["Air mata adalah kata yang tidak bisa diucapkan oleh mulut, dan tidak pula dapat ditahan oleh hati". -Joshua Wisenbaker]
["Aku tahu bagaimana rasanya ingin mati. Bagaimana sakitnya untuk tersenyum. Bagaimana mencoba untuk menyesuaikan diri, tapi tidak bisa. Bagaimana kamu melukai dirimu sendiri di luar dan mencoba untuk membunuh sesuatu di dalam diri". -Girl, Interrupted]
Helena datang bersama om David dan kedua orangtuanya ke gazebo yang telah disewa Angga. Melihat ada Keenan di sana, Helena terlihat antusias, menyapa Keenan lebih dahulu dan langsung memeluknya begitu saja di depan yang lain.
Kanaya yang sedang membawa hasil bakarannya, melihatnya. Terdiam mematung sepersekian detik, kemudian saat tersadar, segera beranjak dari sana, kembali ke tempat pembakaran. Matanya mendadak panas.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com