webnovel

FIRE AND LOVE

Asa asima seorang gadis muda dan dingin mengidap penyakit TGA (Transposition of the great arteries) yang bercita-cita ingin menjadi seorang pianis terkenal namun ia harus menjalani hidupnya dengan penuh kekerasan dan kekejaman ayahnya sendiri yang mengidap penyakit OCPD (Obsessive compulsive personality disorder). saat ia mulai putus asa dengan hidupnya, ia tak sengaja bertemu dengan dua sahabat yang berlatar belakang berbeda kim Soo Hyun sosok pria idaman para gadis yang merindukan sosok ibu dan Yoo Soo Jin sosok pria jenius dan bergelar "artis sekolah " yang memiliki rasa bersalah mendalam mengakibatkan dirinya hidup sendiri tanpa kasih sayang orang tua. apakah kedua sahabat itu mampu menolong asa? apakah penyakit asa bisa sembuh? apakah cita-cita asa akan terwujud? mungkih di antara mereka berdua akan ada yang jatuh hati terhadap asa?

Bugis_Syantik · แฟนตาซี
เรตติ้งไม่พอ
22 Chs

si pengancam

2 tahun kemudian...

"selamat datang,silahkan mau pesan apa"ujar soo hyun memakai pakaian seragam kerjanya dan berdiri di hadapan pelanggannya untuk mencatat pesanan.

"aku ingin pesan...karyawannya untuk jam makan siangmalam nanti, apakah boleh? "ujar asa sambil tersenyum ke hadapan soo hyun.

Soo hyun hanya bisa menghela napas dan pergi ke meja lain untuk mencatat pesanan pelanggan lain sedangkan pesanan asa di catat oleh teman kerjanya yang lain.

2 jam berlalu...

Akhirnya waktu restoran tutup,mereka pun berjalan bersama pergi ke sebuah halte bus dekat restoran.

"bagaimana harimu? "ujar asa sambil mengemil sebuah es krim di mulutnya.

"tidak ada yang spesial sama saja seperti hari biasa. Aku paling suka saat waktu akan pulang kau pasti menjemput ku"ujar soo hyun sambil mencubit hidung asa.

"hei kalian... "ujar soo jin sambil melambaikan tangan dari seberang jalan lampu merah.

Dari kejauhan terlihat yun-mi baru datang dan memeluk soo jin dan tersenyum bersama.lampu jalanan pun hijau,Mereka pun menyebrang ke arah asa dan soo hyun.

Setelah pulang dari pekerjaan mereka setiap hari berkumpul di halte bus itu.Mereka saling bergurau sambil sesekali meceritakan aktivitas pekerjaan mereka.Setiap menaiki bus ada saja penggemar soo jin yang akan memintanya berfoto bersama.karena kepopuleran soo jin menjadi bintang model berbagai macam iklan di televisi dan majalah membuat yun-mi terkadang cemburu oleh penggemar soo jin yang membludak di halte bus sedangkan yun-mi bekerja di salah satu stasiun televisi menjadi seorang wartawan.soo hyun bekerja paruh waktu di restoran sebagai pelayan dan sisanya ia bekerja di perpustakaan menemani asa sebagai pegawai perpustakaan,

"andai saja wajah pacaraku pas-pasan sepertinya aku tidak akan iri seperti ini"ujar yun-mi menatap sinis para gadis yang meminta foto dan mencari perhatian soo jin.

"kau tak usah memandangnya,besok ada acara di perpustakaan apakah kau mau datang? "ujar asa sambil memberikan selembaran.

"kau tak mengundangku? "ujar soo hyun menyalib perbincangan asa dan yun-mi.

"kau kan pegawainya tak perlu undangan.aku panitianya akan ku simpankan kau bangku paling depan untuk mu soo hyun,bagaimana denganmu yun-mi? "ujar asa tersenyum ke arah soo hyun.

"aku akan pergi. Sepertinya bagus jika di liput dan menjadi asupan berita,akan ku hubungi pihak agensiku untuk mendapatkan izin"ujar yun-mi sambil memainkan ponselnya.

"apa yang kalian bicarakan? Apakah Aku di undang? "ujar soo hyun yang mulai duduk di samping soo hyun.

"sepertinya itu ide bagus jika ada model yang datang dalam acara maka penonton semakin banyak.Bahan yang akan kau liput juga semakin menarik yun-mi"ujar asa ke yun-mi yang wajahnya masih cemberut karena soo jin.

