Caroline datang bersama dua botol Wisky di tangan kanan dan box kecoklatan di tangan kiri. Melihat itu, Simon tergerak untuk membantu wanita yang jauh lebih tua daripada dirinya.
"Oh, kau tak perlu repot-repot."
"Tidak masalah."
Mereka berjalan berdampingan tanpa obrolan. Hanya intruksi singkat dari Caroll untuk menempatkan barang-barang ini di atas meja pantry dapur, selebihnya keheningan kembali mendominasi. Simon tak berinisiatif membuka percakapan -semisal basa-basi— dia hanya melakukan tugasnya lalu duduk di salah satu meja pantry, melihat apa yang hendak Caroll lakukan.
Wanita itu masih sangat cantik meskipun sedang memakai pakaian rumahan santai. Orang lain pasti akan berpikir jika mereka ini seumuran. Carolline jelas memenangkan hati Simon, beberapa tahun lalu, bukan sekarang. Karena saat ini Simon tak tahu apa yang menjadi masalahnya hingga dia sekacau ini.
"Sudah makan?"
Simon menggeleng.
"Kebetulan sekali, hari ini aku ingin makan Fondue. Makanlah bersamaku."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com