webnovel

FIRE AND LOVE

Asa asima seorang gadis muda dan dingin mengidap penyakit TGA (Transposition of the great arteries) yang bercita-cita ingin menjadi seorang pianis terkenal namun ia harus menjalani hidupnya dengan penuh kekerasan dan kekejaman ayahnya sendiri yang mengidap penyakit OCPD (Obsessive compulsive personality disorder). saat ia mulai putus asa dengan hidupnya, ia tak sengaja bertemu dengan dua sahabat yang berlatar belakang berbeda kim Soo Hyun sosok pria idaman para gadis yang merindukan sosok ibu dan Yoo Soo Jin sosok pria jenius dan bergelar "artis sekolah " yang memiliki rasa bersalah mendalam mengakibatkan dirinya hidup sendiri tanpa kasih sayang orang tua. apakah kedua sahabat itu mampu menolong asa? apakah penyakit asa bisa sembuh? apakah cita-cita asa akan terwujud? mungkih di antara mereka berdua akan ada yang jatuh hati terhadap asa?

Bugis_Syantik · แฟนตาซี
เรตติ้งไม่พอ
22 Chs

kematian kim hyun bi

"permainan segera mulaikan. Dia tak memperdulikan peringatanku"ujar ayah asa ke joseon albert.

Dengan hanya mengangguk dan pergi,ia pun memulai rencananya.

Ia mendatangi kakak dan adik asa di kamarnya,

"selamat pagi nona, tuan memintaku membawakan surat keberangkatanmu ke amerika pekan depan? Kalian dia minta melanjutkan pendidikan di sana"ujarnya

"apa? Kenapa mendadak seperti ini? Apakah terjadi masalah dengan perusahaan ayah? "ujar Nadya melihat surat yang di bawa joseon.

"perusahaan tuan baik-baik saja nona namun seperti dia ingin kalian serius menempuh pendidikan seperti nona asa" ujar joseon jelas.

"bagaimana jika aku tidak mau? Ibu dan saudaraku ada di sini, lagian kenapa aku harus jauh-jauh ke sana kalau ingin serius? di sini banyak sekolah populer yang tidak kalah bagus dengan Amerika"ujar adik Nadya melanjutkan mendengar musik di aerphonenya.

"jika kalian tidak pergi ke amerika maka semua fasilitas akan di blokir nona. Minggu depan saya akan menjemput nona di sini, permisi"ujar joseon pergi meninggalkan kamar Nadya. Karena tak terima Nadya pun datang ke kantor ayahnya,Terlihat Nadya menerobos meeting dan mengacaukan semuanya.

"ayah, aku tidak ingin pergi ke amerika. Tidak mau!!! "ujar Nadya berteriak di meja meeting dan menghamburkan semua kertas.

"semuanya keluar"ujar ayah asa tegas. Setelah karyawan keluar,ayah asa pun mendekati Nadya.

"nadya tidak usah keras begitu.bicaralah baik-baik, ayah pasti mendengarkanmu"ujar ayahnya sambil duduk di kursi

"apa alasan ayah menyuruhku pergi ke amerika tanpa membawa asa ataupun ibu,jawab aku!!! "ujar nadya berteriak

"tak ada alasan yang jelas, joseon sudah menjelaskannya padamu. Lagian asa sudah berkembang lebih pesat darimu jadi ayah berpikir tak usah dia ikut dan untuk ibumu tidak ikut alasannya karena ayah. Dia istri ayah bagaimana mungkin dia pergi sedangkan ayah seorang diri di sini"ujar ayah asa hendak pergi keluar.

"baiklah aku akan pergi tapi berjanjilah satu hal padaku"ujar Nadya menghentikan langkah ayahnya.

"apa itu anakku? Pasti akan ku kabulkan untukmu"ujar ayahnya mengelus rambut Nadya.

