webnovel

Enjoy Life In The New Era (Bahasa Indonesia)

Di awali sekelompok anak muda beranggotakan 5 orang yang secara tidak sengaja menemukan ruang misterius di dalam gua, dan mencoba memasuki ruang itu. Mereka tidak tahu, dalam proses mencoba masuk, mereka telah membangunkan seseorang yang sedang hibernasi di dalamnya, yang tidak lain adalah Shi Qiang, seorang immortal dari zaman kuno. Suasana ruangan itu yang sangat menyeramkan mengakibatkan proses bertemunya kelompok itu dengan Shi Qiang secara tak sengaja memakan 1 korban, yaitu Su Yun. Kebetulan, Shi Qiang yang merupakan orang zaman kuno membutuhkan identitas untuk hidup di zaman sekarang, dan terpaksa digunakanlah identitas Su Yun itu. Menggunakan sebuah artefak, Shi Qiang membuat pil yang dapat merubah segala macam tentang dirinya menjadi Su Yun, baik penampilan, suara, dan bahkan ingatan. Apa yang akan Shi Qiang lakukan dengan identitas barunya? Silahkan baca! ============================================================================================== *Buy me a coffee: -https://saweria.co/xiaokedun -https://trakteer.id/kedun/tip =============================================================================================== *Cover : Gambar di dalam cover bukan milikku, jika kamu merasa itu milikmu, dan ingin aku menghapusnya, silahkan PM saja atau kontak di email: xiaokedun@outlook.com

xiaokedun · แฟนตาซี
เรตติ้งไม่พอ
22 Chs

After taste ngewe

{Tilutit... Tilulit... Tilulit...} Suara nada dering ponsel yang berada di lantai.

Su Meixiang membuka mata waktu mendengar suara itu. Saat ini dia berada dalam pelukan kakaknya dengan keadaan yang terlihat kacau, rambut kucir kudanya yang sebelumnya rapi sekarang terlihat amburadul, tubuhnya yang awalnya bersih sekarang dipenuhi bekas sperma yang mengering dan beberapa bagian kulitnya yang memerah menjadi bukti betapa keras kakaknya menggenjotnya.

Nada dering ponsel yang terdengar familiar, dia tahu itu berasal dari ponselnya. 'Siapa sih pagi-pagi gini udah nelpon!' Walau merasa sebal, Su Meixiang tetap bangun untuk mengangkat panggilan itu.

Sayangnya waktu menggerakkan sedikit saja tubuh bagian bawah langsung membuat nyeri veginanya. "Aw!!!" Rasa sakitnya benar-benar membuat wajah Su Meixiang menjadi jelek.

Dia menatap ke bawah untuk mengecek keadaan veginanya, itu bengkak sangat besar serta warna di area selangkangan semuanya telah berubah merah merona.

"Huft! Mustahil aku bisa kesana!" Su Meixiang hanya bisa menghela napas mengetahui vegina dalam keadaan seperti itu serta di mana ponselnya berada, yaitu 2 langkah darinya, tepatnya di kantong pakaian Hemnya yang sedang tergeletak dilantai.

Karena tidak bisa mengambil ponselnya untuk menjawab panggilan, dia memutuskan kembali berbaring di lengan kakaknya. Yakali mau kemana lagi dengan keadaannya yang sekarang, yang bisa dilakukannya saat ini hanya berbaring di kasur saja.

{Tilutit... Tilulit... Tilulit...} Suara ponsel berbunyi lagi di saat Su Meixiang ingin memejamkan mata kembali.

Kali ini Su Meixiang benar-benar merasa jengkel dengan orang yang menelepon, sangat mengganggu waktu santainya. "Arghh! Sebel, ganggu banget!" Su Meixiang memiringkan tubuhnya ke kiri, mengarah di mana kakaknya berada. "Kak, bangun!" Perut buncit kakaknya ditepuknya beberapa kali, dia bermaksud meminta tolong kepada kakaknya untuk mengambilkan ponselnya.

