webnovel

BAB 233

DASH

Aku aman.

Aku bebas.

Tuhan, aku aman.

Hanya itu yang bisa kupikirkan saat aku berpegangan pada tangan Ayah. Setiap kali dia bergerak, kepanikan membanjiri Aku. dan itu membuat Aku memohon, "Jangan lepaskan, Ayah."

"Aku tidak akan melakukannya. Aku tidak akan kemana-mana, sayang." Ayah beringsut lebih dekat sampai dia bersandar setengah di atasku. Dengan tangannya yang lain, dia menyisir rambutku, dan itu membuatku merasa aman.

Jenis keamanan yang terakhir Aku rasakan sebagai anak berusia lima tahun ketika Aku biasa meringkuk di pangkuannya dan tahu dunia tidak dapat menyakiti Aku selama dia ada di sana.

Aku tidak lagi di kabin.

Pikiran itu menggetarkan Aku seperti gempa bumi, memicu emosi yang kuat yang membuat Aku terengah-engah dan jantung Aku berdebar kencang.

"Sayang?" Ayah bertanya, kekhawatiran terukir di wajahnya.

"Jangan lepaskan. Jangan lepaskan saja." Kata-kata itu keluar dariku saat suaraku pecah. Jari-jariku menjepit jari ayahku.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com