setelah itu dia mendekat kearah arisu dan langsung memeriksa denyut nadinya,

"Arisu belum mati, denyut nadinya masih terasa" ucap Cassy ke Zero,

Zero mengangguk paham lalu membalas,

"Kita harus segera pergi dari sini karena para siluman akan datang dengan jumlah yang sangat besar, jadi naiklah ke badan ku"

"Baik lah..."

Lalu memapah arisu ke atas badan Zero dan pergi ke wilayah sekolah dengan cara terbang, setelah sampai Cassy turun lalu memapah arisu ke gedung asrama dan menaruhnya di kamar mereka.

Zero berubah menjadi kecil di luar gedung setelah itu terbang ke depan jendela kamar Cassy, setelah Cassy menaruh arisu di atas kasur dia membuka jendela agar Zero bisa masuk, dan setelah Zero masuk dia menutup kembali jendela kamarnya.

Zero terbang memutari kamarnya dan memperhatikan rak buku yang ada di kamar ku karena di setiap kamar di sekolah ini di juga khususkan untuk para murid,

"Ada apa Zero?" tanya Cassy

"Aku sedang mencari buku pengobatan" ucapnya

"Yang mana?"

"Ini sudah"

Ucap zero sudah menemukan buku itu, dan mengambil buku nya dengan cakarnya yang tajam, lalu memberikannya ke pada Cassy.

"Ini bukunya"

Cassy mengambil buku yang diberikan Zero, lalu dia membuka buka buku itu, untuk mencari tentang obat racun ular yang ada di tubuh arisu.

"Apa kau yakin dia terkena bisa ular zero?"

"Tentulah karena dia mempunyai bekas Patukan ular di kakinya"

Dan akhirnya Cassy mencoba cari tentang mantra pengobatannya, lalu dia mencari lagi dan ketemu, setelah itu Zero menyuruhnya untuk membaca mantranya yang tertulis.

Dan Cassy berkata kalian dia tidak paham dengan tulisan yang ada di buku ini, akhirnya ia menyuruh Cassy untuk mendirikan bukunya ke arah Zero.

Zero mendarat di pundak Cassy lalu membaca mantra yang ada di buku itu, setelah itu dia menutup mata dan mengulang kembali mantranya, tanpa melihat bukunya lagi.

"Cepat ambil 1 bulu ku"

Tanpa banyak bertanya Cassy pun mengambil satu bulu Zero.

"Usapkan di dahinya lalu ke leher dan kedua tangan dan kaki" lanjutnya lagi.

Setelah itu Cassy melakukan apa yang diperintahkan Zero, lalu Zero naik ke perut arisu dan menutup mata lalu tiba-tiba saja usapan bulu-bulunya yang ada di badan arisu berubah menjadi biru termasuk seluruh bulu Zero.

Setelah beberapa detik kemudian bulunya yang bewarna biru tadi menghilang dan menjadi seperti biasa,

"Dia sudah sembuh" ucap Zero

"Oh ya?" terkejut karena kekuatan sihir

"Ya "

"Kalau sudah, lebih baik kau istirahat saja Zero" ucap Cassy

"Iya kamu juga istirahat ya, jangan lupa"

"Baiklah"

Dan Zero pun kembali ke sangkarnya juga Cassy yang kembali ke ranjang atas untuk tidur.

Skip Kamar Cissy

"Cissy!!!!"

Teriak seseorang dekatnya, dia bangun karena terkejut lalu mengucek matanya yang masih mengantuk,

"Ada apa sih Kak Yessy?"

"Bangunnya susah banget!" katanya

"Emangnya ada apa Kak?"

"Ini udah jam berapa? nanti kamu telat ke sekolah loh"

"Sekolah?..." Dia berpikir sejenak

"Oh ya sekolah!!" dia langsung mengingat kejadian kemarin dan melompat dari kasur lalu berlari ke arah kamar mandi.

"Huh.... jadi gini ya, kalau tidak ada kembarannya" guman kakaknya sendiri, lalu dia kembali berteriak kepada Cissy untuk tidak berlama lama mandi.

Cissy membalas "iya" dengan nada yang sangat keras dari dalam kamar mandi, tidak sampai 5 menit dia sudah selesai mandi, lalu dengan terburu-buru dia memakai seragam mengambil tas dan berlari ke depan teras.

Ibu mengikuti nya dan bertanya kepadanya "Kenapa buru-buru sekali"

"Kayaknya cissy udah telat ini deh.... soalnya udah jam 6 lewat" ucapnya sambil memakai kaos kaki

"Mau jalan kaki atau diantar?" tawar ibunya

"Aku mau...?" Cissy berpikir lalu terdengar suara bus sekolah yang datang di depan rumahnya

'Tin....tin....."