Lebih baik mengangkat panggilan itu segera daripada nanti diganggu lagi. Ini bukan pertama kalinya seseorang terus menelepon sebelum diangkat panggilannya, dan dia juga hafal dengan orang-orang biasa melakukan itu.

Su Yun perlahan membuka matanya ketika mendengar seseorang berteriak di telinganya. Hal pertama yang dilakukannya sesudah membuka mata tentu saja menggeliat sambil menguap sebelum akhirnya memandang ke arah sumber suara.

"Ada apa Xiangxiangku tercinta?!" Su Yun memiringkan tubuhnya ke kanan untuk melihat adiknya.

Sebelum adik perempuannya menanggapi, dia terlebih dahulu menarik tubuhnya mendekat ke pelukannya, dan menanamkan sebuah ciuman. Tentu saja ciuman yang diberikannya bukan ciuman biasa, waktu bibir mereka berdekatan, dia langsung memasukkan lidahnya ke dalam mulut adik perempuannya yang kebetulan sedikit terbuka.

Su Meixiang pikir kakaknya hanya ingin menciumnya saja, eh tak tahunya tangan kanan kakaknya malah berkeliaran di payudaranya dan tangan kirinya menguleni pantatnya dengan lembut.

Bila tidak dihentikan sekarang, yakin ujung-ujungnya bakal mengarah ke seks. Agar hal itu tidak terjadi, dia menjauhkan kepala kakaknya untuk menghentikan ciumannya.

Ini bukanlah waktu yang tepat untuk melakukan seks. Alasannya simpel, selain keadaan veginanya yang masih sakit, dia ingin segera mengangkat panggilan itu agar bisa kembali tidur dengan tenang.

Sayang sekali Su Meixiang tidak tahu kalau yang dilakukannya, yaitu menjauhkan kepala Su Yun adalah kesalahan yang amat besar. Bisa dilihat, ekspresi Su Yun mulai berubah, yang awalnya tadi tersenyum, sekarang senyum hilang berganti alis mengerut sangat dalam tanda kemarahan terlihat jelas.

Untungnya Su Meixiang cepat menyadari perubahan ekspresi kakaknya, setidaknya bisa mencegah agar kemarahannya tidak menjadi-jadi.

Su Meixiang menangkup pipi kakaknya bersamaan dengan menampilkan senjata rahasia yang biasa dimiliki setiap wanita, muka sedih merasa menjadi pihak yang tersakiti. "Maaf kak! Apa kelakuanku tadi membuat kakak marah?!" Su Meixiang hanya bisa berharap pada senjata rahasianya sukses meredam kemarahan kakaknya.

Apalagi dia tidak sengaja melakukan hal itu, dan tujuannya juga baik, buru menerima panggilan telepon itu agar bisa kembali tidur berduaan bersama kakaknya.

Sudut mulut Su Yun berkedut menatap wajah adik perempuannya. Dia bahkan belum memarahinya, lha kok sudah terlebih dulu memasang ekspresi begitu, ini membuatnya kehilangan keinginan untuk memarahinya.

Su Yun membuang napas sekaligus menghilangkan ekspresi kemarahannya. "Setiap laki-laki juga bakal marah kalo di gituin! Lagi pengen-pengennya bermesraan, pasangannya malah enggak mau!" Su Yun masih belum tahu maksud adik perempuannya memberhentikan ciumannya dengan paksa.

Melihat kakaknya yang tidak lagi marah, Su Meixiang tersenyum bahagia. "Bukannya enggak mau, tadi maksudku ingin menyuruh kakak buru-buru mengambilkan teleponku! Soalnya ganggu banget, ada orang yang bolak-balik misscall!" Su Meixiang menjelaskan maksud kelakuannya tadi agar tidak menjadi kesalahpahaman lagi.

"Jangan diulangi kalo bukan hal yang penting! Kakakmu ini sangat benci saat diganggu pas lagi pengen mesra-mesraan!" Su Yun memperingatkan adik perempuannya.