"jangan kasar lagi terhadap asa sebagai gantinya aku akan belajar dengan giat agar kau bangga padaku, kau bisa? "ujar Nadya mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

Dengan tersenyum ayah asa langsung berjabat tangan dan meninggalkan Nadya. Sesampainya di lift ia menelpon joseon "jangan ada perubahan lakukan semuanya sesuai prosedur ku. Setelah Nadya pergi lakukan dengan cepat"ujar ayah asa.

Di tempat lain, ibu asa terlihat merapikan tanamannya di ganggu oleh kedatangan salah satu pembantu kepercayaannya,

"ada apa? Ada kabar apa kau bawakan untukku? "ujar ibu asa sambil memotong batang bunganya.

"nyonya maafkan aku"ujarnya sambil menyuntikkan leher ibu asa suntikan berisi cairan obat bius.

Ibu asa di bawa pergi menggunakan mobil dan di masukkan ke satu ruangan yang gelap.setelah sadar joseon lalu menyemprotkan gas beracun secara bertahap dengan dosis yang tepat agar paru-paru ibu asa rusak secara perlahan,denga tubuh yang lemas dan napas yang tersengah-sengah ibu asa mencoba membuka matanya.

"nyonya seharusnya kau tak pernah menolong nona asa agar nasib tak begini"ujar joseon mencengkram wajah ibu asa yang mulai pucat.

"aku tahu suami akan berbuat sejuah ini kalau begitu beritahu aku kapan waktu kematianku? "ujar ibu meludahi joseon.

"aku bukan tuhan nyonya.aku hanya menjalankan perintah tuan saja agar dia bisa senang, jadi bersenang-senanglah dulu di sini nyonya. Aku akan membereskan semua putrimu terlebih dahulu"ujar joseon melepaskan ikatan tangan ibu asa dan menggantinya dengan merantai kakinya.

"tidak...cukup aku saja yang kau sakiti jangan ke anak-anakku apalagi asa. Tidak...kau jangan berani menyentuhnya"ujar ibu asa menyudutkan joseon.

"bukan aku yang akan menghabisinnya tapi suamimu sendiri,aku hanya akan menjalankan perintah nyonya"ujar joseon mendorong ibu asa hingga terjatuh.

Joseon pun akhirnya keluar dari ruangan itu dan mengirimkan pesan ke anak-anak ibu asa dari ponsel ibu asa dengan pesan berisi ibu asa pergi jauh dan lama akan pulang.

Setelah pesan terkirim, ia pun menghancurkan ponsel ibu asa dan pergi meninggalkan tempat itu sementara ibu asa masih histeris dan menangis untuk mengampuni nyawa anak-anaknya yang terancam.

Asa yang baru pulang, berteriak mencari ibunya namun tak dapat.

Ia bertanya ke semua pembantu rumah namun tak ada satupun juga yang tahu keberadaan ibunya.

Saat Nadya baru sampai dari kantor ayahnya,ia menghampiri asa yang tampak kebingungan.

"apa yang kau asa? "ujar Nadya.

"kemana ibu? Apa kau melihatnya? Biasa nya dia ada di taman merapikan bunga hiasannya tapi aku sudah mencarinya kemana pun namun tidak ada"ujar asa cemas.

"kau pasti tidak membuka ponselmu,ini minumlah dulu dan cek ponselmu.Ibu memberitahu kita dia pergi ke acara reunian temannya di UEA mungkin sedikit lama dia ingin refresing dari sini"ujar Nadya memberikan segelas air asa.

Asa pun meminumnya dan langsung mengecek ponselnya, ternyata benar ibunya sedang keluar negeri.Ia pun naik ke kamarnya untuk beristirahat,

Setelah mandi ponselnya berdering asa mendapatkan pesan masuk.

TEMUI AKU DI TAMAN BESOK, IBUMU TAK KELUAR NEGERI IA DI TAHAN OLEH SESEORANG.

mendapatkan pesabn berantai dari nomor yang tak diketahui membuat asa sangat cemas, ia langsung pergi menemui soo hyun di rumahnya.

