Kanaya menerima air minum dari Keenan, meminumnya perlahan. Mukanya sekarang bertambah merah.
Kayla yang merasa dirinya bersalah lantas meminta maaf, "Kakak, maafin Kayla, ya. Kakak jadi keselek, ya."
"Iya, gak apa-apa, kok," jawab Kanaya malu, sempat melirik Keenan dan Dean, kemudia menunduk. Tidak berani menatap mama Ami.
Selesai makan, Kanaya dan Kayla membantu Ami membereskan piring-piring kotor, bekas mereka makan. Kanaya berinisiatif mencuci dan menaruhnya kembali di rak piring, meski Ami melarangnya.
Hampir pukul tujuh pagi, Kanaya kembali ke ruang depan. Tampak di meja makan, kotak obat miliknya, yang berwarna biru—berlabel pagi, dan tepat di sebelah kotak obat itu, segelas air minum.
Keenan duduk menanti, di depan kotak obat itu, menepuk kursi di sebelahnya, mengisyaratkan Kanaya untuk duduk di situ.
Kanaya duduk, sambil tersenyum, memperhatikan Keenan, yang sedang mengeluarkan dua pil ARV, menyerahkannya pada Kanaya, beserta segelas air minum.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com