Kemudian abang mendekati istrinya dan berkata."Abang nanti malem minta boleh nggak?"Suaranya yang sudah paham dengan ini.
Tika hanya menatap tidak minat sang suami, dia ingin menguji suaminya apakah dia akan memaksanya atau menunggu lagi setelah dua minggu tidak di ijinkan untuk bercinta oleh dokter. Abang sendiri yang melihat jika Tika menatap tidak berminat hany abisa menghembuskan napas dalam hari, dia harus tahan berpuasa lagi.
Melihat raut kecewa itu muncul Tika langsung terkekeh dan mengusap geraham sang suami yang di tumbuhi cabang tipis."Nanti malam ya abang..."Jawab Tika dengan suar mendayu.
Sontak abang langsung semengat empat lima dan berkata 'yes' begitu keras.
....
Malam itu setelah abang berhasil mencapai puncak dan memesrai istrinya, memuskan Tika yang juga napasnya penuh dengan hembusan kasar karena percintaan mereka. Dia membawa sang istri ke dalam pelukan, memberikan ciuman di bahunya yang mulai terlihat lebih lebar karena badannya yang mengisi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com