Saat hendak membuka pintu soo jin keluar, mereka bertatapan mata.

Namun soo jin langsung dan meminta asa masuk ke rumah soo hyun,

"soo hyun...kakak hyun bi... Kalian punya tamu,asa mengunjungi kalian. Baiklah asa aku pamit dulu ingin pulang"ujar soo jin meninggalkan rumah soo hyun.

"tumben asa mengunjungi kita malam begini,ada apa? "ujar kakak hyun bi duduk di kursi tamu.

"kau baik-baik saja? Tidak biasanya kau mengunjungi malam begini, ada apa? "ujar soo hyun yang juga duduk di kursi tamu.

Asa pun menceritakan keadaan ibunya yang tiba-tiba menghilang dan pesan yang ia dapat secara kebetulan.

Soo hyun menghubungi soo jin dan memintanya putar balik kembali ke rumahnya agar berunding mencari jalan keluar permasalahan asa.

"tidak ada waktu ceritakan kepadaku sekarang jika itu sangat gawat agar aku bisa berpikir cepat"ujar soo jin. Melajukan mobilnya menembus keramaian kota.

Soo hyun pun menjelaskan ke soo jin dengan detail. Setelah tiba, soo jin langsung menerbangkan drone yang berada di bagasi mobilnya dan mengendalikannya dengan remote kontrol. Setelah berada di kantor ayah asa dan rumah asa, soo jin menekan tombol awak otomatis agar dronenya bisa bekerja dengan baik, tak lupa juga ia memanggil kembali alat penyadap yang simpan di sekitar ayah asa saat mereka terakhir kali bertemu untuk kembali ke drone setelah bekerja.

Soo jin pun masuk ke rumah soo hyun,

"tenang saja, alatku akan menyadap semua percakapan yang ada di kantor dan rumahmu Mulai tadi pagi hingga sekarang.aku mengambilnya dari rekaman cctv dan ponsel semua orang jadi mustahil bisa lari dariku.alatku akan memerlukan waktu jadi soo hyun antar pulang asa agar tidak ada yang curiga dan satu hal lagi, berikan ponselmu"ujar soo jin meminta ponsel asa.

Asa pun memberikan ponselnya dengan bergerak cepat soo jin memasang radar yang membuatnya bisa tahu kemana asa akan pergi dan juga melacak darimana pesan berantai yang di terima asa.

"temui dia di taman besok, soo hyun akan menemanimu dan aku akan mengawasimu dari radar yang ku pasang di ponselmu. Pulanglah "ujar soo jin berlari ke atap untuk mengambil drone yang ia terbangkan.

Saat di luar,asa melihat ke atas.ia berharap kepada alat soo jin bisa menemukan ibunya.

"tak usah risau, soo jin pasti bisa menemukan ibumu. Dia murid terbaik dari amerika"ujar soo hyun menguatkan hati asa.

Asa pun kembali ke rumahnya dan tidur di kamarnya. Sementara soo jin dan soo hyun di atap terus berusaha menganalisis data rekaman yang mereka dapat.

Pagi pun datang, soo hyun dan soo jin yang tertidur di atap terbangun. Dengan wajah yang lelah mereka pergi bekerja,namun soo jin terus memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi jika ia adalah ayah asa.

Setelah pulang bekerja, soo jin mengunjungi tempat kerja soo hyun dan mengotak-atik laptopnya sembari menunggu waktu soo hyun pulang.

Asa datang menghampiri soo jin sebelum menemui seseorang yang mengirimkannya pesan di taman,

"apqkah sudah ada perkembangannya? "ujar asa sambil duduk di hadapan soo jin.

"tidak, butuh waktu untuk menganalisis beberapa data lengkap. Tolong bersabarlah"ujar soo jin melihat asa.

Asa hanya tersenyum, karena rambutnya terurai di pun mengikatnya di hadapan soo jin. Seketika soo jin terpanah oleh asa,ia baru sadar saat soo hyundatang dan memukul bahunya.