"Naik bus aja lah"

"Nggak mau sarapan?"

"Enggak bakalan keburu mah....." ucapnya sambil mengikat tali sepatu

"Ya udah kamu bawa ini aja" lalu ibunya menaruh kotak bekal ke dalam tasnya saat Cici masih memakai sepatunya.

Setelah selesai dia pun berpamitan kepada ibunya dan mencium tangannya, lalu berpamitan.

"Cissy pergi dulu ya mah"

"Iya, hati hati di jalan"

Akhirnya Cissy berlari ke bus dan langsung masuk ke dalamnya, si dalam bus sangat penuh semua kursi terisi kecuali kursi yang ada di paling belakang bus, dan itu tepat di samping seorang pria.

Cissy mendekat ke arah pria itu lalu bertanya,

"Apakah aku boleh duduk disini?"

Orang itu menengok ke arah cissy lalu membalas

"Iya boleh"

Setelah itu dia bergeser ke dekat jendela dan Cici duduk di sampingnya,

"Kau anak baru?" tanyanya

"Iya Memangnya kenapa?"

"Pantas Aku tidak pernah melihatmu"

"Emangnya kamu kelas berapa?"

"Kelas 1"

"Oh.....,oh ya aku belum tahu nama mu?"

"Cissy, kalau kamu?"

"Nama saya Harry"

"Oh oke"

Tidak lama kemudian bis berhenti dan pak sopir berkata kalau kita sudah sampai dan membukakan pintu busnya, para murid pun berkeluaran dari bus menuju kelasnya masing-masing.

Cissy bertanya-tanya di dalam hati, sambil celingukan ke kanan dan ke kiri,

"Di mana ya kelas barunya?"

Lalu tiba-tiba saja ada seorang perempuan yang menyapanya dari belakang

"Hai...."

"Hai, juga"

"Apakah kau tersesat?"

"Iya"

"Memangnya kau kelas berapa?"

"Kelas 1A "

"Oh ternyata kita sekelas, Kalau kau mau ayo kita sekalian berangkat kesana bareng?"

"Bolehkah?"

"Iya "

Akhirnya Cissy pun mengikuti orang itu ke kelas dan ternyata di depan pintu kelasnya sudah ada seseorang yang berdiri menunggunya, dan bertanya kepada Cissy,

"Kamu Cissy ya?"

"Iya kenapa" ucap cissy sambil menatap orang yang didepan nya yang sangat imut

"Aku adalah wali kelas mu, namaku Chika"

"Oh ternyata namamu Cissy" gumam perempuan yang mengantar nya tadi

"Ah!!!, ternyata anda guru, maafkan ketidak sopanan saya terhadap anda, karena tidak memanggil anda guru bahkan tidak bisa membedakan mana guru dan murid"

"Tidak apa-apa banyak orang juga salah mengira diriku adalah orang yang masih muda, padahal aku sudah berumur 30 tahun begini"

Lalu karena Cissy mendengar gumaman perempuan yang mengantar nya menghadapnya, dan membalas

"Iya nama saya Cissy, kalau kau?"

"Namaku Marie"

"Marie salam kenal"

Setelah itu mereka saling berjabat tangan dan Bu Chika menyuruh Marie untuk masuk duluan, karena akan memperkenalkan murid baru kepada teman-teman sekelasnya dulu.

Marie mengangguk lalu masuk ke dalam kelas tidak lama kemudian Bu Chika dan Cissy masuk ke dalam kelas.

"Selamat pagi anak-anak" ucapnya dengan semangat murid-murid menjawab tak kalah semangat

"Selamat pagi Bu....."

"Oh ya kita punya teman baru hari ini, jadi kalian harus berteman baik dengan nya ya!, silahkan Cissy perkenalkan dirimu"

"Ehem... namaku adalah Cissy, bla bla bla....."

Tidak lama kemudian setelah perkenalan, Bu Chika menyuruh Cissy untuk duduk disebelah pria yang bernama Harry yang ada di bangku kedua dari depan.

Cissy mengangguk lalu berjalan ke meja yang kosong dan dia merasa familiar dengan nama Harry, saat dia sudah didepan meja barunya, pria itupun langsung menengok ke arahnya.

Cissy pun sedikit terkejut karena dia adalah orang yang diduga di samping ya saat berangkat ke sekolah tadi,

"Hai" sapanya

"Hai juga" balas Cissy lalu dia meminta izin untuk duduk

"Silakan, kenapa kamu sering sekali meminta izin sih, pada hal tinggal duduk saja kan ini meja kamu" balas Harry,

"Kan gak sopan aja, kalau gak minta izin"

Harry tersenyum simpul lalu dia mencium bau darah Cissy, karena dia adalah vampir

"Kamu manusia biasa ya?, apa kamu belum punya sesuatu"

"Iya aku manusia biasa, tapi apa maksudmu belum punya sesuatu?"

