"Sungguh beruntung," balas Alexandra.
"Tapi, gadis itu tidak pernah mencintai anakku. Dan, aku dengar ia sudah menikah."
"Benarkah? Bodoh sekali," umpat Alexandra. "padahal, Tn. Adam pria yang baik," tambahnya.
"Bukan bodoh. Karena cinta tidak bisa dipaksa," timpal Julia penuh pengertian. Alexandra hanya tersenyum tipis tanpa menanggapi. Tapi, jika benar begitu betapa setianya tuan Adam. Alexandra sempat berpikir, apakah Charles juga akan sesetia itu? Tapi, itu percuma. Karena, suaminya sudah tidak bersamanya lagi.
Martien dan Adam masih terlibat percakapan seru. Yang membuat mereka sesekali tertawa dengan tangan masih memegang penjepit, memanggang daging. Sedang Aldrict terus menggoda kedua anaknya. Martien merasakan ponselnya terus bergetar. Lama didiamkan semakin mengganggu. Martien menyimpan penjepit yang digunakan untuk menyimpan daging pada bara api ke meja panjang. Pergerakan itu membuat Adam menoleh.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com