"kerjaku sudah selesai. aku akan pergi menemani asa,akan tetap di sini?"ujar soo hyun duduk di samping soo jin.

"ya, tempat ini lebih aman ku rasa di bandingkan rumahmu"ujar soo jin kembli menyibukkan dirinya dengan laptop.

Asa dan soo hyun pun pergi ke taman, sesampainya di sana asa mendapatkan pesan lagi yang berbunyi

AKU ADA DI KURSI TAMAN DEKAT DANAU, MENDEKATLAH.

Soo jin yang terus mengawasi soo mereka sambil melacak siapa orang tersebut.

"dia seorang wanita berusia tidak kurang 40 tahun,ia mengenakan baju motif bunga wisteria dan memakai masker"ujar soo jin memberi tahu soo hyun dari telepon. Sesampainya mereka di sana, ternyata wanita yang di maksud adalah pembantu rumah asa dan merupakan pembantu kepercayaan ibu asa.

"bibi kaukah yang mengirim pesan itu kepadaku? "ujar asa keaget melihat wanita itu.

"benar nona.aku mengirimnya...aku sangat menyesal tolong maafkan aku"ujar pembantu itu sambil berlutut di hadapan asa.

"apa yang kau maksud bibi? Aku tidak mengerti"ujar asa mengangkat badan pembantu itu.

"tidak aman bicara di sini sebaiknya ikut kami, ayo"ujar soo hyun membawa asa dan pembantu itu ke tempat kerjanya.

Setelah tiba di sana pembantu itupun bercerita bahwa ia kedapatan oleh joseon saat memberikan informasi ke ibu asa tentang rencana ayah asa,ia di minta oleh ayah asa menuruti perintah joseon jika tidak kehidupan keluarganya di desa akan dimusnahkan oleh ayah asa.Dia pun menuruti perintah joseon untuk menyuntikkan obat bius ke ibu asa dan setelah melakukan hal itu joseon memintanya untuk melarikan diri sejauh mungkin agar asa ataupun saudaranya tidak bisa menemukannya.

"aku merasa bersalah telah mengkhianati nyonya besar, aku meminta maaf padamu nona"ujar pembantu itu menangis di pangkuan asa. Mendengar hal itu asa langsung terdiam dan hanya meneteskan air mata. Ia syok mendengar pernyataan pembantu kepercayaan ibunya.

"kau tahu dimana joseon menyekap ibu asa? "ujar soo jin sambil mengetik di laptopnya.

"aku tidak tahu tuan tapi aku selalu melihatnya menelpon seseorang setelah bertemu tuan besar. Mungkin kalian bisa mengetahuinya dari situ"ujar pembantu itu.

Soo jin mulai menyadap semua panggilan joseon dan mengeliminasi beberapa nomor telepon untuk dianalisis.

"kau ingat jam berapa kau diminta menyuntikkan ibu asa obat bius atau jam saat kau mengupingnya menelepon seseorang? "ujar soo jin mencatat beberapa nomor telepon.

"tunggu sebentar (sambil mengecek ponselnya) jam aku menyuntikkan ibu asa adalah pukul 12:45 10 menit setelah joseon menelpon ku dan saat dia ku dapati menelepon dengan seseorang adalah jam makan siang pukul 12:30" ujar pembantu itu menyeka airmatanya.

"berarti aku menyimpulkan ada 2 panggilan dengan nomor yang berbeda di jam yang kau sebutkan, aku butuh bantuan shireen.soo hyun tolong hubungi shireen dan yun-mi minta mereka kemari"ujar soo jin mulai melacak lagi di laptopnya.

Shireen dan yun-mi pun tiba, dengan cepat soo hyun menceritakan kejadian yang di alami ibu asa.

"shireen obat bius akan bertahan berapa lama setelah di suntikkan?"ujar soo jin mulai mencatat.