Satu persatu mereka turun di halte bus dekat rumah masing-masing. Tersisa hanya soo hyun sendiri yang belum turun di antara mereka berempat dan bus yang ia naiki sudah mulai sepi oleh penumpang.

Akhirnya soo hyun pun sampai di halte bus dekat rumahnya,saat menuruni bus.

"jika kau ingin kakakmu selamat,selamatkan dirimu terlebih dahulu"ujar pria yang berjaket hitam dan wajah yang tertutup berbisik ke soo hyun lalu naik bus dan pergi.

Seketika soo hyun terdiam dan langsung menelpon kakaknya untuk memastikan.

"halo, kakak kau baik-baik saja? Apakah ada orang yang datang tadi ke rumah? "ujar soo hyun sambil melangkah dengan cepat ke rumahnya.

"semuanya baik-baik saja. Tadi hanya ibu asa yang mampir,tadinya dia lewat di sini makanya dia memberikanku parsel makanan,memangnya ada apa? Kau baik-baik saja? "ujar hyun bi yang mulai khawatir.

"tutup pintu dan jendela,kecuali aku jangan membuka pintu.akan ku telepon lagi nanti ketika sampai di rumah"ujar soo hyun yang mulai berlari.

Hyun bi pun menutup rapat-rapat rumahnya walaupun ia tak tahu apa yang dimaksud adiknya.

Ting..ting...

Bel pintu rumah soo hyun berbunyi,dengan ancang-ancang hyun bi memegang sapu.perlahan ia mencoba memberanikan dirinya untuk membuka pintu rumahnya,

Tanpa melihat ia langsung memukul orang yang memencet bel rumahnya. Ternyata yang dia pukul adalah adiknya sendiri,soo hyun dan hyun bi pun masuk ke rumah mereka. Saat selesai mandi,soo hyun menceritakan kejadian yang dia alami di halte bus tadi.

"siapa dia? Memberi ancaman,sepertinya dia orang yang kita kenal.soo hyun apa kau punya musuh? "ujar hyun bi penasaran.

"tidak,kau sendiri?kakakku sejak aku sekolah aku tak memiliki musuh dan di tempat kerja ku aku tak merasa memiliki masalah sedikitpun. Bagaimana denganmu? "ujar soo hyun sambil menyisir rambutnya dan mengahadap ke cermin.

"tidak,semua orang baik padaku di sekolah maupun para tetangga.kakakmu ini tak memiliki musuh, bagaimana denganmu apakah kau pernah berkelahi dengan seseorang kecuali ayahnya asa itu? "ujar hyun bi mengambil handuk soo hyun dan menjemurnya.soo hyun pun langsung teringat tentang rekaman suara yang ibu asa berikan dahulu, ia tak menyangka ayah asa akan mengancamnya dengan nyawa kakaknya.

"berengsek,aku tak selemah itu"ujar soo hyun suara kecil.

"kau bicara sesuatu?"ujar hyun bi yang tak mendengar perkataan soo hyun.

"aku lapar. Bisakah kau memasakkanku makanan yang paling enak? Aku sangat lapar setelah mandi"ujar soo hyun menggiring kakaknya ke dapur untuk makan.

Setelah makan, soo hyun kembali ke kamarnya dan menghubungi soo jin. Ia berharap soo jin bisa membantu dengan pengalamannya bersekolah di amerika dulu,Ia pun menceritakan kejadian di halte bus dengan seksama ke soo jin,

"ahhh lama aku tak pemanasan soo hyun,tenang saja besok aku akan datang ke rumahmu.aku akan lihat seberapa jauh dia bermain denganmu"ujar soo jin menutup telepon soo hyun.

Dengan cepat soo jin membuka laptopnya dan mencari informasi melalui peretasannya, ia pun mengakses ccctv halte bus dekat rumah soo hyun.Tak butuh waktu lama,ia pun berhasil mendapatkan informasi yang mengancam soo hyun di halte bus,

"SKAKMAT, kau tak bisa menyentuh soo hyun ataupun hyun bi selagi aku masih hidup. Sudah cukup kesalahanku dulu dan tak akan ku ulangi lagi"ujar soo jin melihat data-data di laptopnya.

Ia pun mencari lagi lebih detail hingga tertidur di depan laptopnya.

