Ratu benar-benar ingin tertawa, melihat ekspresinya Revan yang ketakutan karena dirinya semakin mendekat. Biasanya kalau cowok dideketin kayak gitu, malah merasa tertantang tapi calon suaminya malah ketakutan. Lelakinya benar-benar berbeda dan limited edition.
"Jangan memancing kesabaranku, aku minta kamu sekarang mundur dan jaga jarak dariku," tegur Revan membuat Ratu tersenyum.
"Kenapa sih kamu sepertinya jijik kalau aku dekati? Aku percaya kalau kamu itu bukan gay, tidak mungkin orang tuaku memilihkan calon menantu yang salah untuk putrinya. Kamu hanya perlu dikenalkan, dengan hal-hal yang belum pernah kamu lihat sebelumnya," ujar Ratu sembari mengedipkan sebelah matanya.
"Apa maksud kamu? Jangan macam-macam," tegur Revan.
"Aku tidak akan macam-macam, aku hanya akan melakukan satu macam denganmu. Apa kita akan melakukannya di dapur? Atau kita melakukannya di meja seperti video-video bokep?" saran Ratu membuat Revan melebarkan matanya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com