"dalam keadaan umum, biasanya anastesi akan bertahan 20 menit atau sejam"ujar shireen

"berarti tempat yang di bawa joseon tidak jauh dari kota ini, yun-mi kemungkinan tempat yang sutradara datangi untuk mengambil gambar nuansa horor ataupun thriller dalam jangka waktu kurang dari 20 menit ataupun sejam dimana? "ujar soo jin dengan nada serius.

"jika aku sutradara aku akan memilih tempat sunyi dan gelap jauh dari kota dan listriknya masih bisa di gunakan namun jika di lihat dari waktu tempuh ada 3 tempat di sekitaran sini itu adalah bekas pabrik gula dekat dengan taman, sekolah terbengkalai samping menara tua dan bekas kantor pajak yang terbakar di pinggir kota"ujar  yun-mi menggambar sebuah peta.

"sebentar, kalau aku jadi joseon dan membawa ibu asa pergi dengan waktu itu berarti tempatnya adalah kantor pajak yang terbakar"ujar soo hyun menyimpulkan.

"tidak, joseon tak sebodoh itu.Ia harus cepat membawa ibu sebelum aku dan Nadya tiba di rumah,ia pasti tahu kita akan berpikir ke sana.Tapi aku merasa salah satu pabrik ayahku mungkin dia menaruh ibuku di sana agar tak di curigai."ujar asa mencatat beberapa pabrik milik ayahnya.

"tapi asa pabrik ayahmu pasti bekerja terus lantas di mana ia akan menyimpan ibumu? "ujar yun-mi heran.

"ruang bawah tanah, ada 2 pabrik yang memiliki ruangan itu. Tak banyak orang tahu soal ruang bawah tanah milik pabrik ayah asa hanya orang-orang tertentu saja yang mengetahui tempat itu. "ujar pembantu itu.

"ini 2 pabrik itu tapi aku tidak tahu pasti dimana ruang bawah tanahnya.aku belum pernah ke sana sebelumnya"ujar asa memberikan kertas ke soo jin.

Soo jin pun mencari tempat itu dan benar waktu tempuhnya hanya 20 menit dari rumah asa.

Ting.... Ting.... Ting....

Alarm radar soo jin berbunyi, hyun bi tak terlihat di radarnya.

"ada apa? "ujar yun-mi memperhatikan gerak soo jin yang panik.

"keberadaan kakak hyun bi menghilang.Tidak mungkin alat ini rusak"ujar soo jin mengotak-atik alatnya.

"beritahu aku dimana titik terakhir kali kakakku? "ujar soo hyun yang mulai resah.

"menara informasi dekat wisma royal"ujar soo jin. Mendengar hal itu soo hyun langsung berlari tanpa memedulikan motornya.

"aku pinjam motormu shireen,jangan ada yang pergi dari sini sebelum ada kabar "ujar soo jin mulai mengejar soo hyun dengan motor.

Asa dan lainnya tetap di tempat kerja soo hyun menunggu kabar dengan hati yang was-was. Sesampainya di sana,soo hyun dan soo jin langsung berlari berpencar mencari hyun bi. Soo jin mencari di dalam gedung sedangkan soo hyun mencari di luar,

"lihat ada orang yang mau bunuh diri!!! "ujar wanita yang lewat di jalanan. Seketika wanita itu jatuh dan mulai mengeluarkan banyak darah.

Dengan cepat soo hyun melihatnya ternyata wanita yang bunuh diri itu adalah kakaknya.Ia pun menghampiri mayat kakaknya yang berlumuran darah dan memeluknya erat-erat,

"tidak kakak.. Kau baik-baik saja kan? Bangunlah aku mohon, aku tak ingin kau meninggalkanku kakak,TIDAAAAKKKK.... "ujar soo hyun meratapi badan kakaknya yang berlumuran darah.

Mendengar keributan dari luar soo jin dan karyawan gedung itu keluar untuk menyaksikan.