Pagi pun datang, ponselnya berdering.Ternyata soo hyun meneleponnya sebanyak 10 kali dan yun-mi juga menelponnya sebanyak 50 kali bersama pesan teks mengumpat dirinya. Ia baru tersadar saat soo hyun memulai video call ia pun bergegas dan pergi ke perpustakaan untuk acara.Sesampainya di sana,terdengar suara piano yang indah dari luar ia pun membuka pintu studio itu. Sungguh terkejutnya ia ternyata yang memainkan piano adalah asa.seketika ia terpaku oleh lantunan suara piano dan kelihaian asa memainkannya.

"ayo duduk"ujar soo hyun menarik soo jin duduk di sampingnya.

Yun-mi dan tim wartawan tampak sibuk mengambil gambar di setiap sudut sedangkan soo jin dan soo hyun menyaksikan performa asa dan anggota yang lainnya di kursi penonton.

Saat acara selesai,mereka bertiga menghampiri asa di belakang panggung.

"aku harus menemui tim ku lebih dulu nanti aku akan menyusul"ujar yun-mi berjalan berlawanan dengan soo hyun dan soo jin.

"jadi bagaimana orang itu apakah kau mengetahuinya? "ujar soo hyun

"tentu saja aku mengetahuinya hanya dengan waktu semalam aku mendapatkannya secara rinci"ujar soo jin.tiba-tiba ponsel soo hyun berdering,ternyata kakaknya datang dan meminta dirinya di jemput di parkiran.

"kau pergilah ke ruang tunggu. Lantai dua lalu belok kiri ruangannya samping dengan gudang.aku akan menyusul dengan kakakku"ujar soo hyun berlari ke parkiran menjemput kakaknya.

Soo jin berjalan mengikuti arahan soo hyun sambil mendengarkan musik. Tampak para gadis yang melihat wajah soo jin di buatnya takjub akan ketampanannya namun soo jin sudah terbiasa dengan hal itu ia hanya berjalan terus. Sesampainya di lantai 2 ia pun mengetuk ruangan yang di maksud soo hyun,sungguh terkejutnya ia melihat kecantikan asa yang menyambutnya.

"soo jin kau baik-baik saja? "ujar asa sambil melambaikan tangannya ke mata soo jin yang tak berkedip sedikitpun. Akhirnya soo jin tersadar dan mengajak berbicara asa.ia pun melupakan kekagumannya kepada asa dalam sekejap,tak lama soo hyun dan kakaknya datang membawa bunga di ikuti yun-mi yang juga membawa kotak berisi kue tart.

"performamu tadi di atas teater memainkan piano sangat bagus asa" ujar soo hyun.

"tak ku sangka kau pandai memainkan piano.selain pintar kau ternyata punya bakat terpendam juga"ujar yun-mi sambil memotong kue menjadi beberapa bagian.

"sebenarnya saat kecil aku memang menyukai piano namun ayahku mengubur impian itu.Impian itu akhirnya datang kembali saat sudah lulus dan aku bekerja di sini.setiap ada waktu luang aku ke ruang musik dan memainkannya,saat ada acara aku pun memberanikan diri untuk tampil dan itulah hasilnya tadi"ujar asa malu.

"walaupun aku tak bisa melihatnya namun aku percaya setelah acara ini berakhir orang-orang baru akan memberikanmu kesempatan untuk tampil menjadi pianis yang hebat lagi"ujar hyun bi memberi dukungan ke asa.

"aku setuju,aku ingin melihat mu membawakan lagu dengan piano lagi pasti lebih bagus dari tadi"ujar soo hyun menyuap kue ke mulutnya.

"soo jin apa yang kau lakukan?Dari tadi kau hanya memainkan ponselmu tanpa berbicara.Apakah kau puasa bicara? "ujar yun-mi penasaran.

"aku tidak sedang puasa bicara, (sambil menggigit kue di tangan yun-mi) asa apakah kau kenal ?dia(memperlihatkan sebuah foto di ponselnya) kapan terakhir kali kau bertemu dengan dia? "ujar soo jin dengan wajah serius.

"dia salah satu ajudan ayahku, beberapa hari yang lalu aku melihatnya di kantor bersama ayahku,memangnya kenapa? "ujar asa penasaran.

Soo jin tak menjawab pertanyaan asa, ia hanya menoleh ke arah soo hyun dan memberi kode ke soo hyun untuk berbicara berdua. Akhrinya mereka pun pergi ke restoran dekat perpustakaan dan membicarakannya.