"Bukan apa-apa, tidak terlalu penting sih"

"Kalau gitu kalau kau adalah?"

"Aku vampir" ucapnya

"Tak! tak! tak!" suara penggaris besi yang di ketukkan ke papan tulis,

"Baiklah ayo diam semuanya, kita akan memulai pelajaran" Ucap Bu chika dan seketika itu kelas hening lalu mereka memulai pelajaran.

Setelah satu jam kemudian bel istirahat berbunyi Cissy merasa kelaparan lalu dia mengambil bekal yang disiapkan ibunya dan pergi ke taman yang pemandangan indah,

"Lapar...." keluhnya sendiri, saat berjalan

Semua teman-temannya pergi ke kantin sedangkan dia sendiri yang ke taman, cissy duduk di sana lalu tanpa sengaja dia melihat Marie yang duduk di bangku taman juga yang agak jauh dari nya.

Cissy mendekat ke arahnya lalu bertanya kepada Marie,

"Marie enggak makan?"

"Enggak"

"Kenapa ???"

"Enggak kenapa-napa"

"Kamu manusia kan?"

"Ya, aku manusia"

"Eh Kalau begitu kamu mau makan mau makan bareng aku nggak? ini aku bawa bekal banyak"

"Eggak ah aku udah kenyang, dah..."

Tiba-tiba dia pergi dan meninggalkan cissy sendirian di taman.

"Oh yaudah kalau tidak mau sih" dan akhirnya dia memakan makanannya,

"Tetet!!!" bel istirahat selesai

Cissy berlari dengan cepat ke kelasnya, karena dia terlalu menghayati makanannya sampai lupa waktu, dan di jalan saat dia berlari dia berandai-andai

"Kalau kakaknya bersekolah di sini juga, pasti akan lebih seru" ucapnya

Skip Kamar Cassy

"Teng teng....."

"Ah jam berapa ini?!" ucap Cassy lalu bangun dari tempat tidurnya dan melihat sinar matahari yang menerobos masuk dari jendela kamar nya.

"Aku telat bangun!!" ucapnya kaget

Lalu turun dari ranjang dan langsung memakai seragam penyihir tanpa mandi terlebih dahulu, karena jika dia tidak mengambil makanan sekarang, dia tidak akan bisa mengambil makanan nya lagi, karena kupon makannya akan hangus, jika tidak sesuai dengan hari dan jam nya.

Dia berlari ke ruang makan dan saat sampai di sana Untung saja dia tidak telat satu detik pun, setelah itu Cassy membawa makanan yang ada di nampan nya bingung harus duduk di mana.

Dia melihat ke sekeliling lalu melihat seseorang yang ia kenal

"Itu arisu!, ternyata dia sudah sembuh" lalu dia pun mendekat ke meja arisu dan bertanya kepadanya

"Apa aku boleh duduk disini?"

"Ya" jawab nya singkat tapi dengan nada lemah, Cassy duduk di depannya dan mulai memakan makanan nya dengan cepat sedangkan berkebalikan dengan orang yang ada di depannya dia makan dengan sangat lambat.

"Apakah kau sudah sembuh?" tanya Cassy yang berinisiatif memulai percakapan sambil melanjutkan acara makannya,

"Memangnya aku kenapa?" tanya arisu

"Kamu tidak ingat kejadian semalam?"

"BUKKKKK!!!!"

Tiba-tiba saja dia memukul meja dengan kencang sambil berdiri, dan semua orang yang ada di situ melihat ke arahnya, karena dia sekarang menjadi pusat perhatian arisu kembali duduk,

"Bagaimana kau tahu aku?"

"Karena aku yang menolongmu"

"Kamu yang menolongku?" ucapnya tidak percaya

"Iya"

"Kenapa kamu menolongku?"

"Tidak apa-apa aku hanya ingin, karena melihat kau dalam bahaya, lalu kenapa kamu ke sana"

"Jadi kamu mau tau ya"

"Ya sudah sih, cerita aja aku siap mendengar kan"

"Tapi jangan di sini"

"Dimana?"

"Ayo, ikut aku"

Dia langsung bangkit berdiri dan berjalan keluar,

"Tunggu dulu!, makananmu belum habis"

"Biarkan saja"

Dan akhirnya Cassy mengikuti arisu ke arah perbatasan hutan lagi,

"Kenapa kau memilih tempat ini, saat kita harus bercerita?"