Soo jin yang  menyaksikan soo hyun menangis histeris terdiam dan gemetar,ia kembali merasa bersalah tak bisa melindungi kakak soo hyun. Ia berlari masuk dan pergi ke kamar mandi, di sana ia terus menyalahkan dirinya sendiri dan memukul dinding kamar mandi hingga membuat tangannya terluka.

Tak lama berita tentang hyun bi beredar di televisi, asa dan yang lainnya yang melihat berita itu dengan sigap membawa barang mereka dan pergi menghampiri soo hyun yang berada lokasi kejadian.

Sesampainya di sana Asa menghampiri soo hyun yang hancur,ia dan yang lainnya kecuali yun-mi menemani dan menguatkan hati soo hyun atas kematian kakaknya sedangkan yun-mi mencari keberadaan soo jin.

"ada pria di kamar mandi kasihan sekali dia, mungkin dia juga keluarga wanita yang bunuh diri itu"ujar salah satu karyawan gedung yang mengobrol tak sengaja di dengar oleh yun-mi.

Dengan cepat yun-mi menghampiri soo jin, ia mendapati soo jin dengan tangan dan tembok yang penuh dengan darah.ia pun membersihkan tembok itu dan membalut luka tangan soo jin dengan tisu toilet.

"aku pantas mati bukan kau kakak, aku yang salah tak bisa mejagamu dan soo hyun dengan baik. Aku mohon kembalilah untuk soo hyun, tuhan tukar nyawaku dengan nyawa kakak aku ingin melihatnya bahagia bersama soo hyun. Aku pantas mati bukan kau...yun-mi aku benarkan?"ujar soo jin yang mulai putus asa.

"tidak, tenanglah ini semua bukan salahmu, kau sudah berjuang"ujar yun-mi sembari memeluk soo jin.

"apa yang harus ku katakan pada ibu soo hyun tak bisa menjaga kakak dengan baik...soo hyun pasti kecewa padaku"ujar soo jin sambil menangis.

"lihat aku, tugasmu sekarang adalah menjaga soo hyun dari ayah asa. Itu pertarunganmu tunjukkan bahwa kau yoo soo jin adalah pelindung untuk kim soo hyun,kakak hyun bi meninggal itu bukan salahmu jadi berhentilah menyalahkan dirimu sendiri"ujar yun-mi menguatkan hati soo jin.

Setelah merasa baikan mereka pun pergi menghampiri soo hyun yang berada di rumah sakit menantikan hasil otopsi kakak hyun bi.

Saat tiba di hadapan soo hyun, soo jin meminta maaf kepada soo hyun namun belum selesai berbicara soo hyun memeluk soo jin erat-erat.

"hanya tersisa kita berdua ku mohon jangan tinggalkan aku juga, aku tidak akan pernah ikhlas kau pergi meninggalkan aku sudah cukup ibu dan kakakku pergi jangan kau juga"ujar soo hyun menangis di pelukan sahabatnya itu.

"aku tidak akan meninggalkanmu ini janjiku"ujar soo jin memukul pundak soo hyun perlahan.

"terima kasih selalu ada untukku"ujar soo hyun menyeka airmatanya.

Tak lama dokter keluar dengan hasil otopsi,

"kami menemukan asam lisergat di tubuh korban yang mempengaruhi kinerja otaknya dan itu yang membuatnya berhalusinasi tinggi. Itu bisa jadi yang mendorongnya melakukan bunuh diri"ujar dokter pergi meninggalkan mereka.

"kakak tidak suka minum-minum apalagi mengkonsumsi obat tanpa anjuran dokter ataupun bahan makanan yang aneh di telinganya, kenapa ada bahan kimia semacam itu di tubuh kakak? "ujar soo hyun bingung.

"jangan pikirkan itu dulu, yang terpenting sekarang kita harus menyelenggarakan upacara pemakannya baru kita pikirkan apa penyebab kematiannya? "ujar asa menenangkan soo hyun.