Beruntung buat adik perempuannya bahwa sekarang dia sudah berkomitmen menjadi Su Yun, bila masih Shi Qiang sudah diusirnya dari ranjang sejak tadi. Jujur saja, dia dulu adalah orang yang arogan, suka marah bahkan tak segan main tangan saat keinginannya tidak dipenuhi atau diganggu oleh para wanitanya.

Contohnya, dahulu salah satu wanitanya melakukan kesalahan yang hampir sama dengan yang dilakukan adik perempuannya. Wanita itu berani menolak ajakannya melakukan seks hanya gara-gara ingin menemani anak laki-lakinya pergi jalan-jalan ke taman, hasilnya wanita itu diusirnya.

Isi otaknya kini telah tercampur dengan Su Yun, rasa kasihan sedikit ada apabila memikirkan kembali masa-masa itu, masa di mana dia membuang begitu saja wanita itu. Singkat cerita, wanita itu adalah seorang milf yang hidup nomaden di hutan bersama anak laki-lakinya yang berusia 10 tahun.

Sedikit aneh memang pada masa-masa itu kok masih tinggal di hutan, padahal peradaban sudah lumayan maju. Alasannya sudah tidak ada tempat lagi selain tinggal di sana, ke mana pun mereka pergi selalu di tolak dan diusir gara-gara bekas yang ditinggalkan oleh tragedi kelam yang dialami wanita itu.

Sebuah cap budak seks yang berada di pipi sebelah kanan wanita itu, itulah yang membuat mereka selalu ditolak. Mengapa wanita itu bisa memilikinya, jawabannya ada hubungannya dengan anak laki-laki itu yang tidak memiliki seorang ayah.

Anak laki-laki itu bukan dari hasil buah cinta antara wanita itu dengan kekasih atau suaminya, melainkan hasil tragedi yang dialaminya waktu masih remaja, digangbang oleh sekelompok Pendekar tak dikenal. Dari sini juga wanita itu bisa mendapatkan cap budak seks yang tidak bisa dihilangkan walau sudah mengikis kulit serta dagingnya.

Bukan sekali tragedi penggangbangan terjadi, menurut wanita itu total sudah tiga kali, dan yang terakhir inilah wanita itu bertemu dengannya. Bila ingatannya benar waktu dia menyelamatkan mereka, anak laki-laki itu dipaksa menonton wanita itu yang sedang digangbang ramai-ramai oleh bandit. Cukup mengejutkan bisa bertemu seseorang yang memiliki pengalaman yang sama dengannya.

Mudah di tebak apa yang terjadi selanjutnya sesudah dia menyelamatkannya, yap wanita itu jatuh cinta padanya. Bagaimana bisa, bayangkan saja seorang pendekar tampan, kuat, dan baik hati mau menyelamatkan seorang wanita yang dianggap rendahan di kalangan masyarakat.

Sebelum menerima cintanya, sebenarnya dia sedikit pikir-pikir, bukan tentang masa lalunya, melainkan beberapa hal. Pertama dia adalah seorang pendekar dan apa yang berhubungan dengan pendekar pasti akan selalu ada udang dibalik batu, jadi dia sedikit skeptis apakah cinta wanita itu tulus ataukah hanya ingin mencari tempat perlindungan seperti yang dilakukan anggota haremnya yang lain.

Adanya persoalan itu makanya setiap ada wanita baru yang ingin bergabung di haremnya selalu disuguhkannya sebuah syarat yaitu dia hanya bisa bersama selama 10 tahun, setelah itu bebas ingin melakukan apa, yang pasti tidak bersama dia lagi. Tentunya dia masih pria yang bermartabat, mustahil melakukan sesuatu seperti habis manis sepah dibuang, puas ngentoti tubuh mereka selama 10 tahun setelah itu pergi tanpa meninggalkan apa-apa. Sebagai ganti atas hal itu, semasa bersama dia akan mengajarkan tentang beberapa keahlian agar dapat survive di dunia ini, dunia yang menganut hukum rimba.