Tiba-tiba saja dia berbalik arah Cassy, dengan aura yang menyeramkan lalu berteriak seperti orang gila sambil berkata

"Karena aku ingin mati!!!, aku lelah dengan hidup ini, aku ingin pergi dari sini tapi tidak bisa"

"Arisu tenangkan dirimu, Memangnya kenapa kau ingin mati?"

"Aku dipaksa bertahan di sini!!!, agar aku bisa memberi makan keluarga ku dan juga membuat mereka menjadi keluarga yang terkenal, karena mengambil sesuatu yang berharga dari sekolah ini lalu menyerahkan nya ke orang tuaku, dan bisa menghancurkan para penerus sihir agar tidak ada lagi"

"Tapi kamu adalah penyihir"

"Aku akan menjadi siluman setelah tugasku selesai"

"Orang tuamu bukanlah...." ucap Cassy terputus lalu mengingat foto figura yang pernah ia lihat

"Ya, semua keluargaku adalah siluman kecuali aku dan yang memangsa para murid disini adalah keluargaku, lalu mereka memberi kepada raja untuk dimakan bagi seluruh kerajaan"

"Tidak mungkin aku tidak percaya ini!!!, kau jangan berbohong! Aku percaya padamu arisu kau adalah yang orang baik"

"Tapi tidak kenyataan Cassy"

"Jadi foto waktu kau bersama banyak binatang itu adalah keluargamu...."

"Kau sangat pintar Cassy, tapi karena kau sudah tahu rahasia ku kau harus mati?" lalu dia mengarahkan tongkatnya ke Cassy

"Kau tidak akan bisa!" ucap caramel yang tiba-tiba datang dan mengarahkan tongkatnya ke tongkat arisu lalu seketika itu, tongkat nya terlempar jauh

"Selama ada aku, kau tidak akan bisa melakukan apa-apa terhadap Cassy!" lanjutnya lagi

Karena tongkatnya terlempar jauh dia berusaha mengambil nya, tetapi tongkat itu sudah diambil duluan oleh caramel dengan sihirnya, dan sekarang sudah berada di tangannya.

Lalu caramel mengucapkan mantra mengikat agar dia tidak bisa lepas dari tali sihir ini, dan tidak bisa mengamuk sesuka hati.

"Hah! bagaimana ini arisu terkena sihir dari caramel dan dia tidak bisa melakukan apa-apa" ucap Cassy panik

Arisu mengamuk berusaha melepaskan diri dari tali sihir yang mengikat nya,

"Kamu tidak akan bisa ke mana-mana" ucap caramel,

Arisu marah dan caramel menggunakan mantra untuk meredamkan amarah tapi tetap saja dia keras kepala, juga marah padahal sudah diberi sihir.

Akhirnya caramel tidak melepaskannya sama sekali dari sihir itu, Cassy hanya terdiam melihat kedua orang itu.

"Lepaskan arisu" Ucap Cassy

"Tidak bisa jika aku melepaskannya amarahnya akan bertambah" Ucap caramel

"Kalau kau mau melepaskan nya, kau harus melakukannya sendiri" lanjut caramel

"Melakukannya sendiri bagaimana aku bisa?" keluh cassy,

Lalu tiba-tiba saja dia teringat ucapan caramel saat pelajaran yang diajarkan nya tadi, Cassy pun mencoba mengingat-ingat sambil menutup matanya

"Seorang penyihir jangan tergesa-gesa atau juga ragu-ragu, jika menurutmu itu baik" ucap caramel menasehati,

Lalu dia memanggil dua orang laki-laki yang duduk di bangku belakang, dan dia berteriak memanggil keduanya

"Hai kalian berdua maju ke depan"

"Ada apa Kak caramel?"

"Tolong tunjukkan padaku mantra tidak terlihat, menyerang, menyamar dan yang terakhir mantra perlindungan"

"Baik!!!" ucap mereka berdua,

Dua orang laki-laki itu menunjukkan mantra-mantra yang diinginkan oleh caramel sampai mantra yang terakhir, caramel memberi tahu dia juga akan berkontribusi dalam mantra sihir ini.

Dan dia berkata kalau dia yang akan melindungi salah satunya dan satunya lagi menyerang orang yang akan ia lindungi,

"Lihat aku baik-baik Cassy!"

"Kau lihat temanmu yang akan kau lindungi, angkat tongkat nya lalu kau harus memusatkannya diantara kedua matamu baca mantranya, dan bayangkan di depan temanmu itu ada sebuah benteng atau tameng yang melindunginya" ucap caramel sambil memperagakan ucapannya.

Tiba-tiba saja tanpa diketahui, murid murid di kelas orang yang bertugas menyerang itu, langsung menyerang temannya tanpa aba-aba, tapi untungnya saja orang yang diserang tidak terkena sihir terkuat nya, karena di depannya sudah ada pelindung yang dibuat Caramel.