Pada akhirnya abang memilih pulang, Tara mengusir Farhan secara tidak langsung dengan meninggalkannya di ruang tamu. Membiarkan Farhan mau melakukan apapun asal tidak mendekati adiknya.
Sebab dia masih kecewa.
Farhan jadi paham dan memasrahkan diri, tapi tidak. Dia belum menyerah seperti kebanyakan orang.
'Sebelum janur kuning melengkung, masih ada peluang menikung' Terdengar jahat tapi kini abang benarkan kata-kata itu.
Sekarang dengan kepala pening, sebab memikirkan masalah bisnisnya dan Tika juga Tara sangat menguras energinya.
Dia pulang dengan kepala yang benar-benar hampir pecah rasanya, duduk di jok mobil pun serasa sedang mengambang. Kalian pasti paham bagi yang sudah merasakannya, pantat abang serasa tidak duduk di atas jok mobil.
Sampai di rumah abang turun dengan kepala menunduk lelah, sudah tidak kuat apalagi mengingat tadi Tika sampai menangis. Itu pertama kalinya di hadapan abang setelah sekian lama Tika tidak menangis karena di putusin mantan.
Sudah berapa tahun setelah ikrar itu. Satu? Atau sudah dua tahun?
Abang lupa. Dia ambil langkah perlahan ke dalam rumah yang mana menemukan seseorang yang memanggil namanya, Farhan terkejut.
"Farhan, lama banget perginya."
'Anis?'Kata abang tanpa suara sebelum limbung ke lantai kehilangan kesadaran.
.
.
"Sok banget pake acara patah hati, padahal sebelumnya si Tika itu di abaikan wujudnya ama abang ya."Marah Farrel pada abangnya yang tidak sadarkan diri di atas ranjang.
Berkacak pinggang sengak, seperti orang tua yang sedang memberi petuah pada anaknya.
PLAKKK
Hana, adik paling bontot di rumah itu memukul kepala kakaknya yang suka ngadi-ngadi kalau ngomong.
"Lu ini, harusnya doain biar abang sadar terus jangan drama gini. Masa baru mulai usaha bener-bener, udah jatuh sakit begini. Gimana kalau krisis moneter, udah gila kali!"Kemudian dia melirik ke sisinya, di mana mantan abang berdiri."Ini lagi cewek, kok bisa masuk rumah sih. Kapan masuknya?"Tanya Hana berbisik pada Farrel.
Kedua orang ini malah sibuk misuh-misuh karena abangnya, di ramal sedang gagal mendapatkan hati calon kakak ipar mereka yang pendek itu. Dia sudah memanggil dokter keluarga untuk datang ke rumah, habisnya Farrel dan Hana juga khawatir.
Abang ini makan selagi ingat saja sejak cerita kalau ke gap mencium Tika oleh Tara, mereka langsung meneriaki Farhan bodoh karena melakukan tindakan pelecehan pada calon kakak ipar mereka.
Farrel memutar bola mata malas"Gue yang ijinin masuk, abis bebel banget di bilangin. Gue juga lagi galau, jadi males debat mending gue suruh masuklah, eh taunya abang malah pulang cepet. Kan tai."
Hana pukul lagi mulut Farrel kesal."Si kampret! durhaka lu mukul mulut kakak lo sendiri!"Protes Farrel pada Hana yang di balas dengusan jengkel.
"Ya abisnya mulut lo kotor banget!"
Kemudian keduanya mulai belajar untuk diam, memerhatikan satu wanita yang menggenggam tangan abangnya penuh kasih tanpa perlu di lihat lebih jelas. Mantan yang nggak bisa move on dari Farhan ini masih berharap dan mencoba yang terbaik berada di sisi abang, tanpa tau kalau Farhan sudah jadi budak cintanya Tika garis keras.
"Psssstt..."Panggil Farrel jengah melihat gelagat sedih Anis pada abangnya, terlihat drama, cuma pencitraan di mata Farrel."Ini cewek kita usir aja gimana?"Tanyanya pada sang adik.
"Gak sopan itu."Jawab Hana berbisik, tepat di belakang punggung Anis yang mengerutkan dahi kesal mendengar dua adik Farhan membahasnya. Dia sedang mencoba sabar dan menunggu Farhan sadar, tapi sepertinya dia tidak bisa bertahan.
Keduanya itu memang bodoh atau sengaja, kalau berbisik percuma karena mereka tepat berada di belakang punggungnya. Jaraknya dekat, pasti sedikitnya Anis akan dengar.
"Udahlah, usir aja. Di gurak pake sapu kek kucing masuk rumah, Husss... husss..."Peraga Farrel menggerakkan tangannya.
"Saya pulang, nanti kabari kalau Farhan bangun!"
Terkejut, keduanya sampai berjengit saling memeluk memandang horor ke arah Anis yang berbalik sepontan. Membikin senam jantung dua adik Farhan itu yang otomatis mengangguk ketika di lewati begitu saja oleh Anis.
"Emang setan itu cewek, bikin gue kaget aja."Gerutu Farrel mengusap dada berlebihan.
"Ini, abang pingsan begini kita kabarin mbak Tika gak?"Tanya Hana kemudian sudah melupakan mantan abang yang tidak tau diri itu di belakang ingatannya.
"Kasih tau dong, biar dramatis gitu. Kita bantu abang ketemu sama calon kakak ipar kita, Biar kek di film-film onoh. Lagi marahan pas di kabarin pacarnya kecelakaan langsung ketar ketir dateng dan nangis-nangis bombay."Jawab Farrel menaikkan dua alisnya menggoda.
"Oke."
Dan keduanya sudah tetapkan untuk bekerjasama membantu Farhan yang sangat nggak peka, jika begini jadinya. Calon kakak iparnya juga akan tersiksa, abang mereka sedikit lelet dan terlalu banyak perhitungan. Nanti ke duluan orang mewek dah, tuh Farhan.
.
.
Baca cerita GRATISku yang berjudul [Aku milikmu sayang ]^^
.
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK UNTUK MENDUKUNG CERITAKU^^
KALIAN BISA MEMBERIKAN POWERSTONE ATAU GIFT PADAKU^^
TERIMA KASIH BANYAKKK
.
Plagiat silakan angkat kaki kalian dari cerita saya!!!
√ Hak cipta cerita ini di lindungi oleh undang-undang!!
Ini karya asli saya. Jadi jika ada tulisan yang sama seperti ini. Berarti dia mengambil cerita saya.!!!
Sebab ini berasal dari otak dan pikiran saya!!!
Tolong katakan atau hubungi saya jika ada cerita yang sama persis seperti cerita saya. Karena, walau saya penulis baru. Saya tetap menulis cerita dari pikiran saya yang rumit tanpa mau susah-susah plagiat karya orang.
[karena saya masih mampu membuat karya sendiri]