Yang kedua inilah yang paling mengganggu pikirannya, anak laki-laki dari wanita itu memiliki pengalaman yang sama dengannya. Artinya kepribadiannya dipastikan berubah sama halnya dia yang sekarang mesum dan memiliki fantasi incest. Persentase untuk menjadi lebih parah darinya bahkan tergolong tinggi, alasannya anak laki-laki itu membawa gen ayahnya, yang mana seorang bajingan pelaku penggangbang wanita itu.

Apa yang dikhawatirkannya benar terjadi, belum genap sebulan setelah mereka tinggal serumah dengan para anggota haremnya yang lain, anak laki-laki itu menunjukkan gelagat perubahan kepribadiannya. Dia memergokinya, lebih tepatnya memergokinya menggunakan aura jadi anak laki-laki itu tidak tahu bahwa ada seseorang yang sedang menonton aktivitas yang dilakukannya, yaitu onani di dalam kamar mandi.

Sejak saat itu, anak laki-laki itu dikuncinya menggunakan auranya untuk mengumpulkan bukti tentang perubahannya. Dia bermaksud memberikannya kepada wanita itu, berharap wanita itu dapat membuat keputusan untuk membuang anak laki-laki itu ke panti asuhan.

Pilihan memata-matainya menggunakan aura memang benar, selama 3 tahun banyak bukti telah dikumpulkannya. Mulai dari 2 tahun pertama, kebanyakan hanya onani menggunakan kancut dan beha anggota haremnya, termasuk juga wanita itu. Selanjutnya 1 tahun sisanya, anak laki-laki itu semakin berani, dimulai dari yang tidak terlalu membuatnya marah seperti memanfaatkan statusnya sebagai 'anak kecil' untuk dapat mandi serta tidur bersama anggota haremnya. Berikutnya bikin kemarahannya memuncak tapi tidak sampai ingin membunuhnya, dengan alasan penisnya sakit, anak laki-laki itu meminta salah satu anggota haremnya untuk memijat penisnya. Terakhir, hanya bermodalkan pil tidur anak laki-laki itu melakukan percobaan pemerkosaan yang untung digagalkannya. Di kasus inilah kemarahannya memuncak dan keinginan untuk membunuh anak laki-laki itu muncul, akan tetapi mengingat bagaimana pelayanan wanita itu ditempat tidur yang sangat bagus dan memuaskan ketimbang yang lainnya, dia memendam keinginan membunuhnya, lebih memilih menyerahkan semua bukti-bukti kelakuan anak laki-laki itu yang menyimpang kepada wanita itu.

Apa yang diharapkannya tak sesuai rencana, wanita itu malah membela anak laki-laki itu dengan berbagai macam alasannya yang tidak masuk akal. Inilah yang dinamakan ibu, tidak ada kata salah atau sesuatu yang buruk tentang anaknya.

Dari sini kerenggangan mulai terjadi antara wanita itu dengan dia, yang awalnya diberi jatah seks 3 kali sehari oleh wanita itu, sekarang hanya diberi 1 kali. Itupun terkadang jatah yang ada suka hangus gara-gara diganggu anak laki-laki itu, sepertinya memang sengaja, mungkin sebagai bentuk kebenciannya terhadap dirinya atas masalah pelaporan itu.

Nah di waktu inilah tragedi pengusiran wanita itu akan terjadi. Kurang lebih seminggu setelah hari pelaporan itu, siang-siang dia pulang dalam keadaan badmood, biasalah penyebabnya tidak jauh-jauh soal wanita. Berhubung sudah biasa, para wanita di haremnya tahu apa yang harus dilakukan saat dia pulang ke rumah dalam keadaan seperti itu. Yap memanjakannya bak seorang anak yang dimanjakan ibunya dan melayaninya sambil berakting seorang anak yang melakukan hubungan terlarang dengan ibunya.

Tentu semuanya tidak melayaninya secara bersamaan, haremnya sangat banyak jadi hanya akan membuatnya semakin badmood karena terlalu berisik. Untuk mencegah itu para haremnya sudah lama memikirkan solusinya, yaitu dipilih secara acak bak arisan untuk menentukan siapa yang bertugas menghiburnya disaat badmood.