"namanya joseon albert dia lulus seangkatan dengan kakakmu namun berbeda sekolah dan tempat tinggalnya ada di pinggir kota dengan rumah minimalis.setelah ku cermati Ia ternyata sudah lama bekerja di keluarga asa namun bukan sebagai pegawai kantor melainkan asisten pribadi kakaknya asa tapi itu hanya kedok saja.Banyak gambar ia selalu bersama ayahnya asa dan yang ku tahu setelah mengancammu dia tak pulang ke rumahnya dan memilih masuk ke rumahnya asa.Dan hari ini aku mendapatkan informasi dia bekerja sebagai pegawai baru di sebuah bank,aku tak tahu apa sebenarnya yang dia inginkan? Apa kau tahu maksudnya? "ujar soo jin penasaran.

Soo hyun pun akhirnya menceritakan

Soal rekaman yang ia dengar di pemakaman ibunya bersama asa 3 tahun yang lalu.

"aku sekarang paham,ia ingin membuat asa seperti binatang peliharaannya. Saat asa menjauh ia akan menarik tali di lehernya dan jika asa melawan ia memukulnya agar tunduk. Dan kau melepaskan tali itu makanya ayahnya sangat marah padamu,ia ingin mengahancurkanmu bahkan menghabisimu jika kau tak ingin melepaskan asa untuknya. Dasar Orang tua gila"ujar soo jin meminum minumannya.

"aku tak mempermasalahkan nyawaku yang aku ingin hanya asa dan kakakku selamat.aku tidak ingin kehilangan seorang wanita dalam hidupku lagi,aku ingin melindungi mereka apapun caranya. Bisa kau bantu aku? "ujar soo hyun

"tentu saja aku akan membantumu. Aku tidak akan pernah tinggal diam, jika ayahnya asa selangkah lebih maju maka aku dua langkah di depannya hanya untuk sahabatku,baiklah ayo kita makan dulu"ujar soo jin. Mereka pun menyantap hidangan yang di bawakan oleh pelayan dengan lahap.setelah selesai,mereka pun keluar dan pergi ke halte bus di seberang jalan. Dari kejauhan terlihat asa, hyun bi dan yun-mi sedang melambaikan tangan mereka menyapa.

"soo jin kau sahabatku dari dulu.

aku dan ayah asa sedang bertarung sekarang ini dan aku tak tahu apa serangannya selanjutnya tapi yang jelas aku tak akan rela jika memberikan asa begitu saja,aku punya permohonan padamu. Jika aku mati di tengah jalan nanti tolong jaga asa dan kakakku baik-baik dan tolong jangan beritahu hal ini pada siapapun termasuk asa dan kakakku, kau bisakan?"ujar soo hyun.seketika soo jin terdiam, ia serasa menghentikan waktu sejenak. Ia tak menyangka soo hyun akan berbicara seperti itu.Ia pun langsung tersadar dan merangkul leher soo hyun sambil berkata

"hei anak nakal. Kau dan aku akan bersama melawan pria tua itu. Kita pasti akan menang dan kau akan bahagia bersama asamu dan aku bersama yun-mi ku,kita akan bersama selamanya jadi jangan berbual lagi paham? ".

Mereka pun berjalan bersama menuju ke taman menghirup udara segar sampai petang datang. Ternyata sore itu turun salju pertama,

"kau tahu asa, kata ibuku jika salju turun pertama maka kau yang berbohong akan di ampuni"ujar soo hyun sambil menada tangannya ke arah salju agar jatuh di tangannya.

"benarkah?akan ku coba. Aku mencintaimu kim soo hyun!!!! "teriak asa di tengah taman. Seketika orang-orang yang berada di taman memandang asa dengan cepat soo hyun menarik asa,

"apa yang kau lakukan? "ujar soo hyun sambil tersenyum kecil ke asa.

"kau bilang jika aku berbohong akan di ampuni. Jadi aku berbohong berteriak agar aku di ampuni"ujar asa dengan nada meledek ke soo hyun. Tanpa sepatah kata soo hyun langsung memeluk asa dan berkata,

"kau tak pernah berbohong soal perasaan asa. Kau payah soal itu makanya diamlah dan jadi anak yang baik".

Di tempat lain, soo jin, yun-mi dan hyun bi tampak menikmati momen itu dengan mengambil beberapa foto untuk diabadikan. Setelah selesai berfoto mereka beristirahat di pinggir trotoar sambil memakan jajanan yang mereka beli dan menunggu soo hyun dan asa tiba.

Saat asa dan soo hyun tiba, mereka pun bergegas pergi agar mereka sampai ke rumah saat salju turun dengan lebat.