Sudah ketebak siapa yang terpilih, tentu saja wanita itu, dan sudah benar langkah yang diambilnya sesudah terpilih, untuk lekas melayaninya. Sayangnya belum sempat mulai, anak laki-laki itu membuat ulah lagi, tiba-tiba datang memaksa wanita itu untuk menemaninya pergi jalan-jalan ke taman kota.

Dia masih ingat bagaimana anak laki-laki itu selalu memberikan senyum ejekan kepadanya di setiap keberhasilannya menggagalkan rencananya untuk bermesraan dengan wanita itu, termasuk waktu memaksa wanita itu menemani jalan-jalan. Seumur-umur baru kali ini dia seperti orang bodoh, tidak bisa melakukan apa-apa terhadap orang yang mengejeknya berkali-kali, biasanya orang seperti itu sudah sejak lama menjadi abu beserta keluarganya. Anak laki-laki itu sepertinya tahu bahwa dia tidak berani menyakitinya karena wanita itu menjadi wanita favorit di haremnya.

Setengah benar dan setengahnya lagi salah, benar wanita itu adalah favoritnya, namun berpikir dia tidak berani menyakitinya merupakan kesalahan besar, terlebih pada saat itu kemarahannya sedang berada di puncak. Ya, selain gara-gara sedang badmood dan muka anak laki-laki itu yang sangat menjengkelkan, jawaban setuju yang diberikan wanita itu atas ajakan anak laki-laki itu seakan menambah bahan bakar ke kemarahannya.

Dalam hati, dia merasa tidak dihargai, padahal selama 3 tahun segala keinginan wanita itu selalu dipenuhinya, bahkan terkesan memanjakannya bila dibanding yang lainnya. Memang tidak salah wanita itu memprioritaskan anaknya ketimbang lainnya, namun harus dilihat dulu dong siapa yang 'lainnya' itu. Dia adalah orang yang menyelamatkannya, orang yang memperbaiki wajahnya yang rusak gara-gara ingin menghapus cap budak seks, termasuk juga dia yang menghapus cap itu. Tak berhenti sampai disitu, kalau bukan dia, siapa yang mau menjadikannya seorang pendekar, mengajarinya teknik pendekar unik yang tidak bisa didapatkan di dunia, dan masih banyak hal lagi yang dilakukannya untuk membuat wanita itu memprioritaskan keinginannya.

Dari segala hal yang dilakukannya, apakah tak pernah sekalipun terlintas di pikiran wanita itu untuk membalas budi, mungkin dengan memprioritaskan keinginannya sekali saja. Sayang menurutnya pikiran itu tidak pernah ada, tentu ini membuat dia sebagai manusia yang dilahirkan kembali menjadi Dewa Manusia oleh Dewa, benar-benar merasa terhina, harga dirinya tak lebih berharga dari seorang bocah mesum yang ayahnya juga seorang bajingan pemerkosa. Wanita itu tidak menghargainya, lalu mengapa dia harus menghargainya, dan saat kemarahannya di puncak inilah dia menampar wajah mereka berdua, sebelum akhirnya membuangnya ke kerajaan lain tanpa meninggalkan sepeser pun uang kepada mereka.

"Tenang kak! Aku jamin tidak akan terjadi lagi!" Su Meixiang tidak tahu bahwa yang dilakukannya telah membangunkan kakaknya yang sedang membayangkan masa lalu.

Su Yun tersenyum, mengalihkan fokus pada adik perempuannya dari yang sebelumnya hanya tatapan kosong lantaran sedang membayangkan masa lalu. "Bagus, akan ku nantikan janjimu!" Di jeda ini tiba-tiba Su Yun ingat alasan adik perempuannya membangunkan dirinya. "Oh iya, di mana ponselmu?!" Su Yun bangun sembari mengatakan kalimatnya.

"Ada di kantong Hem-ku!" Su Meixiang membalikkan tubuhnya untuk menunjuk sebuah tumpukan pakaian. Sementara itu Su Yun bergegas ke sana, tempat yang ditunjuk adik perempuannya.